Show Para ahli berpendapat bahwa kekurangan protein atau zat putih telur pada waktu anak-anak dapat mempengaruhi pertumbuhan?
Jawaban yang benar adalah: C. Kecerdasan.
Dilansir dari Ensiklopedia, para ahli berpendapat bahwa kekurangan protein atau zat putih telur pada waktu anak-anak dapat mempengaruhi pertumbuhan Kecerdasan. [irp] Pembahasan dan Penjelasan
Menurut saya jawaban A. Emosional adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. Tubuh adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. [irp] Menurut saya jawaban C. Kecerdasan adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban D. Daya tahan adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. [irp] Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah C. Kecerdasan. [irp] Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
Para ahli berpendapat bahwa kekurangan protein makanan atau zat putih telur pada waktu masa anak-anak dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan (C) kecerdasan seseorang. Pada masa dahulu kita belum mengenal protein, namun dikenal dengan zat putih telur. Protein merupakan salah satu dari 6 zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Namun, pertumbuhan otak hanya terjadi pada masa masih dalam kandungan hingga orang berusia kurang dair 4 tahun. Karena kurang protein, tentunya perkembangan otak akan terhambat. Akibatnya orang tersebut akan kesulitan dalam memahami, mengingat, hingga belajar yang mempengaruhi kecerdasaran orang tersebut. Para ahli berpendapat bahwa kekurangan protein atau zat putih telur pada waktu anak-anak dapat mempengaruhi pertumbuhan
PenejalasanEmosional kurang tepat, sebab emosional juga masuk ke dalam jiwa atau kecerdasan sesorang dalam menyikapi sesuatu sesuai dengan tempatnya. Orang yang cerdas tidak hanya pintar dalam menghitung, namun juga secara emosional. Sedangkan mempengaruhi tubuh, kurang spesifik, sebab pada hakikatnya protein memiliki pengaruh terhadap kesehatan tubuh jasmani maupun rohani. Kecerdasan sesorang benar, sebab seperti yang dijelaskan pada buku cetak PJOK bab 9 halaman 274 bahwa protein akan mempengaruhi kecerdasaan anak. Kemudian penjelasannya berada di Bab 10 pada pengaruh makanan. Di halaman tersebut diterangkan tentang pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan mental, bahwa otak manusia tumbuh dan berkembang hanya saat masih dalam kandungan hingga usia kurang dari 4 tahun. Kita tahu bahwa otak memiliki pengaruh terhadap kecerdasan seseorang dalam memahami, mengingat, dan mempelajari sesuatu. Kecerdasaan seseorang sangat berpengaruh terhadap kinerja otak orang tersebut, makanya pemberian gizi yang seimbang seperti protein yang di dapatkan dalam putih telur sangat penting khususnya pada masa kanak-kanak Sedangkan daya tahan salah karena tidak sesuai denga maksud soal tentang pengaruh protein. Daya tahan merupakan salah satu faktor dari pengaruh gizi yang dijelaskan pada bab 10. JawabannyaPara ahli berpendapat bahwa kekurangan protein atau zat putih telur pada waktu anak-anak dapat mempengaruhi pertumbuhan Kurang protein mempengaruhi 🍳 (C) kecerdasan seseorang. ✅ Pada intinya jawabannya terdapat pada buku cetak PJOK kelas 7 Bab 9 pembelajaran perkembangan tubuh remaja, tentang Perkembangan Jasmani, Faktor Luar pada poin (a) keadaan gizi, halaman 274. Jawaban berdasarkan buku, telah dikoreksi, dan dinilai 100. Protein merupakan salah satu makronutrien yang sangat penting untuk perbaikan dan pembentukan berbagai jaringan tubuh, selain juga sebagai sumber energi. Bila tubuh kekurangan protein, dapat muncul sejumlah gangguan kesehatan yang efeknya tidak bisa disepelekan. Kekurangan protein tidak hanya menyebabkan munculnya rasa lapar, lelah, dan lemas, tetapi juga dapat membuat sistem kekebalan tubuh Anda menurun. protein merupakan makronutrien yang dibutuhkan untuk membangun, memperbaiki, dan mengatur fungsi berbagai jaringan dan organ tubuh, termasuk otot. Dampak Kekurangan ProteinKekurangan protein dapat terjadi bila asupan protein tidak cukup, atau bila tubuh tidak bisa mencerna dan menyerap protein dengan baik. Sejumlah dampak buruk yang dapat muncul akibat kekurangan protein adalah: 1. Kerontokan rambutKurangnya asupan protein bisa memicu kerontokan rambut. Hal ini karena saat tubuh kekurangan protein, laju pertumbuhan rambut akan melambat dan semakin banyak folikel rambut yang memasuki fase istirahat. Efeknya, rambut menjadi rapuh, mudah rontok, dan menjadi lebih tipis. 2. Gangguan fungsi otak dan kesehatan mentalKekurangan protein dapat menyebabkan gangguan fungsi otak. Alasannya adalah karena asam amino yang terdapat pada protein dibutuhkan untuk pembentukan beragam jenis neurotransmitter, yaitu senyawa kimia yang berperan mengantar stimulus atau pesan ke sel saraf otak maupun otot. Asam amino yang terkandung dalam protein juga diperlukan untuk pembentukan dopamin dan serotonin yang berkaitan dengan suasana hati. Kekurangan dopamin dan serotonin bisa membuat suasana hati menjadi buruk dan memicu gangguan perilaku. 3. Imunitas tubuh menurunKekurangan protein dapat menurunkan kekebalan atau imunitas tubuh. Itulah sebabnya, orang yang kebutuhan proteinnya tidak tercukupi dengan baik lebih rentan terkena penyakit, khususnya penyakit infeksi. 4. Pertumbuhan dan perkembangan anak terhambatPertumbuhan dan perkembangan anak juga dipengaruhi oleh kecukupan asupan proteinnya, lho. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, protein merupakan bahan baku berbagai jaringan, hormon, dan neurotransmitter. Jika asupan protein anak kurang, tentu saja proses pertumbuhan dan perkembangannya dapat terganggu. Salah satu tandanya adalah anak mengalami stunting atau memiliki tubuh yang lebih pendek daripada anak-anak lain seusianya. 5. Proses penyembuhan luka menjadi lambatKekurangan asupan protein dapat memperlambat proses penyembuhan luka. Penelitian menunjukkan bahwa salah satu penyebab luka yang sulit sembuh adalah rendahnya kadar protein di dalam tubuh. Hal ini tentu tidak mengherankan, karena protein dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan membentuk jaringan baru. Untuk menghindari berbagai dampak dari kekurangan protein, Anda perlu mencukupi kebutuhan protein harian Anda dengan mengonsumsi aneka jenis makanan yang mengandung protein. Bila perlu, konsultasikanlah dengan dokter untuk mengetahui jumlah asupan protein yang dibutuhkan, sesuai kondisi kesehatan Anda. |