Kepala silinder dan blok silinder merupakan bagian dari komponen-komponen utama mesin kendaraan. Kepala silinder merupakan bagian dari mesin yang berfungsi untuk menutup silinder serta pada bagian kepala silinder ini terdapat ruang bakar, dudukan busi (untuk mesin bensin), manifold dan dudukan mekanisme katup (mesin 4 tak). Sedangkan blok silinder merupakan komponen pada mesin yang berfungsi sebagai tempat naik turunnya piston saat mesin beroperasi. Selain itu pada blok silinder juga terpasang susunan poros engkol beserta kelengkapannya. Antara permukaan kepala silinder dengan manifold dan blok silinder harus rata. Apabila permukaannya tidak rata maka dapat menyebabkan terjadinya keocoran. Misalnya ketika permukaan kepala silinder dengan blok silinder tidak rata maka tekanan kompresi dapat bocor melalui celah antara kepala silinder dengan blok silinder yang diakibatkan karena kedua permukaan tersebut yang tidak rata. Oleh sebab itu salah satu pekerjaan yang harus dilakukan saat over houl atau turun mesin adalah pemeriksaan kerataan permukaan kepala silinder dan blok silinder Secara visual atau hanya dengan melihat akan sangat sulit untuk diketahui apakah kepala silinder atau blok silinder benar-benar rata. Oleh sebab itu untuk mengetahui apakah permukaan dari kepala silinder dan blok silinder itu rata atau tidak dapat dilakukan dengan melakukan pengukuran. Pengukuran kerataan ini menggunakan dua buah alat ukur yaitu straight edge dan feeler gauge. Sebelum melakukan pengukuran atau pemeriksaan kerataan ini maka hal yang paling penting untuk dilakukan agar hasil pemeriksaan benar-benar tepat maka pastikan dahulu bahwa permukaan yang akan diukur benar-benar dalam kondisi bersih dari gasket. Untuk membersihkan bekas-bekas gasket pada permukaan kepala silinder dan blok silinder dapat dilakukan dengan menggunakan scrap dan sikat kawat yang lembut.
Pemeriksaan kerataan kepala silinder (Cylinder head) Menggunakan alat ukur straight edge dan feeler gauge atau thickness gauge, ukurlah kerataan permukaan kepala silinder yang terpasang atau menempel pada bagian blok silinder dan manifold. Lakukan pengukuran kerataan kepala silinder seperti pada gambar di bawah ini :
Bandingkan hasil pengukuran dengan data spesifikasi pada kendaraan. Contohnya pada kendaraan kijang tipe K kebengkokkan maksimum pada sisi kepala silinder yang menempel pada blok slinder yaitu 0,05 mm (0,002 inchi). Sedangkan kebengkokkan maksimum pada sisi kepala silinder yang menempel pada manifold yaitu 0,10 mm (0,0039 inchi). Jika kebengkokkan kepala silinder telah melebihi batas kebengkokkan maksimum maka lakukan perbaikan dengan meratakan kembali sisi yang tida rata atau ganti kepala silinder dengan yang baru. Pemeriksaan kerataan blok silinder (Cylinder block) Pemeriksaan kerataan blok silinder dilakukan pada permukaan bagian atas yaitu permukaan blok silinder yang menempel pada kepala silinder. Alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan kerataan blok silinder ini sama dengan alat yang digunakan untuk memeriksa kerataan dari kepala silinder yaitu dengan menggunakan straight edge dan feeler gauge. Lakukan pemeriksaan blok silinder seperti pada gambar di bawah ini :
Bandingkan hasil pengukuran dengan nilai spesifikasi pada kendaraan tersebut, misalnya untuk kendaraan kijang dengan mesin tipe K memiliki spesifikasi nilai kebengkokkan maksimum permukaan atas blok silinder yaitu 0,05 mm (0,002 inchi). Apabila nilai pengukuran melebihi nilai spesifikasinya maka lakukan langkah perbaikan untuk meratakan bagian permukaan atas blok silinder atau gantilah blok silinder dengan yang baru.
Kerataan Permukaan Cylinder head Pemeriksaan distorsi cylinder head adalah hal yang pertama dalam proses perbaikan. Peralatan yang diperlukan untuk memeriksa distorsi permukaan cylinder head meliputi : sekrap gasket, stright edge dan feeler gauge. Untuk memeriksa distorsi pada cylinder head, adalah dengan menempatkan stright edge pada permukaan cylinder head secara menyilang seperti diperlihatkan Gambar berikut, selanjutnya ukurlah distorsi dengan menyisipkan feeler gauge diantara straight edge dengan permukaan cylinder head.
Maksimum distorsi yang diijinkan dapat dilihat pada buku manual bengkel, dan secara umum sebagai pedoman adalah sekitar 0,08 mm untuk 150 mm atau 0,003” untuk 6”. Apabila cylinder head terdistorsi, maka harus diratakan untuk menjamin camshaft berputar dengan bebas. Sebelum membentuk dudukan katup, maka terlebih dahulu pekerjaan meratakan permukaan cylinder head dikerjakan, karena pada saat meratakan permukaan cylinder head dapat terjadi pergeseran keseimbangan penghantar katup dan dudukan katup. Untuk meratakan permukaan cylinder head dibutuhkan mesin yang dapat menjamin kerataan terhadap permukaan blok silinder. Bilamana memeriksa kerataan permukaan cylinder head tipe OHC, maka keseimbangan/kelurusan tempat camshaft juga harus diperiksa. Pemeriksaan tempat pemasangan camshaft adalah sangat penting sekali, seperti terjadinya distorsi pada permukaan cylinder head sdah melebihi limit spesifikasi kelengkungan, tetapi masih didalam limit servis, maka permukaan cylinder head masih dapat diratakan dengan mesin perata, namun apabila tempat pemasangan camshaft tidak dapat lagi diperbaiki, maka cylinder head tidak perlu lagi diratakan tetapi sudah masuk kategori rusak dan tidak dapat diperbaiki lagi. Setelah cylinder head selesai diratakan dengan menggunakan mesin gerinda perata, yakinkan bahwa cylinder head masih dalam spesifikasi untuk menjamin perbandingan kompresi. Setelah selesai penggerindaan permukaan cylinder head, selanjutnya bersihkanlah sisi ruang bakar yang tajam untuk menghindari produksi bara api saat engine dihidupkan dan merusak silinder. Pemeriksaaan Kerataan
Lihat Gambar 3, yang memperlihatkan system deteksi penetran.
Sistem pendeteksian keretakan dengan magnetik mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungan system magnetic dapat digunakan berulang-ulang dibandingkan dye penetran. Apabila dalam memeriksa keretakan dengan system magnetic, maka elektromagnetik ditempatkan pada sisi ruang bakar, aliran listrik bertegangan rendah digunakan untuk memagnitkan ruang bakar. Selanjutnya bubuk magnetic ditaburkan secukupnya ke ruang bakar. Serbuk ini akan berkumpul pada bagian yang retak sehingga dapat kelihatan. Kerugian system ini adalah hanya dapat digunakan pada bahan ferro, dan bubuk magnetic tidaklah terlalu handal untuk menentukan keretakan. Lihat Gambar 4, yang memperlihatkan system deteksi keretakan dengan magnetic.
Keretakan dapat terlihat secara normal di sekitar dudukan katup buang, diantara dudukan katup masuk dan katup buang dan sekitar lubang busi. Metoda perbaikan keretakan adalah bervariasi. Cylinder head yang terbuat dari aluminium secara umum pengelasan adalah yang terbaik. Cylinder head yang terbuat dari bahan besi tuang kelabu tidaklah semudah mencetaknya apabila dengan cara pengelasan. Metoda yang banyak dilakukan adalah dengan cara member bagian yang retak dan memberinya penymbat, dengan berhimpitan secara teratur, dan selanjutnya sumbatan-sumbatan tersebut di pean dengan alat pean pneumatic. Setelah selsai dipeaning maka ruang di gerinda untuk membentuk seperti bentuk semula. |