Jelaskan cara mengidentifikasi struktur karya ilmiah yang telah dibaca

Home Edukasi / Kaya Ilmiah


Karya tulis adalah karangan atau tulisan yang disusun secara sistematis berdasarkan pola penalaran ilmiah dan ilmu pengetahuan tertentu. Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk mempublikasikan suatu ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Salah satu forum yang sering dijadikan tempat untuk tujuan itu adalah diskusi. Dalam forum itulah berbagai hal tentang karya ilmiah itu dibahas secara bersama-sama. Melalui forum itu pula kita dapat memperoleh informasi-informasi penting dari suatu karya ilmiah terbuka disertai berbagai informasi dan tanggapan sebagai pelengkap dari peserta diskusi lainnya.

Jelaskan cara mengidentifikasi struktur karya ilmiah yang telah dibaca

Dalam diskusi seperti itu sering terlontar banyak gagasan penting. Selepas pembicara menyampaikan karya ilmiahnya, sesi berikutnya adalah forum tanya jawab. Dalam sesi ini para peserta menyampaikan sejumlah tanggapan kepada pembicara. Tanggapan itu bisa berupa pertanyaan, sanggahan, kritik, atau saran. Karya ilmiah harus bersifat logis, objektif, sistematis, dan jelas.
  1. Logis, artinya karya tulis tersebut dapat diterima oleh akal/pikiran dan dapat dibuktikan dengan terapan ilmu pengetahuan.
  2. Objektif, artinya karya tulis tersebut sesuai dengan fakta, dijelaskan dengan keadaan yang sebenarnya, tidak dipengaruhi oleh subjektivitas pribadi.
  3. Sistematis, artinya disajikan dengan cara yang teratur sesuai dengan aturan penulisan.
  4. Jelas, artinya berbahasa lugas, efektif, dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.
Selain itu, Anda juga perlu mengetahui beberapa bagian penting dari struktur karya ilmiah diuraikan sebagai berikut. Judul dalam karya ilmiah dirumuskan dalam satu frasa yang jelas dan lengkap. Judul mencerminkan hubungan antarvariabel. Istilah hubungan disini tidak selalu mempunyai makna korelasional, kausalitas, ataupun determinatif. Judul juga mencerminkan dan kosistensi dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode penelitian.

Penulisan judul dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan menggunakan huruf kapital kecuali pada anak judulnya. Kedua, dengan menggunakan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertamanya. Apabila cara kedua yang akan digunakan, maka kata-kata penggabung, seperti dengan dan tentang serta kata-kata depan seperti di, dari, dan ke huruf pertamanya tidak menggunakan huruf kapital. Di akhir judul tidak boleh menggunakan tanda baca apapun, termasuk titik ataupun koma.

Pada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat atau kegunaan penelitian. Selain itu, dapat pula dilengkapi dengan definisi operasional dan sistematika penulisan.

a. Latar belakang masalah

Uraian pada latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan timbulnya masalah dan pentingnya untuk dibahas, baik itu dari segi pengembangan ilmu, kemasyarakatan, ataupun dalam kaitan dengan kehidupan pada umumnya.

b. Perumusan masalah


Masalah adalah segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh penulis, yang pada umumnya ditanyakan dalam bentuk pertanyaan mengapa, bagaimana. Berangkat dari pertanyaan itulah, penulis menganggap perlu untuk melakukan langkah-langkap pemecahan misalnya penelitian. Masalah itu pula yang nantinya menjadi fokus pembahasan di dalam karya ilmiah tersebut.

c. Tujuan (Penulisan Karya Ilmiah)

Tujuan merupakan pernyataan mengenai fokus pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah tersebut berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Dengan demikian, tujuan harus sesuai dengan masalah pada karya ilmiah itu.

d. Manfaat

Perlu diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan dari penulisan karya ilmiah. Misalnya untuk pengembangan suatu bidang ilmu ataupun untuk pihak atau lembaga-lembaga tertentu. Kerangka teoritis disebut juga kajian pustaka atau teori landasan. Tercakup pula dalam bagian ini adalah kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka teoritis dimulai dengan mengidentifikasi dan mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan hipotesis. Di samping itu, dalam kerangka teoritis perlu dilakukan pengkajian terhadapa penelitian-penelitian yang telah dilakukan para penulis terdahulu. Hal ini penting dilakukan guna menambah dan memperoleh wawasan ataupun pengetahuan baru, yang telah ada sebelumnya. Selain akan menghindari adanya duplikasi, langkah ini juga akan memberikan perspektif yang lebih jelas mengenai akibat dan kegunaan penelitian itu dalam perkembangan ilmu secara keseluruhan. Dalam karya tulis yang merupakan hasil penelitian, perlu dicantumkan pula bagian yang disebut dengan metodologi penelitian. Metodologi penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahap-tahap penelitian mulai dari persiapan, penentuan sumber data, pengolahan, sampai dengan pelaporannya. Bagian ini berisi paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait dengan rumusan masalah/tujuan yang dikemukakan pada bab pendahuluan. Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara, dan sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudur pandang, diperkuat dengan teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya. Pembahasan dapat dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti tabel dan grafik. Sarana-sarana pembantu tersebut diperlukan untuk memperjelas pernyataan ataupun data. Tabel dan grafik merupakan cara efektif dalam menyajikan data dan informasi. Sajian data dan informasi lebih mudah dibaca dan simpulkan. Penyajian informasi dengan tabel dan grafik lebih sistematis dan lebih enak dibaca, mudah dipahami, serta lebih menarik daripada penyajian secara verbal. Simpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari keseluruhan unsur penulisan karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian dari simpulan masalah (pendahuluhan), kerangka teoritis yang tercakup di dalamnya, hipotesis, metodologi penelitian, dan temuan penelitian. Simpulan merupakan kajian terpadu dengan meletakkan berbagai unsur penelitian secara menyeluruh. Untuk itu, perlu diuraikan kembali secara ringkas pernyataan-pernyataan pokok dari unsur-unsur tersebut dengan meletakkannya dalam kerangka pikir yang mengarah kepada simpulan. Berdasarkan hal tersebut, seorang peneliti harus pula melihat berbagai implikasi yang ditimbulkan oleh simpulan penelitian. Implikasi tersebut umpamanya berupa pengembangan ilmu pengetahuan, kegunaan yang bersifat praktis dalam penyusunan kebijakan. Hal-hal tersebut kemudian dituangkan ke dalam bagian yang disebut rekomendasi atau saran-saran. Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagi landasan dalam karya ilmiah, baik sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumenn resmi, atau sumber-sumber lain dari internet. Semua sumber tertulis atau tercetak yang dicantumkan di dalam karya ilmiah harus dicantumkan di dalam daftar pustaka. Cara menulis daftar pustaka berurutan secara alfabetis, tanpa menggunakan nomor urut. Sumber tertulis/tercetak yang memerlukan banyak tempat lebih dari satu baris, ditulis dengan satu spasi. Sedangkan jarak antara sumber yang satu dengan yang lainnya adalah dua spasi. Susunan penulisan daftar pustaka: nama yang disusun dibalik; tahun terbit; judul pustaka; kota terbit; dan penerbit.

Dari uraian di atas, Anda telah mengetahui beberapa informasi, tujuan, dan struktur dalam karya ilmiah. Dengan begitu diharapkan Anda bisa memahami uraian tersebut dengan baik agar Anda semakin tahu dalam penyusunan karya ilmiah yang baik dan benar. Demikian semoga uraian ini bermanfaat bagi Anda semua.


Suka dengan artikel diatas? Jangan lewatkan postingan-postingan menarik lainnya dengan berlangganan artikel gratis yang akan dikirim otomatis ke alamat Email Anda.


SEVIMA.COM – Pengertian dari Karya Ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan dengan landasan teori, metode ilmiah, dan contoh metode penulisan karya ilmiah. Biasanya Karya ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat. Penulisan karya ilmiah dilakukan secara runtut dan sistematis. Kalau ingin lebih tahu pengertian karya ilmiah menurut para ahli dan jenis-jenis karya ilmiah, cari tahu disini.

Struktur Karya Ilmiah

Suatu karya ilmiah biasanya memiliki tiga bagian di dalamnya:

1. Pendahuluan

Bagian pendahuluan berisikan dasar-dasar penelitian ilmiah dilakukan, masalah yang diangkat, dan mekanisme penyelesaian masalah itu.

2. Isi dan Pembahasan

Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih bab. Jumlah bab pada bagian ini bergantung seberapa pelik pembedahan dan pembahasan dari bahan penelitian.

3. Kesimpulan

Bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari hasil analisis pada bagian isi dan pembahasan. Kesimpulan yang disampaikan pada bagian ini berupa penjelasan singkat dan padat mengenai hasil analisis. Biasanya, bagian ini hanya terdiri dari satu bab.

Baca juga: 10 Situs Tempat Mencari Referensi Karya Tulis Ilmiah
Baca juga: 10 Contoh Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Baik & Benar

Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah

Ciri-ciri karya ilmia hal yang harus dipahami mengenai karya ilmiah ialah ciri-cirinya:

1. Reproduktif

Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan dimaknai oleh pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan. Pembaca harus bisa langsung memahami konten dari karya ilmiah.

2.Tidak Ambigu

Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus memberikan pemahaman secara detil dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah itu bisa langsung diterima oleh pembacanya.

Baca juga : Pengertian dan Contoh Kata Baku dan Tidak Baku

3. Tidak Emotif

Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari penulisnya. Sebab, karya ilmiah harus memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil analisis penelitian, bukan dari perasaan subjektif dari penulisnya.

4. Menggunakan Bahasa Baku

Menggunakan bahasa dan kata baku agar mudah dipahami. Penggunaan bahasa baku itu meliputi setiap aspek penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan pada tulisan karya ilmiah hanya akan membuat pembacanya bingung dan apa yang ingin disampaikan dalam tulisan tidak dipahami pembaca.

Baca juga: Panduan Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah Lengkap

5. Menggunakan Kaidah Keilmuan

Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-istilah akademik dari bidang penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa peneliti atau penulisnya memiliki kapabilitas pada bidang kajian yang dibahas dalam karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah itu juga menjadi takaran seberapa ahli peneliti pada bidang keilmuannya.

6. Bersifat Dekoratif

Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis dan kecermatan penelitian. Kedua hal itu penting karena karya ilmiah harus bisa menyampaikan maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis tanpa membingungkan.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Jurnal Ilmiah yang Benar dan Baik

7. Terdapat Kohesi

Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan babnya dan bersifat straight forward maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat sasaran. Sebuah karya ilmiah setiap bagian atau babnya harus memiliki alur logika yang saling bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus tepat sasaran dengan apa yang ingin disampaikan.

8. Bersifat Objektif

Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak memiliki kecondongan subjektifitas.

9. Menggunakan Kalimat Efektif

Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif. Ciri ini berkaitan dengan semua ciri sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat dalam karya ilmiah agar pembaca tidak dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar. Penggunaan kalimat seperti itu hanya akan membuat pembaca bingung.

Refrensi: www.quipper.com

Baca juga:

Jelaskan cara mengidentifikasi struktur karya ilmiah yang telah dibaca

Beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan mahasiswa:

1. 1 Semester Berapa Bulan atau Tahun Dalam Kuliah? Maba Wajib Tahu!
2.
 Apa itu Kedaireka, PDDIKTI, PIN, SIVIL, SISTER, Feeder, Ban-PT dan Istilah-Istilah Di Kemendikbud
3. Info Lengkap Jurusan/Prodi di Perguruan Tinggi, Mata Kuliah Hingga Prospek Kerjanya
4. 20 Jurusan Paling Dibutuhkan Tapi Sepi Peminat
5. 7 Tips Mendapat IPK Tinggi/Cumloude, Mahasiswa Wajib Tahu!
6. Ini dia Rekomendasi 10 Jurusan Kece untuk Kaum Millennial
7. 10 Rekomendasi Situs Jurnal Internasional untuk Mahasiswa Akhir

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen selama 18 tahun dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui sistem informasi siAkadCloud