Lihat Foto Show KOMPAS.com – Manajemen strategis adalah proses manajemen yang mencakup penyertaan organisasi dalam pembuatan rencana strategis, dan kemudian bertindak berdasarkan rencana tersebut. Rencana strategis merupakan rencana yang didesain untuk memenuhi sasaran organisasi secara luas. Menurut Sentot Imam Wahjoni, dkk dalam buku Pengantar Manajemen (2019), rencana strategis terdiri dari enam tahap yang saling berkaitan, yaitu:
Penentuan visi, misi, dan tujuanTahap pertama dalam perencanaan strategis adalah menentukan visi, misi, dan tujuan. Dalam tahapan ini, kemampuan top manajemen diuji untuk bisa mengimplementasikan nilai serta norma menjadi visi, misi, dan tujuan. Biasanya pada tahapan ini dilakukan penentuan atas etika kerja, macam produk jasa, cara pengoperasian usaha, dan skala usaha. Baca juga: Apa yang Dimaksud Manajemen Krisis? Evaluasi diriEvaluasi diri bertujuan untuk membentuk sebuah profil perusahaan dengan mengenali diri, serta mengidentifikasi berbagai tujuan yang telah ditetapkan. Pada dasarnya, tahap ini hanyalah menganalisis faktor-faktor internal perusahaan. Hasil akhir tahap evaluasi diri adalah jawaban terkait kekuatan dan kelemahan, atau bentuk analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, dan threats). Analisis lingkungan eksternalTidak hanya mengevaluasi faktor internal, berbagai faktor lingkungan eksternal juga perlu diidentifikasi. Faktor eksternal yang memengaruhi rencana strategis bisa berasal dari pihak luar serta kondisi di luar perusahaan. Pihak eksternal dapat berupa pemasok, pesaing, pemerintah, pelanggan, serikat pekerja, dan media. Sedangkan kondisi eksternal bisa berupa kondisi politik, ekonomi, sosial, dan perkembangan teknologi.
Dalam suatu organisasi atau perusahaan, fungsi perencanaan terjadi di semua tipe kegiatan. Dengan adanya perencanaan yang baik, akan memudahkan pelaksanaan dari fungsi-fungsi manajemen yang lain, yaitu fungsi pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Perencanaan mempunyai dua arti, yaitu perencanaan dalam arti sempit atau sederhana dan perencanaan dalam arti luas. Yang dimaksud dengan perencanaan :
Baca juga : Pengertian Perencanaan (Planning), Syarat, Jenis, Fungsi, Tujuan, Dan Tahapan Perencanaan Serta Alasan Perlunya Perencanaan (Planning) Namun begitu, pada umumnya masyarakat kebanyakan mengenal perencanaan hanya pada pengertian dalam arti yang sempit, yaitu proses dasar di mana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Cara untuk melaksanakan fungsi perencanaan dalam suatu organisasi atau perusahaan, haruslah sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan yang telah disesuaikan dengan tipe tujuan atau hasil dari suatu organisasi atau perusahaan. Sedangkan pelaksanaan perencanaan dalam setiap tingkatan perencanaan mempunyai tahapan-tahapan yang berbeda. Kesalahan dalam menjalankan tahapan-tahapan pelaksanaan perencanaan akan berakibat fatal bagi organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu, perencanaan dalam organisasi atau perusahaan adalah sangat esensial, karena dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih dibanding fungsi-fungsi manajemen yang lainnya. Fungsi-fungsi manajemen yang lain seperti pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sebenarnya hanyalah melaksanakan keputusan-keputusan perencanaan. Baca juga : Hambatan-Hambatan Perencanaan Efektif Sebelum manajer dapat mengorganisasi, mengarahkan, atau mengawasi, mereka harus membuat rencana-rencana yang memberikan tujuan dan arah organisasi. Dalam membuat dan menentukan kegiatan perencanaan, tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan tetapi harus melewati beberapa tahap untuk mendapatkan hasil perencanaan yang matang. Baca juga : Proses Perencanaan Strategik Tahap-Tahap Perencanaan. Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melelui empat tahap perencanaan, yaitu : 1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi atau perusahaan akan menggunakan sumber daya-sumber dayanya secara tidak efektif.2. Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan organisasi atau perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi, terutama keuangan dan data statistik, yang didapatkan melalui komunikasi dalam organisasi atau perusahaan.3. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. 4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan. Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan, yang meliputi penilaian alternatif-alternatif serta pemilihan alternatif terbaik di antara berbagai alternatif yang ada, untuk pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan..
Untuk mendapatkan suatu hasil perencanaan yang ideal, keempat tahapan dalam perencanaan tersebut tidak boleh ada yang ditinggalkan. Semuanya merupakan satu kesatuan yang utuh. Dengan perencanaan yang baik akan memudahkan fungsi-fungsi manajemen yang lain dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya. Dengan demikian, tujuan dari kegiatan suatu organisasi atau perusahaan dapat dicapai sesuai dengan target yang diharapkan. Demikian penjelasan berkaitan dengan tahap-tahapan dasar perencanaan dalam suatu organisasi. Semoga bermanfaat. This Paper A short summary of this paper 32 Full PDFs related to this paper
Perencanaan atau planning merupakan salah satu fungsi/sarana manajemen yang krusial, karena berkaitan dengan tahapan awal untuk menentukan keberhasilan pengelolaan bisnis maupun tujuan lainnya dari suatu organisasi atau perusahaan. Fungsi perencanaan atau planning function berurusan dengan penetapan sasaran dan tujuan yang akan menentukan pilihan, keputusan, dan pengkajian berbagai tindakan yang akan dilakukan pada suatu penyelenggaraan manajemen. Please bare in mind, bahwa meskipun planning merupakan tahap awal yang penting, pelaksanaannya tidak jarang akan berbenturan dengan berbagai masalah dan ketidakpraktisan. Hal ini karena perencanaan merupakan bagian dari harapan yang akan berbenturan langsung dengan kenyataan yang tidak sesuai, sehingga menjadi masalah yang harus dipecahkan. Dengan demikian problem solving atau pemecahan masalah menjadi komponen intinya, bukan pelaksanaannya. Sementara itu, ketidakpraktisan merujuk pada rencana-rencana yang ternyata tidak masuk akal untuk dilakukan karena berbenturan dengan berbagai aspek lain yang belum siap, sehingga evaluasi menjadi komponen penting lainnya dalam eksekusi suatu perencanaan. Lagi-lagi, harus ditekankan bahwa perencanaan disiapkan untuk membantu komponen penuntas rintangan, yakni pemecahan masalah dan evaluasi, bukan menyangkut pelaksanaan. Menetapkan perencanaan sebagai kaidah pelaksanaan saja hanya akan memberikan kekakuan struktural pada suatu organisasi. Jangan lupa bahwa sumber daya terkuat dari organisasi adalah sumber daya manusia yang merupakan seorang insan, bukan robot. Mungkin ini pula yang membuat SDM sering berasumsi bahwa visi, misi, perencaan, serta strategi lainnya adalah bualan semata yang tidak aplikatif dan memiliki dampak signifikan di lapangan. Namun demikian fungsi perencanaan tetaplah merupakan sarana penting yang tidak boleh dilewatkan dan harus tetap dilaksanakan dalam suatu proses manajemen. Jika dilaksanakan dengan tepat, maka fungsi ini akan meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan daya kembang dari suatu organisasi. Berikut adalah berbagai uraian literatur mengenai fungsi perencanaan atau planning dalam manajemen. Pengertian Perencanaan/PlanningPlanning atau perencanaan merupakan kegiatan untuk menentukan apa saja yang akan dilakukan terlebih dahulu, sebelum kita melaksanakannya kemudian. Seperti yang diungkapkan oleh Newman (dalam Firmansyah & Mahardhika, 2018, hlm. 35) bahwa planning is deciding in advance what is to be done yang berarti perencanaan adalah menentukan terlebih dahulu apa yang akan dilakukan. Tentunya definisi sederhana tersebut mengundang banyak pertanyaan seperti apa saja yang dilakukan? untuk apa penentuan lebih awal tersebut? dan apa saja yang menjadi faktor pertimbangan penentuannya? Menurut Allen (dalam Firmansyah & Mahardhika, 2018, hlm. 35) planning is the determination of a course of action to achieve a desired result. Artinya, perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Perencanaan yang dilakukan haruslah mengikuti tujuan dan hasil yang diinginkan oleh suatu organisasi atau pihak yang merencanakan. Serangkaian tindakan yang direncanakan juga haruslah berdasarkan tujuan tersebut. Perencanaan dapat diartikan sebagai pemilihan tujuan dan menentukan cara bagaimana mencapai tujuan tersebut (Krisnandi dkk, 2019, hlm. 97). Sementara itu, menurut Firmansyah & Mahardhika (2018, hlm. 35) Planning atau Perencanaan adalah cara berpikir mengenai persoalan-persoalan sosial dan ekonomi, terutama yang beriorientasi pada masa depan dan berkembang dengan hubungan antara tujuan dan keputusan-keputusan kolektif serta mengusahakan kebijakan dan program. Dapat dikatakan bahwa perencanaan menyangkut keseluruhan strategi, tindakan, dalam konteks lingkungan organisasi dan tujuannya. Menurut Amirullah & Hanafi (dalam Sadikin dkk, 2020, hlm. 22) perencanaan diartikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan sasaran, menentukan pilihan-pilihan tindakan yang akan dilakukan dan mengkaji cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selanjutnya, Sadikin dkk (2020, hlm. 22) menyimpulkan bahwa perencanaan adalah tindakan integratif yang mencoba untuk memaksimumkan efektivitas ide dan gagasan secara komprehensif dari suatu organisasi sehingga tujuan dapat dicapai dengan optimal. SimpulanDari berbagai uraian pengertian perencanaan menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa planning atau perencanaan adalah penentuan serangkaian ide, gagasan, dan tindakan komprehensif yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, termasuk penentuan tujuan itu sendiri agar diketahui apa asa kebijakan hingga program yang harus dilakukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan pencapaian tujuan dengan efektif dan efisien. Aspek-Aspek PerencanaanPerencanaan juga dapat memiliki kandungan arti yang berbeda berdasarkan konteksnya. Griffin (dalam Sadikin dkk, 2020, hlm. 22) merangkum beberapa pengertian kontekstual dari pengertian perencanaan atau planning tersebut menjadi sebagai berikut.
Dengan demikian, menurut Sadikin dkk (2020, hlm. 22) suatu perencanaan haruslah memiliki tiga aspek utama, yaitu:
Unsur-Unsur PerencanaanPada dasarnya perencanaan adalah kebutuhan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa (what) siapa (Who) kapan (When) di mana (Where) mengapa (why) dan bagaimana (How). Dalam kaitannya dengan planning atau perencanaan, berbagai pertanyaan tersebut disebut sebagai unsur-unsur perencanaan. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing unsur perencanaan.
Pentingnya PerencanaanAgar bisa mencapai tujuan yang dikehendaki, organisasi perlu meningkatkan kualitas penerapan fungsi manajemennya. Sebagai salah satu fungsi manajemen, perencanaan berperan penting karena akan menjadi fondasi bagi pelaksanaan fungsi manajemen lainnya untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen lainnya hanya akan menjalankan kegiatan yang sudah ditetapkan dalam fungsi perencanaan itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi pentingya pembuatan suatu perencanaan antara lain: perubahan ekonomi, kemajuan teknologi, perubahan iklim, perubahan selera konsumen, gejolak politik, dan sistem keamanan yang tidak terjamin memberikan banyak tantangan yang harus dihadapi walaupun penuh dengan resiko (Drucker dalam Sadikin & Misra, 2020, hlm. 23). Selain untuk lebih memantapkan arah bagi organisasi dalam mencapai tujuannya, perencanaan juga memiliki peranan penting lainnya, seperti:
Manfaat PerencanaanManfaat Perencanaan Kegunaan atau manfaat dibuatnya perencanaan, antara lain dapat disebutkan sebagai berikut.
Kelemahan PerencanaanNamun demikian, perencanaan mempunyai kelemahan atau keterbatasan, yaitu sebagai berikut.
Pendekatan PerencanaanPendekatan Perencanaan adalah sudut pandang yang kita gunakan dalam proses penetapan tujuan dan unsur perencanaan lainnya agar perencanaan tersebut dapat dicapai secara efektif dan efisien. Adapun beberapa macam pendekatan perencanaan adalah sebagai berikut.
Proses Penyusunan PerencanaanSebagai salah satu tahapan dalam serangkaian proses, perencanaan merupakan suatu cara sistematis yang disusun untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Perencanaan mengandung berbagai kegiatan yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan. Dengan demikian, perencanaan juga harus disusun berdasarkan keterkaitan dan tujuan tersebut. Proses penyusunan perencanaan dapat dilakukan dengan langkah-langkah di bawah ini.
Referensi
|