Jika Gunung Krakatau Meletus daerah yang terkena dampak paling besar adalah pulau

Gunung Anak Krakatau adalah gunung yang masih aktif hingga saat ini, meskipun Gunung Krakatau telah hancur akibat letusannya sendiri. Kejadian ini mengingatkan kita akan letusan Gunung Krakatau pada 1883 jadi salah satu letusan vulkanik paling mematikan sepanjang sejarah.

Dilansir dari penelitian di Departemen Ilmu Geologi, San Diego State University setidaknya ada 36.417 korban jiwa akibat letusan dari letusan Gunung Krakatau pada 1883. Jumlah yang luar biasa! Lantas, apa saja dampak utama letusan Gunung Krakatau 1883 pada dunia? simak faktanya berikut ini.

Jika Gunung Krakatau Meletus daerah yang terkena dampak paling besar adalah pulau
Jika Gunung Krakatau Meletus daerah yang terkena dampak paling besar adalah pulau
photovolcanica.com

Dilansir dari Penelitian Rogier Diederik Marius Verbeek pada 1884 berjudul The Krakatoa Eruption, letusan Gunung Krakatau adalah ledakan lateral atau aliran piroklastik. Pada 27 Agustus 1883, hujan abu panas turun di daerah Ketimbang yang sekarang bernama Katibung di Provinsi Lampung. Ada ribuan orang meninggal di Sumatra dan hampir tak ada korban selamat di Pulau Sebesi.

Jika Gunung Krakatau Meletus daerah yang terkena dampak paling besar adalah pulau
Jika Gunung Krakatau Meletus daerah yang terkena dampak paling besar adalah pulau
phys.org

Kota Merak yang berada di Banten hancur oleh tsunami. Selain itu, tsunami ini pun berdampak pada kota-kota di sepanjang pantai utara Sumatera mencapai 40 km. Tak hanya di lokasi kejadian, guncangan tsunami pun dirasakan oleh kapal-kapal di Afrika selatan.

Setelah kejadian, ada banyak mayat para korban yang mengambang di lautan selama berbulan-bulan. Tsunami ini terjadi akibat aliran piroklastik di lautan. Gelombang tsunami yang kecil pun sampai muncul di sebuah selat di Inggris.

Baca Juga: Diprediksi di 2012,  Longsornya Lereng Anak Krakatau Sebabkan Tsunami

Jika Gunung Krakatau Meletus daerah yang terkena dampak paling besar adalah pulau
Jika Gunung Krakatau Meletus daerah yang terkena dampak paling besar adalah pulau
cbc.ca

Letusan Gunung Krakatau ini menyebabkan pulau-pulau kecil di sekitar Gunung Krakatau menghilang, kecuali tiga pulau di bagian selatan.

Jika Gunung Krakatau Meletus daerah yang terkena dampak paling besar adalah pulau
Jika Gunung Krakatau Meletus daerah yang terkena dampak paling besar adalah pulau
hyperallergic.com

Setelah letusan Gunung Krakatau, suhu rata-rata musim panas bumi di belahan utara turun hingga 1,2°C. Cuaca pun kacau hingga bertahun-tahun. Sementara itu, suhu tak kembali normal hingga 1888. Curah hujan di California Selatan dan Los Angeles pun meningkat.

Itu karena letusan Gunung Krakatau menyumbangkan gas sulfur dioksida (SO2) yang luar biasa tinggi ke lapisan stratosfer. Kemudian senyawa ini disebarkan oleh angin ke seluruh planet dan meningkatkan asam sulfat (H2SO4).

Jika Gunung Krakatau Meletus daerah yang terkena dampak paling besar adalah pulau
Jika Gunung Krakatau Meletus daerah yang terkena dampak paling besar adalah pulau
branchcollective.org

Letusan Gunung Krakatau pada 1883 membuat langit di seluruh dunia menjadi gelap selama bertahun-tahun, akibat abu yang bertebaran di seluruh dunia.

Jika Gunung Krakatau Meletus daerah yang terkena dampak paling besar adalah pulau
Jika Gunung Krakatau Meletus daerah yang terkena dampak paling besar adalah pulau
edvardmunch.org

Kejadian ini pun membuat fenomena matahari terbenam yang terlihat spektakuler di seluruh dunia selama berbulan-bulan. Hal tersebut diabadikan oleh seniman Inggris, William Ashcroft. Ia membuat ribuan sketsa warna matahari terbenam merah di belahan dunia akibat letusan Gunung Krakatau pada tahun-tahun berikutnya.

Abu yang membuat warna matahari jadi seakan tambah hidup ini pun sempat membuat pemadam kebakaran di New York, Poughkeepsie, dan New Haven terkecoh untuk memadamkan api yang tampak. Letusan ini juga menghasilkan Cincin Uskup mengelilingi matahari pada siang hari. Selain itu, juga menghasilkan warna ungu terang saat senja.

Dilansir dari The Age, pada 2004, seorang astronom menyampaikan gagasan bahwa langit merah yang diperlihatkan dalam lukisan Edvard Munch yang terkenal pada tahun 1893 bernama The Scream merupakan penggambaran akurat langit di atas Norwegia setelah letusan.

Baca Juga: Masih Aktif, Ini 5 Fakta Anak Krakatau Terus Berevolusi Sepanjang Masa

Baca Artikel Selengkapnya

KOMPAS.com - Gelombang tsunami Selat Sunda yang menghantam Banten dan Lampung secara tiba-tiba pada Sabtu (22/12/2018) malam menelan banyak korban jiwa.

Setidaknya terdapat tiga wilayah yaitu Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan yang terkena dampak dari tsunami itu.

Data sementara yang berhasil dihimpun Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin (24/12/2018), pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi.

Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu dan kapal rusak.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, ada dua peristiwa yang kemungkinan menjadi pemicu gelombang tsunami tersebut, yakni karena aktivitas erupsiGunung Anak Krakatau dan gelombang tinggi karena cuaca di perairan Selat Sunda.

Video Rekomendasi

Jika Gunung Krakatau Meletus daerah yang terkena dampak paling besar adalah pulau

Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan masih mendalami apakah kaitannya gelombang itu dengan aktivitas anak Gunung Krakatau yang beberapa bulan terakhir menunjukan letusan-letusan kecil.

Baca juga: Ahli BPPT: Ada Indikasi Gelombang Pasang Dipicu Erupsi Anak Krakatau

Lebih dari 400 letusan kecil terjadi pada Gunung Anak Krakatau ini. Gunung yang terletak di tengah laut atau yang berada di pinggir pantai seperti Gunung Anak Krakatau ini sewaktu-waktu sangat berpotensi menghasilkan volcanogenic tsunami.

Gunung Anak Krakatau merupakan kaldera atau fitur vulkanik yang terbentuk akibat erupsi besar Gunung Krakatau pada abad ke-19.

Menurut beberapa catatan sejarah, Gunung Krakatau meletus pada 27 Agustus 1883 sekitar pukul 10.20. Letusan Gunung Krakatau ini tercatat dalam The Guinness Book of Records sebagai "letusan terhebat yang terekam dalam sejarah (the most powerful recorded explosion in history).

Tsunami Selat Sunda seakan mengingatkan akan potensi bahayanya Gunung Krakatau yang pernah menjadi penyebab bencana terdahsyat dalam sejarah.

Sebagai bangsa yang tinggal di Lingkaran Api Pasifik atau Ring of Fire, tentunya Indonesia harus menyiapkan diri menghadapi erupsi, terutama dampaknya terhadap masyarakat.

Awal erupsi

Jika Gunung Krakatau Meletus daerah yang terkena dampak paling besar adalah pulau

Jika Gunung Krakatau Meletus daerah yang terkena dampak paling besar adalah pulau
Lihat Foto

BARRY KUSUMA

Gunung Krakatau

Aktivitas Gunung Krakatau pernah mengakibatkan efek yang luar biasa pada 1883. Ketika itu, gelombang tinggi akibat letusan menghempaskan wilayah Jawa bagian barat.

Dilansir dari Harian Kompas yang terbit pada 27 Agustus 1982, awal dari bencana Gunung Krakatau diawali dari dentuman keras pada Mei 1883.

Dentuman kerasnya terdengar selama beberapa jam di Batavia, Bogor, Purwakarta, Palembang, dan juga sampai di Singapura.

Dalam laporan buku kapal korvet Jerman "Elizabeth", terlihat asap setinggi 11 kilometer dan debu vulkanik yang larut dibawa angin sejauh 550 kilometer.

Selain itu, ada juga insiyur penambang Belanda, Schuurman yang berhasil lolos dari dentuman pertama dari gunung di Selat Sunda. Dalam laporannya, pepohonan hangus terbakar dan meranggas.

Kapal-kapal pedagang dari Inggris dan Belanda yang melewati Selat Sunda itu juga terkena dampaknya. Sehingga, awak kapal harus menyelamatkan diri masing-masing.

Baca juga: Menyoal Dakwaan pada Anak Krakatau tentang Kasus Tsunami Selat Sunda

Meletus dan tsunami

Puncak letusan Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883. Sebuah dentuman dahsyat menggelegar dari arah Selat Sunda, selat di antara Pulau Sumatra dan Jawa, disusul dengan semburan debu vulkanik setinggi 80 kilometer.

Dilansir Harian Kompas yang terbit pada 1992, pukul 10.20 pagi hari, Gunung Krakatau telah meletus.

Letusan Krakatau terdengar ke timur sampai Australia Tengah, 3.300 kilometer dari titik ledakan, dan ke barat terdengar sampai Pulau Rodriguez, kepulauan di Samudera Hindia, 4.500 kilometer jauhnya dari Selat Sunda.

Konon, inilah suara paling keras yang pernah terjadi di dunia sampai saat ini. Suaranya dinilai setara dengan 21.548 kali letusan bom atom.

Semburan materi Gunung Krakatau berjatuhan menutupi daerah seluas 800.000 kilometer persegi. Selama tiga hari penuh Pulau Jawa dan Sumatera tertutup hujan abu.

Baca juga: Pesona Gunung Krakatau Kalahkan Gunung-gunung Api Negara Lain

Suasana gelap gulita berlangsung siang dan malam, dan walaupun dengan penerangan obor dan lampu, jarak pandang hanya mencapai beberapa meter.

Lokasinya yang di tengah lautan, letusan Krakatau membawa bencana tsunami dan air bah menerjang pantai-pantai Teluk Betung, Lampung, serta pesisir Jawa Barat, dari Merak sampai Ujungkulon.

Air laut naik sampai 30 meter menerjang dan menghancurkan desa-desa pantai. Sebuah kapal patroli "Berouw" terangkat dan ditemukan terbalik sekitar 2,5 kilometer masuk daratan.

Di Ujungkulon, air bah masuk sampai sekitar 15 kilometer ke arah darat. Taksiran kerugian manusia akibat ulah Krakatau 36.000 orang meninggal dunia.

Selain itun gelombang raksasa juga terasa sampai ke San Fransisco, Afrika Selatan dan Kepulauan Aleut di Alaska.

Pesisir Jawa dan Sumatera didapati banyak batu setebal 3 meter dan mengganggu jalur pelayaran ketika itu. Gunung Perbuatan dan Danan lenyap dan bekasnya berupa kawah luas di bawah air.

Gunung berapi yang memiliki panjang 7,4 kilometer tenggelam sekitar 275 kilometer dibawah permukaan laut. Sejak saat itu, gunung ini tak memberikan aktivitasnya yang berdampak seperti era 1883.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.