Adapun pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat menurut Abdurrachman ialah kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, good will, kepercayaan, penghargaan dari publik sesuatu badan khususnya dan masyarakat pada umumnya (Suryosubroto, 2004:155).33 Sedangkan menurut Syamsi, hubungan dengan masyarakat adalah untuk mengembangkan opini publik yang positif terhadap suatu badan, publik harus diberi penerangan-penerangan yang lengkap dan obyektif mengenai kegiatan-kegiatan yang menyangkut kepentingan mereka, sehingga dengan demikian akan timbul pengertian darinya. Selain itu pendapat-pendapat dan saran-saran dari publik mengenai kebijaksanaan badan itu harus diperhatikan dan dihargai (suryosubroto, 2004: 155). Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi yang diupayakan oleh sekolah agar dapat diterima di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat. Dan mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah dengan masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah penjalinan hubungan tersebut adalah untuk mensuksekan program- program sekolah yang bersangkutan sehingga sekolah tersebut bisa tetap eksis. Ada hubungan saling memberi dan hubungan saling menerima antara lembaga pendidikan dengan masyarakat sekitarnya. Lembaga pendidikan 32 Wahyosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah,……… hl. 343. 33 Http://Kiflipaputungan.Wordpress.Com/2010/05/21/Administrasi-Hubungan-Sekolah- Dengan-Masyarakat-i/, hl. 2 s/d 3 merealisasi apa yang dicita-citakan oleh warga masyarakat tentang pengembangan putra putri mereka. Hampir tidak ada orang tua siswa atau siswi yang mampu membina sendiri putra putri mereka untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara total, integrative dan optimal seperti yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.34 Disamping layanan terhadap masyarakat berupa pendidikan dan pengajaran terhadap putra putri warga masyarakat, lembaga pendidikan juga menyediakan diri sebagai agen pembaru atau mercu penerang bagi masyarakat. Sustisna 1987:145 mengemukakan maksud hubungan sekolah dengan masyarakat (1)untuk mengembangkan pemahaman tentang maksud- maksud dan sarana-sarana dari sekolah, (2)untuk menilai peogram sekolah, (3)untuk mempersatukan orang tua murid dan guru dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak didik, (4)untuk mengembangkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan sekolah dalam era pembangunan, (5)untuk membangun dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap sekolah, (6)untuk memberitahu masyarakat tentang pekerjaan sekolah, (7)untuk mengarahkan dukungan dan bantuan bagi pemeliharaan dan peningkatan progran sekolah.35 Hubungan sekolah dengan masyarakat sangat besar manfaatnya dan artinya bagi kepentingan pembinaan dukungan moral, dan pemanfaatan masyarakat sebagai sumber belajar. Bagi masyarakat dapat mengetahui berbagai hal mengenai sekolah dan inovasi-inovasi yang dihasilkan, menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam pendidikan, melakukan tekanan, dan tuntutan terhadap sekolah. Hubungan sekolah dengan masyarakat pada hakikatnya merupakan sarana yang sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah. 34 Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesi (Jakarta: 2004), cet, II. hl. 180- 182. 35 Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: 2006), cet. VIII, h. 164- 165 Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta dari pabliknya pada khususnya, sehingga kegiatan oprasional sekolah atau pendidikan semakin efektif dan efesien, demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.36 Demikian pula hasil pendidikan pelaksanaan sekolah akan menjadi harapan bukan dambaan masyarakatnya. Maka kegiatan-kegiatan sekolah juga harus terpadu dengan harapan masyarakat, tak boleh sekolah itu merupakan “menara gading” bagi masyarakat. Sekolah juga merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang tua dan masyarakat. Sekolah harus tetap merupakan bagian tak terpisahkan dari masyarakat, sehingga melalui kegiatan-kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikulernya, sekolah meningkatkan pengetahuan, keterampilan. Kemampuan dan sikap para peserta didiknya agar dapat mempersiapkan dirinya untuk menyongsong tugas-tugasnya di masa depan, serta dapat membangun dirinya demi ikut bertanggung jawab terhadap pembangunan masyarakat, bangsa dan negaranya, baik secara individual maupun secara berkelompok. Adapun sifat kerjasama sekolah dengan masyarakat dapat merupakan: a. Hubungan timbal balik yang menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak. b. Hubungan yang bersifat suka rela berdasarkan prinsip bahwa sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan (integral) dari masyarakat. c. Hubungan yang bersifat kontinyu atau berkesinambungan antara sekolah dengan masyarakat. d. Hubungan keluar kampus atau “exsternal public relation” guna menambah simpati masyarakat terhadap sekolah. 36 e. Hubungan kedalam kampus atau “internal public relation” guna menambah keyakinan atau mempertebal pengertian para sivitas akademika tentang segala pemilikan material dan non material sekolah. Dengan adanya hubungan-hubungan tersebut di atas dapatlah terjalin kreativitas serta dinamika kedua belah pihak yang inovatif. Selain itu dapat memadukan hubungan antara kehidupan sekolah dan kehidupan masyarakat. Hubungan masyarakat dan pendidikan sebagai hubungan fungsional berarti:37 1. Bahwa masyarakat atau Negara adalah subyek yang menentukan secara sadar dan mandiri cita karsa atau tujuan dan keinginan luhur yang akan dilaksanakan dan dicapainya melalui kebijakan, lembaga dan strategi tertentu. Cita-karsa ini bersumber cita dan tujuan hidupnya itu inilah keyakinan hidup suatu bangsa. 2. Bahwa pendidikan baik sebagai usaha, lembaga maupun sebagai program, perwujudannya secara nasional ialah sistem pendidikan nasional wajar bersumber dan ditentukan oleh cita karsa subyek tersebut-karenanya cenderung subyektif, yakni menurut keyakinan dan pandangan hidup serta keperibadian. Hubungan fungsional masyarakat dan pendidikan demikian wajar terjelma di dalam sistem pendidikan nasional Indonesia yang merdeka, dengan mencerminkan nilai-nilai filsafat hidup dan filsafat negaranya sebagai sumber nilai, sumber cita dan keperibadian nasionalnya. 3. Bentuk Kerjasama Sekolah dan Masyarakat Berbagai bentuk kerjasama yang dapat dikembangkan dengan berbagai institusi tersebut antara lain:38 37 Mohamad Nor Syam, filsafat kependidikan dan dasar filsafat kependidikan pancasila, (Surabaya-Indonesia: 1986), Cet.III, hl.350. 38 Http://hmjtarbiyahstail.blogspot.com/2010/01/hubungan-sekolah-dengan- masyarakat.html, hl. 9 1. Pemberian dan atau penggunaan fasilitas bersama. Berbagai fasilitas yang tidak dimiliki oleh sekolah mungkin saja terdapat dan dimiliki oleh lembaga tertentu. Untuk menunjang kegiatan pendidikan sekolah dapat membangun kerjasama dengan pemilik fasilitas tersebut. Misalnya tempat pameran, gedung olah raga dan lain-lain. 2. Pelaksanaan kegiatan peningkatan kemampuan siswa. Misalnya sekolah ingin meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa tentang kesehatan, dapat bekerjasama dengan puskesmas dalam memanfaatkan berbagai fasilitas termasuk fasilitas SDM, ingin melaksanakan pentas seni sekolah dapat bekerjasama dengan lembaga kesenian di masyarakat untuk memanfaatkan berbagai fasilitas kesenian (alat-alat seni, seperti seni tradisional). 3. Pemanfaatan sumber daya manusia secara mutualism, sekolah dapat memanfaatkan sumber daya manusia di masyarakat dan sebaliknya masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sekolah. Sekolah sebagai lembaga atau institusi masyarakat, didirikan oleh masyarakat guna memenuhi kebutuhan masyarakat, yaitu dalam rangka mempersiapkan anggota masyarakat sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat.39 Masyarakat yang dimaksud disini didalamnya termasuk pemerintah atau negara, lembaga-lembaga pemberi kerja serta lembaga-lembaga sosial lainnya yang berkepentingan dengan hasil pendidikan seperti yayasan dan sebagainya. Pada masyarakat modern seperti sekarang ini, sekolah sangat berperan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keahlian khusus agar mampu menjawab tantangan spesialisasi yang semakin luas dan semakin tajam. Sekarang ini sekolah bersama keluarga berupaya menyiapkan generasi muda agar dapat mengaku jabatan dan mengisi lapangan kerja yang semakin bervariasi. 39 Pengaruh timbal balik antara sekolah dan keluarga ini terwujudkan melalui kerjasama yang erat antara keduanya guna kepentingan pendidikan anak.40 Dalam kaitannya dengan pendidikan seorang anak, sekolah hanyalah pembantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga, karena sebenarnya pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak adalah dalam keluarga, tetapi karena keterbatasan waktu dan kemampuan orang tua dalam mendidik anaknya maka memerlukan bantuan sekolah. Pendidikan anak dalam keluarga jauh berbeda dengan pendidikan bagi anak yang dilaksanakan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan di sekolah dilakukan secara formal dengan perangkat aturan dan ketentuan yang harus diikuti dan dipatuhi oleh sianak dan pihak orang tua. Kerjasama yang diharapkan dari pihak orang tua atau keluarga ialah: 1. Orang tua harus menghargai dan mempercayai sekolah (pendidik) yang menggantikan tugasnya dalam mendidik anak-anaknya selama di sekolah. 2. Orang tua harus menunjukan kerjasamanya dengan memperhatikan sekolah anaknya, dengan selalu memberikan dorongan dan perhatian terhadap cara belajar anaknya di rumah, membuat pekerjaan rumah, dan pelaksanaan tugas-tugas sekolah lainnya. 3. Mendukung dan mematuhi semua usaha dan kebijakan atau ketentuan sekolah baik yang menyangkut biaya pengelolaan sekolah maupun guna upaya peningkatan pendidikan anak-anak seperti SPP dan sumbangan guna keperluan pendidikan lainnya yang di perlukan sekolah. 4. Mengikuti undangan atau rapat yang di selenggarakan sekolah yang sebenernya acaranya menyangkut kepentingan pendidikan anak- anaknya. Untuk kerjasama antara pihak sekolah dengan orang tua banyak cara yang dapat dilakukan, antara lain: 1. Mengadakan kunjungan kerumah anak didik. 40 2. Mengundang orang tua kesekolah. 3. Mengadakan case conference yaitu rapat atau konferensi mengenai kasus-kasus anak didik yang bisa digunakan dalam bimbingan penyuluhan. 4. Mengaktifkan badan pembantu sekolah atau POMG (persatuan orang tua murid dan guru) yang tujuannya ialah membantu, memelihara sekolah supaya sekolah itu hidup subur sehingga lebih sanggup melaksanakan tugasnya. Ada pengaruh timbal balik antara sekolah dengan masyarakat yaitu masyarakat itu maju karena sekolah, dan sekolah maju hanya dapat dijumpai dalam masyarakat yang maju. Hal itu sejalan dengan pendapat ilmu sosiologi pendidikan yang menyatakan bahwa sekolah sebagai institusi masyarakat itu berfungsi sebagai “the agent of social changes”, yaitu sekolah berfungsi sebagai agen pembaharuan atau kemajuan masyarakat. Menurut Sanapiah Faisal, ada 4 macam pengaruh yang dapat di lakukan sekolah guna mengembangkan masyarakat dilingkungannya, yaitu: a. Mencerdaskan kehidupan masyarakat semua pengetahuan yang di berikan sekolah ditunjukan untuk mengembangkan intelek yang akhirnya dapat mencerdaskan kehidupan anak sebagai anggota masyarakat. b. Membawa virus pembaharuan bagi perkembangan masyarakat program pendidikan disekolah selain untuk meningkatkan kecerdasan, juga mengupayakan transformasi pengetahuan baru, teknologi baru, pemikiran-pemikiran inovatif yang fungsional guna peningkatan kualitas hidup masyarakat. c. Melahirkan warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan kerja di lingkungan masyarakat sekolah, membekali dan menyiapkan kesiapan kerja dengan memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang hal itu dapat dilihat dalam program pendidikan atau isi kurikulum pendidikan sekolah. d. Melahirkan sikap-sikap positif dan kontruktif bagi warga masyarakat, sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis di tengah-tengah masyarakat. Sikap-sikap positif dan kontruktif yang di perlukan untuk hidup bernegara dan bermasyarakat, di tanamkan sekolah melalui pendidikan pancasila, pendidikan agama dan pendidikan kewarga negaraan dan lain-lainnya. Adapun pengaruh masyarakat terhadap sekolah dapat dikemukakan sebagai berikut: a. Mempengaruhi orentasi dan tujuan pendidikan, sekolah merupakan institusi yang di lahirkan dari, oleh dan untuk masyarakat. b. Mempengaruhi proses pendidikan di persekolahan, bagaimana berlangsungnya proses pendidikan di sekolah juga tidak terlepas dari pengaruh masyarakat. c. Mengawasi dan membiayai pendidikan sekolah, masyarakat sangat berkepentingan dengan sekolah, karena sekolah selain diharapkan sebagai agen pembaharu watak masyarakat, juga sekolah di harapkan mampu mempersiapkan anggota-anggota masyarakat yang sesuai dengan harapan masyarakat, karena itu wajar jika masyarakat ikut membiayai dan mengawasi jalannya pendidikan di sekolah. Kegiatan kerjasama Agar kerjasama lembaga pendidikan dengan masyarakat efektif, mendapat respon yang positif dari masyarakat, Stoop mengusulkan agar bentuk program itu memenuhi syarat berikut (1981, h. 465): (1)Jujur, (2)Mulia, (3)Mencakup segala yang diperlukan, (4)Komprehensif, (5)Sensitif terhadap masyarakat, dan (6)Dapat dipahami oleh mereka.41 Program yang sensitif adalah program yang mudah menyentuh hati masyarakat. Sensitivitas bias mengarah ke hal-hal yang negatif bias juga ke hal-hal yang positif. Lembaga pendidikan hendaknya berusaha agar sensitifitas itu mengarah ke positif. 41 Peningkatan uang SPP atau dana bantuan pendidikan misalnya adalah sangat sensitif tehadap masyarakat yang kurang mampu, tetapi dengan pendekatan yang baik dan terbuka manajer diharapkan dapat mempertahankan partisipasi masyarakat bersangkutan. Program-program diharapkan bersifat sensitif maksudnya adalah agar program-program itu diterima dengan senang hati oleh masyarakat. Jones menyebutkan lima cara lembaga pendidikan mengadakan kontak hubungan dengan masyarakat yaitu: (1)Melalui aktifitas-aktifitas kurikuler, (2)Aktifitas-aktifitas para pengajar, (3)Ekstra kurikuler, (4)Kunjungan masyarakat atau para orang tua ke lembaga pendidikan, dan (5)Melalui media masa. Kegiatan proses belajar mengajar dapat dipakai alat untuk menghubungkan lembaga pendidikan dengan masyarakat. Kegiatan itu bisa berupa mencari bahan-bahan pelajaran di masyarakat, mengamati obyek-obyek di masyarakat, Tanya jawab tentang sesuatu dengan warga masyarakat, magang, dan melakukan penelitian. Selain hubungannya dengan proses belajar mengajar aktivitas siswa atau mahasiswa ini dapat pula dihubungkan dengan usaha penyebaran informasi tentang lembaga pendidikan ke masyarakat. Aktivitas yang erat kaitannya dengan belajar di masyarakat ialah kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler. Tempat belajar ini tidak selalu di halaman sekolah/kampus, melainkan seringkali di masyarakat. Beberapa aktivitas para pengajar yang berkaitan dengan usaha memajukan hubungan lembaga dengan masyarakat ialah: (1)Mengunjungi rumah-rumah dalam rangka memecahkan masalahpendidikan atau membina persahabatan, (2)Menunjukan sikap positif terhadap orang tua tentang kemajuan secara tertulis atau lewat telepon, (3)Bekerjasama dengan masyarakat mengembangkan kebijakan pekerjaan rumah para putra mereka, (4)Berusaha mencari jalan untuk memperbaiki komunikasi antara lembaga dengan masyarakat, (5)Menghargai warga masyarakat yang terampil dengan cara memanfaatkannya sebagai nara sumber (National School Relation Association, 1976, hl. 26). Teknik-teknik yang dapat dipakai dalam kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat antara lain yang penting adalah:42 a). Teknik Langsung Teknik langsung dapat dilaksanakan dengan (a)tatap muka kelompok (misalnya dalam rapat) dan tatap muka individual (misalnya kunjungan pribadi), (b)melalui surat kepada orang tua siswa, dan (c)melalui media massa. b). Teknik Tidak Langsung Yang dimaksud dengan teknik tidak langsung di sini adalah kegiatan- kegiatan yang secara tidak sengaja dilakukan oleh pelaku atau pembawa pesan akan tetapi mempunyai nilai positif untuk kepentingan husemas. 4. Fungsi Kerjasama Sekolah dan Masyarakat Fungsi pokok kerjasama sekolah dengan masyarakat adalah menarik simpati masyarakat umumnya serta publik khususnya, sehingga dapat meningkatkan relasi serta animo pada sekolah tersebut. Hal ini akan membantu sekolah mensukseskan program-programnya. Sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Fungsi kerjasama sekolah dengan masyarakat diantarnya sebagai berikut:43 a. Mengatur kerjasama sekolah dengan orang tua. b. Memelihara hubungan baik dengan komite sekolah. c. Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga- lembaga pemerintah, swasta dan organisasi nasional. d. Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui bermacam-macam tehnik komunikasi (Majalah, surat kabar dan mendatangkan sumber). Lembaga pendidikan sesungguhnya melaksanakan fungsi rangkap terhadap masyarakat yaitu pemberi layanan dan sebagai agen pembaru 42 Prof.Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,M.Sc, Profesi Keguruan, (Jakarta:1999), cet. I, hl, 196-197. 43 Http://Kiflipaputungan.Wordpress.Com/2010/05/21/Administrasi-Hubungan-Sekolah- Dengan-Masyarakat-I/ hl, 5. atau penerang, yang oleh Stoop disebut sebagai fungsi layanan dan fungsi pemimpin (1981,h. 463-464).44 Fungsi layanan itu tidak hanya terbatas kepada pemberian pendidikan dan pengajaran kepada para putra warga masyarakat, tetapi juga melayani aspirasi daerah-daerah lain tidak sama, yang membuat masing-masing daerah memiliki kebutuhan sendiri-sendiri. Secara lebih jelasnya maka husemas ini dapat dilihat dari fungsi, tujuan, manfaat, dan bentuk-bentuk oprasionalnya.45 Berdasarkan pengertian husemas yang telah disebutkan diatas/muka, maka fungsi pokok dari husesmas adalah menarik simpati masyarakat pada umumnya serta publik (masyarakat terdekat dan langsung terkait) khususnya, sehingga dapat meningkatkan relaksi serta animo masyarakat terhadap sekolah tersebut, yang pada akhirnya menambah “income” bagi sekolah yang bermanfaat bagi bantuan terhadap tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan dari hubungan sekolah adalah meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat, sehingga prestise (wibawah) dapat meningkatkan pula. Manfaat dari hubungan sekolah dan masyarakat dengan demikian adalah menambah simpati masyarakat yang dapat meningkatkan harga diri (prestise) sekolah, serta dukungan masyarakat terhadap sekolah secara spiritual dan material atau financial. Terutama di mata atasan langsung (kanwil depdikbud) dapat meningkatkan nilai kreditasinya (khususnya bagi sekolah swasta), sedang bagi sekolah Negara akan dapat meningkatkan tingkat “favorit”nya. Bentuk-bentuk oprasional dari hubungan sekolah bias bermacam- macam tergantung pada kreativitas sekolah, kondisi dan situasi sekolah, fasilitas, dan sebagainya. 44 Made pidarta, manajemen pendidikan Indonesia,…….. hl, 181. 45 Keluarga sebagai kesatuan hidup bersama, menurut ST.Vembrianto, mempunyai 7 fungsi yang ada hubungannya dengan kehidupan si anak; yaitu:46 1. Fungsi biologik; yaitu keluarga merupakan tempat lahirnya anak-anak secara biologis anak berasal dari orang tuanya. 2. Fungsi afeksi yaitu: keluarg merupakan tempat terjadinya hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan dan afeksi (penuh rasa kasih sayang dan rasa aman). 3. Fungsi sosialisasi dalam keluarga anak mempelajari pola-pola tingkah laku, sikap, fungsi afeksi yaitu: fungsi keluarga dalam membentuk keperibadian anak. 4. Fungsi sosialisasi yaitu: Fungsi keluarga dalam membentuk keperibadian anak. Melalui interaksi keyakinan, cita-cita dan nilai-nilai dalam masyarakat dalam rangka perkembangan keperibadiannya. 5. Fungsi rekreasi yaitu: Keluarga merupakan tempat/medan rekreasi bagi anggotanya untuk memperoleh afeksi, ketenangan dan kegembiraan. 6. Fungsi keagamaan yaitu: Keluarga merupakan pusat pendidikan, upacara dan ibadah agama bagi para anggotanya, di samping peran yang dilakukan institusi agama. 7. Fungsi perlindungan yaitu: keluarga berfungsi memelihara, merawat dan melindungi si anak baik fisik maupun sosialnya. Ketujuh fungsi keluarga tersebut sangat besar peranannya bagi kehidupan dan perkembangan keperibadian si anak. oleh karena itu harus diupayakan oleh para orang tua sebagai realisasi tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik primer/kodrat. 5. Tujuan Kerjasama Sekolah dan Masyarakat Sebagai bahan perbandingan tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat yang dikemukakan oleh L. Hagman sebagai berikut:47 46 Drs. H.M.Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan,……, hl, 15-16 47 1. Untuk memperoleh bantuan dari orang tua murid atau masyarakat. Untuk melaporkan perkembangan dan kemajuan, masalah dan prestasi- prestasi yang dapat dicapai sekolah. 2. Untuk memajukan program pendidikan. 3. Untuk mengembangkan kebersamaan dan kerjasamanya yang erat, sehingga segala permasalahan dan lain-lain dapat dilakukan secara bersama dan dalam waktu yang tepat. Dari berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan sekolah dengan masyarakat sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan: 1. Kualitas pembelajaran. Kualitas lulusan sekolah dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor hanya akan dapat tercipta melalui proses pembelajar di kelas maupun di luar kelas. Proses pembelajaran yang berkualitas akan dapat dicapai apabila didukung oleh berbagai pihak termasuk orang tua murid atau masyarakat. 2. Kualitas hasil belajar siswa. Kualitas belajar siswa akan tercapai apabila terjadi kebersamaan persepsi dan tindakan antara sekolah, masyarakat dan orang tua siswa. Kebersamaan ini terutama dalam memberikan arahan, bimbingan dan pengawasan pada anak/murid dalam belajar. Karena itu peningkatan kemitraan sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat merupakan prasyarat yang tidak dapat ditinggalkan dalam konteks peningkatan mutu hasil belajar. 3. Kualitas pertumbuhan dan perkembangan peserta didik serta kualitas masyarakat (orang tua murid) itu sendiri. Kualitas masyarakat akan dapat dibangun melalui proses pendidikan dan hasil pendidikan yang handal. Lulusan yang berkualitas merupakan modal utama dalam membangun kualitas masyarakat di masa depan. 4. Ini berarti segala program yang dilakukan dalam kegitan hubungan sekolah dengan masyarakat harus mengacu pada peningkatan kualitas pembelajaran, kualitas hasil belajar dan kualitas pertumbuhan atau perkembangan peserta didik. Apabila hal tersebut dapat kita lakukan, Humas.htm maka persepsi masyarakat tentang sekolah akan dapat dibangun secara optimal. Ditinjau dari kepentingan sekolah, pengembangan penyelenggaraan hubungan sekolah dan masyarakat bertujuan untuk:48 a. Memelihara kelangsungan hidup sekolah. b. Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan. c. Memperlancar proses belajar mengajar. Sedangkan jika ditinjau dari kebutuhan masyarakat itu sendiri, tujuan hubungannya dengan sekolah adalah untuk: a. Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam bidang mental-spiritual. b. Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat. c. Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat. d. Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang makin meningkat kemampuannya. Secara lebih kongkret lagi, tujuan diselenggarakan hubungan sekolah dan masyarakat adalah: a. Mengenal pentingnya sekolah bagi masyarakat. b. Mendapatkan dukungan dan bantuan morel maupun financial yang diperlukan bagi pengembangan sekolah. c. Memberikan infornasi kepada masyarakat tentang isi dan pelaksanaan program sekolah. d. Memperkaya atau memperluas program sekolah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. e. Mengembangkan kerjasama yang lebih erat antara keluarga dan sekolah dalam mendidik anak-anak. Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat dapat ditinjau dari dua dimensi, yaitu kepentingan sekolah dan kebutuhan masyarakat.49 48 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung : 2004), cet. 13, hl. 189-190 Berdasarkan dimensi kepentingan sekolah, hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan untuk (a)memelihara kelangsungan hidup sekolah, (b)meningkatkan mutu pendidikan disekolah, (c)memperlancar kegiatan belajar-mengajar, dan (d)memperoleh bantuan dan dukungan dari masyarakat dalam rangka pengembangan dan pelaksanaan program- |