Industri bidang otomotif dalam memproduksi satu produk akan melibatkan banyak perusahaan sebutkan

Industri bidang otomotif dalam memproduksi satu produk akan melibatkan banyak perusahaan sebutkan

Industri bidang otomotif dalam memproduksi satu produk akan melibatkan banyak perusahaan sebutkan
Lihat Foto

KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES

Ribuan pencari kerja mengantre di Kompas Karier Fair 2014 di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (22/8/2014). Acara yang berlangsung hingga Sabtu, 23 Agustus ini diikuti oleh 160 perusahaan yang berasal dari berbagai macam bidang mulai dari perbankan, asuransi, konstruksi, media hingga otomotif.

JAKARTA, KOMPAS.com — Platform komunitas online seputar dunia kerja dan perusahaan, Jobplanet, melakukan riset terkait 10 perusahaan otomotif di Indonesia yang paling diminati para pencari kerja.

Riset dilakukan berdasarkan data semester I 2016 dan menggunakan 480 perusahaan otomotif.

Berdasarkan analisis terhadap jumlah kunjungan pengguna internet ke laman-laman perusahaan yang bergerak di industri otomotif di situsnya, Jobplanet menemukan, kebanyakan perusahaan otomotif yang menarik perhatian para pencari kerja di Indonesia adalah perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dengan Grup Astra.

Tiga perusahaan otomotif yang lamannya paling banyak dikunjungi pencari kerja merupakan perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan Grup Astra.

Laman PT Astra Honda Motor mendapatkan jumlah kunjungan terbanyak, yakni 20,17 persen, diikuti PT Toyota Astra Motor sebesar 10,05 persen, dan PT Astra International Tbk sebesar 8,01 persen.

"Jumlah kunjungan ke laman suatu perusahaan menunjukkan keingintahuan pencari kerja akan seluk-beluk perusahaan tersebut. Astra merupakan pemain besar dalam industri otomotif, dan telah memiliki ratusan ribu anak perusahaan," kata Chief Product Officer Jobplanet Kemas Antonius dalam keterangan resmi, Senin (15/8/2016).

Berikut sepuluh perusahaan otomotif yang paling menarik perhatian pencari kerja di Jobplanet.com:

1.     PT Astra Honda Motor (20,17 persen)

2.     PT Toyota Astra Motor (10,05 persen)

3.     PT Astra International Tbk (8,01 persen)

4.     PT Gajah Tunggal Tbk (7,82 persen)

5.     PT Astra Daihatsu Motor (4,94 persen)

6.     PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (4,93 persen)

7.     PT Honda Prospect Motor (3,99 persen)

8.     PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (3,46 persen)

9.     PT Astra Otoparts Tbk (1,82 persen)

10.  PT Astra International Tbk-Toyota Sales Operation (0,83 persen)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Indonesia memiliki industri manufaktur mobil terbesar kedua di Asia Tenggara dan di wilayah ASEAN (setelah Thailand yang menguasai sekitar 50 persen dari produksi mobil di wilayah ASEAN). Kendati begitu, karena pertumbuhannya yang subur di beberapa tahun terakhir, Indonesia akan semakin mengancam posisi dominan Thailand selama satu dekade mendatang. Namun, untuk mengambil alih posisi Thailand sebagai produsen mobil terbesar di kawasan ASEAN, itu akan memerlukan upaya dan terobosan besar. Saat ini Indonesia sangat tergantung pada investasi asing langsung, terutama dari Jepang, untuk pendirikan fasilitas manufaktur mobil. Indonesia juga perlu mengembangkan industri komponen mobil yang bisa mendukung industri manufaktur mobil. Saat ini, kapasitas total produksi mobil yang dirakit di Indonesia berada pada kira-kira dua juta unit per tahun.

Per 2017 kapasitas total produksi terpasang mobil di Indonesia adalah 2.2 juta unit per tahun. Namun, pemanfaatan kapasitas tersebut diperkirakan turun menjadi 55 persen pada tahun 2017 karena perluasan kapasitas produksi mobil dalam negeri tidak sejalan dengan pertumbuhan permintaan domestik dan asing untuk mobil buatan Indonesia. Toh, tidak ada kekhawatiran besar tentang situasi ini karena permintaan pasar domestik untuk mobil memiliki banyak ruang untuk pertumbuhan dalam beberapa dekade ke depan dengan kepemilikan mobil per kapita Indonesia masih pada tingkat yang sangat rendah.

Namun, dalam hal ukuran pasar, Indonesia merupakan pasar mobil terbesar di Asia Tenggara dan wilayah ASEAN, menguasai sekitar sepertiga dari total penjualan mobil tahunan di ASEAN, diikuti oleh Thailand pada posisi kedua. Indonesia tidak hanya memiliki populasi besar (258 juta jiwa), tetapi juga ditandai dengan memiliki kelas menengah yang berkembang pesat. Bersama-sama, kedua faktor ini menciptakan kekuatan konsumen yang kuat.

Tertarik dengan kepemilikan mobil per kapita yang rendah, biaya tenaga kerja yang murah dan semakin bertumbuhnya kelas menengah, berbagai pembuat mobil global (seperti Toyota dan Nissan) memutuskan untuk berinvestasi besar-besaran untuk mengekspansi kapasitas produksi di Indonesia dan mungkin akan mengubahnya menjadi tempat pusat produksi mereka di masa depan. Perusahaan-perusahaan lain, seperti General Motors (GM) telah kembali ke Indonesia (setelah GM menutup pabriknya di Indonesia beberapa tahun sebelumnya) untuk memasuki pasar yang menguntungkan ini. Kendati begitu, perusahaan-perusahaan manufaktur mobil dari Jepang tetap menjadi para pemain dominan dalam industri manufaktur mobil Indonesia, terutama merek Toyota. Lebih dari setengah jumlah total mobil yang dijual secara domestik adalah mobil Toyota. Akan menjadi tantangan berat untuk merek-merek Barat untuk bersaing dengan rekan-rekan Jepang mereka di Indonesia. Indonesia dikenal sebagai halaman belakang produsen mobil asal Jepang.

Meskipun low-cost green car (LCGC) yang relatif baru di Indonesia telah menjadi populer (lihat di bawah), kebanyakan orang Indonesia tetap lebih memilih untuk membeli mobil MPV (untuk keluarga). Pemimpin pasar di industri mobil Indonesia adalah Toyota (Avanza), didistribusikan oleh Astra International (salah satu konglomerat paling terdiversifikasi di Indonesia yang mengontrol sekitar 50% dari pasar penjualan mobil negara ini), diikuti oleh Daihatsu (juga didistribusikan oleh Astra International) dan Honda.

Sumber : https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/industri-sektor/otomotif/item6047

Industri otomotif adalah perancangan, pengembangan, produksi, pemasarkan, dan penjualan kendaraan bermotor. Pada tahun 2007, lebih dari 73 juta kendaraan bermotor, termasuk mobil dan kendaraan komersial diproduksi ke seluruh dunia.[1]

Industri bidang otomotif dalam memproduksi satu produk akan melibatkan banyak perusahaan sebutkan

CEO perusahaan otomotif besar bersama dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di Electromobility Summit 2013 di Berlin. F.r.t.l.: Neumann (Opel), Varin (former PSA), Zetsche (Daimler), en:Wan Gang (China)

Pada tahun 2007, sejumlah 71,9 juta mobil baru dijual ke seluruh dunia: 22,9 juta ke Eropa, 21,4 juta di Asia-Pasifik, 19,4 juta ke Amerika Serikat dan Kanada, 4,4 juta di Amerika Latin, 2,4 di Timur Tengah dan 1,4 juta di Afrika.[2] Pasaran di Amerika Utara dan Nihon menjadi stagnan, sementara di Amerika Selatan dan Asia berkembang pesat. Dari pemasar utama, Rusia, Brasil, India dan Republik Rakyat Tiongkok menunjukkan pertumbuhan yang cepat.

Sekitar 250 juta kendaraan ada di Amerika Serikat. Di seluruh dunia, ada sekitar 806 juta mobil dan truk ringan di jalanan pada tahun 2007, yang semuanya menghabiskan lebih dari 260 miliar galon BBM tiap tahun. Jumlahnya bertambah dengan cepat, khususnya di Republik Rakyat Tiongkok dan India.[3]

Pada tahun 2008, akibat meningkatnya harga minyak, industri seperti otomotif mengalami tekanan harga dari ongkos bahan mentah dan mengubah perilaku membeli konsumen. Industri otomotif juga menghadapi persaingan luar dari sektor transpor umum, karena konsumen mengevaluasi kembali penggunaan kendaraan pribadi mereka.[4]

Pada akhir tahun 2008, sebagai akibat dari krisis ekonomi global, industri otomotif di seluruh dunia melemah sebagai akibat meningginya harga BBM.

Tabel di bawah ini menunjukkan grup produsen-produsen kendaraan bermotor terbesar di dunia, termasuk dengan merek-merek yang mereka miliki. Tabel ini disusun berdasarkan produksi pada tahun 2010 yang datanya diambil dari International Organization of Motor Vehicle Manufacturers (OICA).[5] Joint ventura tidak termasuk dalam tabel ini. Produksi joint ventura terdaftar di dalam ranking OICA, tetapi dapat menimbulkan kontroversi.[6][7]

Merek Asal negara Kepemilikan Pasar
1. Tesla (  Amerika Serikat)
Tesla   Cabang Global
2. Toyota Motor Corporation (  Jepang)
Daihatsu   Cabang Global, kecuali Amerika Utara dan Australia
Hino   Cabang Asia Pasifik, Amerika Utara, dan Amerika Selatan
Lexus   Divisi Global
Toyota   Divisi Global
3. Volkswagen Group AG (  Jerman)
Audi   Cabang|Global
Bentley   Cabang Global
Bugatti   Cabang Global
Lamborghini   Cabang Global
Scania   Cabang Global
SEAT   Cabang Eropa, Amerika Selatan, Afrika Utara, Timur Tengah
Škoda   Cabang Global, kecuali Amerika Utara, Jepang, dan Afrika Selatan
Volkswagen   Cabang Global
Volkswagen Commercial Vehicles   Cabang Global
4. Daimler AG (  Jerman)
Freightliner   Divisi Amerika Utara, Afrika Selatan, Australia, Selandia Baru
Master   Cabang Pakistan
Mercedes-Maybach   Divisi Global
Mercedes-Benz   Divisi Global
Mitsubishi Fuso   Cabang Global
Orion   Cabang Amerika Utara
Setra   Cabang Eropa
Smart   Divisi Amerika Utara, Eropa, Jepang, Asia Tenggara, Afrika Selatan
Thomas Built   Cabang Amerika Utara
Western Star   Cabang Amerika Utara, Australia, Selandia Baru
5. General Motors Company (  Amerika Serikat)
Buick   Divisi Amerika Utara, China, Israel, Taiwan
Cadillac   Divisi Amerika Utara, Eropa, Asia, Timur Tengah, Afrika
Chevrolet   Divisi Global, kecuali Asia Tenggara (Thailand, Singapura, Malaysia, Indonesia), Asia Selatan
GMC   Divisi Amerika Utara, Timur Tengah
6. BMW AG (  Jerman)
BMW   Divisi Global
MINI   Divisi Global
Rolls-Royce   Cabang Global
7. BYD Auto (  Republik Rakyat Tiongkok)
BYD   Divisi China, Rusia
8. Stellantis N.V. (  Belanda)
Opel   Cabang Global, kecuali Amerika Utara dan Britania Raya
Vauxhall   Cabang Britania Raya
Citroën   Subsidiary Global, kecuali Amerika Utara dan Asia Selatan
DS Automobiles   Subsidiary Global, kecuali Amerika Utara dan Asia Selatan
Peugeot   Subsidiary Global, kecuali Amerika Utara dan Asia Selatan
Abarth   Cabang Global, kecuali Amerika Utara
Alfa Romeo   Cabang Global
Fiat   Cabang Global
Fiat Professional   Cabang Global, kecuali Amerika Utara dan Jepang
Lancia   Cabang Eropa (kecuali Inggris dan Irlandia) dan Jepang
Maserati   Cabang Global
Chrysler   Divisi Global
Dodge   Divisi Global
Jeep   Divisi Global
Ram Trucks   Divisi Amerika Utara
9. AB Volvo (  Swedia)
Mack   Cabang Global
Nissan Diesel   Cabang Global
NovaBus   Cabang Amerika Utara
Prevost   Cabang Amerika Utara
Renault (trucks)   Cabang Global, kecuali Jepang
Volvo (truk)   Divisi Global
10. NIO (otomotif) (  China)
NIO   Cabang Global
11. Hyundai Group (  Korea Selatan)
Hyundai   Divisi Global
Genesis   Divisi Global
Kia   Divisi Global, kecuali Meksiko
12. Honda Motor Company (  Jepang)
Acura   Divisi Amerika Utara, China
Honda   Divisi Global
13. Ferrari S.p.A. (  Italia)
Ferrari   Cabang Global
14. Ford Motor Company (  Amerika Serikat)
Lincoln   Divisi Amerika Utara, Timur Tengah, Jepang, Korea Selatan
Ford   Divisi Global
15. Great Wall Motor Company, Ltd (  China)
Great Wall Motor Company, Ltd   Division China, Afrika Selatan dan Afrika Utara, Rusia
Litex Motors   Cabang Eropa

Catatan

* Porsche Automobil Holding SE mempunyai 50,7% saham di Grup Volkswagen.[8] Meski begitu, Grup Volkswagen akan mengakuisisi Porsche AG sehingga terbentuk "grup otomotif baru yang terintegrasi". Merger ini selesai pada tahun 2011.[9][10]

** SsangYong Motor Company diakuisisi oleh perusahaan India Mahindra & Mahindra Limited pada bulan Februari 2011.[11]

Merupakan suatu hal yang sangat umum jika suatu perusahaan otomotif mempunyai saham di perusahaan otomotif lainnya. Kepemilikan itu bisa dilihat di bawah ini:

  • Daimler AG mempunyai 20% saham di Eicher Motors, 10.0% saham di KAMAZ, 10% saham di Tesla Motors, 6.75% saham di Tata Motors dan 3.1% saham di aliansi Renault-Nissan Motors. Perusahaan ini juga dalam tahap menjual kembali 40% sahamnya di Grup McLaren. Proses ini akan selesai tahun 2011.
  • Dongfeng Motor Corporation mempunyai kerjasama dengan beberapa perusahaan otomotif dunia, diantaranya: Honda (Jepang), Hyundai (Korea Selatan), Nissan (Jepang), Nissan Diesel (Swedia), dan PSA Peugeot Citroen (Prancis).
  • Fiat mempunyai 90% saham di Ferrari dan 53.5% saham di Chrysler.
  • Ford Motor Company mempunyai 3% saham di Mazda dan 8,3% saham di Aston Martin.
  • Geely Automobile mempunyai 23% saham Manganese Bronze Holdings.
  • General Motors dan Shanghai Automotive Industry Corporation (SAIC) mempunyai 2 joint ventura, yaitu Shanghai General Motors dan SAIC-GM-Wuling Automobile.
  • Hyundai Kia Automotive Group mempunyai 38.67% saham Kia Motors, turun dari 51% ketika diakuisisi tahun 1998.
  • MAN SE mempunyai 17% saham di Scania.
  • Porsche Automobil Holding SE mempunyai 50.74% saham di Grup Volkswagen. Karena ada proses likuiditas, Grup Volkswagen saat ini dalam proses untuk mengakuisisi Porsche.
  • Renault dan Nissan Motors membentuk aliansi dengan kepemilikan saham silang, Renault memegang 44,3% saham Nissan, dan Nissan memegang 15% saham Renault. Aliansi mereka ini juga memiliki 3,1% saham di Daimler AG.
  • Renault mempunyai 25% saham AvtoVAZ dan 20.5% saham Grup Volvo.
  • Toyota mempunyai 51% saham Daihatsu, dan 16.5% saham Fuji Heavy Industries, induk Subaru.

  1. ^ "World Motor Vehicle Production by Country: 2005 - 2007". OICA. 
  2. ^ "2008 Global Market Data Book", Automotive News, p. 5
  3. ^ Plunkett Research, "Automobile Industry Introduction" (2008)
  4. ^ IBISWorld Newsletter, June 2008, GLOBAL TRENDS Oil – The Crude Reality of Current trends[pranala nonaktif permanen], IBISWorld
  5. ^ "World Motor Vehicle Production: World Ranking of Manufacturers Year 2010" (PDF). OICA. Diakses tanggal 2011-08-12. 
  6. ^ "GM Slips to Number Two Worldwide, Ford to Fourth". The Truth About Cars. Diakses tanggal 2010-06-12. 
  7. ^ "TTAC Announces World's Top Ten Automakers". The Truth About Cars. Diakses tanggal 2010-06-12. 
  8. ^ "Volkswagen Group - Shareholder Structure". Volkswagen Aktiengesellschaft. VolkswagenAG.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-15. Diakses tanggal 22 December 2009. 
  9. ^ Porsche Automobil Holding SE, Stuttgart (20 November 2009). Porsche Supervisory Board agrees on the contracts of implementation. Siaran pers. Diakses pada 22 November 2009.[pranala nonaktif permanen]
  10. ^ Volkswagen Aktiengesellschaft (13 August 2009). Volkswagen Supervisory Board approves Comprehensive Agreement for an Integrated Automotive Group with Porsche. Siaran pers. Diakses pada 22 November 2009. Diarsipkan 2011-07-20 di Wayback Machine.
  11. ^ Nandini Sen Gupta, TNN, Feb 16, 2011, 12.56am IST (2011-02-16). "M&M seals $470m Ssangyong deal - The Times of India". Timesofindia.indiatimes.com. Diakses tanggal 2011-02-25. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)

 

Artikel bertopik industri ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Industri_otomotif&oldid=21249881"