Kenapa bayi menyusu terus padahal sudah kenyang?

Tahukah Anda salah satu tanda growth spurt dalam perkembangan bayi? Yaitu, ketika bayi menyusu terus menerus seolah tak pernah kenyang.

Terkadang, orangtua mengartikan kondisi ini sebagai tanda ASI kurang atau tidak cukup.

Seolah tak cukup, ada juga orangtua yang memutuskan memberi susu formula sebagai tambahan demi memastikan bayi merasa kenyang.

Padahal, growth spurt pada bayi adalah kondisi yang umum terjadi pada perkembangan bayi. Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

Apa itu growth spurt?

Bayi yang rewel seringkali membuat orangtua bingung

Meskipun kerap membuat orangtua khawatir atau bahkan kebingungan dengan perubahan sikapnya, growth spurt pada bayi baru lahir adalah tahapan penting bagi pertumbuhan mereka. 

Mengutip Cleveland Clinic, growth spurt (percepatan pertumbuhan) adalah periode waktu singkat, ketika anak mengalami pertumbuhan fisik yang cepat.

Kondisi ini normal dan terjadi pada berbagai tahap perkembangannya, mulai sejak bayi, masa anak-anak, hingga mencapai kematangan fisik.

Ketika growth spurt usai, biasanya akan ada peningkatan tinggi badan, lingkar kepala, hingga peningkatan berat badan yang cukup signifikan. Kemungkinan, bayi jadi menguasai satu skill tertentu yang sebelumnya tidak dikuasai. 

Selama bayi merasa nyaman ketika Anda memeluk dan menyusuinya, tidak ada masalah dengan growth spurt. Biasanya, fase ini berlangsung selama satu pekan dan akan berangsur normal dengan sendirinya.

Baca Juga

  • Akibat Anemia pada Ibu Hamil, Wanita Akan Mengalami 4 Masalah Kesehatan Ini
  • Ini Cara Stimulasi Bayi agar Tumbuh Cerdas dan Pintar Sesuai Tahapan Umurnya
  • 5 Salep untuk Mengatasi Ruam Popok pada bayi, Ampuh dan Aman

Tanda-tanda growth spurt pada bayi

Bayi yang menyusu terus tanpa henti bisa jadi sedang mengalami growth spurt

Setiap bayi tumbuh dengan cara berbeda satu dengan lainnya. Begitu pula dengan fase growth spurt pada si Kecil. Waktu kapan terjadinya growth spurt bisa berbeda. Meski demikian, tanda-tandanya tetap sama seperti:

1. Menyusu tanpa henti 

Ciri utama growth spurt pada bayi adalah ketika buah hati Anda menyusu tanpa henti. Jika biasanya mereka menyusu 2 jam sekali dengan durasi sekitar 15 menit, maka durasi menyusu saat growth spurt bisa bertambah.

Bahkan, terkadang bayi tidak kunjung berhenti menyusu meski telah lebih dari 15 menit. Ibu sebaiknya jangan salah tangkap dengan merasa ASI tidak cukup.

Sedangkan pada bayi yang mendapatkan asupan susu formula, sinyal terjadinya growth spurt adalah mereka terlihat terus menerus lapar. 

Komunikasikan bahwa bayi sedang berada di fase growth spurt, sehingga Anda pun mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat untuk membantu ibu menghadapi fase ini.

2. Bayi kerap rewel

Biasanya, bayi akan rewel seperti menangis jika ada yang belum terpenuhi. Misalnya saat merasa lapar, panas, tidak enak badan, atau popoknya belum dibersihkan. 

Namun, saat fase growth spurt, bayi kerap lebih rewel dari biasanya. Mereka akan meminta digendong lebih sering dan merasa nyaman saat didekap orangtua.

3. Siklus tidur berubah

Tanda lain terjadinya growth spurt adalah siklus tidur berubah. Bisa lebih lama atau sebaliknya menjadi lebih singkat.

Biasanya ini berhubungan dengan kondisi bayi lebih rewel, jadi lebih mudah terbangun.

Pada bayi yang tidur lebih lama saat fase growth spurt, ini terjadi karena protein yang disebut human growth hormone (HGH) diproduksi saat bayi sedang tidur. Ini adalah protein yang penting bagi pertumbuhan bayi.

Baca Juga

  • Mengenal Penyebab Radang Tenggorokan pada Bayi dan Cara Mengobatinya
  • Inilah 11 Makanan Tinggi Serat yang Baik untuk Bayi
  • Inilah 5 Penyebab Bayi Muntah dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Kapan bayi mengalami growth spurt?

Growth spurt dapat terjadi kapan saja. Pada bayi baru lahir, kondisi ini biasanya bertahan selama satu atau dua hari. Sedangkan pada bayi yang sudah lebih besar, bisa bertahan hingga satu minggu.

Menguti Baby Centre, beberapa ahli percaya bahwa growth spurt kemungkinan akan terjadi pada titik-titik tertentu di tahun pertama bayi Anda, yaitu:

  • Usia dua minggu.
  • Usia tiga minggu.
  • Usia enam minggu
  • Usia tiga bulan.
  • Usia enam bulan.

Ketahuilah bahwa pola growth spurt setiap anak bisa berbeda. Jadi, cobalah untuk tidak khawatir berlebihan jika bayi  tampaknya belum mengalaminya pada usia tertentu.

Bayi Anda bisa saja lebih sering mengalami growth spurt, hanya sebentar, atau bahkan tidak mengalaminya sama sekali. Hal ini merupakan kondisi yang normal.

Baca Juga

  • Deteksi Dini NEC Cegah Memburuknya Infeksi Usus pada Bayi Baru Lahir
  • Efek Rambut Bayi Tidak Dipotong Akan Tumbuh Tipis? Itu Mitos
  • Orangtua Wajib Tahu Cara Memandikan Bayi Baru Lahir yang Benar dan Aman

Fase growth spurt tak hanya melelahkan bagi bayi

Tentu membesarkan anak bukan hanya urusan ibu atau ayah saja. Perlu kerja sama dari semua pihak untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan bayi tetap lancar, termasuk saat fase growth spurt.

Jelas, fase growth spurt pada bayi akan lebih melelahkan. Untuk itu, pastikan Anda mengetahui beberapa trik untuk membantu mengatasinya, seperti di bawah ini:

1. Membagi tugas

Jangan ragu untuk membagi tugas dengan pasangan, keluarga, atau pengasuh. Misalnya jika ibu sudah kelelahan menyusu bayi, ayah  sebaiknya yang bertugas mengganti popok atau menggendong bayi.

Mengatur jadwal tidur bergantian juga jadi bisa menjadi cara yang ampuh.

2. Pastikan ibu terhidrasi & cukup nutrisi

Ahli menyarankan agar ibu tetap mendapatkan cairan serta nutrisi yang cukup, terutama jika masih memberikan ASI eksklusif. Untuk memenuhi kebutuhan cairan, pastikan Anda tidak kurang minum air putih sekaligus makan makanan yang bergizi dengan kandungan air tinggi.

Selain cukup minum dan makan makanan bergizi, Anda juga harus menjaga kesehatan fisik dengan cukup tidur atau beraktivitas fisik lainnya, seperti olahraga ringan. 

3. Pantau kenaikan berat badan

Wajar jika orangtua merasa khawatir apakah ini adalah tanda growth spurt atau bukan.

Jika tidak yakin, coba pantau kenaikan berat badan bayi Anda. Buat komparasi sebelum dan sesudah fase growth spurt. Jika ada kenaikan signifikan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

4. Bawa bayi berjalan-jalan

Membawa bayi berjalan-jalan di sekitar rumah atau ke taman yang bersih juga bisa jadi cara mendistraksi seluruh fase growth spurt. Cara ini juga ampuh untuk mengurangi rewel pada bayi. 

Meskipun fase ini membuat mereka menyusu lebih sering, jangan lupakan fakta bahwa bayi juga perlu waktu tidur.

Sebaiknya, jangan membangunkan bayi yang sedang tidur karena di fase itulah mereka sedang bertumbuh.

5. Menyusui bayi lebih sering

Jika bayi masih mendapatkan ASI eksklusif, Anda bisa menyusui bayi lebih sering atau menambahkan takaran susu formula. Jika si Kecil sudah masuk masa MPASI, Anda bisa memberikan ASI dan MPASI sesuai kebutuhan dan keinginan bayi agar si Kecil tidak rewel dan kebutuhan nutrisinya terpenuhi.

Kondisi growth spurt pada bayi umumnya tak perlu dikhawatirkan yang membuat Anda membawa bayi ke dokter.

Namun, apabila Anda merasa perubahan perilaku si Kecil tidak termasuk dalam sinyal terjadinya growth spurt, segera konsultasikan dengan dokter. 

Ingin mengetahui lebih banyak mengenai percepatan pertumbuhan pada bayi? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.

Kenapa bayi menyusu terus tidak kenyang?

Jika Anda merasa bayi menyusu terus dan tidak pernah kenyang, janganlah khawatir. Mungkin si kecil sedang mengalami cluster feeding. Cluster feeding adalah suatu kondisi bayi ingin menyusu terus-menerus, namun dalam waktu singkat. Hal ini termasuk normal dan tak perlu dikhawatirkan.

Kenapa bayi ingin menyusu terus

Beberapa penyebab bayi terus-menerus merasa lapar dan minta minum: Bayi tidak mendapat ASI dalam jumlah cukup. Bayi hanya minum foremilk atau susu yang keluar saat awal menyusui. Bayi sedang mengalami growth spurt atau masa pertumbuhan pesat.

Bayi menyusu terus apakah ASI kurang?

Durasi Menyusu Terlalu Panjang atau Pendek Pasalnya, bayi yang menyusu terlalu lama atau terlalu sebentar ini merupakan tanda bayi kekurangan ASI.

Apa itu gejala haus palsu pada bayi?

Rewel pada bayi setelah minum ASI dapat muncul bukan karena ia belum kenyang, tetapi karena ia merasakan sesuatu yang tidak nyaman pada tubuhnya. Kondisi itu dikenal dengan haus palsu dan gejalanya dapat dilihat saat ia sedang minum ASI.