Juli 12, 2020
Assalamu alaikum wr.wb.. Kali ini infonongol ingin berbagi pengalaman untuk kita semua, dimana artikel ini menceritakan pengalaman pribadi sekaligus pelajaran untuk saya .......
Oh... ia apakah kalian tau tentang seni membuat janur . Hmm sebagian dari kalian pasti pernah atau bisa membuat seni hiasan dari janur kelapa, nah itu lah yang saya akan berbagi pengalaman yang saya rasakan .
Nah setelah saya telusuri sambil ngulik di media beginiloh seni pembuatan janur ... yuk di simak
Alat alat yang dibutuhkan untuk cara membuat janur pernikahan yaitu,
Panduan membuat janur untuk Hiasannya :
Kembar Mayang dalam acara resepsi pernikahan cara membuat janur Kembar Mayang dibuat 2 (dua) buah yang sama jenisnya, Kembar Mayang ini melambangkan bahwa Pengantin harus sama perasaan, hati dan kehendaknya masalahnya 2 (dua) orang jadi satu. Bagian-bagian kembar Mayang adalah : Mayang Sari / Gagar Mayang
Mayang sari/gagar mayang adalah hiasan janur yang biasanya ditempatkan di samping kanan dan kiri kursi Pelaminan, biasanya cara membuat janur Mayang sari tingginya kira-kira 180 cm, jumlahnya 2 buah, bentuknya boleh sama dan boleh tidak tergantung selera sipembuat, dan pada bagian ujung atas dihias dengan dengan buah-buahan atau bunga hidup. Bagian bagian Mayang Sari / Gagar Mayang
Umbul umbul / PenjorUmbul-umbul / penjor atau layur biasanya dipasang di depan rumah atau didepan gang masuk menuju tempat hajatan, Umbul-umbul ini sebagai pertanda bahwa disitu ada hajatan/ acara resepsi, Pada Prinsipnya cara membuat janur umbul-umbul ini sama prinsipnya dengan pembuatan Kembar mayang atau mayang sari, hanya bedanya terletak pada medianya saja, Kalau Umbul-umbul dibuat pada sebatang bambu yang panjangnya sampai ujung. Baca juga: henna pengantin simple dan cantik
Ok sampai disini info kalai ini, semoga bermanfaat, dan juga menjadi kanal inspirasi anda. untuk memperaktekannya silahkan lihat di channel wawah tv
Pada setiap praktik upacara adat dan tradisi pernikahan tentu saja punya runtutan prosesi yang dijalani dan perlengkapan yang dibutuhkan. Tak terkecuali dalam rangkaian pernikahan adat Jawa, para calon mempelai mungkin sudah tidak asing dan bahkan hafal setiap runtutan prosesi yang akan mereka jalani. Baca Juga Filosofi Wajik Ketan Jawa Jajanan Tradisional Yang Penuh Makna Mempelai pengantin yang menikah dengan adat Jawa melangsungkan beberapa acara terlebih dahulu. Acara tersebut dinamai dengan ‘prosesi hajatan’. Hajatan orang Jawa khususnya pernikahan tentu membutuhkan perlengkapan maupun bahan-bahan khusus. Baca Juga Raden Mas Panji Sosrokarto (Kakak RA Kartini) Sang Pangeran Jenius Dari Timur Bahan dan perlengkapan khusus, janur adalah salah satunya. Jika kamu tinggal di daerah Jawa, Bali, atau Sunda, tentu tidak asing lagi dengan istilah janur kuning. Pelepah daun muda berwarna kuning keputihan ini berasal dari daun muda pohon kelapa yang tumbuh subur banyak dijumpai di Indonesia. Janur telah jamak dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai hal. Diantaranya adalah keperluan kuliner seperti pembuatan bungkus ketupat, ritual tradisi, keagamaan, hingga elemen estetika dekoratif. Ngomong-ngomong tahukah kamu apa saja perlengkapan pernikahan dalam tata cara tradisi Jawa yang menggunakan janur sebagai bahan utamanya. Berikut ini akan kami bahas perlengkapan pernikahan tradisi adat masyarakat Jawa yang menggunakan janur sebagai bahan utamanya serta makna filosofis yang terkandung di dalamnya.
Janur (dari bahasa Jawa ꦗꦤꦸꦂ) Janur adalah daun muda dari beberapa jenis tanaman palma besar terutama kelapa, enau dan rumbia. Janur akrab dalam kehidupan masyarakat Nusantara sering dipakai sebagai alat kehidupan sehari-hari. Asal kata ‘janur’ berasal dari bahasa Jawa yang mengambil unsur serapan bahasa Arab, yakni "sejatining nur" yang berarti (sejatinya cahaya, cahaya illahi, cahaya sejati, penerang) yang bermakna mencapai tujuan yaitu menggapai cahaya Ilahi. Sementara kata ‘kuning’ maknanya adalah sabda dadi, yang artinya berharap semua keinginan dan harapan dari hati atau jiwa yang bersih dan tulus akan terwujud. Dengan demikian, janur kuning mengisyaratkan harapan yang mulia untuk selalu mendapatkan ridho Ilahi. Baca Juga Tahukah Kamu Arti Atau Makna Dari Petilasan?
Di sinilah esensi sesungguhnya yang ada pada janur kuning yang dipahami oleh masyarakat Jawa. Janur dimaknai sebagai "Sejatining Nur" (sejatinya cahaya, cahaya illahi, cahaya sejati, cahaya penerang). Warnanya yang putih kekuningan melambangkan cahaya terang dan harapan yang memiliki hajat agar niat nya diridhai Allah, diberi cahaya terang dalam hidupnya kedepannya, diberi kemudahan dimasa-masa mendatang. Janur merupakan cikal daun kelapa, pohon kelapa sendiri merupakan tanaman yang dikenal semua bagian dari pohonnya berguna dari mulai buah, bunga (manggar) , daun, lidi, hingga batangnya. Khususnya dalam upacara pernikahan, janur melambangkan cahaya dan cikal bakal (membangun) kehidupan baru dan lahirnya kehidupan baru yang diharapkan menjadi berkah dan bermanfaat untuk keluarga dan sesama.
Janur yang lentur dan luwes dan dapat dibentuk menjadi bentuk-bentuk unik dan hiasan yang indah bahkan bungkus makanan (kembar mayang, penjor, ketupat) melambangkan keluwesan pribadi manusia dalam menghadapi tantangan jaman, kehidupan, tak mudah putus asa, dan mampu bergerak dinamis dalam menjalani hidup. Janur merupakan bagian dari tumbuhan / tanaman merupakan simbol perlambang bahwa manusia hidup berdampingan dengan alam dan harus menjaga keseimbangan dan kelestarian alam.
Janur yang telah dipisahkan dari tangkai daun serta tulang anak daunnya dapat dianyam atau dirangkai menjadi bermacam-macam bentuk dalam seni merangkai janur. Janur juga dianyam dan dipakai untuk membungkus makanan, karena tahan panas dan kuat. Berikut ini adalah pemanfaatan janur yang sering ditemui dalam upacara adat khususnya pernikahan tradisi masyarakat Jawa. 1. Gegar Mayang atau Mayang Sari
Gegar Mayang atau Mayang Sari lumrah ditemui pada momen acara pernikahan masyarakat Jawa. Seni merangkai janur yang satu ini biasanya ditempatkan di samping kanan dan kiri kursi pelaminan. Mayang sari tingginya kira-kira 180 cm, jumlahnya 2 buah, bentuknya boleh sama atau berbeda tergantung selera. Bagian-bagiannya sendiri terdiri dari mahkota (kipas, buah-buahan dan bunga), badan bagian atas, badan bagian bawah dan tatakan. Pada bagian ujung atasnya dihias dengan buah-buahan atau bunga hidup. 2. Kembar mayang
Pada acara adat pernikahan Jawa sepasang hiasan kombinasi janur, buah-buahan, serta bunga-bungaan dipajang di tepi pelaminan pada upacara perkawinan, yang disebut kembar mayang "mayang sepasang" sebagai simbol penyatuan dua individu dalam wadah rumah tangga
Tarub yang dipasang di pagar atau pintu masuk memiliki arti sebagai atap sementara atau peneduh rumah. Pemasangan tarub ini dibarengi dengan pemasang bleketepe ini sebagai penanda rumah sedang melakukan acara pernikahan. Tarub adalah hiasan melengkung pada gapura / pintu masuk acara hajatan adat pernikahan. Tarub biasanya ditempatkan di pintu masuk acara pernikahan yang dilewati pengantin, iring-iringan tamu dan keluarga (biasanya jadi tempat dimana acara adat pasrah tampi pengantin dilaksanakan). Tarub didekorasi dengan janur yang dianyam sedemikian rupa, biasanya juga dihias dengan bunga-bungaan serta tuwuh atau hasil bumi biasanya pisang, kelapa, padi dan lain sebagainya. 4. Bleketepe
Sebelum memulai segala prosesi adat orang Jawa yang ingin mengadakan acara pernikahan harus melewati prosesi pasang tarub, bleketepe, dan tuwuhuan. Upacara adat ini lah yang mengawali setiap pernikahan adat Jawa. Bleketepe, tarub, dan tuwuhan ini juga jadi simbol tolak bala. Bleketepe yang terbuat dari anyaman daun kelapa ini akan dipasangkan dengan tuwuhan. Tuwuhan dipasang di kiri dan kanan gerbang biasanya isinya adalah tumbuh-tumbuhan. Salah satu yang wajib ada adalah pisang raja, kelapa muda, batang padi, dan janur. Pemasangan bleketepe, tarub, dan tuwuhan ini berisi harapan pasangan yang akan segera menikah. Diharapakan calon pengantin memperoleh keturuan yang sehat, berbudi baik, berkecukupan dan selalu bahagia Baca Juga Toleransi Dalam Falsafah Ajaran Hidup Masyarakat Jawa5. Umbul umbul / penjor
Umbul-umbul atau Penjor adalah bambu yang dihias dengan janur sebagai penanda lokasi hajatan atau acara. Biasanya diletakkan sebagai dekorasi di ujung jalan sebagai pertanda menuju tempat acara. Memiliki nilai seni yang tinggi serta nilai budaya yang luar biasa. 6. Bungkus makanan
Janur merupakan cikal daun kelapa, pohon kelapa sendiri merupakan tanaman yang dikenal semua bagian dari pohonnya berguna dari mulai buah, bunga (manggar) , daun, lidi, hingga batangnya. Janur seringkali dimanfaatkan sebagai bungkus makanan misalnya ketupat atau kupat, lepet ketan dll.
|