Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang

Sejak ilmu manajemen pertama kali dikenal, sebagian besar pakar, pengamat, serta praktisi manajemen berpegang pada dua perangkat asumsi dasar mengenai realitas manajemen, yang menuju pada suatu kesimpulan bahwa sisi dalam organisasi merupakan domain dari ilmu manajemen. Sampai dengan awal tahun 1980-an semua asumsi tersebut, masih cukup dekat dengan kenyataan keseharian, baik untuk bidang penelitian, penulisan, pendidikan maupun manajemen praktis. Namun seiring dengan perubahan jaman, asumsi-asumsi tradisional tersebut tidak lagi relevan, bahkan menjadi penghalang bagi pengembangan teori dan praktek manajemen.

Berdasarkan pertimbangan di atas, Drucker yang merupakan seorang pakar teori manajemen terkemuka, berpendapat bahwa asumsi-asumsi yang selama ini digunakan perlu dikaji ulang, untuk kemudian diformulasikan suatu asumsi baru yang mampu memberikan informasi yang lengkap tentang teori dan praktek manajemen. Dengan memaparkan latar belakang mengapa selama ini digunakan asumsi tradisional, untuk kemudian diperbandingkan dengan kondisi saat ini, Drucker menegaskan bahwa: manajemen harus difokuskan pada hasil dan kinerja organisasi yang merupakan sisi luar dari organisasi. Karena itu manajemen menjadi alat khusus yang membuat sebuah organisasi mampu membuahkan sebuah hasil. Dengan fungsi tersebut, Drucker menawarkan suatu paradigma manajemen yang baru yaitu :

Perhatian dan tanggung jawab manajemen merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja sebuah organisasi dan hasil yang dicapai, baik di dalam maupun di luar organisasi, yang terkontrol maupun tidak oleh organisasi tersebut.

Dengan paradigma manajemen yang baru ini, asumsi dasar mengenai praktek dan prinsip manajemen juga mengalami perubahan. Dalam buku ini Drucker memaparkan sejumlah tantangan yang harus dihadapi manajemen dalam memasuki abad 21 yang penuh perubahan.

Tantangan yang pertama adalah dalam hal mengatur strategi. Drucker melihat bahwa periode dimana sekarang kita hidup merupakan bagian dari suatu transisi mendasar, dengan dampak perubahan-perubahan yang jauh lebih besar dibandingkan yang terjadi pada masa revolusi industri kedua ataupun perubahan struktural yang dipicu oleh masa depresi (tahun 1930-an) serta Perang Dunia ke 2. Walaupun merupakan masa transisi yang penuh dengan ketidakpastian, hal-hal yang pasti tetap diperlukan yang dapat dijadikan dasar penyusunan strategi dan menurut Drucker realitas di bawah ini merupakan hal yang pasti di masa datang:

  • turunnya angka kelahiran di negara maju
  • terjadinya pergeseran distribusi disposable income masyarakat
  • redefinisi dari kinerja korporasi
  • adanya kompetisi global
  • ketidakselarasan antara perekonomian dan politik

Bagaimana kelima realitas yang bersifat pasti akan sangat mempengaruhi suatu organisasi, apapun bidang tugas organisasi tersebut, digambarkan dengan jelas oleh Drucker. Drucker menegaskan bahwa kelima realitas tersebut, harus menjadi pertimbangan mutlak bagi suatu organisasi dalam menyusun strategi ke depan. Jika suatu organisasi mengesampingkan ke lima hal tersebut, maka, menurut Drucker, organisasi tersebut tak akan mampu menjawab tantangan yang pasti muncul dalam masa terjadinya ketidakpastian, perubahan struktural, ekonomi, sosial, politik dan transformasi teknologi .

Mengiringi masa transisi, diperlukan pula pemimpin yang mampu menghadapi perubahan. Drucker menekankan bahwa seseorang tak akan dapat mengatur perubahan, yang bisa dilakukannya adalah melangkah di depan perubahan tersebut. Karena itu jargon "mengatasi penolakan terhadap perubahan" yang sepuluh sampai lima belas tahun lalu sangat terkenal dalam ilmu manajemen, saat ini tidak dapat diterima lagi. Semua orang sudah mengakui bahwa perubahan merupakan sesuatu yang tak dapat dihindari. Pada periode dimana perubahan struktural terjadi sangat cepat, mereka yang mampu bertahan hanyalah yang mampu menjadi pemimpin perubahan tersebut dan melihat perubahan sebagai suatu kesempatan. 

Selanjutnya Drucker membahas tantangan informasi baru dengan menguraikan karaketeristik revolusi informasi baru yang perlu diketahui agar dapat dijadikan dasar dalam menyiasati tantangan di bidang informasi. Dalam hal ini, Drucker mengingatkan bahwa dalam menghadapi revolusi informasi perhatian hendaknya difokuskan pada makna informasi itu sendiri sementara teknologi hanya merupakan alat bantunya.

Selain kualitas pemimpin, keberhasilan suatu organisasi dalam menjawab tantangan masa depan tidak lepas dari dukungan para pekerja yang berkualitas. Jika selama ini perhatian diberikan pada upaya untuk meningkatkan produktifitas para pekerja manual, maka di masa datang yang paling penting dilakukan adalah meningkatkan produktifitas kerja dan pekerja yang berbasis pengetahuan/berwawasan (knowledge worker). Tidak seperti pekerja manual, pekerja berwawasan harus dipandang sebagai capital asset dan bukan capital cost. Seorang pekerja yang berwawasan harus terus belajar agar memberikan kontribusi yang maksimal bagi organisasi.  Drucker menguraikan kiat-kiat yang perlu diketahui para pekerja yang berbasis pengetahuan dalam menghadapi tantangan abad 21.

"Management Challenges for the 21st Century" tidak membosankan dibaca dan bukan sekedar teks book. Selain padat dengan pembahasan kasus-kasus, penulis juga menyuguhkan wawasan yang bijaksana. Dengan kapasitas penulisnya sebagai pakar manajemen, dapat dipastikan banyak manfaat yang bisa dipetik dan direnungkan dengan membaca buku ini. Uraian Drucker yang sudah menjangkau masa depan mengingatkan kita untuk berani melakukan perubahan dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya dalam menghadapi perubahan

Industri F&B, ritel, dan banyak perusahaan multi-unit lainnya kini mengalami pergeseran dinamika pasar yang begitu signifikan. Dimulai dengan munculnya banyak teknologi baru, preferensi dan cara berbelanja pelanggan pun kini berubah.

Ada begitu banyak faktor eksternal di luar kendali perusahaan yang memengaruhi strategi pendekatan perusahaan pada pelanggan. Namun, masih ada satu faktor internal yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk tetap unggul dalam kompetisi: manajemen operasional.

Untuk dapat tetap bersaing di pasar, perusahaan perlu mencapai 'operational excellence' atau keunggulan operasional. Keunggulan operasional ini dapat dicapai jika perusahaan menjaga kualitas kinerja setiap outlet dan tim di lapangan, dan perusahaan harus memastikan kualitas tersebut bisa didapatkan oleh pelanggan di cabang mana pun dan kapan pun mereka melakukan transaksi.

Namun, ada beberapa tantangan yang seringkali dihadapi oleh manajer operasional dalam perjalanannya mencapai keunggulan operasional tersebut. Apa saja tantangan tersebut?

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang

Luasnya cakupan tanggung jawab

Umumnya, Manajer Operasional bertanggung jawab mengawasi seluruh departemen di perusahaan, mulai dari Keuangan, HR, Pemasaran, Logistik, bahkan hingga IT. Jika ada departemen yang mengalami kesulitan, terutama terkait manajemen proyek, maka Manajer Operasional yang akan dihubungi pertama kali.

Banyaknya departemen yang harus di-handle membuat cakupan tanggung jawab Manajer Operasional begitu banyak dan membuat Manajer Operasional kewalahan. Terlebih jika terdapat bentrokan kepentingan antardepartemen. Hal tersebut dapat berdampak pada efisiensi dan produktivitas perusahaan.

Untuk menjawab tantangan ini, Manajer Operasional harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas atas apa yang terjadi di lapangan. Jadi, ketika karyawan dari departemen mana pun datang dengan keluhan, Manajer Operasional bisa memberikan jawaban dan solusi yang tepat.

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang

Harus meningkatkan kualitas proses operasional

Ketika Anda harus menangani belasan, ratusan, bahkan ribuan lokasi secara bersamaan. Tentunya akan sulit atau bahkan mustahil untuk mengetahui apa yang terjadi di setiap toko, unit atau lokasi - Apakah brand dipresentasikan dengan tepat, apakah protokol keamanan dan kebersihan diikuti dengan benar, apakah ada masalah yang mendesak untuk diselesaikan. Di perusahaan mana pun, human error pasti terjadi. Baik dalam skala kecil maupun besar, hal tersebut pasti memberikan dampak buruk terhadap perusahaan.

Salah satu cara untuk mengatasi tantangan Manajer Operasional tersebut adalah dengan menggunakan teknologi. Teknologi memungkinkan karyawan untuk meningkatkan kualitas proses operasional melalui sistem yang runtut dan rapi, serta memungkinkan Anda untuk mendapatkan visibilitas atas setiap operasi dan isu di masing-masing cabang perusahaan.

Apalagi saat ini sudah ada teknologi software seperti Nimbly, which can transform manual operation processes into real-time information that is easy to apply (actionable). For example, each checklist that you enter will be processed into digital data. You can use this data as a reference for making accurate and appropriate business decisions.

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang

Terlalu banyak laporan yang harus dikerjakan

Salah satu tugas utama sekaligus tantangan Manajer Operasional adalah menyusun banyak laporan perusahaan, mulai dari laporan data performance hingga kompilasi data keuangan.

Biasanya, tantangan akan muncul jika perusahaan tidak menyimpan data yang up-to-date. Alhasil, Manajer Operasional harus melakukan kroscek dan konfirmasi ke banyak pihak untuk memastikan bahwa data yang akan digunakan benar-benar akurat dam sesuai kondisi di lapangan.

Bayangkan jika ada banyak laporan yang mengharuskan Manajer Operasional untuk melakukan hal tersebut, tentunya hal ini cukup merepotkan. Apalagi Anda dan tim lain juga membutuhkan laporan tersebut sebagai insight untuk perusahaan.

Sebagai cara menghadapi tantangan ini, sejak awal pihak manajemen atau direktur sebaiknya mengharuskan setiap departemen untuk menyusun key performance indicators yang mencakup penyediaan data dan laporan terkini.

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang

Kesulitan menemukan SDM yang tepat

Manajer Operasional tentu tidak bekerja sendiri. Anda pasti membutuhkan anggota tim yang mumpuni dan mampu membantu Anda menghadapi setiap tantangan di perusahaan. Masalahnya, menemukan anggota tim yang memiliki performa baik tidaklah mudah.

Bukan hanya masalah skill, tapi juga kecocokan secara personal. Ditambah lagi upah minimum dan tingkat turnover di industri kian meningkat. Hal ini memberi tekanan pada margin perusahaan dan memaksa Departemen Operasional untuk mengandalkan staf yang kurang berpengalaman.

Untuk mengatasi hal ini Manajer Operasional memerlukan teknologi yang dapat membantu dalam hal pelatihan dan pengecekan implementasi SOP, protokol keamanan dan kebersihan, dan prosedur operasional lainnya

Faktanya adalah, peningkatan pelaksanaan operasional perusahaan bergantung pada kinerja karyawan lapangan dan performa unit bisnis Anda. Untuk itu, Ops leader harus mencari solusi yang mengotomatisasi tugas-tugas tertentu dan mengalokasikan waktu untuk menganalisis data-data yang didapat dari lapangan. Dengan begitu, Manajer Operasional dapat memiliki wawasan yang luas atas apa yang terjadi di lapangan dan mengambil keputusan yang tepat untuk meningkatkan kualitas operasional perusahaan.

Konsultasikan manajemen operasional bisnis Anda gratis dengan Nimbly team.

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang


Page 2

Industri F&B, ritel, dan banyak perusahaan multi-unit lainnya kini mengalami pergeseran dinamika pasar yang begitu signifikan. Dimulai dengan munculnya banyak teknologi baru, preferensi dan cara berbelanja pelanggan pun kini berubah.

Ada begitu banyak faktor eksternal di luar kendali perusahaan yang memengaruhi strategi pendekatan perusahaan pada pelanggan. Namun, masih ada satu faktor internal yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk tetap unggul dalam kompetisi: manajemen operasional.

Untuk dapat tetap bersaing di pasar, perusahaan perlu mencapai 'operational excellence' atau keunggulan operasional. Keunggulan operasional ini dapat dicapai jika perusahaan menjaga kualitas kinerja setiap outlet dan tim di lapangan, dan perusahaan harus memastikan kualitas tersebut bisa didapatkan oleh pelanggan di cabang mana pun dan kapan pun mereka melakukan transaksi.

Namun, ada beberapa tantangan yang seringkali dihadapi oleh manajer operasional dalam perjalanannya mencapai keunggulan operasional tersebut. Apa saja tantangan tersebut?

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang

Luasnya cakupan tanggung jawab

Umumnya, Manajer Operasional bertanggung jawab mengawasi seluruh departemen di perusahaan, mulai dari Keuangan, HR, Pemasaran, Logistik, bahkan hingga IT. Jika ada departemen yang mengalami kesulitan, terutama terkait manajemen proyek, maka Manajer Operasional yang akan dihubungi pertama kali.

Banyaknya departemen yang harus di-handle membuat cakupan tanggung jawab Manajer Operasional begitu banyak dan membuat Manajer Operasional kewalahan. Terlebih jika terdapat bentrokan kepentingan antardepartemen. Hal tersebut dapat berdampak pada efisiensi dan produktivitas perusahaan.

Untuk menjawab tantangan ini, Manajer Operasional harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas atas apa yang terjadi di lapangan. Jadi, ketika karyawan dari departemen mana pun datang dengan keluhan, Manajer Operasional bisa memberikan jawaban dan solusi yang tepat.

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang

Harus meningkatkan kualitas proses operasional

Ketika Anda harus menangani belasan, ratusan, bahkan ribuan lokasi secara bersamaan. Tentunya akan sulit atau bahkan mustahil untuk mengetahui apa yang terjadi di setiap toko, unit atau lokasi - Apakah brand dipresentasikan dengan tepat, apakah protokol keamanan dan kebersihan diikuti dengan benar, apakah ada masalah yang mendesak untuk diselesaikan. Di perusahaan mana pun, human error pasti terjadi. Baik dalam skala kecil maupun besar, hal tersebut pasti memberikan dampak buruk terhadap perusahaan.

Salah satu cara untuk mengatasi tantangan Manajer Operasional tersebut adalah dengan menggunakan teknologi. Teknologi memungkinkan karyawan untuk meningkatkan kualitas proses operasional melalui sistem yang runtut dan rapi, serta memungkinkan Anda untuk mendapatkan visibilitas atas setiap operasi dan isu di masing-masing cabang perusahaan.

Apalagi saat ini sudah ada teknologi software seperti Nimbly, which can transform manual operation processes into real-time information that is easy to apply (actionable). For example, each checklist that you enter will be processed into digital data. You can use this data as a reference for making accurate and appropriate business decisions.

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang

Terlalu banyak laporan yang harus dikerjakan

Salah satu tugas utama sekaligus tantangan Manajer Operasional adalah menyusun banyak laporan perusahaan, mulai dari laporan data performance hingga kompilasi data keuangan.

Biasanya, tantangan akan muncul jika perusahaan tidak menyimpan data yang up-to-date. Alhasil, Manajer Operasional harus melakukan kroscek dan konfirmasi ke banyak pihak untuk memastikan bahwa data yang akan digunakan benar-benar akurat dam sesuai kondisi di lapangan.

Bayangkan jika ada banyak laporan yang mengharuskan Manajer Operasional untuk melakukan hal tersebut, tentunya hal ini cukup merepotkan. Apalagi Anda dan tim lain juga membutuhkan laporan tersebut sebagai insight untuk perusahaan.

Sebagai cara menghadapi tantangan ini, sejak awal pihak manajemen atau direktur sebaiknya mengharuskan setiap departemen untuk menyusun key performance indicators yang mencakup penyediaan data dan laporan terkini.

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang

Kesulitan menemukan SDM yang tepat

Manajer Operasional tentu tidak bekerja sendiri. Anda pasti membutuhkan anggota tim yang mumpuni dan mampu membantu Anda menghadapi setiap tantangan di perusahaan. Masalahnya, menemukan anggota tim yang memiliki performa baik tidaklah mudah.

Bukan hanya masalah skill, tapi juga kecocokan secara personal. Ditambah lagi upah minimum dan tingkat turnover di industri kian meningkat. Hal ini memberi tekanan pada margin perusahaan dan memaksa Departemen Operasional untuk mengandalkan staf yang kurang berpengalaman.

Untuk mengatasi hal ini Manajer Operasional memerlukan teknologi yang dapat membantu dalam hal pelatihan dan pengecekan implementasi SOP, protokol keamanan dan kebersihan, dan prosedur operasional lainnya

Faktanya adalah, peningkatan pelaksanaan operasional perusahaan bergantung pada kinerja karyawan lapangan dan performa unit bisnis Anda. Untuk itu, Ops leader harus mencari solusi yang mengotomatisasi tugas-tugas tertentu dan mengalokasikan waktu untuk menganalisis data-data yang didapat dari lapangan. Dengan begitu, Manajer Operasional dapat memiliki wawasan yang luas atas apa yang terjadi di lapangan dan mengambil keputusan yang tepat untuk meningkatkan kualitas operasional perusahaan.

Konsultasikan manajemen operasional bisnis Anda gratis dengan Nimbly team.

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang


Page 3

Industri F&B, ritel, dan banyak perusahaan multi-unit lainnya kini mengalami pergeseran dinamika pasar yang begitu signifikan. Dimulai dengan munculnya banyak teknologi baru, preferensi dan cara berbelanja pelanggan pun kini berubah.

Ada begitu banyak faktor eksternal di luar kendali perusahaan yang memengaruhi strategi pendekatan perusahaan pada pelanggan. Namun, masih ada satu faktor internal yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk tetap unggul dalam kompetisi: manajemen operasional.

Untuk dapat tetap bersaing di pasar, perusahaan perlu mencapai 'operational excellence' atau keunggulan operasional. Keunggulan operasional ini dapat dicapai jika perusahaan menjaga kualitas kinerja setiap outlet dan tim di lapangan, dan perusahaan harus memastikan kualitas tersebut bisa didapatkan oleh pelanggan di cabang mana pun dan kapan pun mereka melakukan transaksi.

Namun, ada beberapa tantangan yang seringkali dihadapi oleh manajer operasional dalam perjalanannya mencapai keunggulan operasional tersebut. Apa saja tantangan tersebut?

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang

Luasnya cakupan tanggung jawab

Umumnya, Manajer Operasional bertanggung jawab mengawasi seluruh departemen di perusahaan, mulai dari Keuangan, HR, Pemasaran, Logistik, bahkan hingga IT. Jika ada departemen yang mengalami kesulitan, terutama terkait manajemen proyek, maka Manajer Operasional yang akan dihubungi pertama kali.

Banyaknya departemen yang harus di-handle membuat cakupan tanggung jawab Manajer Operasional begitu banyak dan membuat Manajer Operasional kewalahan. Terlebih jika terdapat bentrokan kepentingan antardepartemen. Hal tersebut dapat berdampak pada efisiensi dan produktivitas perusahaan.

Untuk menjawab tantangan ini, Manajer Operasional harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas atas apa yang terjadi di lapangan. Jadi, ketika karyawan dari departemen mana pun datang dengan keluhan, Manajer Operasional bisa memberikan jawaban dan solusi yang tepat.

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang

Harus meningkatkan kualitas proses operasional

Ketika Anda harus menangani belasan, ratusan, bahkan ribuan lokasi secara bersamaan. Tentunya akan sulit atau bahkan mustahil untuk mengetahui apa yang terjadi di setiap toko, unit atau lokasi - Apakah brand dipresentasikan dengan tepat, apakah protokol keamanan dan kebersihan diikuti dengan benar, apakah ada masalah yang mendesak untuk diselesaikan. Di perusahaan mana pun, human error pasti terjadi. Baik dalam skala kecil maupun besar, hal tersebut pasti memberikan dampak buruk terhadap perusahaan.

Salah satu cara untuk mengatasi tantangan Manajer Operasional tersebut adalah dengan menggunakan teknologi. Teknologi memungkinkan karyawan untuk meningkatkan kualitas proses operasional melalui sistem yang runtut dan rapi, serta memungkinkan Anda untuk mendapatkan visibilitas atas setiap operasi dan isu di masing-masing cabang perusahaan.

Apalagi saat ini sudah ada teknologi software seperti Nimbly, which can transform manual operation processes into real-time information that is easy to apply (actionable). For example, each checklist that you enter will be processed into digital data. You can use this data as a reference for making accurate and appropriate business decisions.

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang

Terlalu banyak laporan yang harus dikerjakan

Salah satu tugas utama sekaligus tantangan Manajer Operasional adalah menyusun banyak laporan perusahaan, mulai dari laporan data performance hingga kompilasi data keuangan.

Biasanya, tantangan akan muncul jika perusahaan tidak menyimpan data yang up-to-date. Alhasil, Manajer Operasional harus melakukan kroscek dan konfirmasi ke banyak pihak untuk memastikan bahwa data yang akan digunakan benar-benar akurat dam sesuai kondisi di lapangan.

Bayangkan jika ada banyak laporan yang mengharuskan Manajer Operasional untuk melakukan hal tersebut, tentunya hal ini cukup merepotkan. Apalagi Anda dan tim lain juga membutuhkan laporan tersebut sebagai insight untuk perusahaan.

Sebagai cara menghadapi tantangan ini, sejak awal pihak manajemen atau direktur sebaiknya mengharuskan setiap departemen untuk menyusun key performance indicators yang mencakup penyediaan data dan laporan terkini.

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang

Kesulitan menemukan SDM yang tepat

Manajer Operasional tentu tidak bekerja sendiri. Anda pasti membutuhkan anggota tim yang mumpuni dan mampu membantu Anda menghadapi setiap tantangan di perusahaan. Masalahnya, menemukan anggota tim yang memiliki performa baik tidaklah mudah.

Bukan hanya masalah skill, tapi juga kecocokan secara personal. Ditambah lagi upah minimum dan tingkat turnover di industri kian meningkat. Hal ini memberi tekanan pada margin perusahaan dan memaksa Departemen Operasional untuk mengandalkan staf yang kurang berpengalaman.

Untuk mengatasi hal ini Manajer Operasional memerlukan teknologi yang dapat membantu dalam hal pelatihan dan pengecekan implementasi SOP, protokol keamanan dan kebersihan, dan prosedur operasional lainnya

Faktanya adalah, peningkatan pelaksanaan operasional perusahaan bergantung pada kinerja karyawan lapangan dan performa unit bisnis Anda. Untuk itu, Ops leader harus mencari solusi yang mengotomatisasi tugas-tugas tertentu dan mengalokasikan waktu untuk menganalisis data-data yang didapat dari lapangan. Dengan begitu, Manajer Operasional dapat memiliki wawasan yang luas atas apa yang terjadi di lapangan dan mengambil keputusan yang tepat untuk meningkatkan kualitas operasional perusahaan.

Konsultasikan manajemen operasional bisnis Anda gratis dengan Nimbly team.

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang


Page 4

Industri F&B, ritel, dan banyak perusahaan multi-unit lainnya kini mengalami pergeseran dinamika pasar yang begitu signifikan. Dimulai dengan munculnya banyak teknologi baru, preferensi dan cara berbelanja pelanggan pun kini berubah.

Ada begitu banyak faktor eksternal di luar kendali perusahaan yang memengaruhi strategi pendekatan perusahaan pada pelanggan. Namun, masih ada satu faktor internal yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk tetap unggul dalam kompetisi: manajemen operasional.

Untuk dapat tetap bersaing di pasar, perusahaan perlu mencapai 'operational excellence' atau keunggulan operasional. Keunggulan operasional ini dapat dicapai jika perusahaan menjaga kualitas kinerja setiap outlet dan tim di lapangan, dan perusahaan harus memastikan kualitas tersebut bisa didapatkan oleh pelanggan di cabang mana pun dan kapan pun mereka melakukan transaksi.

Namun, ada beberapa tantangan yang seringkali dihadapi oleh manajer operasional dalam perjalanannya mencapai keunggulan operasional tersebut. Apa saja tantangan tersebut?

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang

Luasnya cakupan tanggung jawab

Umumnya, Manajer Operasional bertanggung jawab mengawasi seluruh departemen di perusahaan, mulai dari Keuangan, HR, Pemasaran, Logistik, bahkan hingga IT. Jika ada departemen yang mengalami kesulitan, terutama terkait manajemen proyek, maka Manajer Operasional yang akan dihubungi pertama kali.

Banyaknya departemen yang harus di-handle membuat cakupan tanggung jawab Manajer Operasional begitu banyak dan membuat Manajer Operasional kewalahan. Terlebih jika terdapat bentrokan kepentingan antardepartemen. Hal tersebut dapat berdampak pada efisiensi dan produktivitas perusahaan.

Untuk menjawab tantangan ini, Manajer Operasional harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas atas apa yang terjadi di lapangan. Jadi, ketika karyawan dari departemen mana pun datang dengan keluhan, Manajer Operasional bisa memberikan jawaban dan solusi yang tepat.

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang

Harus meningkatkan kualitas proses operasional

Ketika Anda harus menangani belasan, ratusan, bahkan ribuan lokasi secara bersamaan. Tentunya akan sulit atau bahkan mustahil untuk mengetahui apa yang terjadi di setiap toko, unit atau lokasi - Apakah brand dipresentasikan dengan tepat, apakah protokol keamanan dan kebersihan diikuti dengan benar, apakah ada masalah yang mendesak untuk diselesaikan. Di perusahaan mana pun, human error pasti terjadi. Baik dalam skala kecil maupun besar, hal tersebut pasti memberikan dampak buruk terhadap perusahaan.

Salah satu cara untuk mengatasi tantangan Manajer Operasional tersebut adalah dengan menggunakan teknologi. Teknologi memungkinkan karyawan untuk meningkatkan kualitas proses operasional melalui sistem yang runtut dan rapi, serta memungkinkan Anda untuk mendapatkan visibilitas atas setiap operasi dan isu di masing-masing cabang perusahaan.

Apalagi saat ini sudah ada teknologi software seperti Nimbly, which can transform manual operation processes into real-time information that is easy to apply (actionable). For example, each checklist that you enter will be processed into digital data. You can use this data as a reference for making accurate and appropriate business decisions.

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang

Terlalu banyak laporan yang harus dikerjakan

Salah satu tugas utama sekaligus tantangan Manajer Operasional adalah menyusun banyak laporan perusahaan, mulai dari laporan data performance hingga kompilasi data keuangan.

Biasanya, tantangan akan muncul jika perusahaan tidak menyimpan data yang up-to-date. Alhasil, Manajer Operasional harus melakukan kroscek dan konfirmasi ke banyak pihak untuk memastikan bahwa data yang akan digunakan benar-benar akurat dam sesuai kondisi di lapangan.

Bayangkan jika ada banyak laporan yang mengharuskan Manajer Operasional untuk melakukan hal tersebut, tentunya hal ini cukup merepotkan. Apalagi Anda dan tim lain juga membutuhkan laporan tersebut sebagai insight untuk perusahaan.

Sebagai cara menghadapi tantangan ini, sejak awal pihak manajemen atau direktur sebaiknya mengharuskan setiap departemen untuk menyusun key performance indicators yang mencakup penyediaan data dan laporan terkini.

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang

Kesulitan menemukan SDM yang tepat

Manajer Operasional tentu tidak bekerja sendiri. Anda pasti membutuhkan anggota tim yang mumpuni dan mampu membantu Anda menghadapi setiap tantangan di perusahaan. Masalahnya, menemukan anggota tim yang memiliki performa baik tidaklah mudah.

Bukan hanya masalah skill, tapi juga kecocokan secara personal. Ditambah lagi upah minimum dan tingkat turnover di industri kian meningkat. Hal ini memberi tekanan pada margin perusahaan dan memaksa Departemen Operasional untuk mengandalkan staf yang kurang berpengalaman.

Untuk mengatasi hal ini Manajer Operasional memerlukan teknologi yang dapat membantu dalam hal pelatihan dan pengecekan implementasi SOP, protokol keamanan dan kebersihan, dan prosedur operasional lainnya

Faktanya adalah, peningkatan pelaksanaan operasional perusahaan bergantung pada kinerja karyawan lapangan dan performa unit bisnis Anda. Untuk itu, Ops leader harus mencari solusi yang mengotomatisasi tugas-tugas tertentu dan mengalokasikan waktu untuk menganalisis data-data yang didapat dari lapangan. Dengan begitu, Manajer Operasional dapat memiliki wawasan yang luas atas apa yang terjadi di lapangan dan mengambil keputusan yang tepat untuk meningkatkan kualitas operasional perusahaan.

Konsultasikan manajemen operasional bisnis Anda gratis dengan Nimbly team.

Jelaskan tantangan manajemen di abad sekarang dan yang akan datang