Salah satu alasan mengapa makanan nabati perlu diolah dan diawetkan adalah

tirto.id - Dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap menemui makanan awetan, baik dari bahan tumbuhan maupun hewan.

Hal itu tidak lepas dari kondisi alam Indonesia yang memiliki keragaman sumber pangan. Oleh karena itu, biasanya setiap daerah memiliki makanan khas masing-masing, termasuk makanan awetan.

Dijelaskan dalam Modul Prakarta dan Kewirausahaan terbitan Kemendikbud, makanan awetan dari bahan hewani merupakan makanan dari sumber daya hewan yang telah melalui proses pengawetan, baik menggunakan bahan alami atau kimia buatan.

Hal itu bertujuan untuk memperpanjang masa awet makanan dari bahan hewani.

Bahan makanan yang berasal dari hewan perlu diawetkan, sebab mudah rusak oleh bakteri. Dengan adanya teknik pengawetan tertentu, umur simpan bahan makanan hewani bisa bertahan lebih lama.

Prinsip Pengawetan Bahan Makanan Hewani

Berikut beberapa prinsip mengawetkan bahan makanan hewani.

a. Pengawetan dengan suhu tinggi

Prinsip pengawetan dengan suhu tinggi dapat diterapkan dengan berbagai cara, semisal pengeringan alami menggunakan sinar matahari, atau bisa juga pengeringan buatan dengan memakai oven. serta menggunakan asap yang biasa disebut dengan pengasapan.

b. Pengawetan dengan suhu rendah

Prinsip pengawetan dengan suhu rendah dapat diterapkan dengan cara membekukan bahan pangan hewani. Untuk negara dengan iklim tropis, teknik ini bisa dilakukan menggunakan kulkas atau freezer.

c. Pengawetan dengan iradiasi

Prinsip pengawetan makanan hewani menggunakan iradiasi memanfaatkan gelombang elektromagnetik.

Iradiasi berguna untuk mengurangi pembusukan dengan cara membasmi mikroba dan organisme lain yang menimbulkan makanan tidak awet

d. Pengawetan dengan bahan kimia

Prinsip pengawetan dengan bahan kimia dapat diterapkan menggunakan bahan alami seperti asam, garam dan gula.

Untuk mengawetkan makanan hewani, Anda dapat menggunakan salah satu atau bahka mengkombinasikan cara-cara di atas. Dengan demikian, makanan bisa jadi lebih awet dan tak khawatir bakal cepat busuk.

Contoh Makanan Awetan Dari Bahan Hewani

Seperti dijelaskan oleh Nuryanto dalam Modul PKWU terbitan Kemendikbud, berikut ini contoh makanan awetan dari bahan hewani.

1. Dendeng

Dendeng merupakan daging yang sudah dipotong tipis-tipis untuk memangkas lemak di dalamnya, lalu dibumbui dengan asam, garam atau gula untuk kemudian dikeringkan dengan api kecil, tetapi bisa juga dijemur.

Dendeng punya rasa campuran asin dan manis, serta memiliki keawetan yang lama tanpa perlu disimpan pada lemari es.

2. Udang Ebi

Udang ebi merupakan produk makanan dengan bahan baku udang yang dikeringkan, biasanya dijadikan bumbu dalam berbagai olahan masakan di Indonesia.

3. Ikan Asin

Bahan makanan ini dibuat dari ikan yang sudah dilumuri garam lalu dikeringkan.

4. Mentega

Mentega atau butter adalah olahan makanan dari susu sapi, kambing atau domba. Mentega sering disamakan dengan margarin, tetapi keduanya berbeda karena margarin dibuat dari lemak nabati atau tumbuhan.

5. Telur Asin

Telur asin biasanya dibikin dari telur bebek. Proses pembuatan telur asin memanfaatkan rendaman air garam.

6. Daging Asap

Makanan ini terbuat dari daging yang ditempatkan pada tempat berasap. Dengan proses pengawetan tersebut, masa simpan daging akan bertahan lebih lama dan tidak mudah membusuk.

Baca juga:

  • Makanan Awetan dari Bahan Nabati: Pengertian dan Contohnya
  • Fungsi Makanan Sehat bagi Tubuh dan Kegunaan Gizinya
  • Aturan Izin Usaha UMKM Frozen Food & Pemasaran Produk Makanan Beku

Baca juga artikel terkait MAKANAN AWETAN HEWANI atau tulisan menarik lainnya Rofi Ali Majid
(tirto.id - rof/tha)


Penulis: Rofi Ali Majid
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Rofi Ali Majid

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Bahan Pangan Nabati – Bahan pangan merupakan sumber makanan yang menjadi kebutuhan utama bagi kehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Manusia membutuhkan bahan pangan sebagai sumber nutrisi yang akan membantu pertumbuhan dan memberikan energi untuk melakukan berbagai kegiatan sehari-hari. Secara umum, bahan pangan manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bahan pangan nabati dan bahan pangan hewani. Kedua bahan pangan ini sama-sama menjadi sumber makanan yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Akan tetapi, bahan pangan yang biasanya menjadi sumber makanan pokok atau utama bagi manusia adalah bahan pangan nabati. Dari namanya saja kalian mungkin sudah tau bahwa bahan pangan ini berasal dari tumbuhan. Namun, jika kalian ingin mengetahui lebih jauh mengenai pengertian, jenis, contoh, karakteristik, dan manfaat dari bahan pangan nabati, kalian dapat menyimak penjelasan berikut ini.

Berikut adalah buku mengenai pengetahuan bahan dan konsumsi makanan yang akan memberikan pemahaman mengenai diversifikasi pangan yang lebih baik.

Pengertian Bahan Pangan Nabati

Bahan pangan nabati adalah bahan pangan yang dihasilkan oleh tumbuhan yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Bahan pangan nabati dapat dikonsumsi setelah diolah ataupun dikonsumsi secara langsung. Bahan pangan jenis ini mengandung berbagai gizi yang diperlukan bagi tubuh manusia, seperti vitamin, mineral, serat, karbohidrat, kalsium, zat besi, dan protein.

Jenis Bahan Pangan Nabati

Bahan pangan nabati terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu bahan pangan yang berasal dari tanaman hortikultura dan bahan pangan yang berasal dari tanaman pangan.

  1. Salah satu alasan mengapa makanan nabati perlu diolah dan diawetkan adalah
    Salah satu alasan mengapa makanan nabati perlu diolah dan diawetkan adalah
    Tanaman hortikultura merupakan tanaman yang dihasilkan dari proses budidaya pertanian secara modern. Tanaman budidaya ini memiliki beberapa ciri, yaitu dapat mudah busuk, memerlukan ruangan yang besar dalam proses penanamannya, panen secara musiman, serta memerlukan lokasi tanam yang sesuai. Tanaman hortikultura dapat membantu menjaga kesehatan tubuh manusia karena memiliki banyak kandungan serat, zat besi, kalsium, fosfor, mineral, serta vitamin, seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan vitamin E. Jenis tanaman hortikultura yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan adalah buah-buahan dan sayur-sayuran. Beberapa contoh sayur-sayuran, yaitu sawi, bayam, wortel, kangkung, selada, kol, buncis, dan mentimun.

    Berikut adalah buku mengenai terapi herba dari buah dan sayuran untuk 10 Penyakit Utama.

  2. Salah satu alasan mengapa makanan nabati perlu diolah dan diawetkan adalah
    Salah satu alasan mengapa makanan nabati perlu diolah dan diawetkan adalah

    Tanaman pangan merupakan berbagai jenis tanaman yang mengandung banyak karbohidrat dan protein yang bermanfaat sebagai sumber tenaga atau energi bagi manusia. Tanaman pangan menjadi sumber makanan pokok yang mendukung keberlangsungan hidup manusia. Jenis tanaman pangan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan manusia, yaitu berbagai tanaman serealia, kacang-kacangan, dan umbi-umbian.

Berikut adalah beberapa contoh bahan pangan nabati.

  1. Buah dikenal sebagai bahan pangan yang memiliki rasa enak dan segar serta mengandung banyak nutrisi yang berguna bagi tubuh manusia. Bahan pangan jenis ini menjadi sumber sumber makanan yang kaya akan mineral, serat, serta berbagai vitamin, seperti vitamin A, vitamin B, vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin C. Beberapa contoh buah-buahan, yaitu apel, nanas, mangga, jambu, manggis, pisang, jeruk, melon, dan semangka.

  2. Sayur merupakan bahan pangan yang memiliki gizi cukup lengkap. Sayur menjadi sumber makanan yang mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti vitamin, mineral, serat, kalsium, kalium, zat besi, dan folat. mengandung vitamin yang lengkap untuk tubuh. Beberapa contoh sayur-sayuran, yaitu sawi, bayam, terong, kangkung, selada, kol, buncis, dan mentimun. Berikut adalah buku mengenai resep lanjutan program detoks dengan sayuran.

    Salah satu alasan mengapa makanan nabati perlu diolah dan diawetkan adalah
    Salah satu alasan mengapa makanan nabati perlu diolah dan diawetkan adalah

  3. Serealia merupakan bahan pangan yang dihasilkan dari biji-bijian tumbuhan pangan yang ditanam sebagai sumber makanan pokok bagi manusia. Biji-bijian jenis ini menjadi sumber makanan yang memiliki kandungan utama berupa karbohidrat. Selain itu, tanaman ini juga kaya akan protein, memiliki kandungan lemak yang rendah, mengandung banyak serat kasar, mengandung banyak mineral, serta memiliki kandungan vitamin, seperti vitamin E dan vitamin B. Beberapa contoh tanaman serealia, yaitu beras, jagung, gandum, sorgum, dan barley.

  4. Kacang-kacangan dihasilkan dari jenis tanaman pangan yang memiliki biji berukuran relatif lebih besar dari jenis biji-bijian serealia. Kacang-kacangan mengandung banyak serat, protein, lemak yang menyehatkan, mineral, dan vitamin, terutama vitamin E. Beberapa contoh kacang-kacangan, yaitu kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang almond, kacang mete, dan kacang pinus.

  5. Umbi-umbian merupakan bahan pangan nabati yang terbentuk di dalam tanah. Umbi-umbian menjadi sumber makanan yang memiliki kandungan utama berupa karbohidrat atau pati. Selain itu, umbi-umbian juga mengandung serat, vitamin, mineral, protein, kalsium, zat besi, fosfor, kalium, dan lainnya. Beberapa contoh umbi-umbian adalah kentang, singkong, talas, ubi jalar, bawang, bawang, dan bengkoang.

  6. Rempah-rempah merupakan bahan pangan yang biasanya dimanfaatkan sebagai penguat rasa pada makanan. Selain berperan sebagai penguat rasa, rempah-rempah juga memiliki berbagai kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Rempah-rempah dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kadar gula, melawan peradangan, mengatasi mual dan sakit perut, memelihara kesehatan jantung, meredakan rasa sakit, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah alergi dan hidung tersumbat, menjaga kesehatan pencernaan, menurunkan kolesterol, serta mengurangi berat badan dan lemak tubuh. Beberapa contoh rempah-rempah, yaitu jahe, kayu manis, kunyit, kencur, jintan, serai, kapulaga, ketumbar, ginseng, buah pala, dan lada hitam.
    Berikut adalah buku mengenai manfaat rempah-rempah dan bumbu dapur bagi kesehatan.

Karakteristik Bahan Pangan Nabati

Bahan pangan nabati memiliki karakteristik yang dapat dibedakan berdasarkan tekstur fisik dan rasa.

1. Berdasarkan Tekstur Fisik

Bahan pangan nabati berdasarkan tekstur fisiknya dapat dibagi menjadi 5 (lima) kelompok, yaitu:

  • Bertekstur Lunak
    Beberapa contoh bahan pangan nabati yang memiliki tekstur lunak, yaitu sayuran dan beberapa jenis buahan, seperti pepaya, mangga, pisang, nanas, duku, jeruk, dan stroberi.
  • Bertekstur Keras
    Beberapa contoh bahan pangan nabati memiliki tekstur keras, yaitu umbi-umbian, bahan pangan yang berasal dari batang, serta beberapa jenis buah, seperti apel, salak, dan pir.
  • Bertekstur Ulet
    Bahan pangan nabati yang memiliki tekstur ulet adalah bahan pangan yang berasal dari batang atau akar tumbuhan, seperti akar teratai.
  • Bertekstur Rapuh
    Bahan pangan nabati yang memiliki tekstur rapuh adalah bahan pangan yang diolah dengan cara dikeringkan, seperti gaplek dan jagung pipilan.
  • Bertekstur Kenyal, Lentur, dan Elastis
    Bahan pangan nabati dengan tekstur kenyal, lentur, dan elastis dimiliki oleh beberapa jenis buah-buahan tertentu.

2. Berdasarkan Rasa

Bahan pangan nabati berdasarkan rasa dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu:

  • Rasa Manis
    Beberapa contoh bahan pangan nabati yang memiliki rasa manis yaitu papaya, pisang, jambu, kelengkeng, rambutan, melon, semangka, dan pir.
  • Rasa Asam
    Beberapa contoh bahan pangan nabati yang memiliki rasa asam, yaitu markisa, kedondong, jeruk, dan asam jawa.
  • Rasa Pahit
    Beberapa contoh bahan pangan nabati yang memiliki rasa pahit yaitu daun pepaya, pare, kakao, kopi, dan berbagai jenis temu-temuan.

Manfaat Kandungan Protein Bahan Pangan Nabati

Kandungan protein sangat bermanfaat bagi tubuh untuk mendukung segala kegiatan manusia dalam kesehariannya. Protein menjadi pembentuk 20 persen bagian tubuh, seperti rambut dan kuku. Protein juga memiliki peran penting untuk memperbaiki jaringan tubuh, membangun otot, serta menghasilkan hormon, enzim, dan biokimia. Akan tetapi, protein tidak bisa disimpan dalam tubuh untuk waktu yang lama. Karena itu, sangat perlu untuk memastikan kecukupan jumlah protein dalam tubuh.

Protein hewani sebenarnya dapat dikatakan memiliki kandungan yang lebih lengkap dibanding protein nabati. Namun, protein nabati juga memiliki berbagai manfaat penting bagi tubuh. Beberapa contoh bahan pangan nabati yang memiliki kandungan protein terbaik, yaitu tempe, tahu, edamame (kedelai jepang), quinoa, chickpea (kacang arab), kacang almond, biji chia, bayam, brokoli, kentang, dan alpukat. Berikut adalah beberapa manfaat yang akan didapatkan dengan mengonsumsi protein nabati.

  1. Protein yang terkandung dalam bahan pangan nabati cenderung memiliki jumlah kalori dan lemak yang lebih sedikit dibandingkan dengan bahan pangan hewani. Selain itu, bahan pangan nabati juga mengandung serat yang tinggi dan berbagai nutrisi penting bagi tubuh. Mengganti sebagian asupan protein dengan sumber makanan yang mengandung protein nabati dapat mengontrol berat badan dan membantu menurunkan berat badan bagi seseorang yang sedang diet tanpa kehilangan nutrisi penting.

  2. Mengonsumsi protein yang berasal dari sumber pangan nabati telah terbukti dapat membuat seseorang hidup lebih sehat dan lama. Maggie Berghoff, seorang konsultan kesehatan, mengatakan bahwa mengonsumsi protein yang berasal dari bahan pangan nabati penting untuk membuat hidup lebih panjang, kuat, dan sehat. Hasil riset yang dilakukan oleh JAMA Internal Medicine juga mengungkapkan hal yang sama. Hasil riset tersebut menjelaskan bahwa mengonsumsi protein yang diperoleh dari kacang-kacangan dan biji-bijian cenderung membuat seseorang memiliki risiko kematian lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi protein dari bahan pangan hewani.

  3. Protein yang terkandung dalam bahan pangan nabati memiliki lebih sedikit lemak jenuh dan tanpa kolesterol. Selain itu, beberapa jenis bahan pangan nabati, seperti alpukat dan kacang-kacangan, juga menjadi sumber protein dengan lemak yang sehat dan baik untuk jantung. Mengkonsumsi banyak protein nabati dapat menurunkan kolesterol dan tekanan darah, yang menjadi faktor risiko dari penyakit jantung.

  4. Kandungan serat dan nutrisi yang terdapat dalam bahan pangan nabati sangat penting untuk menjaga pencernaan tetap sehat sehingga akan menurunkan risiko berbagai penyakit, terutama penyakit kanker. Selain itu, World Health Organization (WHO) juga telah menyatakan bahwa olahan daging merah memiliki sifat karsinogenik, yang dapat menjadi penyebab penyakit kanker kolorektal, pankreas, dan prostat.

  5. Selain penyakit jantung dan kanker, mengonsumsi protein yang berasal dari bahan pangan nabati juga dapat menurunkan risiko penyakit diabetes tipe 2. Dalam studi kecil yang dilakukan dengan melibatkan penderita diabetes tipe 2, ditemukan bahwa kadar kolesterol dan gula darah dapat diperbaiki saat mengganti konsumsi daging merah dengan legume (sejenis kacang polong).

  6. Mungkin banyak orang yang mengira bahwa seorang atlet harus mengonsumsi banyak protein yang berasal dari bahan pangan hewani. Namun, mengonsumsi banyak protein yang berasal dari bahan pangan nabati justru membuat seorang atlet memiliki performa yang lebih baik. Salah satunya adalah Tom Brady, seorang atlet sepak bola asal Amerika yang biasa mengonsumsi protein yang berasal dari bahan pangan nabati. Hal tersebut kemudian diikuti oleh teman-teman satu timnya dan mereka pun juga merasakan efek yang luar biasa. Mereka yang mengonsumsi protein nabati tersebut merasa mengalami peningkatan performa, energi, serta waktu pemulihan yang lebih cepat.

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien