Kenapa kucing tidak bisa masuk surga Menurut Islam

Jakarta -

Sebagian orang berpendapat kucing merupakan makhluk yang menggemaskan dengan berbagai tingkah lucunya. Walaupun kucing adalah hewan karnivor, kucing telah didomestikasi oleh manusia sejak puluhan ribu tahun lalu.

Namun, pernahkah Bunda mendengar bahwa kucing dan hewan peliharaan lainnya tak akan masuk surga? Kucing, sama seperti makhluk lain ciptaan Allah SWT, wajib diperlakukan dengan baik. Amal perbuatan manusia nantinya dihitung dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Jika manusia yang melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi laranganNya diberi ganjaran surga, lantas bagaimana dengan hewan seperti kucing? Hak, kewajiban, dan kehidupan hewan jelas berbeda dengan manusia, Bunda.

Jadi kenapa kucing tidak masuk surga? Dikutip dari situs Pejabat Mufti Wilayah Persekutuan Jabatan Perdana Menteri, Malaysia, jawaban pertanyaan tersebut terdapat dalam hadits yang diceritakan Abu Hurairah. Hadits terdapat dalam kitab Tafsir Al Thabari,

إن الله يحشر الخلق كلهم، كل دابة وطائر وإنسان، يقول للبهائم والطيركونوا ترابًا

Artinya: "Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua makhluk pada hari akhirat kelak. Yaitu setiap hewan, burung-burung, dan juga manusia. Lalu Allah berkata kepada haiwan-haiwan dan juga burung, "Jadilah kamu tanah."

Kenapa kucing tidak bisa masuk surga Menurut Islam
Banner Hages Budiman Bunda Hebat di Sekitar kita/ Foto: HaiBunda/Mia

Hadits tersebut menjelaskan, kondisi hewan di akhirat kelak berbeda dengan manusia. Setiap perbuatan baik dan buruk hewan tidak dihitung dan mendapat balasan. Artinya, kucing tidak bisa masuk surga layaknya tiap manusia yang bertakwa, Bunda.

Meski jawaban pertanyaan kenapa kucing tidak masuk surga sudah dijelaskan, bukan berarti pemilik hewan peliharaan tak bisa bersama di akhirat. Apalagi jika pemilik masuk surga atas izin Allah SWT karena senantiasa taat perintah Allah SWT.

Penghuni surga dijanjikan mendapat banyak kenikmatan, termasuk peluang tinggal bersama hewan kesayangan. TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Simak juga video tentang manfaat memelihara kucing di rumah:

[Gambas:Video Haibunda]

(aci/fir)

SRAGEN UPDATE – Rasulullah menganjurkan manusia untuk menyayangi hewan, bahkan dalam sebuah riwayat dikatakan, bahwa Rasulullah memiliki kucing kesayangan yang bernama Muezza.

Banya dari umat Islam yang menyayangi kucing dan memeliharanya, sampai-sampai menangis jika kucing kesayangannya tersebut mati.

Lantas, kemanakah kucing-kucing tersebut setelah mati?

Apakah bisa menemui hewan peliharaan kita di akhirat?

Baca Juga: Tahukah Kamu Bahwa Jin Bisa Masuk Surga? Berikut Penjelasan Menurut Alquran Serta Alasan dan Kisahnya

Setiap makhluk hidup, pasti memiliki ruh. Ruh yang dihembuskan pada makhluk hidup, akan berbentuk menjadi fisik.

Begitu juga dengan kucing, dipertegas oleh pernyataan Ibn Abi Zayd dalam kitab Al-Risalah, pada hadis Ath-Thabrani yang mengatakan, bahwa malaikat Izroil, pernah berkata kepada Nabi SAW.

“Demi Allah wahai Muhammad, seandainya aku berkehendak untuk mencabut nyawa nyamuk. Aku tidak mampu melakukannya sampai Allah mengizinkan aku untuk mencabutnya,” (HR Thabrani)

Tidak ada riwayat menyebut kucing termasuk hewan yang ada di surga

REPUBLIKA.CO.ID,— Kucing bagi sebagian orang adalah hewan yang cukup menggemaskan. Ini alasan menempatkan kuncing dalam daftar hewan favorit yang dipelihara. 

Dalam Islam, merawat dan memelihara hewan secara umum, termasuk kucing dengan baik akan mendatangkan pahala. Kecintaan terhadap kucing ini pun memunculkan pertanyaan menggelitik, apakah hewan dengan nama ilmiah felis catus ini akan bertemu dengan ‘tuannya’ kelak di surga? 

Pada dasarnya terkait apakah hewan akan dihidupkan kembali atau tidak kelak, Republika.co.id pernah membahasnya dalam pembahasan berikut yaitu: Apakah Hewan Juga Dibangkitkan dan Dihisab Kelak di Kiamat?  

Namun, terkait topik apakah kucing termasuk hewan yang akan berada di surga kelak? Dalam sejumlah riwayat pendapat tersebut, tidak ditemukan bahwa kucing yang merupakan hewan mamalia karnivora ini masuk dalam daftar hewan-hewan penghuni surga. Lantas apa sajakah hewan yang ada di surga?

Ada tiga pendapat pertama, hewan-hewan tertentu yang pernah bersinggungan dengan para manusia pilihan Allah SWT. Dalam Al-Asybah An-Nadhair ‘Ala Madzhab Abi Hanifah An Nu’man, disebutkan bahwa Muqatil sebagaimana dikutip dalam kitab Syarh Syirát al-Islam, mengatakan terdapat sepuluh hewan yang akan masuk surga.

Kesepuluh hewan yaitu unta Nabi Muhammad SAW, unta Nabi Shalih, anak sapi Nabi Ibrahim, domba Nabi Ismail, sapi betina Nabi Musa, ikan paus Nabi Yunus, keledai Nabi Uzair, semut Nabi Sulaiman, hudhud Balqis, anjingnya para ashabul kahfi. Pernyataan in juga ditemukan dalam kitab Misykat Al-Anwar. Hanya saja, oleh sebagian ulama, pendapat ini dipandang lemah. 

Kedua, hewan yang keberadaannya di surga diisyaratkan Alquran dan hadits sebagai balasan untuk orang-orang beriman. Misalnya burung atau sejenis unggas. Ini seperti disebutkan surat Al Waqiah 21. 

وَلَحْمِ طَيْرٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ Dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” 

Atau diisyaratkan dalam surat Ath Thur ayat 22, daging hewan apa saja yang mereka kehendaki. Dalam sebuah hadits riwayat Tsauban disebutkan daging tersebut adalah anak sapi.

 يُنحر لهم ثور الجنة الذي كان يأكل من أطرافها “Disembelihkan untuk mereka sapi surga yang mereka makan dari ujung-ujungnya.” (HR Muslim)

Ketiga, hewan-hewan yang secara spesifik disebutkan Rasulullah SAW dalam sabdanya. Yaitu pertama kambing. Ini sebagaimana diriwayatkan Al Baihaqi dari Abu Hurairah RA berikut ini:

 صلوا في مراح الغنم وامسحوا رغامها فإنها من دواب الجنة Sholatlah di (sebelah) kandangnya, dan bersihkanlah tanahnya, karena kambing adalah hewan surga.” 

Kedua, unta. Ini sebagaimana diriwayatkan antara lain dari Abu Masud yang dinukilkan Imam Muslim berikut ini: 

عن أبي مسعود -رضي الله عنه- قال: جاء رجل إلى النبي -صلى الله عليه وسلم- بناقة مَخْطُومَةٍ، فقال: هذه في سبيل الله، فقال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: «لك بها يوم القيامة سبعمائة ناقة كلها مخطومة  

Dari Abu Masud RA, dia berkata, "Seorang lelaki datang kepada Nabi Muhammad SAW dengan membawa seekor unta yang sudah dikekang. Ia berkata, "Unta ini untuk di jalan Allah." Rasulullah  ersabda, "Dengan unta inilah maka kamu akan mendapatkan tujuh ratus ekor unta yang sudah dikekang pada hari kiamat." 

Riwayat lain mengisyaratkan adanya kuda sebagai salah satu penghuni surga. Hanya saja, tentunya, gambaran pastinya kita tidak bisa membayangkan sebagaimana hewan yang kita lihat sehari-hari selama ada di dunia.        

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah benar kucing tidak akan masuk surga?

Bagaimana mungkin hewan menggemaskan seperti kucing yang bahkan dicintai Nabi Muhammad ini justru tidak bisa masuk surga. Allah SWT juga tidak membenci hewan peliharaan yang menggemaskan ini. Ketua Tanfidziyah PBNU, Ahmad Fahrurrozi membenarkan bahwa kucing memang tidak masuk surga.

Bagaimana nasib kucing di akhirat?

Lalu Allah berkata kepada hewan-hewan dan juga burung, "Jadilah kamu tanah." Berdasarkan hadits tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa nasib kucing setelah mati sama seperti hewan lainnya, yakni tidak akan masuk surga. Mereka akan binasa dan berubah menjadi tanah atau abu.

Apakah kucing bisa menolong kita di akhirat?

Banyak yang percaya bahwa kucing bisa memberikan syafaatnya atau menolong sang pemilik kelak saat mereka berada di akhirat. Namun nyatanya salah seorang ustads ternama di Indonesia, Abdul Somad mengatakan bahwa sejatinya bukan hanya kucing hewan yang mampu menyelamatkan tuanya di akhirat.

Hewan apa yang membawa kita ke surga tapi dia tidak masuk surga?

Tak mengherankan sejak dahulu hingga saat ini, kucing menjadi hewan yang paling disayangi umat Islam di seluruh dunia. Nabi Muhammad saw. bahkan memiliki seekor kucing yang sangat disayanginya bernama Muezza. Namun di balik keistimewaannya tersebut, rupanya kucing adalah hewan yang tidak masuk surga.