Kebutuhan yang paling penting dan harus dipenuhi disebut

Manusia tidak lepas dari kebutuhan sehari-hari. Apakah kebutuhan itu? Kebutuhan adalah keinginan manusia pada jasa atau benda untuk memberikan kebutuhan jasmani dan rohani.

Mengutip dari buku Membuka Cakrawala Ekonomi, kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk kesejahteraan. Pada dasarnya manusia secara alami mempertahankan kelangsungan hidup. Sehingga mereka perlu untuk memenuhi kebutuhan.

Kebutuhan manusia ini tidak terbatas karena beberapa faktor seperti meningkatkan ilmu pengetahuan, teknologi, tingkat kebudayaan, dan bertambahnya jumlah penduduk. Berdasarkan intensitas penggunaan dibagi menjadi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.

Baca Juga

Kebutuhan primer adalah kebutuhan utama yang berhubungan untuk mempertahankan hidup layak. Kebutuhan primer harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup, setelah itu dilanjutkan dengan kebutuhan sekunder dan tersier.

Contoh Kebutuhan Primer

Kebutuhan manusia untuk hidup layak adalah pakaian. Setiap manusia membutuhkan pakaian sejak lahir untuk menutupi tubuh mereka. Contoh sandang lainnya yaitu kebutuhan seragam sekolah, buku, alat tulis, sepatu untuk siswa sekolah.

Manusia membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Mereka membeli makanan untuk pemenuhan kebutuhan utama.

Advertising

Advertising

Kebutuhan primer lainnya adalah rumah untuk tempat tinggal. Rumah yang layak termasuk kebutuhan utama manusia untuk tinggal dan menetap.

2. Kebutuhan Sekunder

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang berhubungan dengan usaha menciptakan atau menambah kebahagiaan. Kebutuhan sekunder bisa dipenuhi setelah primer. Sekarang ini kebutuhan sekunder menjadi hal penting untuk kehidupan manusia.

Contoh kebutuhan sekunder yaitu kendaraan pribadi, kulkas, mesin cuci, telepon, rak, dan masih banyak lagi. Kebutuhan sekunder ini sifatnya menjadi pelengkap kebutuhan primer.

3. Kebutuhan Tersier

Setelah memenuhi kebutuhan primer dan sekunder, manusia tidak terlepas dari kebutuhan tersier. Pada dasarnya kebutuhan tersier adalah kebutuhan manusia pada barang dan jasa yang tergolong mewah.

Kebutuhan tersier ini dipakai untuk orang mampu sesuai intensitas penggunaan. Contoh kebutuhan tersier adalah membeli mobil mewah, kapal pesiar, liburan keluar negeri, naik jet pribadi, dan belanja perhiasan mewah.

Kebutuhan tersier setiap daerah atau negara bisa berbeda. Misalnya penduduk yang memiliki standar hidup tinggi membutuhkan mobil mewah. Sedangkan motor menjadi kebutuhan sekunder.

Jenis Kebutuhan Berdasarkan Sifat

1. Kebutuhan Jasmani

Ada dua jenis kebutuhan jasmani dan rohani berdasarkan sifat. Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berkaitan dengan fisik seseorang pada barang dan jasa. Selain makanan, manusia membutuhkan minuman, obat-obatan, vitamin untuk tubuh sehat.

Contoh lain dalam bentuk jasa yaitu kebutuhan mendengarkan musik, menonton bioskop, dan rekreasi untuk memenuhi kepuasan.

2. Kebutuhan Rohani

Manusia membutuhkan kebutuhan bersifat kejiwaan atau rohani. Contoh rohani ini adalah mendengarkan ceramah agama, beribadah, memberi nasihat tentang budi pekerti. Kebutuhan rohani dibutuhkan untuk menjaga diri tetap menjadi pribadi yang baik.

Kebutuhan Berdasarkan Waktu

Berdasarkan waktu kebutuhan dibagi menjadi kebutuhan sekarang dan masa mendatang. Kebutuhan sekarang dipakai untuk memenuhi saat itu juga seperti makan ketika lapar, minum ketika haus, dan minum obat ketika sakit. Kebutuhan sekarang lebih penting karena sifatnya mendesak.

Sedangkan kebutuhan yang akan datang bisa ditunda pemenuhannya. Kebutuhan ini bisa dipersiapkan dari masa lampau, sampai ke masa mendatang. Misalnya, seorang ibu menabung selama beberapa bulan untuk membeli kebutuhan bayi. Contoh lainnya adalah pekerja menabung selama bertahun-tahun untuk jaminan hari tua dan pendidikan anak.

Baca Juga

Kebutuhan setiap orang bisa beragam dan berbeda antara satu dengan yang lain. Kebutuhan bisa berbeda sesuai profesi, usia, jenis kelamin, agama, dan masih banyak lagi. Contoh sederhana kebutuhan seorang siswa di sekolah, yakni memakai sepatu, pakaian, dan baju olahraga.

2. Kebutuhan Kelompok

Antara kelompok satu dengan yang lain bisa berbeda kebutuhannya. Kebutuhan kelompok ini bisa digunakan untuk kepentingan bersama. Kebutuhan kelompok ini digunakan untuk publik dan masyarakat, seperti pembuatan rumah sakit, sekolah, jembatan, dan jalan raya. Contohnya lainnya yaitu warga menabung kemudian dananya untuk membuat taman desa.

Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya secara alamiah melalui pencapaian kesejahteraan.[1] Kebutuhan dapat dibedakan berdasarkan tingkat kepentingannya, waktu, sifat, dan subjeknya.[2] Pemenuhan kebutuhan dapat berupa barang, jasa, sesuatu yang berwujud maupun sesuatu yang tidak berwujud.[3] Setiap manusia memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan dipengaruhi oleh keadaan alam, agama, adat, dan peradaban.[4] Sifat dari kebutuhan adalah tidak terbatas, meningkat dan selalu berubah.[5]

Kebutuhan didasari pada prinsip bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan.[6] Dalam prosesnya, kebutuhan manusia tampak tersusun menjadi bertingkat-tingkat [7] Bila salah satu kebutuhan telah terpenuhi, kebutuhan lain akan muncul. [8] Kebutuhan yang telah terpenuhi kemudian tidak menjadi tujuan pemenuhan yang utama, sedangkan kebutuhan lain yang lebih tinggi menjadi leih diutamakan pemenuhannya.[9]

Kebutuhan menurut tingkat kepentingannya dapat dibedakan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.[10] Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang langsung berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia sehingga sangat penting dan wajib untuk terpenuhi.[11] Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang tidak mengganggu kelangsungan hidup tetapi sangat penting. Sedangkan kebutuhan tersier merupakan kebutuhan akan barang mewah yang ditujukan untuk menunjukkan status sosial seseorang dalam suatu masyarakat.[12]

Berdasarkan sifatnya

Kebutuhan dapat dipenuhi melalui sifat jasmani dan rohani.[13] Kebutuhan jasmani merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan kondisi tubuh, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.[8][9] Sedangkan kebutuhan rohani merupakan kebutuhan yang diperlukan untuka kepuasan batin bagi jiwa manusia.[14]

Berdasarkan waktu pemenuhannya

Kebutuhan dapat dibedakan berdasarkan waktunya, yaitu kebutuhan sekarang, kebutuhan masa depan, kebutuhan yang tidak pasti waktunya, dan kebutuhan sepanjang waktu.[14] Kebutuhan sekarang harus dipenuhi segera dan tidak dapat ditunda. Kebutuhan masa depan merupakan kebutuhan yang bersifat persiapan dan persediaan bagi kebutuhan yang dapat habis secara tiba-tiba. Sedangkan kebutuhan yang tidak pasti waktunya merupakan kebutuhan yang diperlukan pada saat terjadi musibah maupun bencana alam.[10] Sebaiknya, kebutuhan sepanjang waktu adalah kebutuhan yang pemenuhannya memerlukan sepanjang waktu.[15]

Berdasarkan subjeknya

Berdasarkan subjeknya, kebutuhan manusia dibedakan menjadi kebutuhan perorangan dan kebutuhan kelompok.[4] Kebutuhan perorangan hanya diperlukan oleh masing-masing individu yang berbeda. Sedangkan kebutuhan kelompok merupakan kebutuhan yang digunakan secara bersama-sama dalam suatu masyarakat.[16]

Berdasarkan sosio-budaya

Lingkungan sosial dan budaya membuat timbulnya kebutuhan yang berkaitan dengan tradisi dan psikologi masyarakat. Kebutuhan ini dibedakan menjadi kebutuhan sosial dan kebutuhan psikologis.[17] Kebutuhan sosial berkaitan dengan strata sosial yang membentuk status sosial dalam masyarakat. Sedangkan kebutuhan psikologi lebih berkaitan dengan psikologi masyarakat yang hanya sedikit dipengaruhi oleh kondisi ekonomi.[13] Kebutuhan psikologis umumnya berupa kebutuhan akan rasa aman.[18] Kebutuhan sosial dan kebutuhan psikologis saling berkaitan satu sama lain.[18]

  1. ^ Arifin 2009, hlm. 2.
  2. ^ Eko 2009, hlm. 3.
  3. ^ Widjajanta dan Widyaningsih 2009, hlm. 2.
  4. ^ a b Arifin 2009, hlm. 3.
  5. ^ Nurcahyaningtyas 2009, hlm. 3.
  6. ^ Rahmat Hidayat, Deden (2011). Teori dan Aplikasi Psikologi Kepribadian dalam Konseling. Ghalia Indonesia. hlm. 165–166. ISBN 978-979-450-654-7.  Parameter |nama belakang editor= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  7. ^ (Inggris) Plotnik, Rod (2014). Introduction to Psychology, 10th Edition. Wadsworth. hlm. 332. ISBN 978-1-133-94349-5.  Parameter |coauthor= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  8. ^ a b (Indonesia)Feist, Jess (2010). Teori Kepribadian : Theories of Personality. Salemba Humanika. hlm. 331. ISBN 978-602-8555-18-0.  Parameter |coauthor= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  9. ^ a b Maslow, A.H. (1943). "A theory of human motivation". Psychological Review. 50 (4). doi:10.1037/h0054346 – via psychclassics.yorku.ca. 
  10. ^ a b Eko 2009, hlm. 4.
  11. ^ Mulyati, dkk. 2009, hlm. 7.
  12. ^ Mulyati, dkk. 2009, hlm. 8.
  13. ^ a b Sukardi 2009, hlm. 5.
  14. ^ a b Nurcahyaningtyas 2009, hlm. 8.
  15. ^ Widjajanta dan Widyaningsih 2009, hlm. 5.
  16. ^ Sukardi 2009, hlm. 6.
  17. ^ Sukardi 2009, hlm. 4.
  18. ^ a b G. Goble, Frank (1987). Mazhab Ketiga, Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Kanisius. hlm. 80.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Parameter |first1= tanpa |last1= di Editors list (bantuan)
  1. Arifin, Imamul (2009). Membuka Cakrawala Ekonomi 3: Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-697-7.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
  2. Eko, Yuli (2009). Ekonomi 1: Untuk SMA dan MA Kelas X (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,. ISBN 978-979-068-701-1.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. Mulyati, dkk. (2009). Ekonomi 1: Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-193-4.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
  4. Nurcahyaningtyas (2009). Ekonomi: Untuk Kelas X SMA/MA (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-704-2.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
  5. Sukardi (2009). Ekonomi 1 Untuk SMA/MA Kelas X (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-194-1.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
  6. Widjajanta, B., dan Widyaningsih, A. (2009). Mengasah Kemampuan Ekonomi 1: Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-693-9.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  • Heylighen, Francis (1992). "A cognitive-systemic reconstruction of maslow's theory of self-actualization" (PDF). Behavioral Science. 37 (1): 39–58. doi:10.1002/bs.3830370105. 
  • Koltko-Rivera, Mark E. (2006). Rediscovering the later version of Maslow's hierarchy of needs: Self-transcendence and opportunities for theory, research, and unification. Review of General Psychology 10.4: 302
 

Artikel bertopik psikologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kebutuhan&oldid=17564101"