Lambung dapat menghasilkan enzim selulase yang berperan untuk

Iveta Rahmalia Senin, 7 Desember 2020 | 11:33 WIB

Fungsi Lambung dan Macam-Macam Enzim di Lambung, Sistem Pencernaan Manusia (Freepik)

Bobo.id - Makanan yang kita konsumsi akan melewati rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar. Inilah yang disebut sistem pencernaan manusia.

Sekarang kita pelajari pencernaan di lambung, yuk! Apa fungsi lambung dan apa saja enzim yang ada di lambung? Simak penjelasannya. 

Lambung adalah organ pencernaan manusia yang paling elastis. Bentuknya seperti kantong. Lambung terletak di rongga perut sebelah kiri atas.

Bersumber dari Hellosehat.com, lambung memiliki tiga fungsi utama, yaitu: 

  1. Tempat penyimpanan makanan sementara, setidaknya selama dua jam atau lebih sebelum disalurkan ke organ pencernaan selanjutnya.
  2. Memecah dan mengaduk-aduk makanan lewat gerakan peristaltik yang dipicu oleh kontraksi dan relaksasi (seperti meremas-remas) lapisan otot lambung. Berfungsi untuk mendorong makanan. 
  3. Mencerna dan menghancurkan makanan dengan bantuan enzim pencernaan di dalam lambung.

Makanan yang Dicena di Lambung

Di dalam lambung, makanan dicerna secara mekanis dan kimiawi.

Pencernaan mekanis dilakukan oleh dinding atau otot lambung yang meremas dan mengaduk makanan.

Baca Juga: Beragam Gangguan pada Sistem Pencernaan Selain Diare dan Penyebabnya

Page 2

Page 3

Freepik

Fungsi Lambung dan Macam-Macam Enzim di Lambung, Sistem Pencernaan Manusia

Bobo.id - Makanan yang kita konsumsi akan melewati rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar. Inilah yang disebut sistem pencernaan manusia.

Sekarang kita pelajari pencernaan di lambung, yuk! Apa fungsi lambung dan apa saja enzim yang ada di lambung? Simak penjelasannya. 

Lambung adalah organ pencernaan manusia yang paling elastis. Bentuknya seperti kantong. Lambung terletak di rongga perut sebelah kiri atas.

Bersumber dari Hellosehat.com, lambung memiliki tiga fungsi utama, yaitu: 

  1. Tempat penyimpanan makanan sementara, setidaknya selama dua jam atau lebih sebelum disalurkan ke organ pencernaan selanjutnya.
  2. Memecah dan mengaduk-aduk makanan lewat gerakan peristaltik yang dipicu oleh kontraksi dan relaksasi (seperti meremas-remas) lapisan otot lambung. Berfungsi untuk mendorong makanan. 
  3. Mencerna dan menghancurkan makanan dengan bantuan enzim pencernaan di dalam lambung.

Makanan yang Dicena di Lambung

Di dalam lambung, makanan dicerna secara mekanis dan kimiawi.

Pencernaan mekanis dilakukan oleh dinding atau otot lambung yang meremas dan mengaduk makanan.

Baca Juga: Beragam Gangguan pada Sistem Pencernaan Selain Diare dan Penyebabnya

Selulase adalah nama bagi semua enzim yang memutuskan ikatan glikosidik beta-1,4 di dalam selulosa, sedodekstrin, selobiosa, dan turunan selulosa lainnya.[1] Selulase tidak dimiliki oleh manusia, karena itu manusia tidak dapat menguraikan selulosa.[2] Tetapi hal ini dapat dilakukan oleh beberapa hewan seperti kambing, sapi, dan insekta seperti rayap karena dalam sistem pencernaannya mengandung bakteri dan protozoa yang menghasilkan enzim selulase yang akan menghidrolisis (mengurai) ikatan glikosidik beta-1,4. Oleh karena reaksi yang ditimbulkan oleh selulase saat mengurai selulosa adalah hidrolisis, maka selulase diklasifikasikan ke dalam jenis enzim hidrolase.[2]

Selulase

Pada industri pulp dan kertas di mana serat harus terfibrilasi untuk mendapatkan ikatan antar serat yang baik maka pulp yang terdiri dari serat-serat (komponen selulosa dan hemiselulosa) harus terfibrilasi. Fibrilasi dilakukan dengan proses refining (penggilingan). Berdasarkan penelitian dapat dibuktikan bahwa enzim selulase dapat meningkatkan fibrilasi karena fines (serat halus) yang komponen utamanya hemiselulosa dapat terdegradasi sehingga dapat dicapai derajat giling yang dikehendaki dengan waktu giling yang lebih cepat akibat penambahan enzim selulase.

Ikatan glikosidik adalah ikatan kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida melalui reaksi dehidrasi atau penghilangan gugus air. ]].[3] Ikatan antar glukosa ini dinamakan glikosidik beta-1,4 karena konfigurasi glukosa dalam selulosa semuanya berbentuk beta, yakni ketika glukosa membentuk cincin, gugus hidroksil yang terikat dengan karbon nomor 1 akan terkunci di bagian atas sumbu cincin.[3] Dan angka “-1,4” diperoleh dari atom karbon yang menghubungkan antar unit glukosa monosakarida terletak pada atom karbon nomor 1 dan nomor 4.[3]

Selulosa adalah gabungan glukosa-glukosa yang diikat oleh ikatan yang dinamakan dengan ikatan glikosidik beta-1,4.[2] Glukosa adalah gula sederhana yang disebut dengan monosakarida, sedangkan selulosa adalah polisakarida karena tersusun atas beberapa gula sederhana. Polisakarida jenis selulosa ini adalah bahan struktural utama dari kayu dan tetumbuhan yang tidak larut dalam air.[2] Keberadaan selulosa di bumi sangat melimpah, karena dalam skala global tumbuhan hampir 100 miliar ton selulosa per tahun.[3]

  1. ^ Sudaryati Y dan Sastraatmadja DD. 1993. Seleksi strain Aspergillus spp. Untuk menghasilkan enzim selulase dalam media dedak. J. Mikrob Ind. 2: 30-32
  2. ^ a b c d Roswiem AP et al. 2002. Biokimia Umum Jilid 1. Bogor: Departemen Biokimia-FMIPA Institut Pertanian Bogor
  3. ^ a b c d Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Selulase&oldid=18929106"

Untuk menjalani perannya dalam proses pencernaan, lambung menghasilkan berbagai enzim. Enzim di lambung berfungsi untuk memecah zat-zat dalam makanan, sehingga makanan dapat dicerna dan diserap dengan baik oleh usus.

Sebenarnya, enzim pencernaan tidak hanya ditemukan di dalam lambung, tapi juga di organ pencernaan lain, seperti mulut, pankreas, dan usus halus. Masing-masing organ tersebut menghasilkan enzim yang berbeda untuk membantu melancarkan proses pencernaan makanan.

Fungsi Enzim di Lambung

Pada dasarnya, enzim pencernaan berfungsi untuk memecah nutrisi di dalam makanan menjadi lebih kecil agar mudah diserap oleh tubuh. Ada beberapa jenis enzim yang memainkan peran penting dalam proses pencernaan makanan, yaitu enzim lipase, amilase, serta protease dan peptidase.

Selain itu, lambung juga menghasilkan beberapa enzim yang berperan penting dalam proses pencernaan, yaitu:

1. Pepsin

Pepsin merupakan enzim pencernaan lambung yang merupakan bentuk aktif dari pepsinogen. Enzim pepsin memecah protein dalam makanan menjadi partikel yang lebih kecil, seperti peptide dan asam amino, yang siap diserap oleh tubuh.

2. Asam klorida (HCI)

Fungsi utama dari asam klorida adalah memecah protein dalam makanan dan melawan virus atau bakteri yang masuk bersamaan dengan makanan. Tidak hanya itu, asam klorida juga berfungsi untuk mengubah pepsinogen menjadi pepsin.

3. Mucin

Enzim mucin dihasilkan dari sel mukosa atau selaput di permukaan dalam lambung. Enzim ini berperan untuk melindungi dinding lambung dari paparan asam lambung.

4. Gastrin

Gastrin merupakan hormon penting yang diproduksi oleh sel G dalam lambung. Sel G melepaskan gastrin sebagai respons terhadap peregangan lambung yang terjadi setelah makanan masuk. Hal ini bertujuan untuk merangsang produksi asam lambung dan membantu pergerakan lambung saat mencerna makanan.

Cara Menjaga Produksi Enzim di Lambung

Pada kondisi tertentu, produksi enzim lambung dapat menurun sehingga tidak cukup untuk membantu proses pencernaan. Supaya hal ini tidak terjadi, Anda perlu menjaga kesehatan lambung dengan cara:

1. Atur pola makan

Aktivitas yang padat kerap membuat Anda telat makan. Padahal, salah satu penyebab tingginya asam lambung adalah pola makan yang tidak teratur. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk memerhatikan pola makan sehari-hari.

Selain makan teratur, Anda juga disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan pedas, asam, dan berlemak, karena bisa menyebabkan naiknya asam lambung.

2. Cukupi asupan serat

Serat dapat melancarkan pencernaan, selain juga baik untuk kesehatan lambung. Jadi, pastikan Anda mendapat asupan serat yang cukup dalam makanan, baik serat larut maupun tidak larut. Makanan yang merupakan sumber serat antara lain adalah gandum utuh, sayur, kacang-kacangan, dan buah-buahan.

3. Perbanyak konsumsi air putih

Tidak hanya untuk mencegah dehidrasi, mengonsumsi air putih juga baik untuk menjaga kesehatan lambung. Maka dari itu, cukupilah asupan cairan tubuh dengan mengonsumsi air putih minimal 8 gelas sehari.

4. Stop merokok dan hindari konsumsi minuman beralkohol

Untuk menjaga kesehatan lambung, Anda sebaiknya tidak merokok dan tidak sering mengonsumsi minuman beralkohol. Kedua kebiasaan ini dapat melukai dinding lambung. Selain itu, Anda juga disarankan membatasi konsumsi kafein, karena bisa meningkatkan produksi asam lambung.

Kurangnya produksi enzim di lambung dapat menimbulkan berbagai gangguan pencernaan, dan penyebabnya bisa beragam. Oleh karena itu, periksakanlah diri ke dokter bila Anda mengalami masalah dengan pencernaan, agar dapat diberikan penanganan yang tepat, termasuk pemberian suplemen enzim.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA