Kalimat dalam teks di atas yang menunjukkan konjungsi temporal adalah

Kalimat dalam teks di atas yang menunjukkan konjungsi temporal adalah
Ilustrasi buku. ©2014 Merdeka.com/shutterstock/monticello

TRENDING | 9 Juli 2022 08:01 Reporter : Khulafa Pinta Winastya

Merdeka.com - Konjungsi temporal adalah kata hubung yang berkenaan dengan waktu, baik dalam kalimat atau antar kalimat itu sendiri. Secara sederhana, dapat diartikan juga sebagai kata hubung yang mendeskripsikan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa.

Sehingga, kata atau kalimat yang disusun harus menunjukkan keterikatan waktu. Konjungsi temporal terbagi menjadi 2 jenis, yakni konjungsi temporal sederajat dan konjungsi temporal tidak sederajat. Simak ulasan selengkapnya dilansir dari berbagai sumber, Jumat (8/7/2022):

2 dari 5 halaman

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konjungsi dapat diartikan sebagai ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Kemudian, dalam ilmu bahasa Indonesia ada beberapa macam konjungsi. Salah satunya ialah temporal.

Jenis konjungsi ini paling banyak digunakan karena sangat sesuai untuk setiap pola pengembangan paragraf. Sehingga, pembaca pun akan lebih familiar dengan konjungsi ini dibanding dengan jenis lainnya.

Konjungsi temporal biasanya digunakan dalam kalimat dengan keterangan waktu untuk menghubungkannya dengan kalimat berikutnya. Bentuk dari konjungsi temporal kemudian akan memaparkan mengenai waktu suatu kejadian atau peristiwa yang dimaksud.

Hal ini membantu pembaca memahami maksud kalimat. Penggunaannya juga menjadi penting agar suatu tulisan mampu memaparkan kejadian atau peristiwa secara kronologis.

Konjungsi temporal banyak digunakan pada beberapa jenis pola pengembangan paragraf. Misalnya pada teks pidato, teks berita, dan lain sebagainya.nKonjungsi temporal juga terbagi menjadi dua jenis, yakni konjungsi temporal sederajat dan konjungsi temporal tidak sederajat. (mdk/khu)

Baca juga:
Jarang Terjadi, Kakak Adik Daftar Polisi Lalu Sama-Sama Lulus, ini Sosok Keduanya
Menu Buka Puasa Simple Tarwiyah dan Arafah, Bisa Dicoba Sendiri di Rumah
Mengenang 7 Hari Wafatnya Tjahjo Kumolo, Sang Istri Bagikan Momen Indah Berdua

3 dari 5 halaman

Konjungsi sederajat adalah kata hubung waktu yang memiliki kedudukan yang setara antara dua peristiwa. Contoh kata hubung sederajat adalah:

Lalu

Elha tidak sengaja menumpahkan kopi ke baju Rafan lalu ia meminta maaf dan membersihkannya dengan tisu basah.

Kemudian

Setelah minyak sudah panas, kemudian masukkan bumbu yang sudah ditumbuk halus.

Sebelumnya

Perutnya masih saja terasa sakit, padahal sebelumnya ia sudah berobat ke dokter minggu lalu.

Selanjutnya

Presiden Joko Widodo sukses menjalin hubungan dengan Thailand selanjutnya akan merencanakan pembangunan proyek yang dilaksanakan di Kalimantan pada 2022 mendatang.

Pada jenis ini konjungsi bersifat sementara. Artinya, konjungsi ini ditempatkan pada tengah kalimat dan menjadi penghubung di kalimat majemuk setara. Perlu diketahui juga bahwa konjungsi temporal sederajat ini tidak bisa diletakkan di awal atau akhir kalimat.

4 dari 5 halaman

Kebalikan dari konjungsi sederajat, pada jenis ini kata hubung waktu memiliki kedudukan bertingkat antara satu peristiwa dengan peristiwa lain atau tidak sama. Jenis konjungsi ini pun bisa diletakkan di awal, di tengah, maupun di akhir kalimat. Contohnya:

Apabila

Apabila hari mulai gelap maka lampu di jalan itu akan mulai dinyalakan.

Ketika

Seorang karyawan pabrik ditemukan tewas ketika sedang melakukan perjalanan ke tempat kerja.

Semenjak

Semenjak kejadian kecelakaan pada bulan Desember, Rina tidak pernah mengendarai motor sendiri tanpa orang lain.

Sementara

Sementara air direbus, siapkan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan penyedap.

Sewaktu

Gelas kaca yang dibeli dari pasar pecah sewaktu mengendarai sepeda saat perjalanan pulang.

Sejak

Sejak kemarin hujan turun tanpa henti dengan intensitas yang cukup tinggi.

Sampai

Ibu kehilangan jam tangan sampai dompet karena kejadian pencurian yang menggegerkan penduduk pasar pagi ini.

Selama

Selama hujan tidak turun, petani akan terancam mengalami kerugian besar.

Saat

Adik terbangun dari tidurnya, saat mendengar suara ayah memanggil namanya.

Tatkala

Betapa bahagianya hatiku tatkala melihat orang yang kusayangi pulang dengan selamat.

5 dari 5 halaman

Fungsi utama dari konjungsi temporal adalah untuk menghubungkan kata dan kalimat yang memiliki hubungan dalam hal waktu. Penggunaan atau penambahannya akan membuat setiap kalimat saling terhubung. Sehingga membentuk paragraf yang memaparkan suatu kejadian, peristiwa, maupun proses secara urut dan kronologinya jelas. Hal ini penting untuk memastikan pembaca tidak bingung.

Ciri-Ciri Konjungsi TemporalKonjungsi temporal juga memiliki beberapa ciri-ciri, seperti:1. Berfungsi sebagai subjungtif (modus yang menegaskan kemungkinan objektif) dalam suatu kalimat. Penggunaannya akan membuat suatu kalimat memiliki makna yang lengkap, koheren, dan juga mudah untuk dipahami oleh para pembaca. 2. Konjungsi jenis temporal pada umumnya bisa ditempatkan di mana saja, baik itu di awal kalimat maupun di tengah dan di akhir. Sehingga penempatannya fleksibel selama pemilihan bentuk konjungsinya sesuai dengan makna dari kalimat yang disusun. 3. Konjungsi jenis temporal juga bisa bertindak sebagai tautan, yakni mengaitkan antara klausa dengan kalimat induk. Sehingga penggunaannya akan membantu pembaca mengetahui hubungan antara klausa dengan kalimat induk tersebut dengan mudah.

4. Menghubungkan kalimat yang memiliki unsur waktu, sehingga penggunaan konjungsi jenis ini tidak akan bisa digunakan pada kalimat yang tidak memiliki hubungan dari segi waktu.

Baca juga:
100 Nama Bayi Terinspirasi dari Kisah Nabi & Tokoh Muslim, Cocok untuk Anak Perempuan
50 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2022/1443 H dari Berbagai Bahasa Beserta Arti
8 Resep Olahan Daging Sapi Kurban Idul Adha, Dibalut dengan Cita Rasa Khas Nusantara
Manfaat Eksfoliasi Wajah yang Harus Diketahui, Perhatikan Aturannya

Jakarta -

Konjungsi temporal adalah salah satu kata hubung yang terdapat dalam suatu susunan kalimat. Konjungsi temporal ini menjelaskan hubungan waktu antar peristiwa. Apa saja contoh konjungsi temporal?


Dalam modul Bahasa Indonesia C Setara SMA/MA Kelas XII karya Ami Rahmawati, S.S, dkk, konjungsi temporal atau kata hubung waktu didefinisikan sebagai kata penghubung yang berfungsi menata urutan peristiwa yang diceritakan.


Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konjungsi diartikan sebagai ungkapan penghubung (pertemuan) antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.


Konjungsi temporal sebagai kata hubung mengacu pada waktu, sekaligus berfungsi menjadi penghubung antar bagian dalam teks.


Hubungan antar bagian dalam teks (kohesi) ini sangat penting untuk diperhatikan, agar mampu menciptakan keserasian setiap unsur yang disambungkan.


Karena terciptanya susunan kata yang baik, akan membuat teks tersebut lebih mudah dipahami.

Jenis Konjungsi Temporal


Konjungsi temporal yang menghubungkan dua hal atau peristiwa, terdiri dari dua jenis bagian, yaitu:

1. Konjungsi Temporal Sederajat

Konjungsi temporal yang menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat. Konjungsi sebelumnya dan sesudahnya akan dihubungkan dengan dua derajat. Konjungsi ini tidak dapat diletakkan pada awal maupun akhir kalimat.


Contoh konjungsi sederajat adalah lalu, kemudian, sebelum, setelah, sesudah, dan selanjutnya.


2. Konjungsi Temporal Tidak Sederajat

Konjungsi temporal yang menghubungkan dua peristiwa yang tidak sederajat. Konjungsi temporal tidak sederajat juga bisa diletakkan di awal, tengah, dan akhir kalimat.


Contoh konjungsi temporalnya adalah kata apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sampai, sedari, setelah, sebelum, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, setelah, sesudah, tatkala, waktu, dan sebagainya.

Contoh Konjungsi Temporal

1. Contoh kalimat konjungsi temporal sederajat


- Andri sampai di sekolah terlebih dahulu sebelum Bayu.

- Sinta merasa sakit kepala, kemudian ia pun bergegas mencari obat.

- Ibu sedang memasak nasi goreng, lalu ibu mencoba mencicipi masakannya.

- Setelah kopi diseduh dalam gelas, kemudian masukkan gula sesuai dengan selera.

- Kumpulan barang bekas yang sudah dibersihkan, selanjutnya akan dibuat menjadi kerajinan.

- Anggi mengikuti pembelajaran matematika di sekolah pagi ini, setelahnya ia memiliki jadwal pelajaran olahraga.

- Dompet Hanif ketinggalan di rumah, lalu ia segera pulang ke rumah untuk mengambilnya.

2. Contoh kalimat konjungsi temporal tidak sederajat


- Tasya sikat gigi terlebih dahulu, sebelum ia tidur.

- Ketika aku merasa bosan, aku akan menonton film favoritku.

- Nenek berjanji mengajak Kakak dan Adik untuk berkebun, apabila sekolah sudah libur.

- Semenjak kakek meninggal, nenek menjadi sering termenung.

- Ayah bekerja dari pukul 9 pagi hingga 6 sore.

- Andi lebih suka belajar sambil mendengarkan musik.

- Rina membeli tas berwarna merah sementara Susi membeli sepatu.

- Ibu merasa senang ketika Ayah memberikan bunga padanya.

- Tatkala Yusuf masih menjadi siswa SMA, ia sering mendapatkan beasiswa.

- Selama hujan masih turun deras, Lia akan tetap meneduh.


Nah, itulah pengertian, fungsi, jenis, dan contoh konjungsi temporal. Sekarang detikers sudah memahaminya, kan?

Simak Video "Heboh Juru Bahasa Isyarat HUT Ke-77 RI Ikut Joget 'Ojo Dibandingke'"



(faz/faz)