Jelaskan yang dimaksud persilangan dihibrid

Jelaskan yang dimaksud persilangan dihibrid

Jelaskan yang dimaksud persilangan dihibrid
Lihat Foto

Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI

Persilangan intermediet bunga warna merah dan warna putih menghasilkan keturunan dengan perpaduan sifat keduanya, yaitu bunga warna merah muda

KOMPAS.com – Persilangan dua individu yang bersifat intermediet antara warna merah dan putih akan menghasilkan f2 dengan warna merah, merah muda, dan putih.

Namun, apakah yang dimaksud dengan persilangan intermediet dan mengapa ada keturunan berwarna merah mudah padahal fenotipe orang tuanya hanya merah dan putih?

Untuk mengetahui jawabannya, simaklah penjelasan berikut!

Sejarah persilangan intermediet

Perilangan intermediet adalah persilangan monohibrid yang terjadi pada perkawinan dua individu dengan satu sifat yang berbeda.

Persilangan intermediet ditemukan oleh seorang ahli botani dan genetika asal Jerman bernama Carl Erich Correns. Correns mempelajari penurunan sifat untuk membuktikan Hukum Mendel.

Baca juga: Memahami Hukum Mendel

Correns menyilangkan bunga pukul empat berwarna merah yang genotipenya dominan, dengan bunga pukul empat berwarna putih yang genotipenya resesif.

Correns kemudian menemukan keturunan persilangan tersebut menghasilkan warna merah muda yang tidak ada sebelumnya.

Artinya, sifat dominasi penuh menurut Mendel tidak selalu terjadi. Persilangan tersebut, Correns namakan sebagai persilangan intermediet.

Pengertian persilangan intermediet

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa persilangan intermediet adalah persilangan dengan dominasi tidak lengkap.

Dilansir dari Biology Dictionary, dominasi tidak lengkap adalah ketika alel dominan tidak sepenuhnya menutupi alel resesif dan menghasilkan keturunan dengan penampilan fisik berupa perpaduan antara dua alel.

Baca juga: Penyimpangan Hukum Mendel

Jelaskan yang dimaksud persilangan dihibrid

Jelaskan yang dimaksud persilangan dihibrid
Lihat Foto

bio.libretexts.org

Ilustrasi persilangan dua sifat tidak saling memengaruhi pada persilangan dihibrid, sesuai dengan hukum II Mendel

KOMPAS.com – Dalam persilangan dihibrid dominan resesif, jika f1 disilangkan sesamanya, maka akan diperoleh fenotipe f2 dengan perbandingan 9:3:3:1. Namun, apa yang dimaksud dengan persilangan dihibrid?

Pengertian persilangan dihibrid

Persilangan dihibrid adalah persilangan antara dua indvidu dengan dua sifat yang berbeda.

Dilansir dari Microbe Notes, persilangan dihibrid lebih kompleks daripada persilangan monohibrid karena melibatkan lebih dari dua sifat genetik sehingga orang tua dapat berupa homozigot maupun heterozigot.

Persilangan dihibrid dilandasi oleh hukum II Mendel atau hukum asotasi tentang persilangan bebas yang berbunyi:

“Pada pembentukan gamet, setiap gen dapat bergabung atau berasortasi secara bebas”.

Baca juga: Perbedaan Antara Hukum Mendel 1 dan 2

Artinya, kedua sifat pada persilangan dihibrid tidak memengaruhi satu sama lain dan bisa diekspresikan secara bebas.

Hal ini membuktikan bahwa gen terpisah pada lokus kromosom yang terpisah atau pada kromosom yang berbeda. Sehingga, kedua gen tidak terhubung.

Orangtua persilangan dihibrid

Seperti yang dikatakan di atas, orangtua persilangan dihibrid dapat berupa dua inividu yang homozigot ataupun heterozigot. Intinya, kedua orangtua harus memiliki dua sifat yang berbeda satu sama lain.

Keturunan persilangan dihibrid

Seperti persilangan monohibrid, keturunan persilangan dihibrid dapat berupa keturunan pertama (F1) dan keturunan kedua (F2). Bedanya, keturunan persilangan dihibrid lebih banyak dengan variasi fenotipe yang lebih tinggi.

Baca juga: Persilangan Intermediet: Sejarah, Pengertian, dan Contohnya

Contoh persilangan dihibrid

Contoh persilangan dihibrid adalah persilangan dihibrid dominan resesif atau persilangan homozigot.

Ilustrasi persilangan monohibrid. Foto: Freepik

Dalam ilmu genetika, pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya dapat terjadi melalui persilangan monohibrid maupun dihibrid. Kedua persilangan ini termasuk ke dalam prinsip-prinsip genetika yang dikenal sebagai Hukum Mendel.

Apa yang dimaksud dengan Hukum Mendel? Hukum Mendel adalah teori pewarisan sifat yang ditemukan oleh Gregor Johnn Mendel pada 1866. Teori ini secara sederhana menjelaskan tentang sistem untuk menganalisis sifat-sifat genetik suatu makhluk hidup.

Mengutip buku Biologi Kelompok Pertanian oleh Deden Abdurahman, Hukum Mendel ini merupakan penelitian yang dilakukan oleh Gregor Johnn Mendel pada 1822-1844 tentang sifat genetika kacang kapri.

Selama melakukan penelitian, Mendel membagi kacang kapri tersebut ke dalam beberapa kelompok. Mulai dari berdasarkan tinggi tanaman seperti panjang dan pendeknya, hingga warna biji kacangnya.

Nuri Handayani menjelaskan dalam buku Kantong Biologi SMA, Mendel memilih kacang kapri sebagai objek penelitiannya karena memiliki beberapa sifat khusus, yaitu:

  • Mempunyai keturunan yang banyak.

  • Mempunyai daur hidup yang pendek dan cepat menghasilkan keturunan.

  • Mudah disilangkan karena mampu melakukan autogami atau perkawinan sendiri.

  • Memiliki pasangan yang sifatnya kontras.

Ilustrasi Hukum Mendel pada tanaman. Foto: Freepik

Hukum Mendel ditemukan oleh Johan Gregor Mendel melalui percobaan pada kacang kapri pada 1822-1844. Hasil temuannya ini kemudian dicatat pada Natural Science Society of Brunn di Austria pada 1866.

Dalam penemuannya, Gregor membagi Hukum Mendel menjadi dua bagian, yakni Hukum Mendel 1 dan 2. Apa yang dimaksud Hukum Mendel 1 dan 2?

Mengutip Buku Kantong Biologi SMA oleh Nuri Handayani, Hukum Mendel 1 dan 2 adalah sebagai berikut:

  • Hukum Mendel 1: Setiap gen di dalam alel (gen pada suatu lokus) akan berpisah atau bersegregasi secara bebas pada saat pembentukan gamet. Secara sederhananya, Hukum Mendel 1 disebut dengan hukum segresi.

  • Hukum Mendel 2: Setiap gen di dalam gamet akan bergabung atau berasortasi secara bebas pada saat pembentukan individu baru. Sederhananya, ini disebut juga dengan hukum Asortasi atau hukum berpasangan secara bebas.

Teori yang dikemukakan Mendel dalam penelitiannya ini pun termasuk dalam persilangan monohibrid dan dihibrid. Lantas, jelaskan apa yang dimaksud dengan persilangan monohibrid! Simak uraian artikel ini untuk mengetahui jawabannya.

Ilustrasi persilangan monohibrid. Foto: Freepik

Persilangan dua individu dengan satu sifat beda dinamakan persilangan monohibrid. Mengutip buku Genetika Belajar Genetika dengan Mudah & Komprehensif oleh Elya Nusantarai, sifat yang dimaksud, yaitu warna bunga yang disilangkan, bentuk biji, tinggi tanaman, dan lain-lain.

Persilangan antara tanaman berbunga merah dan berbunga putih, atau tanaman tinggi dan tanaman pendek, merupakan contoh persilangan dengan satu sifat beda.

Berdasarkan sifat keturunan yang dihasilkannya, persilangan monohibrid dikelompokkan menjadi persilangan monohibrid dominan penuh dan dominan tidak penuh (kodominan atau intermediat).

Berikut penjelasan mengenai persilangan monohibrid dominan penuh dan tidak penuh sebagaimana dihimpun dari buku IPA Terpadu (Biologi, Kimia, Fisika) terbitan PT Grafindo Media Pratama:

1. Persilangan monohibrid dominan penuh

Suatu persilangan monohibrid dinamakan dominan penuh jika keturunannya mempunyai sifat yang sama dengan salah satu induknya.

Sebagai contoh, kacang ercis berbunga merah (MM) disilangkan dengan kacang ercis berbunga putih (mm), maka akan menghasilkan keturunan berupa kacang ercis berbunga merah dengan genotipe Mm.

Sifat warna putih yang tidak muncul pada F₁ disebabkan warna merah dominan terhadap warna putih. Kacang ercis F₁ (Mm) yang disilangkan dengan sesamanya akan menghasilkan kacang ercis berbunga merah dan berbunga putih dengan perbandingan 3 : 1 atau 75 persen : 25 persen.

2. Persilangan monohibrid dominan tidak penuh

Mengapa semua keturunan pertama persilangan antara bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) warna merah dan warna putih ternyata berbunga merah muda? Alasannya karena persilangan gen penentu warna merah (M) sama-sama kuat dengan gen penentu warna putih (m).

Artinya, gen penentu warna merah (M) tidak dominan terhadap putih (mm) dan warna putih (m) tidak resesif terhadap merah (M). Akibatnya, keturunan memiliki perpaduan sifat di antara kedua warna induk tersebut, yaitu merah muda.

Gen penentu sifat warna merah pada bunga pukul empat tersebut disebut kodominan atau semidominan. Ada pun keturunan yang mempunyai sifat perpaduan kedua induknya itu disebut sifat intermediat.

Ilustrasi persilangan dihibrid. Foto: Freepik

Selain persilangan monohibrid, ada pula persilangan dihibrid. Menukil buku IPA Terpadu (Biologi, Kimia, Fisika) terbitan PT Grafindo Media Pratama, persilangan dengan dua sifat berbeda dinamakan persilangan dihibrid.

Seperti halnya persilangan monohibrid, persilangan ini juga dibagi menjadi dihibrid dominan penuh dan dihibrid dominan tidak penuh. Berikut penjelasannya seperti dikutip dari buku Sumber Belajar Kemdikbud:

1. Persilangan dihibrid dominan penuh

Salah satu percobaan dihibrid yang dilakukan Mendel adalah persilangan antara kacang kapri berwarna bulat kuning dengan kacang kapri biji keriput berwarna hijau. Saat keduanya disilangkan, semua keturunannya menghasilkan biji bulat berwarna kuning.

Selanjutnya, Mendel kembali mencoba menyilangkan hasil dari percobaan tersebut dengan kacang kapri bulat warna kuning. Hasilnya, Mendel mendapatkan empat varian warna yang berbeda.

Varian tersebut adalah kombinasi dari dua sifat berbeda yang disilangkan, yaitu biji bulat kuning, biji bulat hijau, biji keriput kuning, dan biji keriput hijau dengan rasio 9 : 3 : 3 : 1 dari semua kacang yang dihasilkan. Namun, jika terjadi penyimpangan, perbandingan tersebut akan berubah menjadi 9 : 3 : 4 : 9 : 7 atau 12 : 3 : 1.

2. Persilangan dihibrid dominan tidak penuh

Persilangan dihibrid dominan tidak penuh dinamakan pula persilangan dihibrid intermediat. Ciri persilangan jenis ini adalah jika sifat individu hasil persilangan tidak sama dengan salah satu sifat induknya.

Sebagai contoh, tanaman semangka berbiji banyak dan berasa manis (BBMM) disilangkan dengan semangka berbiji sedikit dan berasa hambar (bbmm), maka akan menghasilkan semangka berbiji sedang dan berasa sedang (BbMm). Sifat semangka seperti ini berbeda dengan kedua induknya.