Jelaskan mengapa kurva AVC mencapai titik terendah setelah kurva AVC

Jelaskan mengapa kurva AVC mencapai titik terendah setelah kurva AVC

  • Biaya Rata-Rata/Average Cost (AC) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang. Biaya rata-rata (AC) dapat diperoleh dengan cara membagi biaya produksi total dengan jumlah barang (Q).
  • Biaya Marginal/Marginal Cost (MC) merupakan biaya tambahan yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 barang tambahan. 
  • Biaya Tetap Rata-Rata/Fixed Average Cost (AFC) merupakan biaya tetap yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang. Biaya tetap rata-rata semakin lama semakin kecil apabila produk yang dihasilkan semakin meningkat. 
  • Biaya Variabel Rata-Rata/Variabel Average Cost (AVC) merupakan biaya variabel yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang.


Jelaskan mengapa kurva AVC mencapai titik terendah setelah kurva AVC

Kurva tersebut menggambarkan hubungan antara kurva AC, MC, AVC, dan AFC. Pada soal diketahui bahwa nilai AC minimum, pada kurva terlihat bahwa ketika AC di titik minimum akan berpotongan dengan titik MC, sehingga saat AC minimum, maka MC memiliki nilai yang sama dengan AC. Pada kurva juga diketahui ketika titik AC minimum, titik AVC juga minimum

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan saat AC minimum maka:

  • nilai MC akan sama dengan nilai AC karena mereka saling berpotongan (2);
  • nilai AVC juga minimum ketika nilai AC minimum (4).

Jadi, jawaban yang tepat adalah C.  

Indonesia mengekspor barang ke arab saudi maka transaksi tersebut dicatat dalam neraca .....

Ilmu ekonomi merupakan bagian dari ilmu sosial yang mempelajari perilaku manusia dalam .....

Hasil produksi suatu pabrik setiap tahunnya meningkat mengikuti aturan barisan .......

spa yg mau pesan, minat chat​

Di negara-negara asia tenggara kecuali singapura brunei darussalam dan malaysia lebih dari 50% penduduk bekerja di bidang ......

Dampak positif yang dirasakan indonesia di bidang ekonomi terkait pemberlakuan mea yaitu terjadinya ......

diketahui fungsi penawaran adalah p= 6+0,5q harga pada saat jumlah penawaran 20 adalah​

1. Harga barang mula mula Rp 1.000 dg jumlah barang yg diminta 100 unit. Ketika harga Rp 1.400 jumlah barang yg diminta 80 unit. Tentukan fungsi permi … ntaannya !2. Harga barang mula2 Rp 2.000 dg jumlah barang yg ditawarkan 300 unit. Ketika harga Rp 1.600 dg jumlah barang yg ditawarkan 200 unit. Hitunglah besarnya elastisitas penawaran​

masih relevan apabila sistem ekonomi pancasila digunakan pada masa sekarang​

Bank indonesia adalah bank yang ditunjuk pemerintah untuk melaksanakan beberapa tugas diantaranya memelihara kestabilan nilai rupiah oleh karena itu b … ank indonesia menjalankan kekuasaan .......

TEORI BIAYA PRODUKSI

Biaya Produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.

Biaya-biaya ini termasuk “biaya eksplisit” dan “biaya implisit”.

Biaya eksplisit : pengeluaran aktual (nyata) perusahaan untuk memperoleh faktor produksi yang diperlukan untuk menghasilkan output.

Biaya implisit (imputed cost) :  taksiran pengeluaran atas faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.

Analisis bagaimana perusahaan itu melakukan kegiatan berproduksi, teori ekonomi membedakannya kedalam 2 (dua) jangka waktu “Jangka Pendek” dan “Jangka Panjang”.

Jangka Pendek : jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat dirubah jumlahnya (konstan).

Jangka Panjang : jangka waktu dimana seluruh faktor produksi dapat mengalami perubahan (bersifat variabel).

Berbagai Jenis Biaya Dalam Jangka Pendek

Dalam jangka pendek biaya produksi dibedakan menjadi biaya total dan biaya rata-rata.

1.    Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost = TFC)

Biaya tetap adalah biaya yang nilainya tidak berubah mengikuti perubahan jumlah output yang diproduksi. Biaya ini meliputi pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh input (faktor produksi) tetap. Seperti membeli mesin, mendirikan bangunan pabrik, dll.

2.    Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost = TVC)

Seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh input faktor produksi variabel yang digunakan dalam suatu proses produksi. Biaya variabel ini nilainya berubah-ubah sesuai dengan perubahan jumlah output yang diproduksi.

3.    Biaya Total (Total Cost = TC) : adalah penjumlahan dari biaya tetap total dengan biaya variabel total.

                    TC = TFC + TVC

4.    Biaya Tetap Rata-rata (Avarage Fixed Cost , AFC)

    TFC

AFC =   ____      ,   dimana    Q = jumlah output

                  Q

5.    Biaya Variabel Rata-rata/(Avarage Variabel Cost = AVC)

     TVC

AVC =   _____

                    Q

6.    Biaya Total Rata-rata/Biaya Rata-rata (Avarage Cost = AC)

    TC

AC =     ____              atau     AC  = AFC + AVC

                  Q

      7. Biaya Marginal (Marginal Cost ,MC) adalah biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan jika ia menambah jumlah outputnya sebanyak 1 unit.

                                                        TC

                                       MC   =

                                                         Q

Jelaskan mengapa kurva AVC mencapai titik terendah setelah kurva AVC

 Gambar 1.  Biaya Total, Biaya Tetap dan Biaya Variabel Total

Kurva TFC bentuknya horizontal,  karena nilainya tidak berubah, berapapun jumlah output yang dihasilkan oleh perusahaan.

Kurva TVC bermula dari titik 0 (origin) dan semakin lama semakin bertambah tinggi,hal ini karena :

1.    Waktu tidak ada produksi TVC = 0

2.    Semakin besar volume produksi semakin besar nilai TVC

Kurva TC bermula dari pangkal TFC dan kalau ditarik garis tegak antara TVC dan TC, panjang garis tersebut adalah sama dengan jarak antara kurva TFC dengan sumbu diatas.

Jelaskan mengapa kurva AVC mencapai titik terendah setelah kurva AVC

Biaya Tetap Rata-rata(AFC), Biaya Variabel Rata-rata(AVC), Biaya Total Rata-rata(AC) dan Biaya Marginal(MC)

Kurva AFC yang berbentuk menurun dari kiri atas kekanan bawah karena ia menggambarkan makin besar jumlah ouput yang diproduksi, makin kecil biaya tetap rata-rata (AFC)-nya.

Kurva-kurva AVC, AC dan MC berbentuk huruf U, hal ini mencerminkan bahwa kegiatan produksi dipengaruhi oleh “hukum tambahan hasil yang semakin berkurang(Law of diminishing return)”, yaitu : Pada waktu produksi masih sangat rendah, pertambahan sejumlah tertentu biaya produksi akan menyebabkan pertambahan yang besar terhadap jumlah produksi. Tetapi jika produksi sudah semakin banyak, sejumlah tertentu biaya produksi, akan mengakibatkan pertambahan jumlah produksi yang semakin sedikit.

Hubungan Kurva MC Dengan Kurva AVC Dan AC

Jelaskan mengapa kurva AVC mencapai titik terendah setelah kurva AVC

Kurva-kurva AVC dan AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah dari masing-masing kurva tersebut.Hal ini dijelaskan sebagai berikut :

Pada waktu nilai MC < AVC, maka nilai AVC menurun, dengan kata lain kalau kurva MC dibawah kurva AVC, maka kurva AVC sedang menurun.

Pada waktu nilai MC>AVC, maka nilai AVC semakin besar, dengan kata lain jika kurva MC berada diatas kurva AVC, maka kurva AVC sedang menaik.

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa kurva AVC akan dipotong oleh kurva MC pada titik terendahnya. Begitu pula untuk kurva AC, juga dipotong oleh kurva MC pada titik terendahnya juga.

Menggambarkan Kurva MC

Jelaskan mengapa kurva AVC mencapai titik terendah setelah kurva AVC

Didalam jangka panjang tidak ada faktor produksi yang tetap, semua faktor produksi adalah variabel sehingga dalam jangka panjang besarnya kapasitas produksi (plant size) bisa berubah-ubah. Dengan demikian akan terdapat beberapa alternatif pemakaian kapasitas produksi, untuk menghasilkan sejumlah output.

Dalam analisis ekonomi “kapasitas produksi/plant size” digambarkan oleh “kurva biaya total rata-rata (AC).

Beberapa alternatif pemakaian kapasitas produksi oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu dapat digambarkan oleh beberapa kurva AC sebagai berikut :

                 Gambar 3. Beberapa Alternatif Kapasitas Produksi

Untuk menghasilkan sejumlah output tertentu, haruslah dipilih “kapasitas produksi” yang paling efisien atau yang meminimumkan biaya produksi diantara beberapa alternatif yang tersedia.

Jika tingkat produksi yang diinginkan hanya sebesar 100 unit maka kapasitas yang digunakan diantara kapasitas yang tersedia/yang ada, haruslah dipilih kapasitas 1 (AC1). Sebab jika yang digunakan untuk menghasilkan output sebesar 100 unit tersebut, adalah kapasitas 2 (AC2), maka beban biaya produksi yang harus ditanggung perusahaan adalah lebih tinggi. Jika yang dipilih kapasitas 1 maka biaya produksi untuk menghasilkan output sebanyak 100 unit adalah sebesar 7000, dan jika yang dipilih adalah kapasitas 2, maka biaya produksinya sebesar 8200. Kapasitas 1 (AC1) adalah kapasitas yang paling efisien dan memerlukan biaya produksi yang minimum untuk volume produksi < 100 unit.

Untuk volume produksi sebanyak 140 unit maka kapasitas  2 (AC2) adalah yang paling efisien, karena beban biayanya adalah paling rendah, sedang untuk memproduksi output diatas 250 unit maka kapasitas 3 (AC3)lah yang harus digunakan oleh perusahaan.

Kurva biaya total rata-rata jangka panjang atau long run average cost (LRAC) adalah suatu kurva yang menunjukan biaya rata-rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi, apabila perusahaan dapat selalu merubah kapasitas produksinya.

Kurva LRAC dibentuk dari kurva AC yang tidak terhingga banyaknya. Kurva-kurva AC adalah banyak sekali, maka kurva LRAC adala suatu kurva yang berupa garis lengkung atau berbentuk huruf U. Kurva LRAC merupakan kurva yang menyinggung kurva AC yang tak terhingga banyaknya tersebut, seperti gambar berikut :

Titik-titik singgung tersebut merupakan “biaya produksi minimum” untuk berbagai tingkat produksi yang ingin dicapai perusahaan dalam jangka panjang.

Meksipun didalam menggambarkan kurva LRAC, kurva LRAC ini pada umumnya tidak menyinggung titik terendah dari kurva AC. Kurva LRAC hanya menyinggung titik terendah kurva AC yang paling rendah diantara kurva-kurva AC yang tak terhingga banyaknya itu.

Untuk kurva-kurva AC yang terletak disebelah kiri (atas) kurva ACx, disinggung oleh kurva LRAC dititik kiri atas dari titik terendah kurva AC yang bersangkutan. Sedang untuk kurva-kurva AC yang terletak disebelah kanan kurva ACx, akan disinggung oleh kurva LRAC pada titik kanan atas dari titik terendah kurva AC yang bersangkutan.

Sebab dalam jang panjang “titik terendah” dari suatu AC tidak menggambarkan biaya produksi yang paling minimum, untuk menghasilkan sejumlah output tertentu. Karena masih terdapat kapasitas produksi (AC) yang lain yang dapat meminimumkan biaya produksi.

Jadi LRAC tersebut menggambarkan “biaya minimum” perusahaan dalam jangka panjang. Kurva LRAC, sering disebut kurva amplop (envelope curve), karena biaya rata-rata jangka panjang itu mengamplopi kurva-kurva biaya jangka pendek yang dipilihnya.

Jelaskan mengapa kurva AVC mencapai titik terendah setelah kurva AVC

Jika kurva AC bentuknya seperti huruf U, karena dipengaruhi oleh hukum tambahan hasil yang semakin berkurang(Law of diminishing return). Tetapi kalau kurva LRAC yang bentuknya seperti huruf U yang melebar bagian atasnya atau seperti “kwali”, karena disebabkan oleh faktor-faktor yang disebut “economies of scale (scala ekonomis)” dan “diseconomies of scale (skala tidak ekonomis)”.

Economies of scale (skala ekonomis)

Suatu kegiatan berproduksi dikatakan bersifat “economies of scale” apabila pertambahan produk dapat mengakibatkan biaya produksi rata-rata menurun atau semakin kecil.

Apabila kita bergerak sepanjang kurva LRAC dari kiri sampai pada titik A, berarti kita telah menaikan atau memperbesar kapasitas produksi untuk meningkatkan volume produksi.

Dengan semakin besarnya volume produksi, maka biaya produksinya per unit semakin menurun, sehingga kegiatan produksi perusahaan akan menjadi lebih efisien.

Pada daerah sebelum titik terendah kurva LRAC, atau output sebelum mencapai Q2 disebut “economies of scale” atau disebut juga “increasing return to scale” yaitu keadaan dimana akan didapatkan biaya rata-rata yang lebih rendah kalau diproduksi output lebih banyak.

Beberapa faktor penting yang menyebabkan “economies of scale”

1.    Spesialisasi (division of labor)

Dengan semakin besarnya output yang harus dihasilkan maka perusahaan harus memperbesar kapasitas produksinya. Dalam perusahaan yang besar ini, setiap pekerja harus mengerjakan pekerjaan tertentu saja dan ini akan menambah keterampilan mereka.

2.    Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lainnya.

3.    Adanya by products yang mungkin bisa dihasilkan.

Dengan adanya by products ini, diharapkan penghasilan perusahaan akan bertambah yang selanjutnya akan dapat menurunkan biaya.

Diseconomies of scale (Skala tidak ekonomis)

Diseconomies of scale atau descreasing return to scale yaitu keadaan dimana pertambahan produksi mengakibatkan biaya rata-rata menjadi semakin bertambah tinggi. Yaitu apabila organisasi perusahaan sudah sangat besar sekali, maka pengaturannya menjadi semakin sulit dan dapat mengakibatkan inefisiensi dalam kegiatan berproduksi sehingga biaya produksinya semakin tinggi.

Beberapa Bentuk Kurva LRAC

Jelaskan mengapa kurva AVC mencapai titik terendah setelah kurva AVC


Page 2