Dalam kehidupan bermasyarakat, terjadinya konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari. Pun demikian dengan akibat dari itu. Terlebih, dengan adanya berbagai perbedaan yang ada di masyarakat itu sendiri, entah itu dari sisi budaya, agama, suku, ataupun yang lainnya. Konflik merupakan pertentangan atau perseteruan antara dua sisi atau lebih yang disebabkan oleh perbedaan pendapat atau pandangan. Konflik juga merupakan bukti eksistensi dari masyarakat sendiri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada dasarnya banyak akibat-akibat yang bisa ditimbulkan oleh konflik, baik akibat yang bersifat positif maupun negatif. Jika melihat dari sisi positifnya maka konflik bisa meningkatkan rasa solidaritas yang kuat pasca terjadinya konflik. Kendati demikian, dampak negatif akan lebih mendominasi dari adanya suatu konflik di masyarakat. Secara umum ada beberapa akibat yang bisa ditimbulkan oleh terjadinya suatu konflik dari sisi negatif adalah sebagai berikut : 1. Korban Jiwa dan Kerugian Harta Benda Akibat yang ditimbulkan dari konflik di masyarakat yang pertama adalah adanya korban jiwa dan kerugian harta benda. Akumulasi korban jiwa dan kerugian kehilangan harta benda ini disebabkan karena konflik serta perseteruan yang besar seperti tawuran, pengeroyokan, kerusuhan, dan lain-lain. (Baca juga: Pengertian Konflik dan Apa yang Melatarbelakanginya?) Adapun akibatnya bisa berupa kerusakan fasilitas umum, kerusakan pada bunga dan tanaman, kerusakan pada rumah sipil maupun jenis bangunan yang lainnya. 2. Hancurnya Nilai-Nilai Sosial dan Norma Sosial Akibat yang ditimbulkan dari konflik di masyarakat yang kedua adalah nilai dan norma sosial yang meliputi kesopanan, kasih sayang, kesusilaan, gotong royong, tepo sliro, dan sebagainya akan hancur. Apabila nilai dan norma sudah tidak lagi diterapkan maka akan timbul pikiran atau prasangka buruk serta rasa curiga antar sesama masyarakat. 3. Timbul Perpecahan di Masyarakat Konflik dapat menyebabkan terjadinya perpecahan di masyarakat yang disebabkan karena adanya kesenjangan atau perbedaan-perbedaan di masyarakat seperti kesenjangan dalam bidang sosial, ekonomi maupun kepentingan sehingga dapat timbul perpecahan dan perselisihan. 4. Perubahan Kepribadian Dampak yang terakhir dan paling akan dirasakan oleh individu yang berkonflik adalah adanya perubahan kepribadian. Dalam hal ini, seorang individu yang terlibat konflik akan mempengaruhi psikologis dan sifatnya, dimana ia akan cenderung akan lebih agresif, mudah marah, dan beringas. RG Squad, kalian pernah berpikir gak sebenarnya ada atau tidak sih dampak positif yang bisa diambil dari suatu konflik sosial di masyarakat? Atau konflik hanya menghasilkan perselisihan saja sepertinya yang sering ditampilkan di media? Yuk, kita cari tahu dampak konflik sosial itu seperti apa! Kata “konflik” berasal dari bahasa Latin “configure” yang artinya saling memukul. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konflik sendiri didefinisikan sebagai percekcokkan, perselisihan, atau pertentangan. Sedangkan secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih atau kelompok yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Meskipun sempat memicu konflik, inovasi transportasi berupa ojek online memaksa ojek konvensional untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. (Sumber: tempo.co) Konflik merupakan suatu proses yang menyebabkan ketidakteraturan dalam kehidupan masyarakat. Namun di sisi lain, konflik juga memiliki fungsi dan dampak positif bagi masyarakat. Konflik juga dapat didefinisikan sebagai adanya dua hal atau lebih yang berseberangan, tidak selaras, dan bertentangan. Konflik sendiri sebenarnya dapat memiliki dampak positif maupun negatif. Dampak positif konflik adalah sebagai berikut:
Sedangkan dampak negatif suatu konflik adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Dampak Pasar Bebas terhadap Indonesia Itu dia RG Squad dampak positif konflik sosial yang ada di masyarakat. Meskipun ada dampak positifnya, tentu kita juga gak mau berharap timbul konflik sosial kan di sekitar kita? Oleh karena itu, yuk kita sama-sama pelihara keharmonisan hubungan dengan sesama baik di lingkungan keluarga atau masyarakat. Mau coba nonton video animasi yang berisi materi pembelajaran menyenangkan? Yuk, segera daftar di ruangbelajar! Referensi: Wrahatnala, Bondet. 2009. Sosiologi 2: Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Sumber foto: Foto 'Konflik Ojek Online dengan Ojek Konvensional' [daring] Tautan: https://metro.tempo.co/read/753673/kopaja-mogok-masih-berlanjut-di-terminal-blok-m Artikel diperbarui pada 24 November 2020. |