Hewan tersebut memiliki sistem kelistrikan yang terdapat pada bagian

Seperti manusia, hewan menghasilkan listrik sebagai impuls rangsang dalam tubuhnya untuk menanggapi rangsangan, bergerak, berburu mangsa, melawan predator, atau bahkan navigasi. Meskipun pada umumnya arus listrik yang dihasilkan sangat lemah, namun ada beberapa hewan yang dianugerahi keistimewaan oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga mampu menghasilkan arus listrik yang sangat kuat. Hewan apa sajakah yang mampu menghasilkan arus listrik yang kuat? 

a. Ikan Belalai Gajah

Ikan belalai gajah memiliki mulut yang panjang menyerupai bentuk belalai gajah. Ikan ini dilengkapi dengan organ khusus, yang disusun oleh ribuan sel electroplax, pada bagian ekor yang mampu menghasilkan listrik statis bertegangan tinggi.

Sel electroplax merupakan sel yang menghasilkan muatan negatif pada bagian dalam dan muatan positif pada bagian luar saat ikan belalai gajah dalam keadaan beristirahat. Arus listrik akan muncul pada saat otot ikan berkontraksi, pada saat itu pula ikan mampu mendeteksi keberadaan predator dan mangsa.

Ikan pari elektrik mampu mengendalikan tegangan listrik yang ada pada tubuhnya. Kedua sisi kepala ikan pari elektrik mampu menghasilkan listrik hingga sebesar 220 volt. Besar tegangan ini sama seperti besar tegangan listrik yang ada di rumah.

Hewan tersebut memiliki sistem kelistrikan yang terdapat pada bagian


Gambar  .Hiu Kepala Martil

Sumber: apakabardunia.com 

Hiu kepala martil memiliki ratusan ribu elektroreseptor atau sel penerima rangsang listrik. Hiu kepala martil mampu menerima sinyal listrik hingga setengah milyar volt. Hiu kepala martil biasa menggunakan kemampuan mendeteksi sinyal listrik untuk mengetahui letak mangsa di bawah pasir, menghindari keberadaan predator, dan untuk mendeteksi arus laut yang bergerak sesuai medan magnet bumi.

d. Echidnas

Echidnas memiliki moncong memanjang yang berfungsi sebagai pengirim sinyal- sinyal listrik untuk menemukan serangga (mangsa). Elektroreseptor Echidnas terus menerus dibasahi agar lebih mudah untuk menghantarkan listrik. Hal inilah yang menyebabkan kebanyakan hewan yang memiliki sistem elektroreseptor berasal dari perairan. 

Penelitian menunjukkan bahwa belut listrik dapat menghasilkan kejutan tanpa lelah selama satu jam. Besarnya jumlah energi listrik yang dihasilkan tersebut diyakini dapat membunuh manusia dewasa.

Lele air tawar yang berasal dari perairan tropis di Afrika ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan listrik hingga sebesar 350 volt. Besarnya energi yang dihasilkan lele elektrik sama seperti energi listrik yang diperlukan untuk menyalakan komputer selama 45 menit.

sumber: modul belajar mandiri pppk ipa biologi , Pembelajaran 4. Pendengaran, Penglihatan, dan Kelistrikan pada Manusia dan Hewan, Kemdikbud

Bagikan Artikel

Hewan tersebut memiliki sistem kelistrikan yang terdapat pada bagian

Hewan tersebut memiliki sistem kelistrikan yang terdapat pada bagian
Lihat Foto

Walt Disney Pictures

Sebuah ikan black seadevil pada film Finding Nemo merupakan salah satu ikan yang ada di dunia nyata yang dapat menghasilkan cahaya.

KOMPAS.com - Pernahkah kamu menonton film finding nemo? Ingatkah dengan ikan pada gambar tersebut yang bercahaya di laut dalam.

Ikan tersebut benar adanya,bernama anglerfish dan bisa menghasilkan listrik untuk membuat cahaya! Tidak hanya ikan anglerfish, beberapa hewan juga bisa menghasilkan listrik ataupun mendeteksi listrik.

Ikan Lele Listrik

KOMPAS.com/RIGEL RAIMARDA Belut listrik

Dilansir dari ThoughtCo, ada 19 jenis ikan lele yang dapat memproduksi listrik tegangan tinggi yaitu 350 volt sementara tegangan listrik PLN di Indonesia adalah 220 volt.

Ikan lele listrik banyak ditemukan hidup di Afrika, tempatnya di perairan sungai nil.

Baca juga: Spesies Baru Belut Listrik Ditemukan, Berdaya Sengat Hingga 860 V

Ikan Hidung Gajah

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Ikan hidung gajah

Ikan hidung gajah memiliki dagu yang panjang dan dapat mendeteksi medan listrik.

Ikan hiudng gajah melepaskan listrik dari sel electropax pada ekornya dan menyebarkan medan listrik ke sekitarnya.

Saat ada mangsa ataupun predator yang bergerak, ikan hidung gajah akan merasakannya karena dagunya menangkap medan listrik yang berubah.

Beberapa jenis hewan memiliki cara unik dan khusus yang dapat mereka gunakan untuk bertahan hidup, salah satunya adalah menggunakan listrik. Ya, beberapa hewan berikut dapat menggunakan listrik berdaya rendah untuk membantu mereka dalam berburu, melindungi diri, hingga sebagai penunjuk arah (navigasi).

Inilah lima spesies hewan penghasil listrik dan dapat menggunakan listrik dari tubuhnya, apa saja ya? 

Hewan tersebut memiliki sistem kelistrikan yang terdapat pada bagian
Hewan tersebut memiliki sistem kelistrikan yang terdapat pada bagian
asknature.org

Lebah madu timur atau Apis cerana merupakan salah satu spesies hewan yang dapat menghasilkan listrik dari sinar Matahari, seperti dicatat dalam National Geographic. Lebah jenis ini memiliki bagian tubuh yang dapat menangkap tenaga surya, yang dinamakan 'sel surya'.

Penelitian dan studi yang dilakukan di Universitas Tel-Aviv, Israel, mengungkap bahwa lebah madu timur memiliki pigmen di jaringan tubuh luarnya yang berwarna kuning, dan pigmen tersebut dapat digunakan untuk menjebak cahaya Matahari.

Cahaya Matahari tersebut diubah menjadi energi listrik dalam bagian tubuhnya yang lain, yakni pigmen cokelat. Hal ini membuat lebah madu timur menjadi satu-satunya spesies yang dapat mengubah cahaya Matahari menjadi energi listrik secara alami.

Para ilmuwan dan ahli satwa mengatakan bahwa energi listrik yang dihasilkan dari tubuh lebah tersebut dapat digunakan sebagai navigator atau petunjuk arah, terutama pada saat cuaca buruk.

Baca Juga: Unik, 6 Hewan Ini Tidak Berkerabat Dekat dengan Hewan Lain 

Hewan tersebut memiliki sistem kelistrikan yang terdapat pada bagian
Hewan tersebut memiliki sistem kelistrikan yang terdapat pada bagian
animals.net

Hiu kepala martil adalah spesies hiu dari famili Sphyrnidae. Spesies ini memiliki cara khusus dalam berburu, yakni dengan menggunakan pori-pori sensor electrolocation. Sensor yang dinamakan Ampullae of Lorenzini ini dapat membantu hiu kepala martil berburu dengan medan listrik.

Dengan menggunakan medan listrik dan menyebarkan reseptor di area sekitarnya, hiu martil dapat berburu secara efektif dan efisien, seperti dicatat dalam New Scientist. Makanan kesukaan hiu martil adalah ikan kecil, cumi-cumi, dan pari.

Sebetulnya spesies hiu putih besar juga dapat mendeteksi medan listrik dari mangsanya. Namun, kemampuan hiu putih dalam menghasilkan listrik dan menggunakan reseptor, masih tidak sebaik hiu martil.

Hewan tersebut memiliki sistem kelistrikan yang terdapat pada bagian
Hewan tersebut memiliki sistem kelistrikan yang terdapat pada bagian
sandiegozoo.org

Ekidna juga biasa disebut sebagai babi duri atau landak semut, yang merupakan hewan asli dari Papua dan Australia. Ekidna merupakan spesies yang cukup unik, karena merupakan mamalia namun bertelur.

Makanan kesukaan ekidna adalah semut. Dengan kuku yang cukup panjang, ekidna dapat dengan mudah menggali dan membongkar kayu untuk mencari sarang semut. Selain semut, rayap juga menjadi salah satu menu favorit ekidna.

Laman BBC Earth mencatat bahwa ekidna merupakan mamalia darat yang dapat menghasilkan listrik dari reseptor yang ada di moncongnya, namun dalam jumlah yang sangat minimal dan hampir tidak terasa.

Kemampuan ini sangat dibutuhkan oleh ekidna untuk keperluan berburu semut atau rayap yang ada di dalam tanah. Selain itu, moncong ekidna dapat mendeteksi arus listrik kecil yang dapat ia gunakan untuk menentukan arah pada saat ia berada di bawah tanah atau lumpur.

Hewan tersebut memiliki sistem kelistrikan yang terdapat pada bagian
Hewan tersebut memiliki sistem kelistrikan yang terdapat pada bagian
abc.net.au

Seperti dicatat dalam laman American Museum of National History, platipus merupakan kerabat dekat dari ekidna, yang tentunya sama-sama dapat memanfaatkan listrik untuk keperluan berburu dan penentu arah.

Saat menyelam dan mencari mangsa, platipus akan menutup mata, hidung, dan telinganya. Sebagai gantinya, platipus akan menggunakan moncongnya sebagai reseptor untuk memudahkannya berburu mangsa.

Reseptor ini sangat sensitif karena akan mendeteksi medan listrik yang berukuran sangat kecil. Itulah sebabnya, platipus dapat mendeteksi makanannya di lumpur yang tidak dapat dideteksi oleh indra lainnya.

Baca Juga: Cantik, 7 Hewan Ini Memiliki Warna-warni Pelangi pada Tubuhnya 

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.