Jelaskan apa yang dimaksud dengan waralaba sesuai dengan pemahaman Anda?

Pengertian Warabala – Jenis, Tipe, Biaya, Keuntungan, Kerugian, Contoh, Para Ahli : Ialah suatu perikatan yang dimana salah satu pihak diberi hak untuk menggunakan atau memanfaatkan suatu karakter dari sebuah usaha milik pihak lain dengan membayar suatu imbalan.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan waralaba sesuai dengan pemahaman Anda?

Pengertian Warabala

Waralaba jika dalam bahasa Inggris yaitu bisa disebut dengan franchising dan dalam bahasa Perancis bisa disebut dengan franchise yang artinya ialah hak atau kebebasan, merupakan suatu hak-hak menjual suatu produk, jasa, atau layanan.

Jika di Indonesia sendiri waralaba ialah suatu perikatan yang dimana salah satu pihak diberi hak untuk menggunakan atau memanfaatkan suatu karakter dari sebuah usaha milik pihak lain dengan membayar suatu imbalan kepada pihak yang menjadi pemberi hak. Intinya waralaba ialah suatu penjualan sebuah paket usaha komprehensif dan siap pakai yang didalamnya mencakup sebuah merek dagang, material hingga pengolaan manajemennya.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 6 Pengertian Jasa Menurut Para Ahli Beserta Karakteristik Dan Bisnis Dibidangnya

Berikut ini merupakan Pengertian Warabala Menurut Para Ahli.

yang dimaksud dengan waralaba yaitu suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, yang dimana sang pemilik merek memberikan suatu haknya kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan sebuah bisnis dengan nama, merek, sistem, prosedur, manajemen dan cara-cara yang sudah ditentukan sebelumnya dalam jangka waktu dan meliputi area tertentu.

Waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki oleh pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan dalam rangka menyediakan dan atau penjualan barang dan jasa.

Waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perorangan atau badan usaha terhadap sistem dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti hasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba.

memberi definisi franchising sebagai sebuah sistem pemasaran dan distribusi yang dijalankan oleh institusi bisnis kecil (franchisee) yang digaransi dengan membayar sejumlah fee, hak terhadap akses pasar oleh franchisor dengan standar operasi yang mapan dibawah asistensi franchisor.

definisikan sebagai sebuah kontrak atas barang yang intangible yang dimiliki oleh seseorang (franchisor) seperti merek yang diberikan kepada orang lain (franchisee) untuk menggunakan barang (merek) tersebut pada usahanya sesuai dengan teritori yang disepakati.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Teknik Negosiasi Dan Lobi Dalam Komunikasi Bisnis Beserta Contohnya

Jenis-jenis Waralaba

Waralaba dibagi menjadi dua:

  • yaitu waralaba yang berasal dari luar negeri, jenis waralaba yang satu ini cenderung lebih banyak disukai karena sebuah sistem dan mekanismenya lebih jelas, merek sudah diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi.

Contohnya: pada McDonald’s, (KFC) Kentucky Fried Chicken, Bread Talk, Starbucks, Pizza Hut, dan lain sebagainya.

  • yaitu waralaba yang berasal dari dalam negeri, jenis waralaba yang satu ini juga menjadi salah satu pilihan dalam investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak mempunyai pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.

Contoh waralaba lokal yaitu : Primagama, Alfamart, Martha Tilaar, Roti Buana, Edward Forrer, Bogasari Baking Center dan lain sebagainya.

Tipe-tipe Waralaba

Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa suatu tipe waralaba, yakni sebagai berikut :

1. Trade Name Franchising

Tipe yang satu ini franchise mendapatkan  hak untuk memproduksi, contohnya pada PT. Great River mempunyai hak untuk memproduksi pakaian dalam Triumph dengan lisensi dari jerman.

2. Product Distribution Franchising

Salah satu tipe ini, franchise mendapatkan hak untuk distribusi di wilayah tertentu, misalnya pada soft drink, cosmetics.

3. Pure Franchising / Bisiness Format

Tipe yang satu ini franchise mendapatkan hak sepenuhnya, mulai dari trademark, penjualan, peralatan, metode operasi, strategi pemasaran, bantuan manajemen dan teknik, pengendalian kualitas, dan lain sebagainya. Contohnya pada restaurant, fash food, pendidikan, dan konsultan.

Dalam terjun ke dunis bisnis pasti tidak bisa terhindar dari mendapatkan yang namanya keuntungan dan pasti akan mengalami namanya kerugian.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Proses Bisnis Menurut Para Ahli Beserta Karakteristik, Tipe Dan Contohnya

Biaya Waralaba

Biaya waralaba meliputi:

  • dimulai dari Rp. 10 juta hingga Rp. 1 miliar. Biaya ini meliputi pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik waralaba untuk membuat tempat usaha sesuai dengan spesifikasi franchisor dan ongkos penggunaan HAKI.

  • dibayarkan pemegang waralaba setiap bulan dari laba operasional. Besarnya ongkos royalti berkisar dari 5-15 persen dari penghasilan kotor. Ongkos royalti yang layak adalah 10 persen. Lebih dari 10 persen biasanya adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran yang perlu dipertanggungjawabkan.

Keuntungan Menjalankan Bisnis Waralaba

  1. Konsep bisnisnya sudah jelas dan dibantu dengan adanya Pelatihan sehingga bisnis berjalan sesuai dengan konsep atau sesaui dengan produk utama
  2. .Menjalankan konsep bisnis yang sudah jalan dan dikenal oleh masyarakat
  3. Kontrol bisnis sudah dibantu oleh system
  4. Bisa konsultasi dengan penyedia waralaba setiap kendala yang diahadapi di lapangan
  5.  Pengembangan bisnis dipikirkan juga oleh penyedia waralaba

    Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 101 Pengertian Bisnis Menurut Para Ahli

Kerugian Menjalankan Bisnis Waralaba

  1. Rugi Ketika salah memilih waralaba karena di awal kita telah menyetorkan uang franchise fee yang nilainya cukup besar
  2. Keuntungan yang didapat sebagian penyedia waralaba menetapkan bagi hasil
  3. Sebagian penyedia waralaba tidak banyak membantu dalam mengembangkan bisnis, mereka hanya memberikan konsep, mentrasfer konsep tetapi mereka tidak bertanggung jawab terhadap kesuksesan bisnis, mereka lepas tangan terhadap perjalanan bisnis selanjutnya.
  4. Jika bisnis utama mendapat masalah maka akan berpengaruh terhadap bisnis waralaba yang lainnya.

Oleh karena itu ketika kita memutuskan untuk menjalankan bisnis waralaba maka kita harus pelajari benefit dan support apa yang diberikan oleh penyedia waralaba, peran yang diberikan oleh penyedia waralaba harus besar dan kita memang sangat membutuhkannya karena kita memang tidak bisa melakukannya sendiri dan tidak punya pengalaman terhadap bidang tersebut.

Contoh Bisnis Waralaba

 Berikut ini Contoh bisnis waralaba di indonesia.

  • Di Indonesia waralaba yang berkembang pesat dan masih sangat menguntungkan adalah waralaba di bidang makanan (Wong Solo, Sapo Oriental, CFC, Hip Hop, Red Crispy, Papa Rons dan masih banyak merek lainnya).
  • Waralaba berbentuk retail mini outlet (Indomaret, Yomart, AlfaMart) banyak menyebar ke pelosok kampung dan pemukiman padat penduduk.
  • Di bidang Telematika atau Information & Communication Technology , juga mulai diminati pada 3 tahun terakhir ini berkembang beberapa bidang waralaba seperti distribusi tinta printer refill/cartridge (Inke, X4Print, Veneta dll) , pendidikan komputer (Widyaloka, Binus) , distribusi peralatan komputer ( Micronics Distribution ) , Warnet / NetCafe (Multiplus, Java NetCafe, Net Ezy) , Kantor Konsultan Solusi JSI , dll.
  • Yang juga menguntungkan adalah waralaba di bidang pendidikan (Science Buddies, ITutorNet, Primagama, Sinotif) , terutama taman bermain (SuperKids) dan taman kanak-kanak(FastractKids, Kids2success , Townfor Kids) , Pendidikan Bahasa Inggris (EF/English First, ILP, Direct English), dll.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Tujuan Dan Fungsi Bisnis Beserta 5 Manfaatnya Secara Lengkap

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari

Model bisnis yang saat ini banyak digunakan oleh pelaku bisnis adalah waralaba atau bisa juga disebuat franchise. Karena dengan waralaba, usaha akan cepat berkembang tanpa harus mengeluarkan modal yang besar.

Namun, sudahkah Anda tahu pengertian waralaba ini bagaimana? Dan apa saja elemen-elemen yang ada pada model bisnis waralaba?

Yuk kita ketahui di artikel kali ini.

Dalam glosarium kali ini saya ingin membahas mengenai waralaba, karena model bisnis yang satu ini kini semakin banyak digunakan oleh berbagai pelaku usaha.

Sehingga diharapkan mampu memberikan informasi bagi yang belum mengetahui.

Waralaba, jika dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Franchising dan dalam bahasa Perancis disebut Franchise. Nah, yang dari bahasa Perancis ini yang sering digunakan, selain juga menggunakan istilah Waralaba (bahasa Indonesia).

Pengertian Waralaba yang pertama adalah versi Wikipedia, yang mana menyebutkan bahwa Waralaba adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Dari sini yang dimaksud hak adalah hak dari sisi pemilik usaha/produk.

Lalu pengertian waralaba yang lain muncul dari Asosiasi Franchise Indonesia. Menurutnya, Waralaba adalah suatu sistem pendistribusian barang/jasa kepada pelanggan akhir dengan pengwaralaba (franchisor) yang memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.

Baca juga: Inilah Risiko Bisnis Waralaba Makanan Yang Pasti Anda Alami

Penjelasan dari Asosiasi Franchise Indonesia di atas tentu sudah bisa membuka pandangan tentang waralaba yang saat ini ada.

Saya akan memberikan contoh model bisnis Waralaba.

“Pak Mahmud memiliki perusahaan yang bergerak di bidang kuliner lebih tepatnya rumah makan bernama ‘Sate Pak Mahmud’. Usaha sate Pak Mahmud ini sangat terkenal sehingga ia ingin mengembangkannya dengan model waralaba. Pak Mahmud menjual paket waralaba yang isinya merk dagang, produk(bahan-bahan), hingga prosedur manejemen. Paket bisnis ini dijual dengan nilai Rp 50.000.000.

Lalu hadir Pak Joe yang ingin membeli waralaba sate Pak Mahmud. Akhirnya Pak Joe memiliki usaha sate dari waralaba sate Pak Mahmud. Nama restorannya tetap ‘Sate Pak Mahmud’, rasanya dan bahan-bahannya disuplai dari Pak Mahmud, SOP nya juga sudah dari Pak Mahmud.

Pak Joe hanya mengelola keuangan saja, dan nanti keuntungan tiap bulan yang didapatkan akan dibagi dengan Pak Mahmud sesuai prosentase yang ditentukan di awal.”

Contoh singkat di atas adalah model bisnis waralaba. Di mana Pak Mahmud sebagai pemilik merk dan produk, menjualnya ke para mitra-mitra yang ingin bergabung dengannya.

Elemen-elemen dalam Waralaba

Di dalam waralaba ada dua elemen yang perlu Anda ketahui. Yang pertama adalah Franchisor dan yang kedua adalah Franchisee.

Franchisor adalah pemilik dari merek/usaha yang memberikan hak kepada pihak lain. Bisa badan usaha maupun perorangan. Jika dalam contoh di atas, Franchisor adalah Pak Mahmud.

Franchisee adalah penerima waralaba atau yang membeli produk waralaba, bisa berupa badan usaha maupun perorangan. Franchise ini yang diberikan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau lainnya yang dimiliki oleh Franchisor. Jika dalam contoh adalah Pak Joe.

Ada dua jenis waralaba :

  1. Waralaba Luar Negeri. Waralaba ini cakupannya adalah seluruh dunia, yang mana produk/jasa ini sudah banyak diminati banyak orang dan bisa diterima di berbagai negara. Memiliki merk yang sudah ternama pula. Sebagai contoh adalah Mc. Donald, KFC, dll.
  2. Waralaba Dalam Negeri. Waralaba ini cakupannya hanya dalam negeri, ya meskipun bisa berpotensi go internasional, tapi fokusnya adalah pasar dalam negeri. Waralaba dalam negeri adalah salah satu solusi bagi yang ingin memiliki investasi dengan modal yang tidak terlalu tinggi tapi cepat dalam mendapatkan keuntungan. Saat ini sudah banyak sekali waralaba yang ada. Seperti Kebab Turki Baba Rafi, Minimarket Indomaret & Alfamart, dll.

Untuk biaya waralaba khususnya di Indonesia saat ini pun beragam. Ada yang di atas Rp 10 Juta dan banyak juga yang menawarkan modal kurang dari Rp 10 Juta.

Nah di Indonesia sendiri, sistem waralaba ini mulai dikenal masyarakat sejak tahun 1950-an. Yang mana dulu muncul beberapa dealer kendaraan bermotor yang dibangun dari sistem waralaba dengan membeli lisensi.

Itulah sedikit penjelasan mengenai Pengertian Waralaba. Mungkin masih sangat sempurna dari yang diharapkan. Tapi intinya adalah Anda bisa memahami sistem waralaba itu sendiri. Jika ada yang kurang jelas, silahkan tanyakan melalui komentar atau bisa mencari di mesin pencari.