Ki Hajar Dewantara juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia. Pada tanggal 3 Juli 1922 Ki Hajar Dewantara bersama dengan rekan-rekan seperjuangannya mendirikan perguruan yang bercorak nasional, yaitu Nationaal Onderwijs Instituut Taman Siswa (Perguruan Nasional Taman Siswa). Melalui perguruan Taman Siswa dan tulisan-tulisannya yang berjumlah ratusan, Ki Hajar Dewantara berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia. Ki Hajar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang pertama. Ki Hajar Dewantara tidak hanya dianggap sebagai tokoh dan pahlawan pendidikan yang tanggal kelahirannya 2 Mei dijadikan hari Pendidikan Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional melalui surat keputusan Presiden RI No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959. Hal yang patut diteladani dari tokoh dalam kutipan teks biografi tersebut adalah …. A. aktif berorganisasi B. pernah menjadi menteri C. menjadi pahlawan D. membela rakyat E. pendiri organisasi Pembahasan: Hal yang patut diteladani dari tokoh dalam kutipan teks biografi tersebut adalah aktif berorganisasi. Jawaban: A ----------------#---------------- Jangan lupa komentar & sarannya Email: Kunjungi terus: masdayat.net OK! 😁 Newer Posts Older Posts
08 Nov, 2014 Contoh Soal Menentukan Hal yang Patut Diteladani dari Tokoh dalam Teks Biografi-- Indikator: Disediakan sebuah kutipan biografi, peserta didik dapat menentukan hal-hal yang patut diteladani dari tokoh tersebut. 1. Ki Hajar Dewantara juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia. Pada tanggal 3 Juli 1922 Ki Hajar Dewantara bersama dengan rekan-rekan seperjuangannya mendirikan perguruan yang bercorak nasional, yaitu Nationaal Onderwijs Instituut Taman Siswa (Perguruan Nasional Taman Siswa). Melalui perguruan Taman Siswa dan tulisan-tulisannya yang berjumlah ratusan, Ki Hajar Dewantara berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia. Ki Hajar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang pertama. Ki Hajar Dewantara tidak hanya dianggap sebagai tokoh dan pahlawan pendidikan yang tanggal kelahirannya 2 Mei dijadikan hari Pendidikan Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional melalui surat keputusan Presiden RI No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959. Hal yang patut diteladani dari tokoh dalam kutipan biografi tersebut adalah . . . . a. aktif berorganisasi b. pendiri Taman Siswa b. pernah menjadi menteri c. pahlawan pendidikan 2. Bambang Pamungkas adalah sosok striker nomor satu di timnas. Ia menekuni profesi sebagai pesepakbola memang sedari kecil. Ia bukan dari keluarga yang berkecukupan, namun karena kegigihannya berlatih, sekarang ia menjadi tulang punggung di garis depan tim sepakbola Indonesia. Hal yang patut diteladani dari tokoh dalam kutipan biografi tersebut adalah . . . . a. Menekuni profesi dengan giat berlatih b. Menekuni profesi sebagi pesepakbola c. Menjadi striker utama di timnas d. Mengorbankan keluarga untuk meniti karir 3. Berbekal keberanian tampil di depan orang banyak, Marlina Ningsih, ibu dari Risco Novianto yang sekarang bekerja di Bagian Hubungan Masyarakat Setkab Nunukan, akhirnya bisa menginjakkan kakinya di istana negara dan gedung MPR/DPR RI di Jakarta. Hal positif dari tokoh di atas adalah . . . . a. memiliki anak yang bernama Risco Novianto b. bekerja di Bagian Hubungan Masyarakat Setkab Nunukan c. mampu mengambil kesempatan d. membiasakan diri tampil di depan orang banyak 4. Watak tokoh dalam kutipan biografi pada soal di atas adalah..... a. berani b. ulet c. pintar d. rajin 5. Setiap sisi kehidupan dari tokoh besar selalu menarik untuk diketahui dan disimak karena di dalamnya mengandung banyak hikmah yang bisa dijadikan teladan atau pelajaran bagi orang lain untuk peningkatan kualitas diri. Demikian juga dengan sosok negarawan yang dikenal sebagai salah satu Bapak Proklamator Indonesia ini. Tokoh yang diceritakan dalam penggalan riwayat tokoh tersebut adalah . . . . a. Amien Rais b. Rudi Hartono c. Mohammad Hatta d. Yusuf Kalla Kunci Jawaban: 1)a, 2)a, 3)d, 4)a, 5)c. Ki Hajar Dewantara sebagai Pelopor PendidikanKi Hajar Dewantara memiliki banyak hal yang dapat diteladani setiap generasi penerus bangsa. Bapak Pelopor Pendidikan di Indonesia ini merupakan aktivis sosial dan politik yang gencar menggugah kesadaran pribumi tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Pemilik nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat ini juga tergabung dalam Insulinde, organisasi multietnis yang memperjuangkan pemerintahan sendiri di Hindia Belanda. Pada perkembangan selanjutnya, ia mendirikan Indische Partij bersama dengan Douwes Dekker. Beliau yang berprofesi sebagai penulis dan wartawan pun ikut dalam organisasi itu. Ada banyak hal yang bisa diteladani dari Ki Hajar Dewantara. Berikut ini adalah beberapa di antaranya. Kegigihan Menyuarakan KritikKi Hajar Dewantara merupakan seorang penulis, jurnalis, dan tokoh yang aktif di organisasi pemuda pada masa kolonial Belanda. Melalui tulisan, Ki Hajar Dewantara menyampaikan pemikirannya tentang nasib pribumi di Hindia Belanda. Ia pun mengkritisi kebijakan pemerintah Hindia Belanda yang dinilai tidak adil. Di antaranya adalah kebijakan memungut sumbangan dari warga, termasuk pribumi, untuk merayakan kemerdekaan Belanda dari Perancis pada 1913. Kritikan pedasnya ditumpahkan lewat artikel berjudul “Als ik een Nederlander was” (Seandainya Aku Seorang Belanda). Artikel tersebut dimuat dalam surat kabar De Expres pada 13 Juli 1913. Sosok Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak PendidikanDiasingkan dari bangsanya sendiri tak membuatnya patah arang. Ia justru membangun mimpi untuk memajukan anak-anak bangsanya lewat jalur pendidikan. Ia juga tertarik pada pemikiran tokoh pendidikan Barat seperti Montessori dan Froebel. Pemikiran besar dari para tokoh itu dirangkumnya sebagai sistem pendidikan yang kelak diterapkan di Indonesia. Berbekal Europeesche Akta, ijazah pendidikan bergengsi yang berhasil diraihnya di Belanda, ia pun mendirikan lembaga pendidikan bagi kaum pribumi. Selesai menjalani masa pengasingan, Ki Hajar Dewantara kembali ke Hindia Belanda pada September 1919. ‘Sang Guru’ Bagi Para Tenaga PendidikKi Hajar Dewantara merupakan sosok guru bangsa yang berjuang agar anak-anak pribumi memiliki hak yang sama untuk berpendidikan. Kesetaraan hak setiap manusia dan kemerdekaan untuk mengakses pendidikan diwujudkan lewat perubahan-perubahan yang ia lakukan. Perubahan ini diawali dari penderitaan yang dialaminya saat diasingkan di negeri orang. Selama masa pengasingan, ia mengasah kemampuan dengan belajar soal dunia pendidikan. Ia pun menerima sertifikat pendidik yang diakui masyarakat Eropa saat itu. Saat kembali ke tanah Jawa, Ki Hajar Dewantara langsung berbuat sesuatu untuk dunia pendidikan. Lewat pendidikan, Ki Hajar Dewantara memberi pencerahan untuk anak-anak bangsa yang dijajah. Sikap dan pemikiran "Sang Guru" ini patut diteladani para tenaga pendidik yang tengah mengemban tugas mulia. Semangatnya untuk mendidik generasi penerus bangsa sangat patut dicontoh. |