Kita belajar supaya pintar adalah kata penghubung keterangan

Contoh Kata Penghubung Berdasarkan Jenis-jenisnya. Foto: iStock

Dikutip dari Persiapan Ujian Nasional Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs oleh Seni Handiyani dan Wildan, kata penghubung atau disebut juga konjungsi adalah kata yang menghubungkan dua kata dalam kalimat atau kata yang menghubungkan dua kalimat menjadi kalimat dan atau paragraf yang utuh.

Sementara pengertian lainnya dari kata penghubung adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa, kalimat, atau paragraf dalam tulisan.

Penggunaan kata hubung dalam sebuah kalimat atau paragraf berfungsi agar susunan kata atau kalimat memiliki koherensi atau keterkaitan.

Dalam Buku Besar Bahasa Indonesia oleh Wahya dan Ernawati Waridah dijelaskan bahwa kata penghubung terbagi menjadi lima kelompok sesuai fungsinya. Tiap-tiap kelompok tersebut adalah kata penghubung koordinatif, subordinatif, korelatif, antarkalimat, dan antarparagraf.

Contoh Kata Penghubung Sesuai Jenis dan Fungsinya

Contoh Kata Penghubung Sesuai Jenis dan Fungsinya. Foto: iStock

1. Kata Penghubung Koordinatif

Kata penghubung koordinatif adalah kata penghubung yang menggabungkan dua klausa yang memiliki kedudukan setara. Kata penghubung koordinatif digunakan untuk menandai:

Kata hubung yang menyatakan keterangan menambah dan memilih, yaitu kata ‘dan’ juga kata ‘atau’. Contoh kalimatnya, yaitu:

  • Ayah beranjak dari depan pitu dan duduk di sofa dengan ibu.

  • Almaira Annur bingung akan melanjutkan di kedokteran atau ilmu teknik.

Kata penghubung setara sejalan adalah kata hubung yang menyatakan keterangan setara sejalan atau pemilihan, yaitu lalu dan kemudian. Adapun contoh penggunaannya dalam kalimat adalah sebagai berikut:

  • Anton pergi memancing bersama Cika di sungai lalu mandi bersama teman-temannya.

  • Ardafa berusaha menarik kapalnya kemudian memarkirkannya

Kata penghubung yang menyatakan pertentangan di antaranya tetapi, namun, padahal, dan melainkan. Contohnya:

  • Penyidik tidak meragukan keterangan saksi, tetapi hanya menjalankan sesuai prosedur.

  • Ia sudah berusaha menjelaskan tentang kejadian itu, tetapi hakim tetap menolak.

  • Kakak sudah rapi siap untuk berangkat, padahal waktu baru pukul lima pagi.

Penggabungan ketiga jenis kata penghubung di atas menghasilkan kalimat majemuk setara.

2. Kata Penghubung Subordinatif

Kata penghubung subordinatif adalah kata penghubung yang menggabungkan dua klausa atau lebih yang memiliki hubungan bertingkat. Kata penghubung subordinatif terdiri atas:

Penggunaan konjungsi subordinatif waktu berada di depan unsur kalimat dan berfungsi sebagai keterangan. Contoh kata yang termasuk ke dalam konjungsi ini ialah sejak, semenjak, sedari, ketika, sewaktu, tatkala, sementara, begitu, seraya, selagi, selama, setelah, dan sambil.

Adapun contoh kalimatnya, yaitu:

  • Setelah adik pulang, suasana menjadi sepi.

  • Ayah pergi mengajar di kampus sejak matahari lepas dari peraduan.

Contoh penggunaan kata penghubung :jika" dalam kalimat. Foto: Quotesfancy

Contoh kata hubung subordinatif syarat ialah jika, kalau, jikalau, asalkan, bila, dan manakala. Kata penghubung jenis ini dipakai di depan klausa yang menjadi anak kalimat pada suatu kalimat majemuk bertingkat. Berikut contoh kalimatnya:

  • Ayah telah berjanji akan membelikan sepeda jika Aditya Baskoro juara kelas.

  • Kalau ingin pergi liburan Jatim Park, Adik harus menurut pada Ayah.

Kata penghubung subordinatif pengandaian adalah subordinatif yang mengaitkan dua klausa atau lebih yang menyatakan pengandaian. Contoh kata penghubung jenis ini ialah andaikan, seandainya, umpamanya, bila, dan sekiranya.

Andaikan aku belajar pasti akan pintar.

  • Seandainya kita bisa bertemu lagi suatu saat nanti, akan aku ajak kamu keliling kota bersamaku.

  • Bila hujan segera reda, aku akan pulang secepatnya.

Kata hubung subordinatif tujuan dipergunakan untuk menyatakan hubungan tujuan. Contohnya penggunaan kata agar, supaya, dan biar.

  • Kedua orang tuaku menginginkan agar kau bekerja dalam dunia jurnalistik.

  • Saya selalu bekerja hingga larut malam supaya target satu tahun satu buku dapat saya wujudkan.

Konjungsi subordinatif konsesif digunakan untuk menyatakan hubungan perlawanan atas dua hal. Contohnya, biarpun, meskipun, walaupun, sekalipun, sungguhpun, dan kendatipun. Berikut contoh kalimatnya:

  • Walaupun hujan deras mengguyur Cirebon, Violeta tetap meninggalkan rumah pergi bersama Edo.

  • Vanesha tetap mencintai Carlon Alberto kendatipun kaki Carlos telah cacat.

Kata hubung subordinatif sebab akibat menggabungkan dan menyatakan alasan di depan kata, frase, atau klausa. Fungsinya sebagai keterangan dalam sebuah kalimat majemuk setara.

Contoh kata penghubung subordinatif sebab akibat ialah sebab, karena, oleh karena itu, dan oleh sebab itu. Berikut contoh kalimatnya:

  • Tawaran bekerja di salah satu penerbitan di Jakarta terpaksa saya tolak karena telanjur mencintai Kota Cirebon.

  • Moralitas wakil rakyat perlu dipertanyakan sebab banyak yang mangkir dalam sidang-sidang.

Kata penghubung yang menyatakan makna cara adalah dengan, tanpa, sambil, seraya, dan sembari. Kata penghubung mneyatakan cara memiliki arti mengenai bagaimana tindakan yang disebutkan itu dilakukan.

Adapun contoh kalimatnya:

  • Tony merokok sambil mendengarkan radio

h. Hubungan penjelasan atau isi

Kata penghubung yang menyatakan makna isi adalah bahwa. Kata penghubung ini memiliki arti suatu klausa isi merupakan inti dari keseluruhan kalimat.

Berikut ini contoh kalimatnya:

  • Dia bicara bahwa anak laki-lakinya meninggal satu tahun lalu.

  • Rani menjelaskan bahwa dirinya tidak suka dengan Tita.

3. Kata Penghubung Korelatif

Contoh penggunaan kata penghubung "namun" dalam kalimat. Foto: Quotesfancy

Kata penghubung korelatif adalah kata penghubung yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa, dan hubungan kedua unsur itu memiliki derajat yang sama.

  • Tidak hanya... tetapi juga...,

  • Tidak hanya..., bahkan...,

  • Bukannya... melainkan...,

  • Baik aku maupun adikku sama-sama pandai bermain gitar.

  • Bukannya aku tak mau, melainkan aku tak bisa.

4. Kata Penghubung Antarkalimat

Kata penghubung juga dibagi dalam kelompok berdasarkan satuan bahasa tempat kata penghubung digunakan. Kata penghubung untuk menggabungkan dua kalimat berbeda dengan kata penghubung untuk menggabungkan dua paragraf.

Contoh: biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu, kemudian, sesudah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagipula, selain itu, sebaliknya, sesungguhnya, bahwasanya, bahkan, akan tetapi, namun, kecuali itu, dengan demikian, oleh karena itu, oleh sebab itu, sebelum itu.

Contoh Kalimat Kata Penghubung Antarkalimat

  • Ibu menyiapkan sarapan pagi untuk kami sekeluarga. Setelah itu, barulah ia pergi bekerja.

  • Kamu catat semua warga yang tidak mampu. Selanjutnya, bagikan sembako ke mereka per kepala keluarga.

  • Tadi pemuda itu masih duduk dan ngobrol di sana. Sesudah itu ia menghilang entah ke mana.

5. Kata Penghubung Antarparagraf

Sementara kata penghubung antarparagraf terbagi atas:

a. Kata penghubung yang menyatakan tambahan pada sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya.

Contoh: di samping itu, demikian juga, tambahan lagi

b. Kata penghubung yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya.

Contoh: bagaimanapun juga, sebaliknya, namun

c. Kata penghubung yang menyatakan perbandingan.

Contoh: sebagaimana, sama halnya

d. Kata penghubung yang menyatakan akibat atau hasil.

Contoh: oleh karena itu, jadi, akibatnya

e. Kata penghubung yang menyatakan tujuan.

Contoh: untuk itulah, untuk maksud itu

f. Kata penghubung yang menyatakan intensifikasi.

Contoh: ringkasnya, pada intinya

g. Kata penghubung yang menyatakan waktu.

Contoh: kemudian, sementara itu

h. Kata penghubung yang menyatakan tempat.

Contoh: di sinilah, berdampingan dengan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA