Jenis leukosit yang mampu membentuk anti bodi dibawah ini adalah

Leukosit yang berfungsi untuk membentuk antibodi adalah . . . . monosit neutrofil basofil limfosit

eosinofil

kalian yang menemukan masalah persoalan Jenis Leukosit Yang Mampu Membentuk Antibodi Di Bawah Ini Adalah, baiknya adik-adik bisa mencatatnya ataupun bisa bookmark artikel yang tersedia, supaya nanti kalau ada persoalan yang serupa, kamu mampu mengerjakanya dengan tepat dan tentu saja akan dapat menghasilkan nilai yang lebih sempurna lagi. Oleh sebab itu itu silahkan menyimak hasil dan pembahasan Jenis Leukosit Yang Mampu Membentuk Antibodi Di Bawah Ini Adalah yang bisa kalian lihat dibawah ini.

Jawaban pilihan jawaban yang tepat adalah D.

Pembahasan: Jenis Leukosit Yang Mampu Membentuk Antibodi Di Bawah Ini Adalah

Leukosit merupakan bagian dari komponen darah yang seringkali disebut sebagai sel darah putih. Leukosit terbagi menjadi leukosit bergranula dan leukosit tanpa granula. Leukosit bergranula meliputi : Neutrofil memiliki fungsi sebagai anti inflamasi, antibiotik untuk tubuh. Basofi memiliki fungsi untuk memberikan reaksi terhadap alergi dan reaksi terhadap antigen dengan cara mengaktifkan dan juga mengeluarkan histamin yang membuat terjadinya peradangan. Eosinofil memiliki fungsi dalam merespon alergi, menghancurkan parasit. Sedangkan leukosit tanpa granula, meliputi : Monosit merupakan sel darah putih yang paling besar, memiliki peran dalam proses fagositosis. Limfosit memiliki peranan dalam menghasilkan antibodi, mengaktifkan sistem pertahanan tubuh, mengenali patogen tertentu, membunuh sel kanker.

Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah D.

Kita berharap mudah mudahan jawaban dari pertanyaan Jenis Leukosit Yang Mampu Membentuk Antibodi Di Bawah Ini Adalah diatas dapat meringakan kamu menyelesaikan soal dengan sempurna.

Jenis leukosit yang mampu membentuk antibodi di bawah ini adalah:

  1. monosit.
  2. limfosit.
  3. neutrofil.
  4. basofil.

Jawabannya adalah b. limfosit.

Jenis leukosit yang mampu membentuk antibodi di bawah ini adalah limfosit.

Penjelasan dan Pembahasan

Jawaban a. monosit menurut saya ini salah, karena sudah menyimpang jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban b. limfosit menurut saya ini yang benar, karena sudah tertulis dengan jelas pada buku dan catatan rangkuman pelajaran.

Jawaban c. neutrofil menurut saya ini juga salah, karena setelah saya cek di situs ruangguru ternyata lebih tepat untuk jawaban pertanyaan lain.

Jawaban d. basofil menurut saya ini malah 100% salah, karena tadi saat coba cari buku catatan, jawaban ini cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa kita simpulkan bahwa pilihan jawaban yang paling benar adalah b. limfosit..

Jika masih ada pertanyaan lain, dan masih bingung untuk memilih jawabannya. Bisa tulis saja dikolom komentar. Nanti saya bantu memberikan jawaban yang benar.

Lihat juga kunci jawaban pertanyaan berikut:

Leukosit atau sel darah putih berperan penting dalam membantu tubuh melawan infeksi atau penyakit lainnya. Jumlah leukosit tinggi bisa disebabkan oleh adanya infeksi, tetapi bisa juga menandakan adanya penyakit tertentu yang perlu diwaspadai, seperti kelainan darah atau kanker.

Leukosit atau sel darah putih diproduksi oleh sumsum tulang dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Leukosit merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus, jamur, bakteri, dan parasit penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

Bayi yang baru lahir umumnya memiliki jumlah leukosit antara 9.000–30.000 per mikroliter (mcL) darah. Rentang jumlah leukosit normal ini akan berubah seiring dengan bertambahnya usia hingga hanya menjadi 5.000–10.000 mcL saat dewasa.

Pada orang dewasa, jumlah sel darah putih atau leukosit dikatakan tinggi apabila mencapai lebih dari 11.000 mcL.

Berbagai Penyebab Jumlah Leukosit Tinggi

Sel darah putih atau leukosit terdiri dari lima jenis, yaitu neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil. Bila dihitung berdasarkan persentase, leukosit disebut normal jika terdiri dari 40–­60% neutrofil, 20–40% limfosit, 2–8% monosit, 1–4% eosinofil, dan 0,5%–1% basofil. Namun, terkadang jumlah leukosit tersebut dapat meningkat.

Berikut ini adalah beberapa penyebab leukosit tinggi berdasarkan jenis leukosit:

1. Neutrofil

Neutrofil adalah jenis sel darah putih yang paling banyak jumlahnya di dalam tubuh. Neutrofil dapat bergerak dengan bebas melalui dinding pembuluh darah dan masuk ke jaringan tubuh untuk melawan semua bakteri, virus, dan parasit penyebab infeksi.

Jumlah neutrofil bisa meningkat jika Anda mengalami beberapa kondisi berikut:

  • Infeksi bakteri, virus, atau jamur
  • Cedera atau luka, misalnya saat pemulihan pascaoperasi
  • Peradangan, misalnya pada penyakit radang usus, rheumatoid arthritis, atau demam reumatik
  • Kanker darah atau leukemia
  • Kehamilan, terutama saat usia kandungan sudah mencapai trimester terakhir atau menjelang persalinan
  • Stres atau olahraga berlebihan

2. Limfosit

Jenis leukosit ini ada 2 macam, yaitu limfosit sel B yang bertugas untuk menghasilkan antibodi dan limfosit T yang berperan dalam mengenali dan menangkap organisme atau benda asing dalam tubuh.

Jumlah leukosit tinggi bisa menyebabkan peningkatan jumlah limfosit. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti:

  • Infeksi virus, seperti campak, cacar, herpes, rubella, cytomegalovirus, dan hantavirus
  • Infeksi bakteri, seperti batuk rejan (pertusis) dan tuberkulosis
  • Kanker, seperti multiple myeloma, leukemia, dan limfoma.
  • Demam kelenjar atau mononukleosis
  • Hepatitis akibat infeksi virus atau bakteri

3. Monosit

Di antara jenis leukosit lain, monosit merupakan sel darah putih yang ukurannya paling besar. Jenis leukosit ini berperan dalam menangkap dan melawan bakteri, parasit, dan jamur yang masuk ke dalam tubuh.

Jumlah monosit yang meningkat bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

  • Infeksi virus, misalnya campak, gondongan, dan mononukleosis
  • Infeksi bakteri, seperti tuberkulosis, brucellosis, dan syphilis
  • Infeksi parasit, seperti cacingan dan malaria
  • Endokarditis
  • Leukemia
  • Penyakit Hodgkin
  • Peradangan kronis, seperti lupus, vaskulitis, dan rheumatoid arthritis

4. Eosinofil

Eosinofil adalah jenis leukosit atau sel darah putih yang berfungsi untuk menghancurkan virus, bakteri, dan parasit, serta memicu munculnya respons peradangan, seperti pada reaksi alergi, eksim, dan asma.

Jumlah eosinofil tinggi dapat disebabkan oleh beberapa kondisi berikut iini:

  • Infeksi cacing
  • Efek samping obat-obatan
  • Sindrom hipereosinofilia
  • Penyakit Celiac
  • Kanker
  • Reaksi alergi, seperti eksim atau asma
  • Penyakit autoimun, seperti lupus, penyakit Crohn, dan kolitis ulseratif

5. Basofil

Basofil merupakan sel darah putih yang berperan dalam melawan parasit cacing, menghentikan pembekuan darah, dan menghasilkan reaksi alergi. Jumlah basofil tinggi dapat disebabkan oleh:

  • Hipotiroidisme
  • Penyakit mieloproliferatif, yaitu penyakit pada sumsum tulang
  • Peradangan kronis, seperti pada rheumatoid arthritis dan kolitis ulseratif
  • Leukemia
  • Pemulihan dari operasi pengangkatan limpa atau splenektomi

Jadi, sebagai kesimpulan, jumlah sel darah putih atau leukosit bisa meningkat ketika tubuh seseorang mengalami beberapa kondisi berikut:

  • Peningkatan produksi sel darah putih untuk melawan infeksi
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh yang membuat produksi sel darah putih meningkat
  • Reaksi efek samping obat-obatan yang meningkatkan produksi sel darah putih
  • Penyakit sumsum tulang yang menyebabkan produksi sel darah putih naik secara tidak normal

Gejala Leukosit Tinggi atau Leukositosis

Leukosit tinggi atau leukositosis tidak selalu menimbulkan gejala. Namun, orang yang mengalami leukosit tinggi bisa mengalami beberapa tanda dan gejala berikut ini:

  • Demam
  • Perdarahan atau mudah memar
  • Tubuh terasa mudah lelah dan lemas
  • Pusing atau sakit kepala
  • Lengan, kaki, atau perut terasa sakit atau kesemutan
  • Sulit bernapas, berkonsentrasi, atau pandangan terganggu
  • Berat badan turun tanpa sebab
  • Tidak nafsu makan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening

Karena bisa disebabkan oleh banyak penyakit, leukosit tinggi adalah kondisi yang perlu segera ditangani. Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Untuk menentukan diagnosis leukosit tinggi dan menentukan penyebabnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa tes darah lengkap. Setelah penyebab leukosit tinggi diketahui, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai untuk mengatasi penyebab tersebut.

Terakhir diperbarui: 8 Juni 2020

Merdeka.com - Leukosit atau sel darah putih merupakan suatu sel yang membentuk komponen darah. Leukosit tak memiliki warna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoeboid, serta dapat menembus dinding kapiler atau diapedesis. Leukosit berperan penting dalam melacak dan melawan mikroorganisme ataupun molekul asing penyebab dari penyakit ataupun infeksi, seperti bakteri, virus, jamur, serta parasit.

Fungsi leukosit lainnya adalah melindungi kita terhadap agen asing yang dapat menjadi ancaman. Ada beberapa sel leukosit yang langsung bekerja membunuh kuman penyakit sampai tuntas, serta ada juga beberapa leukosit yang akan menghasilkan senjata dalam bentuk antibodi untuk lindungi tubuh.

Sedikitnya ada lima jenis leukosit yang masing-masing punya tugas berbeda berdasarkan pada kemampuan serta jenis molekul asing yang dilawan.

Dilansir dari Liputan6, berikut ini merdeka.com telah merangkum fungsi leukosit dalam darah lengkap beserta jenisnya

2 dari 4 halaman

©2020 Merdeka.com

Leukosit atau yang lebih dikenal dengan nama sel darah putih memang memiliki jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan sel darah merah. Namun, fungsinya sangat vital bagi tubuh manusia.

Fungsi utama leukosit adalah melawan infeksi virus, jamur, dan bakteri yang dapat menimbulkan risiko tubuh terserang berbagai penyakit. Sel darah putih juga akan memproduksi sifat antibodi yang mampu memerangi beberapa zat asing dalam tubuh.

Leukosit ini dibentuk dari bagian sumsum tulang dengan jenis yang berbeda-beda, mulai dari neutrofil, monoctyes, basofil, eosinofil, serta limsofit. Masa bertahan hidupnya cukup lama. Leukosit mampu bertahan dalam hitungan hari, bulan, hingga tahun tergantung pada jenisnya masing-masing.

3 dari 4 halaman

Jenis leukosit yang pertama adalah basofil. Basofil merupakan salah satu jenis sel darah putih yang memiliki peran penting sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.

Sel basofil ini berperan penting dalam menghasilkan reaksi peradangan untuk melawan infeksi. Selain itu, basofil juga turut berperan dalam munculnya reaksi alergi.

Jenis sel darah ini diproduksi di sumsum tulang dan merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan kuman penyebab infeksi, menyembuhkan luka, serta menghancurkan zat atau racun yang berpotensi membahayakan tubuh.

Basofil merupakan sel darah putih yang kira-kira jumlahnya hanya sekitar 1 persen saja. Basofil berfungsi untuk meningkatkan respons imun non-spesifik terhadap patogen. Basofil adalah sel yang paling dikenal karena perannya memunculkan asma.

Ketika dirangsang dengan adanya pemicu asma, seperti debu, sel basofil akan melepaskan histamin. Basofil inilah yang dapat menyebabkan peradangan dan bronkokonstriksi di saluran pernapasan Anda.

Jenis leukosit yang berikutnya adalah eosinofil. Eosinofil merupakan salah satu jenis sel darah putih yang memiliki jumlah 7% yang ada di dalam sel darah putih dan juga meningkat jika berhubungan dengan asma, alergi, dan juga demam. Eosinofil mempunyai diameter sekitar 10 sampai 12 mikrometer.

Eosinofil merupakan salah satu kelompok granulosit yang mempunyai tugas untuk membunuh parasit dalam jangka waktu 8 sampai 12 hari. Eosinofil mempunyai zat kimiawi antara lain ribonuklease, histamin lipase, dan masih banyak yang lainnya.

Eosnofil memiliki fungsi untuk mencegah alergi, manghancurkan antigen antibodi, penghancur parasit besar, dan berperan untuk merespon alergi.

4 dari 4 halaman

Jenis leukosit yang selanjutnya adalah neutrofil. Perlu diketahui, hampir setengah dari jumlah sel darah putih di dalam tubuh merupakan sel neutrofil. Neutrofil sendiri merupakan sel pertama dari sistem kekebalan tubuh yang akan merespons dengan cara menyerang bakteri hingga virus.

Sebagai tameng utama, neutrofil juga akan mengirimkan sinyal yang memperingati sel-sel lain dalam sistem kekebalan tubuh untuk merespons bakteri atau virus tersebut. Neutrofil umumnya ada pada nanah yang keluar dari infeksi atau luka di tubuh Anda.

Sel darah putih ini akan keluar setelah dilepaskan dari sumsum tulang, dan bertahan di tubuh hanya sekitar 8 jam. Tubuh Anda dapat memproduksi sekitar 100 miliar sel neutrofil tiap hari.

Limfosit merupakan sel darah putih yang memiliki peran penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh. Limfosit sendiri merupakan sel darah putih terbanyak kedua setelah neutrofit. Limfosit akan terbentuk di dalam sumsum tulang serta limfa. Limfosit juga terbagi menjadi dua yaitu limfosit kecil serta besar.

Limfosit memproduksi sekitar 1 kubik atau sekitar 8.000 sel di dalam darah putih. Jika peningkatan limfosit terjadi dapat menyebabkan kanker darah atau yang sering disebut leukimia. Lemfosit dibagi menjadi 6 yaitu limfosit B, sel T helper, sel T sitotoksit, sel T memori, dan juga sel T supresor.

Jenis leukosit yang terakhir adalah monosit. Diibaratkan bahwa monosit merupakan sel darah putih yang bisa dibilang sebagai truk sampah. Sel dari leukosit ini jumlahnya ada sekitar 5 persen dari keseluruhan sel darah putih. Fungsi dari monosit ini adalah akan berpindah-pindah ke jaringan-jaringan dalam tubuh sembari membersihkan sel-sel mati di dalamnya.

Monosit sendiri merupakan salah satu sistem kekebalan tubuh yang tak miliki butiran halus pada sel atau granula. perlawanan yang dilakukan terhadap infeksi dan juga benda asing monosit dapat melakukannya dengan cara memakan lawannya meski ukurannya lebih besar dibandingkan monosit itu sendiri.

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA