Hal hal apa saja yang perlu di audit untuk inventory

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.

Oleh: Jonathan Tanuwijaya

Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang mempunyai aktivitas membeli barang serta menjualnya kembali pada konsumen tanpa mengubah bentuk barang tersebut terlebih dahulu, baik itu rasa, warna, atau teksturnya. Itulah sebabnya mengapa harus dilakukan audit perusahaan dagang terhadap persediaan barang dagang supaya dapat mengurangi berbagai resiko seperti terjadinya kehilangan, selisih, serta mengantisipasi apabila kemungkinan terjadi kecurangan dan memastikan bahwa masing-masing prosedur sudah dikerjakan dengan benar sehingga pihak perusahaan dagang juga bisa membuat perbaikan.

Dengan mengerjakan audit jugalah anda dapat mengetahui persediaan barang mana yang geraknya lambat (slow moving), usang dan tidak lagi menjadi tren (absolute), ataupun rusak (defective). Barang-barang yang disebutkan tersebut bisa dikurangi jumlahnya atau nilai dengan cara perkiraan pengurangan jumlah atau nilai sebab persediaan rusak atau usang (allowance for absolescene). Supaya audit pada perusahaan dagang yang dikerjakan dapat berjalan secara maksimal, maka anda dapat melihat beberapa tips di bawah ini.

1. Stock opname

Tips audit perusahaan dagang pertama yaitu stock opname. Stock opname merupakan istilah dari perhitungan fisik persediaan. Hasil yang akan didapatkan dari proses perhitungan tersebut akan dicocokkan dengan pembukuan. Biasanya stock opname dikerjakan di gudang perusahaan, hal itu mengingat bahwa di situlah persediaan barang disimpan. Tetapi, penerapan stock opname juga tergantung dari jenis barang yang disimpan. Jika barang-barang tersebut bisa dihitung secara fisik, maka anda harus melakukan stock opname. Tetapi apabila tidak bisa dihitung secara fisik, anda hanya cukup mengirimkan konfirmasi. Umumnya stock opname dikerjakan ketika menjelang akhir tahun.

2. Observasi atas stock opname

Kemudian Anda harus mengamati kembali perhitungan yang telah dikerjakan dari stock opname. Anda bisa melakukan check final inventory list dengan cara mencari tahu akurasi matematika seperti penjumlahan dan perkalian. Setelah itu cocok and quantity per book dengan kartu persediaan. Anda juga tidak boleh melupakan untuk mencocokkan quantity per count dengan count sheet Anda. Namun sebelum mengirimkan konfirmasi untuk persediaan consignment out, Anda harus cocokan kembali total value dengan buku besar persediaan.

3. Meninjau ulang persediaan

Bagaimana situasi persediaan barang-barang Anda jika dibandingkan dengan audit sebelumnya? Di tahap inilah Anda dapat menilai hal tersebut. Cobalah Anda memeriksa unit harga dari persediaan barang. Kemudian cari tahu apakah ada barang-barang yang mengalami absolute, slow moving, defective, atau hilang. Anda juga tidak boleh melupakan memeriksa apakah terdapat persediaan barang yang dijadikan sebagai jaminan atas suatu utang kepada bank ataupun pihak-pihak lain. Hal tersebut tidak dipungkiri dapat berbahaya bagi kondisi perusahaan Anda.

4. Laporan hasil stock opname

Apabila telah mengerjakan stock opname serta tinjauan ulang pada persediaan barang, Anda harus membuat laporan hasil pemeriksaan tersebut. Apakah terdapat barang yang jumlahnya tidak cocok dengan pembukuan, apakah terdapat barang juga yang sudah tidak layak dijual, atau barang-barang mana saja yang masih bisa dipakai. Semua hasil temuan tersebut harus ada di dalam laporan khusus. Jika dirasa memang ada hal-hal yang harus diperbaiki atau perlu penyesuaian, maka anda bisa menyampaikan beberapa masukan Anda dalam laporan tersebut.

5. Menyesuaikan persediaan

Dengan melalui hasil laporan tersebut, Anda dapat mengerjakan sejumlah perbaikan ataupun penyesuaian sesuai terhadap masukan yang telah diajukan. Kemungkinan Anda juga perlu menambah persediaan barang tertentu, melakukan konfirmasi kepada pihak ketiga seputar persediaan barang langganan, ataupun menarik barang barang tertentu dari penjualan sebab kualitasnya sudah tidak layak pakai. Lakukanlah penyesuaian berdasarkan kebijakan yang sudah diterapkan oleh perusahaan. Jangan lupa juga untuk memastikan bahwa prosedur audit barang berjalan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Bibliography

5 Tips Melakukan Audit Perusahaan Dagang (2016, December 8). Retrieved from: https://sleekr.co/blog/tips-melakukan-audit-perusahaan-dagang/

Adit Julian, NIM. 222016051 (2020) Pengaruh Kualitas Audit, Komisaris Indpendwn, dan Komite Audit Terhadap Integritas Laporan Kuangan Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Moderasi (Pada Perusahaan Dagang yang Terdaftar di BEI Periode 2015-2019). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Palembang.

Image Source: Google Image

JT

Audit persediaan diperlukan untuk mengurangi biaya-biaya tambahan akibat adanya kekurangan atau kelebihan persediaan bahan baku. Jika audit persediaan atau audit perusahaan tidak dilakukan, bisa berakibat kerugian finansial bagi bisnis.

Setelah dilakukan audit persediaan, auditor akan memberikan laporan sebagai bukti apakah manajemen perusahaan berjalan sebagaimana mestinya dan tidak ada kecurangan.

Tujuan audit persediaan adalah untuk memperbaiki perbedaan yang ada dalam catatan stok ketika dibandingkan dengan stok fisik. Sehingga, persediaan dapat dipastikan sudah ditangani dengan benar.

Apa Itu Audit Persediaan?

Audit persediaan adalah proses verifikasi persediaan secara fisik yang tersimpan di gudang. Kemudian, dari proses verifikasi akan dicocokkan hasilnya dengan persediaan yang dikelola dalam sistem.

Audit persediaan menjadi bagian penting dalam audit perusahaan, karena berpengaruh terhadap biaya produksi, persediaan bahan baku, dan mempertahankan bisnis yang sehat. Jika ada kesalahan dalam hasil laporan laporan prosedur audit laporan persediaan, maka bisa menyebabkan biaya tambahan serta berpengaruh terhadap laporan laba rugi bagi usaha dagang.

Prosedur Audit Persediaan

Menurut prosedur audit persediaan, ada beberapa langkah prosedur audit laporan persediaan yang bisa diikuti, antara lain:

  1. Ini adalah prosedur audit persediaan yang paling umum dipakai. Persediaan barang di gudang akan dibandingkan dengan jumlah persediaan di dalam sistem. Prosedur audit persediaan ini cocok bagi bisnis yang memakai metode persediaan tepat waktu untuk menghitung jumlah pesanan.

  2. Mirip seperti penghitungan fisik, tetapi penghitungan siklus melibatkan hitungan produk manual yang dibandingkan dengan sistem pada jenis produk tertentu. Jadi, audit laporan persediaan hanya dilakukan pada produk paling berharga.

  3. Prosedur audit laporan persediaan ini mengelompokkan item yang berbeda berdasarkan nilainya. Jadi, hanya mengaudit dan menyimpan pada grup tertentu yang diinginkan.

  4. Prosedur audit laporan persediaan ini menghentikan semua operasi pada saat perhitungan fisik stok. Agar tidak ada kesalahan variabel yang tidak terhitung.

  5. Prosedur audit persediaan yang membandingkan rasio perputaran persediaan, margin kotor, atau biaya per unit dengan data tahun sebelumnya. Bertujuan untuk menangkap kenaikan mendadak.

  6. Analisis overhead adalah prosedur audit laporan persediaan yang memeriksa semua biaya non – materi. Seperti sewa, utilitas, gaji, dan biaya “tersembunyi” lainnya yang terkait dengan persediaan.

  7. Metode yang ideal untuk produsen dan perusahaan manufaktur. Semua produk dipertanggungjawabkan nilai dan jumlahnya agar laporan keuangan akurat

  8. Analisis biaya pengiriman sebagai prosedur audit laporan persediaan untuk mengevaluasi biaya pengiriman dan waktu tunggu (lead time). Jadi, bisa diperhitungkan kerugian atau kerusakan barang selama proses waktu transit.

  9. Pencocokan faktur pengiriman dilakukan auditor sebagai bagian prosedur audit laporan persediaan dalam saluran distribusi. Prosedurnya memeriksa biaya persediaan yang dikirim dengan jumlah produk yang dikirim sudah cocok dan tidak terjadi kesalahan.

  10. Jika terjadi masalah selama perhitungan persediaan, Anda perlu melakukan audit persediaan dengan rekonsiliasi produk. Yaitu kegiatan untuk melacak nomor SKU barang yang mungkin terjadi kesalahan di masa mendatang.

Tujuan Audit Persediaan

Dalam praktiknya, tujuan audit laporan persediaan adalah mencegah fraud (kecurangan) atua kerusakan persediaan di gudang. Itulah sebabnya, tujuan audit persediaan harus didukung agar prosesnya berjalan lancar.

Berikut adalah beberapa tujuan audit persediaan:

  • Membantu melacak inventaris atau persediaan untuk menghindari kelebihan maupun kekurangan stok bahan baku. Selain itu, proses manajemen persediaan menjadi lebih mudah saat berurusan dengan pihak vendor.
  • Dalam strategi distribusi usaha dagang, tujuan audit laporan persediaan dapat memeriksa apakah ada pemborosan bahan baku dalam proses produksi.
  • Tujuan audit persediaan mengungkap setiap kegagalan produksi dan kerugian akibat pencurian, stok rusak, dll.
  • Mencegah overstocking yang berpengaruh terhadap arus kas keluar dan laporan laba rugi perusahaan.
  • Tujuan audit laporan persediaan lainnya dapat menyelamatkan perusahaan dari segala jenis kerugian finansial.
  • Membantu verifikasi silang persediaan bagi perusahaan dengan cabang-cabang di lokasi berbeda.

Sedang membutuhkan laporan pembukuan agar audit keuangan Anda menjadi lebih mudah? Software akuntansi Harmony siap membantu Anda dengan dukungan tim profesional, berpengalaman, dan berkualitas. Harmony accounting menyediakan fitur persediaan, penjualan, serta inventory menciptakan sistem audit laporan persediaan yang sistematis, rapi, dan akurat untuk kelancaran bisnis Anda.

Selain itu, proses pembukuan usaha juga menjadi lebih cepat, mudah, dan minim kesalahan. Anda lebih mudah memantau pengelolaan anggaran maupun pembukuan kapan saja dan di mana saja selama 24/ 7.

Mau membuktikan canggihnya fitur Harmony? Klik tautan ini untuk FREE trial 30 hari. Dapatkan juga update info menarik tentang finansial setiap hari, dengan like dan follow akun Instagram,  LinkedIn, dan  Facebook Harmony hari ini.