Ikan yang tidak boleh di makan penderita darah tinggi

Ikan yang tidak boleh di makan penderita darah tinggi

Ikan yang tidak boleh di makan penderita darah tinggi
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/NIKCOA

Ilustrasi penyakit hipertensi (tekanan darah tinggi) yang disebabkan konsumsi garam berlebihan.

KOMPAS.com – Pola makan dapat berdampak besar pada tekanan darah Anda.

Makanan asin dan bergula, serta makanan tinggi lemak jenuh bisa meningkatkan tekanan darah.

Artinya, menghindari beragam makanan ini dapat membantu Anda mendapatkan dan mempertahankan tekanan darah yang sehat.

Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?

Sementara, jika Anda sudah memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi, Anda disarankan untuk makan banyak buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian.

Pengidap tekanan darah tinggi juga direkomendasikan untuk menghindari daging merah, garam, serta makanan atau minuman yang mengandung gula tambahan.

Makanan itu bisa membuat tekanan darah tetap tinggi.

Hipertensi sendiri dapat menyebabkan gangguan kesehatan dari waktu ke waktu, termasuk penyakit jantung dan stroke.

Untuk mencegah kondisi medis berbahaya ini, akan sangat baik bagi siapa saja yang menderita darah tinggi untuk mengelola pola makan.

Berikut ini adalah beragam makanan pantangan darah tinggi yang perlu dihindari:

1. Garam atau natrium

“Mengonsumsi makanan tertentu, salah satunya ikan, ternyata bisa membantu menurunkan tekanan darah. Tentu saja, hal ini baik untuk pengidap penyakit hipertensi. Namun, ternyata tidak semua jenis ikan bisa membantu menurunkan tekanan darah.”

Halodoc, Jakarta – Hipertensi bisa ditangani dengan menerapkan pola hidup sehat, termasuk memilih menu makanan tertentu. Salah satu makanan yang disebut bisa membantu menstabilkan tekanan darah adalah ikan salmon. Kabarnya, jenis ikan yang satu ini bisa membantu menurunkan tekanan darah dan menekan risiko peradangan dalam tubuh. 

Seperti diketahui, hipertensi adalah penyakit yang disebabkan oleh tekanan darah yang terlalu tinggi. Kondisi ini terjadi dalam jangka waktu panjang. Kabar buruknya, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dengan baik bisa memicu komplikasi. Penyakit ini bisa meningkatkan risiko terjadi stroke hingga serangan jantung yang mengancam nyawa. 

Baca juga: Cara Tepat Menjaga Tekanan Darah Tetap Normal

Makanan untuk Menurunkan Hipertensi 

Maka dari itu, memilih makanan yang tepat adalah hal yang penting bagi pengidap penyakit ini. Dengan begitu, tekanan darah akan lebih stabil serta risiko munculnya komplikasi bisa dihindari. Salah satu jenis makanan yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan tekanan darah adalah ikan salmon, sebab kaya akan kandungan asam lemak omega-3. 

Kandungan asam lemak omega-3 disebut baik untuk kesehatan tubuh. Selain itu, kandungan lemak sehat ini dipercaya bisa membantu menurunkan tekanan darah. Cara kerjanya adalah dengan menekan peradangan di dalam tubuh. Selain itu, lemak sehat ini juga bisa membantu menurunkan kadar senyawa yang bernama oxylipin, yaitu senyawa yang bisa menyempitkan pembuluh darah. 

Selain salmon, jenis ikan lain yang juga mengandung lemak omega-3 bisa menjadi pilihan makanan untuk dikonsumsi oleh pengidap hipertensi. Orang dengan penyakit ini memang harus menjaga dan memastikan tekanan darah selalu terkontrol. Jika tidak, risiko kerusakan pembuluh darah menjadi lebih besar dan bisa berdampak pada kesehatan organ tubuh lainnya. 

Makanan Lain

Selain mengonsumsi ikan salmon, ada jenis makanan lain yang juga disarankan untuk dikonsumsi agar tekanan darah selalu terkontrol, di antaranya: 

Pengidap hipertensi disarankan untuk banyak mengonsumsi sayuran hijau, seperti brokoli dan bayam. Jenis sayur ini mengandung banyak nutrisi, seperti serat, antioksidan, kalsium, magnesium, kalium, serta potasium. Kandungan nutrisi tersebut bisa menjaga kesehatan pembuluh darah dan mengontrol tekanan darah.

 Selain sayuran hijau, tekanan darah tinggi juga bisa dikontrol dengan konsumsi wortel. Sebab, makanan ini memiliki kandungan senyawa fenolik yang bisa menurunkan tekanan darah.

Baca juga: Catat, 6 Makanan Ini Bisa Menjaga Tekanan Darah 

Mengontrol tekanan darah juga bisa dilakukan dengan banyak mengonsumsi buah-buahan. Ada beberapa jenis buah yang dianjurkan untuk pengidap hipertensi, salah satunya buah bit. Buah ini mengandung nitrat, yaitu senyawa yang dikenal baik untuk melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Selain itu, disarankan juga untuk mengonsumsi jenis buah sitrus, seperti jeruk. 

Jika memiliki riwayat tekanan darah tinggi, cobalah untuk rutin mengonsumsi yoghurt dan susu rendah lemak. Susu kaya akan kandungan kalsium dan bisa membantu menurunkan tekanan darah tinggi. 

Perlu diketahui, selain makanan yang bisa menurunkan tekanan darah, ada juga jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh pengidap hipertensi. Sebab, jenis makanan ini disebut bisa memicu lonjakan tekanan darah. Pengidap penyakit ini sebaiknya membatasi atau menghindari konsumsi makanan tinggi lemak, makanan olahan, minuman tinggi kafein, serta minuman beralkohol. 

Baca juga: 5 Makanan Pantangan untuk Pengidap Hipertensi

Jika tekanan darah tidak kunjung menurun setelah menerapkan pola makan sehat, coba bicarakan pada dokter di aplikasi Halodoc. Bisa jadi, ada hal-hal yang perlu diubah. Hubungi dokter dengan mudah melalui Video/Voice Call atau Chat dan sampaikan gejala yang dialami. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!

Ikan yang tidak boleh di makan penderita darah tinggi
Referensi: 
Verywell. Diakses pada 2021. Using Fish Oil to Reduce High Blood Pressure.
Healthline. Diakses pada 2021. The 17 Best Foods for High Blood Pressure.

Bolehkah makan ikan laut bagi penderita hipertensi? mengingat ikan laut banyak kandungan garamnya. Terima kasih

Lihat Selengkapnya

wanita, 54 Tahun12 Feb 2015, 08:31 WIB

Ikan yang tidak boleh di makan penderita darah tinggi

Dijawab oleh:

dr. Karin Wiradarma

Terima kasih telah menggunakan layanan e-Konsultasi Tanya Dokter Klikdokter.com.

Bagi penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) ataupun penyakit ginjal, kondisi tubuh penderita membutuhkan makanan dengan kandungan garam yang sedikit.

Pengurangan penggunaan garam yang dimaksud bukanlah dilaksanakan pada semua jenis garam, namun pengurangan yang ada lebih kepada maksud pembatasan jumlah garam / natrium klorida (NaCl) dalam makanan disamping penyedap masakan (monosodium glutamat = MSG), serta sodium karbonat. Dimana sangat dianjurkan pada pelaku diet ini untuk mengonsumsi garam dapur (garam yang mengandung iodium) tidak lebih daripada 6 gram per hari atau setara dengan satu sendok teh. Tujuan dari diet ini adalah untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi serta membantu menghilangkan penimbunan garam atau air dalam jaringan tubuh. Sedangkan untuk pengobatan herbal bagi hipertensi, masih harus diteliti lebih lanjut dan belum mendapat persetujuan organisasi medis.

Pada prinsipnya kebanyakan ikan laut memiliki kadar natrium (garam) yang tidak membahayakan pendertia hipetensi. Kecuali pada ikan laut yang sudah melalui proses pengasinan, dalam hal ini contohnya seperti ikan asin yang biasa hadir dalam kuliner Indonesia sehari-hari. Ikan asin bisa membahayakan bagi penderita hipertensi karena mengandung garam (natrium). 

Cukup mudah untuk menjalani diet hipertensi ini, cukup menyesuaikan dengan penyakit yang diderita, membatasi konsumsi kalori, protein serta mineral, serta menyesuaikan garam natrium yang dibutuhkan tubuh.

Untuk memudahkan diet hipertensi cobalah untuk :

  • Tidak meletakkan garam di atas meja makan

  • Pilihlah sayuran yang segar. Makanan yang terdapat di kemasan kaleng banyak mengandung garam. Jika pun mau tidak mau harus mengonsumsi sayuran kaleng maka cuci bersih sayuran dengan air sebelum dikonsumsi untuk mengurangi kandungan garam yang melekat di sayuran tersebut.

  • Pilihlah buah yang segar, karena umumnya buah-buah yang segar memiliki kandungan rendah natrium namun kaya akan kandungan kalium

  • Menambahkan rasa di makanan dengan bumbu atau rempah lainnya seperti bawang putih, bawang merah, jahe, kunyit, salam, gula, atau cuka selain garam.

  • Untuk makanan camilan pilihlah kacang, biskuit, dan makanan camilan lainnya yang tidak mengandung banyak garam.

  • Hindarilah penggunaan saus tomat, terasi, petis, MSG, tauco pada makanan yang akan Anda konsumsi

Demikian penjelasan yang dapat kami sampaikan. Semoga penjelasan kami dapat mencerahkan. 

Salam,