Laurences Aulina
Apabila di suatu kondisi terdapat seseorang yang nyawanya terancam, perlu diketahui terdapat aturan hukum yang mengatur bagi orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut. Baik bagi yang menolong korban ataupun hanya menyaksikan tanpa berbuat apa-apa.
Kewajiban Menolong Orang dalam Keadaan Bahaya Maut
Sebagaimana terdapat dalam Pasal 531 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), “Barangsiapa menyaksikan sendiri ada orang di dalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya, dihukum kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 4.500,- Jika orang yang perlu ditolong itu mati.”
Pengertian frasa “dalam keadaan bahaya maut” adalah bahaya maut yang ada seketika itu, misalnya orang berada dalam rumah terbakar, tenggelam di air, seorang akan membunuh diri, dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud “memberikan pertolongan” adalah menolong sendiri; dan “mengadakan pertolongan” adalah misalnya memintakan pertolongan polisi atau dokter. Pasal ini hanya dapat dikenakan apabila dengan memberi pertolongan itu tidak dikhawatirkan bahwa orang itu sendiri dibahayakan atau orang lain dapat kena bahaya dan orang yang perlu ditolong itu mati.
Unsur melawan hukum dari tindakan ini bersumber pada pengabaian ketentuan hukum yang berlaku secara umum di masyarakat yaitu, bahwa setiap orang berkewajiban untuk memberi atau mengusahakan pertolongan untuk penyelamatan seseorang.
Berdasarkan uraian di atas, dapat kita lihat bahwa seseorang mempunyai kewajiban menolong orang lain yang berada dalam keadaan bahaya, selama pemberian bantuan tersebut tidak membahayakan dirinya sendiri atau jika orang tersebut tidak dapat menolong orang yang membutuhkan bantuan dengan tenaganya sendiri, ia mempunyai kewajiban untuk meminta pertolongan kepada orang lain yang dianggap bisa membantu.
Ketentuan Memberikan pertolongan
Tindakan “mengabaikan memberi pertolongan” berarti mengabaikan untuk secara sepenuhnya dan secara aktif menolong korban. Sedangkan, tindakan “mengabaikan mengusahakan pertolongan” berarti tidak mengusahakan sesuatu yang mungkin ia lakukan seperti misalnya memanggil penguasa atau orang lain untuk memberi pertolongan karena ia misalnya tidak berkemampuan.
Apabila seseorang akan memberikan pertolongan, ada baiknya dirinya menyadari bahwa tindakan tersebut, tidak membahayakan dirinya sendiri dan orang lain. Ketika seseorang yang menyaksikan tidak dapat menolong dengan tenaganya sendiri maka dapat meminta bantuan pada orang lain, yang dianggap bisa membantu seperti menelepon petugas medis atau kepolisian. Lain hal jika seseorang secara sadar dapat dan m ampu, baik fisik maupun ketrampilan, menolong orang lain yang sedang dalam bahaya, dan tidak membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Dalam hal ia sadar tidak dapat memberikan pertolongan dengan tenaganya sendiri dan ia tidak mencari pertolongan atau memberi pertolongan, maka orang tersebut dapat dikenakan sanksi berdasarkan pasal ini.
Kesimpulan
Secara sederhana, jika mendapati seseorang dalam keadaan bahaya maut dapat segera ditolong atau bila memiliki keterampilan pertolongan pertama dapat mengevakuasi korban. Jika secara sadar mengetahui tidak memiliki keterampilan itu maka dapat hubungi nomor darurat untuk mendapat arahan petugas, dan melaporkan kepada petugas.
Apabila orang-orang yang menyaksikan tidak memberikan pertolongan atau memberikan pertolongan namun malah semakin membahayakan korban maka dapat dikenakan sanksi berdasarkan Pasal 531 KUHP.
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMASMK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL- B
PPPPTK Penjas dan BK | 32 d. Berusaha sebaik-baiknya mematuhi peraturan-peraturan yang
berlaku di kolam renangpantai. e. Berusaha
mempelajari cara-cara
praktis memberikan
pertolongan atau penyelamatan diri, bila terjadi kecelakaan. f.
Memahami bagaimana
cara memberikan
pertolongan pernapasan buatan resusitasi.
g. Mengetahui kemampuan diri dan jangan sekali-sekali mencoba di luar batas kemampuan.
h. Selalu menghindar atau berada di luar air, apabila beberapa saat setelah makan, arus deras ataupun halilintar.
i. Selalu menjaga jarak dengan menara ataupun tempat papan
loncat indah saat berenang, agar dapat terhindar dari kecelakaan.
j. Mematuhi instruksi guru sebelum turut serta dalam kegiatan
olahraga air dilakukan. k. Berusaha meminta pertolongan, jika sangat membutuhkan
pertolongan.
3. Pertolongan Kecelakaan di Air
Seringkali kita menjadi bingung jika salah seorang teman ataupun keluarga terancam bahaya tenggelam. Gugup akan makin menjadi-
jadi, bahkan berkembang menjadi panik oleh karena tidak ada satupun yang sanggup memberi pertolongan dan umumnya berdalih
tidak bisa berenang. Kalaupun bisa berenang hanya ala kadarnya, sehingga tidak mungkin bisa memberi pertolongan.
Ketakutan semacam itu bisa saja menghantui setiap orang yang belum mampu berenang dengan baik. Bahkan sering timbul kesan
bila dirinya memberi pertolongan, bisa-bisa ia terbawa menjadi korban. Untuk menghindari kesan demikian, sebenarnya tidak perlu
terjadi apabila penolong tidak panik. Bagaimanapun korban sangat membutuhkan
pertolongan dengan
segera, sebab
suatu keterlambatan akan berakibat menjadi kematian.
Cara memberikan pertolongan kepada korban tenggelam antara lain:
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMASMK KELOMPOK KOMPETENSIPROFESIONAL-B
PPPPTK Penjas dan BK | 33
a Latihan memberi pertolongan dengan jangkauan
Cara memberi pertolongan dengan jangkauan dari atas kolam dilaksanakan oleh karena korban berada di dekat jangkauan. Cara
memberikan pertolongan dengan jangkauan antara lain:
Gambar 1. Macam-macam cara memberikan pertolongan kecelakaan di kolam
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMASMK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL- B
PPPPTK Penjas dan BK | 34
b Latihan teknik-teknik dasar pertolongan
Untuk memberikan pertolongan di air, cara masuk ke permukaan air ada 4 macam. Hal ini banyak tergantung kepada dimana
korban itu berada.
1 Langkah-langkah memberikan pertolongan
Langkah-langkah teknik masuk ke air dalam memberikan pertolongan sebagai berikut:
a. Meloncat dengan kaki dahulu stride jump. b. Lari kemudian masuk air run and plunge dive
c. Terjun dekat jangkauan jauh long, shallow dive d. Cara mendekati korban approach stroking
2 Latihan teknik-teknik membawa korban kecelakaan di air
Teknik dasar membawa korban kecelakaan di air sebagai berikut : 1 Melakukan renangan pertolongan dengan baik.
2 Memegang lengan dari depan. 3 Memegang lengan dari belakang.
4 Memegang lengan korban dengan dua orang penolong.
Gambar 2. Langkah-langkah dalam memberikan pertolongan di air
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMASMK KELOMPOK KOMPETENSIPROFESIONAL-B
PPPPTK Penjas dan BK | 35
4.
Renang Gaya Bebas
Pada cabang olahraga renang mempunyai gaya-gaya tertentu yang diantaranya gaya bebas. Gaya ini menyerupai cara berenang seekor
binatang. Oleh sebab itu, gaya ini disebut gaya “Crawl” yang artinya merangkak. Gerakan asli dari gaya ini adalah menirukan gerakan
anjing yang berenang atau dikenal dengan renang gaya anjing dog style
. Gaya bebas ini disebut juga gaya “Rimau”, yang berasal dari kata “Harimau”.
Gerakan gaya bebas yang pertama adalah “Crawl Australia”, yaitu
yang dilakukan dengan dua kali gerakan lengan dan disertai dua kali gerakan kaki. Kemudian berkembang sesuai dengan penemuan-
penemuan baru dalam ilmu pengetahuan. Teknik renang gaya bebas antara lain: 1 Posisi tubuh, 2 gerakan
kaki, 3 mengambil napas, 4 koordinasi gerakan kaki dan pernapasan, 5 rotasi tangan dan seterusnya. Teknik-teknik renang
gaya bebas adalahsebagai berikut:
a. Latihan Posisi Tubuh Body Position
Cara melakukan posisi tubuh di atas kolam renang adalah sebagai berikut:
Gambar 3 Teknik-teknik membawa korban
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMASMK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL- B
PPPPTK Penjas dan BK | 36 Posisi tubuh hampir sejajar dengan permukaan air.
Tubuh harus berputar pada garis pusat atau pada rotasinya. Hindarkan kemungkinan terjadinya gerakan-gerakan tangan
atau kaki yang berakibat tumbuh menjadi naik-turun atau meliuk-liukkan badan.
Sikap kepala yang normal: Untuk perenang jarak pendek, sikap kepala cenderung agak
naik pandangan agak lurus ke depan. Untuk perenang jarak menengah dan jauh sikap kepala agak
rendah arahkan pandangan sedikit membentuk sudut dengan dasar kolam
b. Latihan Gerakan Kaki Kicking
Cara melakukan latihan gerakan kaki adalah sebagai berikut : 1. Naik turun kaki mengarah lurus flutter kick.
2. Naik turun kaki 2 pukulan kaki, artinya 2 kali gerakan kaki, 2 kali gerakan lengan.
3. Naik turun kaki 4 pukulan kaki, artinya 4 kali gerakan kaki 2 kali dengan lengan.
4. Naik turun kaki 6 pukulan kaki, artinya 6 kali gerakan kaki 2 kali dengan lengan.
Gambar 4.latihan posisi tubuh
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMASMK KELOMPOK KOMPETENSIPROFESIONAL-B
PPPPTK Penjas dan BK | 37 5. Naik turun kaki 8 pukulan kaki, artinya 4 kali gerakan kaki 2
kali dengan lengan. 6. Pada fase istirahat disaat lutut membengkok, membentuk
sudut untuk memukul dan melecut mempunyai sudut berkisar antara 30-40
. 7. Kedalaman paha ketika melakukan gerakan ke bawah atau
saat memukul dan melecut adalah 25-30 cm dari permukaan air.
8. Kedalaman tungkai kaki bagian bawahtelapak kaki dari permukaan air ketika melakukan pukulan dan lecutan kaki
sekitar 30-35 cm.
c. Latihan Gerakan Lengan Handrotation
Dalam proses gerakan lengan gaya bebas ada tiga fase, yaitu sebagai berikut: 1 Fase menarik, 2 fase mendorong, dan 3
fase istirahat. Cara melakukan latihan teknik gerakan lengan renang gaya
bebas adalah sebagai berikut : 1 Gerakan menarik dimulai setelah siku masuk kedalam air
sampai tangan mencapai bidang vertikal. Setelah itu dilanjutkan dengan mendorong sampai lengan lurus ke
belakang. 2 Kemudian dilanjutkan dengan recovery, yaitu setelah lengan
lurus ke belakang dengan jalan mengangkat siku keluar dari air, diikuti lengan bawah dan jari-jari secara.
3 Gerakan lengan pada waktu pull, harus dilakukan dengan kuat, dan arahnya dari depan ke belakang sampai tangan
berada di bawah dada. Selanjutnya dengan tenaga yang kuat tangan didorongkan ke belakang sampai siku lurus.
4 Kemudian siku ditarik ke atas rileks, terus digeser ke depan pelan-pelan seirama dengan lengan yang lain yang sedang
ditarik sampai segaris dengan bahu. Telapak tangan dan jari-jari mengikuti gerakan siku secara pasif.
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMASMK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL- B
PPPPTK Penjas dan BK | 38
d. Latihan Gerakan Pernapasan Breathing
Teknik gerakan mengambil napas sebagai berikut: a
Sikap permulaan: Peserta didik berdiri kangkang di kolam dangkal dengan
membungkukkan tubuh
rata dengan
air, muka
menghadap ke depan di antara kedua lengan yang diluruskan ke depan.
b Gerakannya:
1 Pernapasan dilakukan dengan memutarkan kepala ke kiri atau ke kanan
2 Sehingga mulut berada di atas permukaan air untuk mengambil udara.
3 Gerakan ini dilakukan bersamaan ketika lengan yang searah dengan arah
4 Latihan pernapasan ini dikombinasikan dengan gerakan lengan agar peserta didik dapat mengatur
irama pengambilan napas. 5 Pengambilan udara dilakukan dengan mulut ialah
untuk menghindari masuknya air ke hidung dan Gambar 5.latihan lengan
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMASMK KELOMPOK KOMPETENSIPROFESIONAL-B
PPPPTK Penjas dan BK | 39 untuk mempersingkat waktu pengambilan udara
karena harus dilakukan dengan cepat.
e. Rangkaian Gerakan Renang Gaya Bebas
Rangkaian renang gaya bebas terdiri dari: 1 Posisi badan, 2 gerakan kaki, 3 gerakan lengan, dan 4 pengambilan napas.
Cara melakukan renang gaya bebas adalah sebagai berikut: 1. Posisi badan sejajar dan sedatar mungkin, walaupun masih
membiarkan kaki cukup dalam di dalam air. 2. Gerakan kaki dimulai dari panggul dan berakhir dengan
gerakan kibasan pergelangan kaki. Kaki kiri dan kaki kanan bergerak bergantian ke atas dan ke bawah.
3. Gerakan lengan pada gaya bebas dibagi dalam dua gerakan, yaitu gerakan menekan dan gerakan kembali ke
posisi semula. 4. Pernapasan dilakukan dengan memutarkan kepala ke kiri
atau ke kanan pada umumnya kepala diputar kesatu arah, sehingga mulut berada di atas permukaan air untuk
mengambil udara. Seluruh rangkaian renang gaya bebas tersebut dapat dilihat
pada gambar berikut ini: Gambar 6.latihan pernapasan
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMASMK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL- B
PPPPTK Penjas dan BK | 40 Gambar 7.rangkaian gerakan renang gaya bebas
5. Renang Gaya Dada
Video yang berhubungan