Jelaskan bagaimana perbedaan pakaian pengantin dalam upacara berinai ijab kabul dan bersanding

Mata Pelajaran: Budaya Melayu Riau (BMR)Kelas: XI SMA/SMK/MA

Bab 5: Keberagaman Pakaian Pengantin Melayu Riau

Soal-soal evaluasi ini merujuk kepada buku siswa Pendidikan Budaya Melayu Riau (BMR) K13 Kelas XI.
Klik di sini untuk melihat tinjauan buku.

I Pilihan Ganda

Pilihlah satu jawaban yang benar!

1. Orang Melayu meletakkan keris pada pending bagian depan tubuh sebelah kiri. Penamaan lain dari pending adalah…

a. ikat pingang b. sabuk c. kain sampingd. kain pinggang

e. sunting

2. Pakaian pengantin Melayu biasanya dibedakan di setiap prosesi. Pakaian pengantin perempuan pada upacara malam berinai adalah…

a. kebaya pendekb. kebaya laboh atau baju kurung teluk belangac. baju cakak musangd. baju kurung johor

e. kebaya langsung

3. Muka pengantin dibersihkan dan bulu romanya dicukur, rambut halus keningnya dibentuk dan dihias. Orang Melayu menamakan prosesi ini dengan istilah…

a. berdandan b. berandam c. tepung taward. bercukur

e. berhias

4. Pengantin perempuan mengenakan kain (sutra) yang dikalungkan pada leher untuk menutup bahu dan kedua ujung kain bergantung di dada. Kain sutra yang dikenakan tersebut dinamakan…

a. pelikat b. pending c. dokohd. mente  

e. sebai 

5. Pelengkap pakaian pengantin perempuan pada upacara bersanding dipasangkan hiasan di ibu jari dan di jari kelingking (kedua belah tangan). Hiasan tersebut dinamakan…

a. cincin b. dokoh c. pendingd. semat

e. canggai

6. Untuk memperindah tampilan, di dada pengantin perempuan dikenakan hiasan khas. Hiasan atau perlengkapan tersebut dinamakan…

a. pendingb. pelikatc. dokoh bertingkatd. canggai

e. mente

7. Perhiasan pada lengan atas diberi gelang berkepala naga. Pada lengan bawah memakai gelang yang diberi nama…

a. gelang lipat rotanb. gelang patah semat c. gelang bulatd. gelang lipan 

e. gelang kaki

8. Berbeda dengan bahan pakaian perempuan, pakaian pengantin laki-laki tidak berbenang sutera. Dalam budaya Melayu, lelaki dilarang memakai sutra karena tidak sesuai dengan…

a. syarak b. strata sosial c. fungsid. karisma laki-laki

e. kegunaan 

9. Motif-motif untuk pakaian pengantin orang Melayu merupakan konsepsi tentang sesuatu yang dianggap baik, bernilai dan dicita-citakan. Motif hewan dipilih yang memiliki sifat baik. Motif semut beriring dimaknai sebagai…

a. sifat rukun dan tolong-menolong b. sifat rendah hatic. sifat kejujurand. sifat penyayang

e. sifat pekerja keras

10. Motif hewan seperti lebah bergayut sering kita lihat dalam moti-motif Melayu. Motif lebah bergayut dimaknai sebagai…

a. sifat rendah hatib. memakan dan mengeluarkan yang baikc. sifat kejujurand. sifat penyayang

e. sifat penguasa

11. Motif tampuk manggis juga digunakan untuk baju pengantin. Makna motif tampuk manggis dalam kebudayaan Melayu adalah…

a. keindahan b. kejujuran c. kedustaand. kesuburan

e. kasih sayang

12. Motif  awan larat biasanya digunakan untuk mendoakan kekuasaan sultan yang sedang berkuasa. Sehingga, makna motif awan larat adalah…

a. keindahan alam semesta yang patut disyukurib. keikhlasan dalam menghadapi segala ketentuan Allahc. tidak boleh sombong sebab di atas langit ada langitd. keagungan dan kerendahan hati karena kekuasaan sultan sangatlah terbatas

e. berjuang demi meraih kemulian dan  keridai Allah Swt

13. Motif lainnya seperti motif kaki bawah yang dibuat sambung menyambung, dimaknai sebagai…

a. bentuk kesatuan dan kekompakan rakyat dalam kerajaanb. perjalanan kehidupan yang panjangc. kemandirian negeri dan rakyatnyad. kekuasaan sultan yang sangat luas

e. kegotongroyongan dan persatuan

14. Motif pecah piring berkenaan dengan hidup dalam keluarga maupun masyarakat. Makna yang disimbolkan dalam motif ini aadlah…

a. bermakna pentingnya saling berbagib. perpecahan menjadikan bangsa lemahc. perpecahan menjadikan hidup sia-siad. perpecahan akibat benturan

e. perpecahan merusak persaudaraan

15 Motif dari seperti bunga selalu dikaitkan dengan keindahan. Tetapi ada pula pemaknaan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Motif bunga melur dimaknai…

a. keceriaan dan kebahagiaanb. keindahan dan keharumanc. ketaatan dan keikhlasand. kesucian dan ketulusan hati

e. kemuliaan dan kecintaan

II Esai

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan raja dan ratu sehari.

2. Jelaskan bagaimana perbedaan pakaian pengantin dalam upacara berinai, ijab kabul, dan bersanding.

3. Uraikan aksesori yang digunakan pada pakaian pengantin Melayu.

4. Deskripsikan aksesori atau pelengkap pakaian pengantin khas yang ada di daerah tempat tinggalmu. 

5. Jelaskan apa saja rangkaian upacara pernikahan yang umum dilakukan dalam kebudayaan Melayu Riau.

III Tugas Individu

Peragakan pakaian pengantin Melayu yang terdapat di tempatmu, semisal pada waktu festival memperingati hari kemerdekaan, atau hari-hari tertentu di sekolah atau di tempatmu.

IV Tugas Kelompok

Susunlah makalah dengan tema eksistensi dan perkembangan pakaian pengantin Melayu Riau dalam industri kreatif.

Tata Upacara Adat Perkawinan Melayu Riau Adapun tahapan upacara Perkawinan Melayu Riau itu secara umum adalah sbb: 1. Merisik 2. Meminang 3. Mengantar tanda 4. Mengantar Belanja 5. Perhelatan Pernikahan a. Hari Pernikahan b. Berinai Curi c. Berandam d. Akad Nikah e. Bernilai Lebai f. Khatam Al-Qur’an g. Hari Langsung / Bersanding h. Hari menyembah mertua i. Mandi damai / Mandi taman. Adapun bentuk dari masing-masing kegiatan tersebut adalah sbb: I. MERISIK Sebelum zaman kemajuan seperti sekarang ini, pergaulan wanita dengan laki-laki tidaklah terbuka dan satu sama lain. Mereka dibatasi oleh adat budaya Melayu yang telah mengatur itu semua dan didukung oleh masyarakat sezamannya itu. Sehingga dalam mencari jodoh haruslah melalui para orang tua dan sianak cukup menyampaikan keinginannya kepada kedua orang tua. Jika seorang pemuda merasa tertarik akan seorang gadis, maka ia akan menyampaikan kepada kedua orang tuanya, dang tua tersebut harus mencari thu akan keadaan sigadis yang dimaksudkan oleh sipemuda, Untuk mencari tahu tentang keadaan sigadis, maka ia ditunjuklah seorang yang dopercaya untuk mencari tahu tentang keadaan sigadis tersebut. Maka si perantara tersebut akan melakukan penyelidikan tentang keadaan si gadis tersebut mengenai : - Siapa orang tua gadis ini (garis keturunannya) - Bagaiman fi’ilnya, sifatnya, santunnya, dsb. - Apa pendidikannya, berapa bersaudara. - Bagaimana parasnya, cacat tubuh apa tidak. - Apa keterampilannya untuk rumah tangga - Bagaiman sikap terhadap sanak saudara. - Bagaimana pula sikap terhadap tetangga. - Dan sebagainya secara lengkap. Jadi, kegiatan mencari tahu tentang diri si gadis ini dilakukantidak dengan terang-teranganuntuk mencari jodoh, melainkan secara terselubung, misalnya dalam sindir dan kias yang khusus dimiliki oleh orang yang ditunjuk tersebut dan kegiatan inilah yag dinamakan dengan MERISIK. Merisik dapat dilakukan melalui keluarga si gadis (orang tuanya) ataupun melalui para sahabat dan kawan sepermainan dengannya. Kegiatan merisik ini juga berlaku bagi keluarga si gadis yang ingin mengetahui pula tentang diri si lelaki maka akan berlaku pula hal sebaliknya yang serupa. II. MEMINANG Setelah pihak lelaki semufakat untuk menjodohkan anak lelakinya dengan sigadis yan telah disepakati, maka dikirimlah perutusan kerumah si gadis untuk meminang atau melamar si gadis secara resmi. Perwakilan terdiri dari beberapa orang yang dituakan dan seorang juru bicara. Supaya pihak wanita tidak merasa dikejutkan atas kedatangan ini. Pada pertemuan ini pihak lelaki menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannnya, yang dijawab oleh pihak wanita. Pada pelaksanaan peminangan ini adakalanya pihak wanita tidak langsung menjawab atas pinangan ini, melainkan meminta waktu beberapa hari untuk menjawabnya dan kepada pihak lelaki diminta datang kembali pada hari yang ditentukan, dan sebaliknya ada pula jawaban diberikan pada saat peminangan itu. Jika jawaban diberikan beberapa hari kemudian, ini menandakan bahwa pihak wanita ingin bermufakatdulu dengan pihak keluarga dan juga ingin pula terlebih dahulu mengetahui tentang anak lelaki yang akan dijodohkan dengan anak gadisnya. Tentu mereka juga akan merisik terlebih dahuli tentang lelaki tsb. III. MENGANTAR TANDA ( BERTUNANGAN ) Setelah pinangan diterima, maka akan dilakukan acara mengantar tanda sebagai ikatan tali pertunangan. Setelah pihak wanita menyatakan menerima atas pinangan pihak lelaki, maka pihak lelaki kembali mengirim perutusan kerumah pihak wanita untuk menyampaikan tanda ikatan untuk keua anak mereka. Didalam pelaksanaan meminang tersebut pihak lelaki selalu membawa serta barang kemas sebagai tanda ikatan perjodohan, karena lazim juga jawaban langsung diberikan oleh pihak wanita bahwa pinangan diterima atau ditolak. Jika ditolak maka perutusan akan kembali kerumah dengan tangan hampa. Sebaliknya jika langsung diterima maka akan dilanjutkan dengan penyerahan tnda sebagai ikatan perjodohan antara keduannya. Kesimpulannya, Mengantar Tanda ialah sebagai tanda ikatan perjodohan selalu dipersiapkan sebentuk cincin emas dengan ukuran sesuai dengan tingkat sosialnya. IV. MENGANTAR BELANJA. Upacara mengantar belanja adalah kedatangan perutusan keluarga calon pengantin lelaki kerumah calon pengantin wanita untuk menyerahkan uang belanja sebagai bantuan untuk biaya pelaksanaan upacara pernikahan dengan jumlah yang disesuaikan dengan kesangguapan calon pengantin lelaki. Mengantar uang belanja ini dilengkapi pula dengan bahan pengiring berupa berbagai barang-baran keperluan calon pengantin wanita yang juga disesuaikan dengan kemampuan pihak lelaki. Menurut kebiasaannya barabg-barang antaran ini disamping sejumlah uang juga disertakan barang-barang seperti : a. Sepesalin bahan oakaian kebaya dari Tenunan Siak atau lebih. b. Sepesalin bahan pakaina kebaya dari jenis kain lainnya atau lebih. c. Bahana keperluan sholat. d. Tas tangan, selop (sandal), sepatu. e. Handuk mandi. f. Selimut g. Bahan untuk berhias. h. Bunga rampai secukupnya i. Pakaian dalam j. Bahkan ada yang menyerahkan seperangkat peralatan tidur komplit. k. Bunga rampai secukupnya. Yang paling utama hantaran belanja adalah uang belanja sebagai tanda tanggung jawab. Sedangkan uang hantaran sering dibuat kreasi dalam berbagai bentuk, seperti misalnya berbentuk kapal layar, rumah-rumah atau bunga dll sesuai kemampuan sipenggubah memberikan kreasi. Penyampaian uang hantaran beserta barang-barang pengiringnya ini disampaikan dalam suatu upacara khusus dan lazimnya disampaikan melalui juru bicara dari masing-masing pihak dalam bentuk pantun yang diawali denag tukat menukar tapak sirih yang berisi lengkap, sebagai tanda kesucian hati dari kedua belah pihak. Maksud yang terkandung dari pelaksanaan upacara mengantar belanja ini adalah sebagai tanda tanggung jawab dan rasa kebersamaan dari pihak lelaki, terutama sebagai dalam iktikat membina rumah tangga bahagia, rukun damai, sakinah, mawaddah warahmah. Dan disini tertanam sifat kegotong royongan. Adapun pelaksanaan acara ini adalah penyampaian maksud mengantar belanja yang disampaikan oleh juru bicara dan menyebutkan satu persatu apa-apa yang diserahkan dan sekaligus menetapkan hari pernikahan. V. PERHELATAN PERNIKAHAN Setelah pihak wanita menerima menerima antaran belanja maka mulailah mempersiapkan segala sesuatu untuk menghadapi hari perkawinan, seperti membersihkan dan merapikan rumah, melengkapi peralatan yang kurang, mempersiapkan rencana kerja pelaksanaan hari perkawinan dsb. Sehingga sampailah saat hari pelaksanaan. Sebelum sampai pada hari puncak yaitu hari pelaksanaan perkawinan, terlebih dahulu dilakukan beberapa kegiatan sebagai persiapan yaitu: 1. Menggantung ( hari menggantung ) Hari menggantung adalah hari dimulainya secara nyata persiapan upacara perhelatan pernikahan akan dilangsungkan. Ini dilakukan sekira 5(lima) atau 6(enam) hari menjelang hari pernikahan. Kegiatan ini diawali dengan memasang pentas pelaminan. Setelah pentas pelaminan selesai dipasang maka pentas tersebut ditepung tawari, dan setelah itu barulah dilanjutkan dengan memasang hiasan berupa tabir belang dengan cara digantung, yang dilakukan oleh juru pelaminan. Tabir belang digantung pada 4 sisi pelaminan dan dilengkapi dengan tabir gulung dan tabir jatuh serta tabir perias yang dipasang pada bagian atas tabir belang. Warna tabir belang diatur dimulai dari kuning, hijau dan merah. Dibagian tingkat pelaminan dipasang susur bertekat dan dikiri kanan tempat duduk pelaminan dipasang bantal papan dan bantal susun (bantal kopek). Variasi lainnya berupa kelambu memakai kain yang indah dengan warna yang cocok dan serasi, namun tetap sederhana dan titik norak dengan segala yang berkilat. Pekerjaan menggantung ini mungkin memakan waktu sampai dua hari atau tiga hari, namun diharapkan pada acara berinai pelaminan telah selesai dihias. Kenapa dinamakan dengan menggantung?? Karena kebanyakan alat hias memasang bangsal (tenda) di bagian luar rumah demikian pula dengan dapur tempat memasak. 2. Berinai Curi Kepada setiap calon pengantin dilakukan upacara berinai yang dilaksanakan pada malam hari. Peralatan berinai yang telah dipersiapkan dirumah calon pengantin wanita, secara diam-diam dibawa kerumah calon pengantin lelaki yang akan dipergunakan pula untuk calon pengantin lelaki berinai. Karena pelaksanaan berinai ini dilakukan pada malam hari dan sebagian dari inai dirumah pengantin wanita diambil secara diam-diam (dicuri) maka acra ini disebut Malam Berinai Curi. Malam berinai ini dilakukan sekira 3 hari menjelang hari pernikahan atau perkawainan. Kegiatan pada malam berinai ini diawali oleh Mak Andam mempersiapkan peralatan untuk berinai. Maksud yang terkandung dari berinai ini adalah untuk menolak bala, melindungi diri dari segala kejahatn serta menaikkan seri dan cahaya serta memberikan kekuatan serta wibawa. - Kalau memakai inai ditangan, merahnya pemanis, merah penolak bala dan hantu setan, merah tanda dalam anyir, tak dapat digamng-gamang. - Kalau memakai inai dikuku, inai pemanis - Kalau memakai inai ditapak tangan, tanda inai penjaga diri. - Inai keliling tapak kaki dan tangan, inai kasih pembangkit seri, tidak jauh karena gamang, tidak tergelicik karena licin, tidak tertarung dibatang tumbang. - Kalau inai ditapak kaki, inai tanda tak boleh berjalan jauh. Jauh nya dapat dipanggil-panggil, jauh setakat tingkat pelaminan. - Ibu jari tanda egois, jari telunjuk tanda suka memerintah, jari tengah tanda penakut dan tak punya inisiatif, jari manis tanda suka pada keindhan serta jari kelingking suka memikirkan orang lain dan lupa memikirkan diri sendiri. Kelengkapan Inai : - Tepak sirih berisi sirih lengkap. - Inai yang sudah digiling halus secukupnya. - Lilin lebah untuk menutup kuku ( dihias/dibentuk ) - Bedak sejuk. - Kain Lap / serbet / kertas Tisu. - Lilin untuk dinyalakan. - Sabun mandi. - Seutuhnya ditata dalam piring beralas serbet. 3. Berandam Upacara Berandam dilakukan sehari sesudah berinai dan dilakukan pada pagi hari terhadap bujang dan dara calon pengantin dikediaman masing-masing yang dipimpin oleh Mak Andam (Bidan Pengantin). Namun yang mutlak dilakukan untuk wanita. Dilakukan pada pagi hari dengan maksud mengambil seri dari matahari pagi sepenggalahan agar pengantin selalu bercahaya dan cerah secerah matahari pagi. Adapun berandam ini hakekatnya mencukur bulu roma diwajah sekaligus membersihkan muka, membetulkan alis dan anak rambut baik dibagian muka maupun dibagian belkang tengkik. Makna yang terkandung dalam upacara berandam ini tiada lain adalah untuk pembentukkan keindahan lahiriah guna perwujudan kecantikan bathiniahnya. 4. Akad Nikah Upacara Akad nikah adalah upacara keagamaan yang sacral yang menentukan syah tidaknya suatu perkawinan dimana seorang ayah akan melepaskan tanggung jawab terhadap anak perempuannya kepada seorang perjaka yang akan menjadi suami dihadapan Kadhi Nikah dan saksi-saksi sesuai hukum syarak dan qur’an. Kata-kata penyerahan dari si ayah disebut Ijab, sedangkan kata jawaban dari siperjaka pengantin lelaki disebut Kabul. Dan upacara ini dilakukan di rumah pengantin wanita. Setelah Ijab Kabul dilanjutkan dengan pengantin lelaki menyembah orng tua pengantin wanita dan orang tua-tua yang patut menurut adat dan lembaganya. Pada acara penyembahan ini terkandung makna untuh memohon keampunan dari kedua orang tua dan keikhlasan menerima kehadiran anak menantunya kedalam keluarga mereka. Seterusnya setelah akad nikah maka si pengantin mestilah: Tahu akan beban yang menanti Tahu akan apa yang menunggu Tahu hidup memegang wakil Tahu alur dengan patutnya Tahu akan salah dan silih Tahu akan fungsi dan tugas suami istri Tahu pula tempat tegaknya isteri. 5. Berinai Lebai Setelah kedua pengantin mengikuti upacara menyembah orang tua pada acara akad nikah nikah selesai maka terhadap kedua pengantin ini dilakukan upacar tepuk tepung tawar. Kedua pengantin ini di dudukkan diatas pelaminan. Tepuk tepung tawar terhadap pengantin lelaki dan perempuan didudukkan diatas pelaminan / gerai secar bergantian antara lelaki dengan perempuan dan gading-gading pengantin lelaki berdiri dikiri dan kanan pelaminan. Pada saat ini kedua pengantin ini ditepuk tepung tawari secarta bersama / disandingkan dengan alas an menghemat waktu dan mereka telah syah dipertemukan. Tepuk tepung tawar ini dilakukan oleh orang tua-tua atau yang dituakan dikalangan keluarga maupun dimasyarakat dengan jumlah yang ganjil sesuai dengan tingkat sosialnya dalam masyarakat dan sipenepuk yang terakhir diharuskan memimpin pembacaan do’a. Adapun tingkat social kehidupan dimasyarakat yang ditemui dulunya adalah : a. Tingkat Sultan : 9 orang b. Tingkat keluarga Sultan (Tengku/syed) : 7 orang c. Tingkat Datuk-datuk/Encik-encik/wan : 5 orang d. Tingkat Masyarakat Awam : 3 orang Bersebab pada acara tepuk tepung tawar ini dilakukan pula berinai ditelapak tangan yang disaksikan oleh orang ramai dan dihadiri oleh ulama maka acara ini juga disebut sebagai “Berinai Lebai” Upacara akad nikah yang dirangkai dengan tepuk tepung tawar (Berinai Lebai) ini berakhir dengan makan bersama dan kemudian pengantin lelaki beserta rombongannya kembali kerumah kediamannya untuk beristirahat sambil bersiap-siap menunggu waktu untuk bersanding / hari langsung. 6. Upacara Khatam Al-Qur’an Setiap remaja putri akan naik pelaminan melangsungkan pernikahannya, maka sesudah akad nikah akan dilakukan upacara berkhatam al-qur’an yang berarti telah menamatkan pelajaran mengaji kitab Suci Al-Qur’an dan siap mengarungi dunia luas guna mencari bekal akhirat kelak karena telah dibekali dengan pengetahuan agama untuk hidup berumah tangga. Upacara Khatam Al-Qur’an ini dilakukan sehari setelah dilakukanakad nikah (keesokkan harinya) yang dilakukan dirumah pengantin wanita. Berkhatam al-qur’an juga menunjukkan kuatnya keimanan seseorang atau keluarga yang mengasuhnya sejak dari kecil lagi. Hal ini terlihat dalam ungkapan dat yang berbunyi : Kalau duduk suruh mengaji Kalau tegak suruh sembahyang Kemudian ditemui pula dalam pantun nasihat : Dari kecil Cilcilak Padi Sudah besar Cilcilak Padang Dari kecil duduk mengaji Sudah besar tegak sembahyang 7. HARI BERLANSUNG (HARI BERSANDING) Hari langsung (bersanding) adalah hari yang dinanti-nantikan. Karena pada hari ini pengantin diarak dari rumahnya menuju kerumah pengantin wanita untuk diduduk sandingkan disana dengan melalui beberapa urutan kegiatan. Diawali dengan menjumput pengantin lelaki oleh beberapa orang tua sebagai perwakilan pengantin wanita. Kedatangan para penjemput ini sekaligus membawa hidangan (makanan) untuk pengantin lelaki lengkap dengan lauk pauk dan kueh muehnya. Rombongan penjemput ini disambut ditengah rumah dan dihidangkan minuman dan kueh. Pengantin lelaki mempersiapkan diri dengan berpakaian baju Melayu Cekak Musang dari tenunan Siak. Dan di jari kelingking serta ibi jari dipakai canggai sedangkan dikepala dopakai yang dinamakan perkakas andam (Desto/Destar) atau tanjak/tengkolok dari tenunan Siak. Gurindam 12 Melayu Riau Raja Ali Haji Gurindam 12 Raja Ali Haji Melayu Riau. Ketika 1263H sekitar tanggal dua puluh tiga (23) bulan Rajab hari Selasa, Raja Ali Haji mengarang satu gurindam 12 Melayu Riau. Syahdan. Sangat berbeda antara gurindam dan syair. Arti syair Melayu itu perkataan yang bersajak serupa dua berpasang pada akhirnya dan tidak sempurna perkataan pada satu-satu pasangnya, berbeda dengan gurindam. Adapun Arti Gurindam yaitu perkataan yang bersajak juga pada akhir pasangannya tetapi sempurna perkataannya dengan satu pasangannya maka jadilah seperti sajak yang pertama. Bermula inilah rupanya syair. Dengarkan tuan suatu rencana Mengarang di dalam gundah gulana Barangkali gurindam kurang kena Tuan betulkan dengan sempurna Inilah arti gurindam yang di bawah syatar ini Persamaan yang indah-indah Yaitu ilmu yang memberi faedah Aku hendak bertutur Akan gurindam yang beratur Fasal 01 - Gurindam 12 Melayu Riau Ini gurindam pasal yang pertama Barang siapa tiada memegang agama Segala-gala tiada boleh dibilang nama Barang siapa mengenal yang empat Maka yaitulah orang yang ma’rifat Barang siapa mengenal Allah Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah Barang siapa mengenal diri Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri Barang siapa mengenal dunia Tahulah ia barang yang terpedaya Barang siapa mengenal akhirat Tahulah ia dunia mudharat Fasal 02 - Gurindam 12 Melayu Riau Ini gurindam pasal yang kedua Barang siapa mengenal yang tersebut Tahulah ia makna takut Barang siapa meninggalkan sembahyang Seperti rumah tiada bertiang Barang siapa meninggalkan puasa Tidaklah mendapat dua termasa Barang siapa meninggalkan zakat Tiadalah hartanya beroleh berkat Barang siapa meninggalkan haji Tiadalah ia menyempurnakan janji. Fasal 03 - Gurindam 12 Melayu Riau Ini gurindam pasal yang ketiga: Apabila terpelihara mata, sedikitlah cita-cita. Apabila terpelihara kuping, khabar yang jahat tiadalah damping. Apabila terpelihara lidah, nescaya dapat daripadanya faedah. Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan, daripada segala berat dan ringan. Apabila perut terlalu penuh, keluarlah fi'il yang tiada senonoh. Anggota tengah hendaklah ingat, di situlah banyak orang yang hilang semangat Hendaklah peliharakan kaki, daripada berjalan yang membawa rugi. Fasal 04 - Gurindam 12 Melayu Riau Ini gurindam pasal yang keempat: Hati kerajaan di dalam tubuh, jikalau zalim segala anggota pun roboh. Apabila dengki sudah bertanah, datanglah daripadanya beberapa anak panah. Mengumpat dan memuji hendaklah pikir, di situlah banyak orang yang tergelincir. Pekerjaan marah jangan dibela, nanti hilang akal di kepala. Jika sedikitpun berbuat bohong, boleh diumpamakan mulutnya itu pekong. Tanda orang yang amat celaka, aib dirinya tiada ia sangka. Bakhil jangan diberi singgah, itupun perampok yang amat gagah. Barang siapa yang sudah besar, janganlah kelakuannya membuat kasar. Barang siapa perkataan kotor, mulutnya itu umpama ketur. Di mana tahu salah diri, jika tidak orang lain yang berperi. Fasal 05 - Gurindam 12 Melayu Riau Ini gurindam pasal yang kelima: Jika hendak mengenal orang berbangsa, lihat kepada budi dan bahasa, Jika hendak mengenal orang yang berbahagia, sangat memeliharakan yang sia-sia. Jika hendak mengenal orang mulia, lihatlah kepada kelakuan dia. Jika hendak mengenal orang yang berilmu, bertanya dan belajar tiadalah jemu. Jika hendak mengenal orang yang berakal, di dalam dunia mengambil bekal. Jika hendak mengenal orang yang baik perangai, lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai Fasal 06 - Gurindam 12 Melayu Riau Ini gurindam pasal yang keenam: Cahari olehmu akan sahabat, yang boleh dijadikan obat. Cahari olehmu akan guru, yang boleh tahukan tiap seteru. Cahari olehmu akan isteri, yang boleh menyerahkan diri. Cahari olehmu akan kawan, pilih segala orang yang setiawan. Cahari olehmu akan abdi, yang ada baik sedikit budi Fasal 07 - Gurindam 12 Melayu Riau Ini Gurindam pasal yang ketujuh: Apabila banyak berkata-kata, di situlah jalan masuk dusta. Apabila banyak berlebih-lebihan suka, itulah tanda hampir duka. Apabila kita kurang siasat, itulah tanda pekerjaan hendak sesat. Apabila anak tidak dilatih, jika besar bapanya letih. Apabila banyak mencela orang, itulah tanda dirinya kurang. Apabila orang yang banyak tidur, sia-sia sahajalah umur. Apabila mendengar akan khabar, menerimanya itu hendaklah sabar. Apabila menengar akan aduan, membicarakannya itu hendaklah cemburuan. Apabila perkataan yang lemah-lembut, lekaslah segala orang mengikut. Apabila perkataan yang amat kasar, lekaslah orang sekalian gusar. Apabila pekerjaan yang amat benar, tidak boleh orang berbuat onar. Fasal 08 - Gurindam 12 Melayu Riau Ini gurindam pasal yang kedelapan: Barang siapa khianat akan dirinya, apalagi kepada lainnya. Kepada dirinya ia aniaya, orang itu jangan engkau percaya. Lidah yang suka membenarkan dirinya, daripada yang lain dapat kesalahannya. Daripada memuji diri hendaklah sabar, biar pada orang datangnya khabar. Orang yang suka menampakkan jasa, setengah daripada syirik mengaku kuasa. Kejahatan diri sembunyikan, kebaikan diri diamkan. Keaiban orang jangan dibuka, keaiban diri hendaklah sangka. Fasal 09 - Gurindam 12 Melayu Riau Ini gurindam pasal yang kesembilan: Tahu pekerjaan tak baik, tetapi dikerjakan, bukannya manusia yaituiah syaitan. Kejahatan seorang perempuan tua, itulah iblis punya penggawa. Kepada segaia hamba-hamba raja, di situlah syaitan tempatnya manja. Kebanyakan orang yang muda-muda, di situlah syaitan tempat berkuda. Perkumpulan laki-laki dengan perempuan, di situlah syaitan punya jamuan. Adapun orang tua yang hemat, syaitan tak suka membuat sahabat Jika orang muda kuat berguru, dengan syaitan jadi berseteru. Lingkungan lembaga pendidikan tempat pendidik bekerja merupakan lingkup formal bagi seorang pendidik untuk melaksanakan tugas utamanya sebagai pengajar, pembimbing dan pendidik. Fasal 10 - Gurindam 12 Melayu Riau Ini gurindam pasal yang kesepuluh: Dengan bapa jangan durhaka, supaya Allah tidak murka. Dengan ibu hendaklah hormat, supaya badan dapat selamat. Dengan anak janganlah lalai, supaya boleh naik ke tengah balai. Dengan isteri dan gundik janganlah alpa, supaya kemaluan jangan menerpa. Dengan kawan hendaklah adil supaya tangannya jadi kafill. Fasal 11 - Gurindam 12 Melayu Riau Ini gurindam pasal yang kesebelas: Hendaklah berjasa, kepada yang sebangsa. Hendaklah jadi kepala, buang perangai yang cela. Hendaklah memegang amanat, buanglah khianat. Hendak marah, dahulukan hajat. Hendak dimulai, jangan melalui. Hendak ramai, murahkan perangai. Fasal 12 - Gurindam 12 Melayu Riau Ini gurindam pasal yang kedua belas: Raja muafakat dengan menteri, seperti kebun berpagarkan duri. Betul hati kepada raja, tanda jadi sebarang kerja. Hukum adil atas rakyat, tanda raja beroleh anayat. Kasihan orang yang berilmu, tanda rahmat atas dirimu. Hormat akan orang yang pandai, tanda mengenal kasa dan cindai. Ingatkan dirinya mati, itulah asal berbuat bakti. Akhirat itu terlalu nyata, kepada hati yang tidak buta. Tunjuk Ajar Melayu Tunjuk ajar adalah ungkapan-ungkapan bijak yang dikemas dalam pantun atau syair – di lain waktu ia juga bisa berupa gurindam atau hikayat – berisi petuah, pengajaran atau nasehat orang tua kepada anak secara turun-temurun – atau dari orang tua-tua kepada generasi muda – dari generasi ke generasi dalam masyarakat Melayu. Defenisi ini adalah hasil tafsiran saya sendiri terhadap Tunjuk Ajar Melayu ini. Oleh sebab itu, mungkin, belum terlalu tepat benar. Tunjuk ajar ini, dahulunya, hanya tersimpan dalam minda dan tersebar melalui tutur dari mulut ke mulut (ungkapan). Dan (mungkin) sejak era kepengarangan Raja Ali Haji ada upaya untuk “menyimpan” – dan juga menggubah – hal semacam ini dalam bentuk nukilan atau karya sastra. Tapi, tetap saja jumlah yang ternukil itu tak seberapa jumlahnya dibanding yang tersebar dalam tutur. Demikianlah betapa banyaknya ungkapan-ungkapan bijak ini jumlahnya. Wahai ananda hendaklah ingat, hidup di dunia amatlah singkat banyakkan amal serta ibadat supaya selamat dunia akhirat wahai ananda dengarkan peri, tunangan hidup adalah mati carilah bekal ketika pagi supaya tidak menyesal nanti wahai ananda dengarlah madah, baikkan laku elokkan tingkah banyakkan kerja yang berfaedah supaya hidupmu beroleh berkah wahai ananda dengarlah pesan, kuatkan hati teguhkan iman jangan didengar bisikan setan supaya dirimu diampuni Tuhan wahai ananda peganglah janji, berbuat khianat engkau jauhi banyakkan olehmu bertanam budi supaya kelak hidup terpuji wahai ananda cahaya mata, janganlah tamak kepada harta mencari nafkah berpada-pada supaya hidupmu tiada ternista wahai ananda sibiran tulang, betulkan kaji, tegakkan sembahyang umur yang ada jangan dibuang supaya hidupmu dipandang orang wahai ananda belahan diri, kerja menyalah jangan hampiri berbuat maksiat jangan sekali supaya hidupmu diberkahi Ilahi… PANTUN MELAYU Kandungan Isi Pantun Melayu Hakikatnya kandungan isi pantun Melayu adalah “tunjuk ajar” yang di dalamnya terdapat nilai-nilai luhur agama, budaya dan norma-norma yang dianut masyarakatnya. Penyampaiannya bervariasi, ada melalui kelakar, melalui sindiran, melalui nyanyian dan sebagainya, sehingga timbul anggapan bahawa pantun Melayu ada yang berisi tunjuk ajar dan ada pula yang hanya hiburan semata-mata. Padahal, bila disemak secara lebih menukik, apapun wujud pantun, tetaplah tidak terlepas dari nilai-nilai luhurnya. Namun memang ada yang tunjuk ajarnya terasa kental dan ada pula yang tersirat yang hanya dapat disemak oleh mereka yang memahami budaya Melayu atau oleh mereka yang memahami hakikat pantun Melayu. Contoh pantun: Mengapa sibuk orang di Pekan Orang membeli sambal ketupat Buah yang mabuk usah dimakan Batang berduri jangan dipanjat Apabila kaki bertumbuk langkah Surut kembali ke pangkal jalan Apabila hati kemaruk serakah Duduk berdiri ditinggalkan kawan Apabila pelita tidak bersumbu Mana kan dapat dibuat suluh Apabila kepala tidak berilmu Mana kan dapat hidup senonoh Mengapa banyak lalang tumbuh Kerana tidak berladang padi Mengapa banyak orang bergaduh Kerana tidak mengenang budi Kalau hendak memilih kain Pilihlah kain bertapak catur Kalau hendak memilih pemimpin Pilihlah pemimpin berakhlak jujur Apa guna orang bertenun Untuk membuat pakaian adat Apa guna orang berpantun Untuk mengingat petuah amanat Apa guna orang bertenunUntuk membuat kain dan baju Apa guna orang berpantun Untuk mengangkat tuah Melayu Apa guna orang bertenun Untuk membuat pakaian budak Apa guna orang berpantun Untuk mengajar hukum dan syarak Apa guna orang bertenun Untuk membuat kain cindai Apa guna orang berpantun Untuk membaiki laku perangai Apa guna orang bertenun Untuk membuat pakaian nikah Apa guna orang berpantun Untuk menyampaikan petuah amanah Apa guna orang bertenun Untuk membuat kain pelekat Apa guna orang berpantun Untuk mengkaji adat istiadat Apa guna orang bertenun Untuk membuat kain selerang Apa guna orang berpantun Untuk mengisi mana yang kurang Apa guna orang bertenun Untuk membuat kain dan baju Apa guna orang berpantun Untuk menimba berbagai ilmu Kalau orang melabuh pukat Carilah pancang kayu berdaun Kalau kurang mengetahui adat Carilah orang tahu berpantun Kalau kayu hendak ditarah Keratlah cabang dengan daunnya Kalau ilmu hendak bertambah Dekati orang dengan pantunnya Apalah guna daun kayu Untuk tempat orang berteduh Apalah guna pantun Melayu Untuk tempat mencari suluh Syair melayu Wahai ananda dengarlah pesan Pantun Melayu jangan tinggalkan Pakai olehmu untuk pedoman Di dalamnya banyak tunjuk ajaran Wahai ananda intan di karang Pantun Melayu jangan dibuang Di dalamnya banyak amanah orang Untuk bekalmu di masa datang Wahai ananda kekasih ibu Pakai olehmu pantun Melayu Di dalamnya banyak mengandung ilmu Manfaatnya besar untuk bekalmu Wahai ananda permata intan Pantun Melayu jangan abaikan Di dalamnya banyak mengandung pesan Pegang olehmu jadi pedoman Wahai ananda cahaya mata Pantun Melayu jangan dinista Isinya indah bagai permata Bila dipakai menjadi mahkota Wahai ananda bijak bestari Pantun menjadi suluh negeri Ilmu tersirat payah dicari Bila disimak bertuahlah diri Wahai ananda dengarlah manat Pantun memantun sudah teradat Di dalamnya banyak berisi nasehat Bila dipakai hidup selamat Supaya iman tidak berkisar supaya hidup tidak terlantar bila mati tidak tercemar

masuk ke dalam syurga bersinar


Page 2