Mengapa pada masyarakat yang homogen proses integrasi nya lebih cepat dibanding dengan masyarakat yang heterogen?

Ilustrasi integrasi sosial. Foto: Pixabay

Integrasi sosial sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang beragam agar dapat hidup secara harmonis. Tanpa adanya integrasi, konflik dapat mencuat ke permukaan dan menimbulkan perpecahan.

Mengutip dari buku Pengantar Sosiologi karya Trisni Andayani, Ayu Febryani, dan Dedi Andriansyah (2020), sosiolog Hendro Puspito mendefinisikan integrasi sosial sebagai kondisi kesatuan hidup bersama dari aneka satuan sistem sosial budaya, kelompok-kelompok etnis, dan kemasyarakatan untuk berinteraksi dan bekerja sama.

Menyesuaikan unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat demi terciptanya keserasian adalah hal yang tidak mudah dilakukan. Ada berbagai faktor yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur cepat atau lambatnya proses integrasi. Apa saja?

Ilustrasi kelompok majemuk. Foto: Unsplash/Omar Lopez

Dalam Buku Kantong Sosiologi SMA IPS tulisan Agung S.S Raharjo (2009), salah satu faktor pendorong integrasi adalah homogenitas kelompok. Homogenitas artinya kesamaan jenis, sifat, atau watak dari anggota suatu kelompok. Semakin rendah tingkat kemajemukan kelompok, maka integrasi akan mudah tercapai. Begitu pula sebaliknya.

Ini masih berkaitan dengan poin pertama. Biasanya dalam kelompok kecil kemajemukannya rendah, sehingga memungkinkan terjadinya integrasi secara cepat. Jika kelompoknya besar, penyesuaian nilai akan semakin sulit.

Masih dikutip dari sumber yang sama, mobilitas geografis artinya perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Seseorang yang datang ke suatu wilayah pastinya akan menyesuaikan nilai, norma, dan budaya yang berlaku di tempat yang disinggahi.

Ilustrasi interaksi. Foto: Unsplash/Alexis Brown

Dalam materi sosiologi di situs Sumber Belajar Kemdikbud, efektivitas dan efisiensi komunikasi ternyata akan mempercepat proses integrasi sosial. Sebab individu atau kelompok masyarakat dapat saling memahami satu sama lain dengan mudah.

Sikap Toleransi dan Saling Membutuhkan

Mengutip dari buku Modul Ilmu Pengetahuan Sosial Edisi PJJ karya Tenia Kurniawati dan Andri Setiawan (2020), kesadaran tiap kelompok untuk menerima perbedaan dan kesadaran bahwa manusia saling membutuhkan akan mempercepat integrasi. Jika kesadaran rendah, persatuan akan terhambat.


Page 2

Mengapa pada masyarakat yang homogen proses integrasi nya lebih cepat dibanding dengan masyarakat yang heterogen?

Kelas : X
Pelajaran : PPKn
Kategori : Integrasi Sosial
Kata Kunci : Faktor

Berikut ini adalah faktor-faktor yang memengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi :

a. Homogenitas kelompok, dimana pada masyarakat yang homogenitasnya tinggi integrasi sangat mudah tercapai , demikian sebaliknya jika Homogenitas kelompok rendah maka integrasi sulit tercapai.

b. Besar kecilnya kelompok, dimana jumlah anggota kelompok mempengaruhi cepat lambatnya integrasi karena membutuhkan penyesuaian diantara anggota.

c. Mobilitas geografis, dimana semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan pergi maka semakin mempengaruhi proses integrasi

d. Efektifitas komunikasi, dimana semakin efektif komunikasi maka semakin cepat integrasi anggota-anggota masyarakat tercapai.

  • Mengapa pada masyarakat yang homogen proses integrasi nya lebih cepat dibanding dengan masyarakat yang heterogen?

  • itu faktor semua astaga bukan pilihan ganda, faktor yang mempengaruhi cepat lambat nya proses integrasi ada 4, Homogenitas Kelompok, Banyaknya jumlah anggota di dalam suatu kelompok, Mobilitas Geografis, dan Efektivitas Komunikasi

  • Mengapa pada masyarakat yang homogen proses integrasi nya lebih cepat dibanding dengan masyarakat yang heterogen?

Jakarta -

Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur yang saling berbeda menjadi satu kesatuan dalam kehidupan masyarakat. Ada tujuh faktor yang mendorong terwujudnya integrasi sosial.

Dikutip dari buku 'Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI' oleh Kun Maryati dan Juju Suryawati integrasi sosial akan terbentuk apabila mayoritas anggota masyarakat di dalamnya sepakat dengan struktur kemasyarakatan yang dibangun, termasuk nilai-nilai, norma-norma, dan pranata sosial di dalamnya.

Norma-norma dan nilai sosial yang dimaksud di sini adalah yang sudah berlaku cukup lama dan tidak mudah berubah. Norma dan nilai tersebut dijalankan secara konsisten oleh anggota masyarakat.

Integrasi sosial dapat terbentuk ke dalam tiga hal berikut ini:

1. Integrasi Normatif

Integrasi normatif merupakan bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat dan menjadi pemersatu anggota masyarakat tersebut. Contohnya prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

2. Integrasi Fungsional

Integrasi fungsional merupakan integrasi yang terbentuk akibat adanya fungsi-fungi tertentu di dalam masyarakat. Contohnya keberagaman suku di Indonesia memiliki fungsi masing-masing yang ditonjolkan. Di antaranya suku Bugis yang identik dengan pelaut difungsikan sebagai penyedia hasil laut dan suku Minang yang terkenal dengan kepiawaiannya dalam berdagang difungsikan sebagai penjual hasil laut tersebut.

3. Integrasi Koersif

Integrasi koersif merupakan bentuk integrasi yang terjadi akibat kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa, yakni dengan cara-cara koersif atau kekerasan. Contohnya polisi menembakkan gas air mata untuk menghindari kerumunan yang menimbulkan kerusuhan.

Faktor yang Mempengaruhi Cepat Lambatnya Integrasi Sosial

Integrasi sosial dapat berlangsung secara cepat atau lambat. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal berikut ini:

1. Homogenitas Kelompok

Integrasi sosial akan mudah terjadi dalam masyarakat dengan tingkat kemajemukan rendah. Sebaliknya, integrasi akan sulit dicapai dalam masyarakat majemuk. Artinya, semakin homogen suatu kelompok, maka semakin mudah proses integrasi terjadi.

2. Besar Kecilnya Kelompok

Masyarakat dalam kelompok kecil akan lebih mudah mencapai integrasi. Hal tersebut disebabkan oleh hubungan sosial antar anggota yang cenderung intensif dan berjalan dengan cepat.

3. Mobilitas Geografis

Proses integrasi sosial akan sulit terjadi apabila anggota masyarakat sering datang dan pergi. Sebaliknya, masyarakat dengan mobilitas rendah dapat mempercepat proses integrasi sosial.

4. Efektivitas Komunikasi

Efektivitas komunikasi yang baik dapat mempercepat proses integrasi sosial. Semakin efektif komunikasi yang dilakukan oleh anggota masyarakat, maka semakin cepat pula integrasi akan terjadi. Begitupun sebaliknya.

Faktor Pendorong Integrasi Sosial

Integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya toleransi, kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi, hingga musuh dari luar. Berikut 7 faktor pendorong integrasi sosial seperti dilansir dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)

1. Adanya toleransi terhadap kebudayaan yang berbeda.2. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi.3. Adanya sikap positif terhadap kebudayaan lain.4. Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa.5. Adanya kesamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.6. Adanya perkawinan campuran atau amalgamasi.

7. Adanya musuh bersama dari luar.

Nah, itulah faktor pendorong integrasi sosial lengkap dengan bentuk-bentuknya. Proses integrasi ini dapat dilihat melalui proses asimilasi dan akulturasi.

Simak Video "Sejarah Kota Tua Gresik, Kota Dagang dan Percampuran Banyak Budaya"


[Gambas:Video 20detik]
(kri/pay)