Gunung api di indonesia terjadi karena erupsi efusif yang menghasilkan bentuk

Gunung api di indonesia terjadi karena erupsi efusif yang menghasilkan bentuk

Gunung Merapi memiliki tipe letusan efusif dan eksplosif. (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral)

Bobo.id - Gunung Merapi memiliki tipe letusan efusif dan eksplosif. Sebelum mencari tahu apa perbedaannya, kita cari tahu dulu tentang Gunung Merapi, yuk!

Gunung Merapi terletak di antara D. I. Yogyakarta dan Jawa Tengah, meliputi Meliputi Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten.

Dikutip dari esdm.go.id, tinggi gunung ini sikitar 2.986 m di atas permukaan laut. Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api yang paling aktif di Indonesia. 

Bersumber dari Kompas.com, berdasarkan data yang tercatat sejak tahun 1600-an, Gunung Merapi meletus lebih dari 80 kali atau rata-rata sekali meletus dalam 4 tahun.

Masa istirahat berkisar antara 1-18 tahun, yang berarti masa istirahat terpanjang yang pernah tercatat adalah 18 tahun. 

Letusan Merapi diawali oleh munculnya lava pijar. Dalam volume dan tekanan yang meningkat, magma mendobrak sebagian kubah lava dan mengalir mengikuti lereng gunung.

Masyarakat setempat menyebutnya wedhus gembel. Sebab, dari kejauhan tampak seperti bulu domba yang keriting.

Ada dua tipe letusan Gunung Merapi, yakni Letusan Efusif dan Letusan Eksplosif. Berikut penjelasannya:

Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi Hasilkan Hujan Abu, Ternyata Abu Vulkanik Berbahaya bagi Pesawat


Page 2

Iveta Rahmalia Jumat, 18 September 2020 | 07:10 WIB

Gunung api di indonesia terjadi karena erupsi efusif yang menghasilkan bentuk

Gunung Merapi memiliki tipe letusan efusif dan eksplosif. (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral)

Letusan Eksplosif 

Bersumber dari Ilmugeografi.com, erupsi eksplosif ini merupakan proses keluarnya magma menuju ke permukaan Bumi dengan tekanan gas yang sangat kuat sehingga menimbulkan letusan atau ledakan

Ciri- ciri:

- Erupsi terjadi ditandai dengan ledakan- ledakan yang bersifat besar dan dasyat

- Erupsi berupa ledakan- ledakan magma

- Terjadi karena adanya magma yang mengandung S1O2 dengan kadar yang tinggi

- Gas yang terdapat pada magma bervolume banyak atau besar

- Letak dapur magma yang dalam

- Adanya magma yang bersifat asam

Gunung api di indonesia terjadi karena erupsi efusif yang menghasilkan bentuk

Gunung Merapi Indonesia. (Pixabay)

Baca Juga: Kenapa Gunung Bisa Meletus? Cari Tahu di Majalah Bobo Edisi 44, yuk!


Page 3


Page 4

Gunung api di indonesia terjadi karena erupsi efusif yang menghasilkan bentuk

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Gunung Merapi memiliki tipe letusan efusif dan eksplosif.

Bobo.id - Gunung Merapi memiliki tipe letusan efusif dan eksplosif. Sebelum mencari tahu apa perbedaannya, kita cari tahu dulu tentang Gunung Merapi, yuk!

Gunung Merapi terletak di antara D. I. Yogyakarta dan Jawa Tengah, meliputi Meliputi Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten.

Dikutip dari esdm.go.id, tinggi gunung ini sikitar 2.986 m di atas permukaan laut. Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api yang paling aktif di Indonesia. 

Bersumber dari Kompas.com, berdasarkan data yang tercatat sejak tahun 1600-an, Gunung Merapi meletus lebih dari 80 kali atau rata-rata sekali meletus dalam 4 tahun.

Masa istirahat berkisar antara 1-18 tahun, yang berarti masa istirahat terpanjang yang pernah tercatat adalah 18 tahun. 

Letusan Merapi diawali oleh munculnya lava pijar. Dalam volume dan tekanan yang meningkat, magma mendobrak sebagian kubah lava dan mengalir mengikuti lereng gunung.

Masyarakat setempat menyebutnya wedhus gembel. Sebab, dari kejauhan tampak seperti bulu domba yang keriting.

Ada dua tipe letusan Gunung Merapi, yakni Letusan Efusif dan Letusan Eksplosif. Berikut penjelasannya:

Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi Hasilkan Hujan Abu, Ternyata Abu Vulkanik Berbahaya bagi Pesawat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sebagian besar dari kita mungkin sudah sangat sering mendengar kata- kata erupsi. Selain kita dapatkan dari pelajaran di bangku sekolah, erupsi juga seringkali kita dengar di berita- berita TV nasional di Indonesia ketika terjadi peristiwa meletusnya gunung berapi (baca: penyebab gunung meletus ).

Ya, erupsi ini marupakan istilah atau nama lain yang menggambarkan peristiwa meletusnya gunung berapi. Istilah Erupsi mempunyai pengertian sebagai peristiwa keluarnya magma (baca: perbedaan intrusi dan ekstrusi magma) yang ada di dalam perut Bumi untuk menuju ke permukaan Bumi (baca: kerak bumi). Maka dari itulah erupsi ini juga merupakan istilah yang menggambarkan meletusnya gunung berapi (baca: ciri-ciri gunung berapi akan meletus).

Macam- Macam Erupsi

Erupsi, meskipun kita mengenalnya sebagai peristiwa keluarnya magma (baca: proses terjadinya magma) dari dalam Bumi menuju ke permukaan Bumi, namun ternyata erupsi ini bisa dibagi menjadi beberapa macam. Erupsi secara sifatnya dibagi menjadi tiga macam, yakni erupsi  letusan atau erupsi eksplosif,  erupsi  lelehan atau erupsi efusif, dan erupsi  campuran.

Erupsi ini dibedakan menjadi beberapa jenis karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor kekentalan magma, kandungan gas yang ada di dalam magma, pengaruh air tanah (baca: ciri- ciri air tanah yang baik), dan juga kedalaman dapur magma.  Berikut akan dijelaskan mengenai jenis- jenis erupsi menurut sifat tersebut.

  1. Erupsi letusan atau eksplosif

Erupsi eksplosif atau erupsi letusan ini merupakan erupsi yang terjadi apabila letak dapur magma yang dalam, kemudian terdapat volume gas yang besar, dan juga magma yang bersifat masam. Erupsi jenis ini akan memuntahkan isi Bumi yang terdiri dari piroklastik yang mengandung kandungan S1O2  tinggi yang berupa bongkah, bom, lapili, pasir, debu, dan juga abu. Bentuk volkan yang akan dihasilkan adalah sharp dan cone.

  1. Erupsi lelehan atau effusif

Erupsi efusif atau lelehan merupakan erupsi yang terjadi karena letak dapur magma yang dangkal, wolume gas yang kecil, dan juga magma yang bersifat basa. Material yang akan dikeluarkan dari erupsi ini adalah lava yang mengandung S1O2 yang rendah. Bentuk volkan yang akan dihasilkan berbentuk rounded cone.

Erupsi campuran ini merupakan erupsi yang terjadi karena adanya variasi letak dapur magma, volume gas dan juga sifat dari magma yang tidak asam dan juga tidak basa (intermedier). Erupsi- erupsi volkan yang sering terjadi di Indonesia sebagian besar merupakan erupsi yang bertipe campuran dengan material intermedier yang cenderung bersifat basa. Bentuk volkan yang dihasilkan dari erupsi ini adalah strato atau kerucut.

Selain menurut sifatnya, jenis erupsi juga dibedakan menurut bentuk dan lokasi kepundan tempat keluarnya magma. Berdasarkan karegori ini, erupsi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

  • Erupsi celah/ linier/ fissure eruption
  • Erupsi areal / areal eruption
  • Erupsi pusat/ puncak/ central eruption

Itulah beberapa jenis erupsi. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai dua jenis erupsi, yakni erupsi eksplosif dan erupsi efusif.

Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwasanya erupsi eksplosif merupakan erupsi yang terjadi apabila letak dapur magma yang dalam, kemudian terdapat volume gas yang besar, dan juga magma yang bersifat masam. Erupsi eksplosif ini merupakan proses keluarnya magma menuju ke permukaan Bumi dengan tekanan gas yang sangat kuat sehingga menimbulkan letusan atau ledakan (baca: bahaya gunung api di dalam laut)

Ciri- ciri Erupsi Eksplosif

Erupsi eksplosif mempunyai beberapa ciri antara lain sebagai berikut:

  • Erupsi terjadi ditandai dengan ledakan- ledakan yang bersifat besar dan dasyat
  • Erupsi berupa ledakan- ledakan magma
  • Terjadi karena adanya magma yang mengandung S1O2 dengan kadar yang tinggi
  • Gas yang terdapat pada magma bervolume banyak atau besar
  • Letak dapur magma yang dalam
  • Adanya magma yang bersifat asam

Proses Terjadinya Erupsi Eksplosif

 Erupsi eksplosif ini tentu tidak akan terjadi begitu saja. Terjadinya erupsi eksplosif ini melalui beberapa proses. Berikut merupakan tahapan terjadinya erupsi eksplosif:

  1. Terdapat magma yang mengandung S1O2 dengan kadar yang tinggi (viskositas tinggi), dan kemudian gelembung gas akan sulit mengembang karena adanya tekanan gas yang bekerja dalam gelembung gas.
  2. Ketika magma mencapai permukaan Bumi, maka gelembung gas tadi akan mempunyai tekanan yang tinggi.
  3. Gelembung gas yang mempunyai tekanan tinggi tadi selanjutnya akan bisa meledak dengan eksplosif dan menyesuaikan tekanan pada atmosfer.

Kemudian dalam perjalanan magma ke atas, pembentukan gelembung gas tadi akan menyebabkan terjadinya fregmentasi pada liquid yang ada di sekitarnya yang pada akhirnya akan dierupsikan sebagai material piroklastik pada saat terjadi erupsi eksplosif

Dampak Terjadinya Erupsi Eksplosif

Erupsi eksplosif ini merupakan salah satu erupsi yang bisa menyebabkan beberapa dampak, yakni sebagai berikut:

  • Terjadinya kesuburan tanah (baca: ciri-ciri tanah subur), khususnya di daerah pegunungan yang masih terjangkau ledakan erupsi
  • Banyaknya bahan bangunan seperti pasir dan bebatuan yang melimpah ruah, khususnya di daerah yang masih terjangkau ledakan erupsi
  • Tersedianya barang tambang yang melimpah ruah
  • Terjadinya banjir lahar dingin, terutama dari materi- materi magma yang mulai mengering
  • Menyebabkan terjadinya kerusakan tanaman
  • Menyebabkan kematian makhluk hidup di daerah pegunungan.

Erupsi Efusif

Setelah erupsi eksplosif, selanjutnya kita akan membahas mengenai erupsi efusif. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwasannya Erupsi efusif merupakan erupsi yang terjadi karena letak dapur magma yang dangkal, wolume gas yang kecil, dan juga magma yang bersifat basa. Erupsi efusif ini dicirikan oleh pengeluaran lava menuju ke permukaan Bumi yang terkadang disertai dengan terjadinya letusan eksplosif yang kecil.

Ciri- ciri Erupsi Efusif

Erupsi efusif mempunyai beberapa ciri antara lain sebagai berikut:

  • Erupsi tidak terjadi ledakan atau ledakan hanya terjadi sesekali saja
  • Berupa lelehan magma
  • Terjadi karena adanya magma yang mengandung S1O2 dengan kadar yang rendah
  • Gas yang terdapat pada magma hanyalah sedikit
  • Letak dapur magma yang dangkal
  • Adanya magma yang bersifat basa

Penyebab Terjadinya Letusan Efusif

Letusan efusif ini dapat terjadi karena beberapa sebab. Sebab yang dapat menimbulkan terjadinya letusan efusif diantaranya adalah:

  • Terdapat kandungan gas yang sangat kecil dalam magma, sehingga kandungan gas tersebut tidak akan mampu untuk membuat fregmentasi magma.
  • Magma kehilangan kandungan gas yang ada di dalamnya dengan kadar yang cukup banyak ketika perjalanan ke atas menuju permukaan Bumi. Kehilangan gas ini dapat terjadi pada saat stagnansi pada dapur magma maupun lepasnya gas melalui batuan dinding yang permeabel pada saat magma menuju ke atas.
  • Magma sudah mengalami erupsi beberapa kali sehingga kandungan gas dalam magma tersebut sudah banyak yang hilang.

Proses Terjadinya Erupsi Efusif

Sama dengan erupsi eksplosif, erupsi efusif juga terjadi melalui beberapa tahapan antara lain sebagai berikut:

  1. Terdapat magma yang mengandung S1O2 dengan kadar yang rendah dan hal ini menyebabkan gas akan mengembang dengan mudah.
  2. Ketika magma telah mencapai permukaan Bumi maka gelembung gas akan mengembang dengan cepat menyesuaikan tekanan pada atmosfer.
  3. Gelembung gas yang mengembang ini selanjutnya akan pecah dan menyebabkan terjadinya erupsi non eksplosif (efusif) yang berupa aliran lava.

Dampak Terjadinya Erupsi Efusif

Erupsi efusif ini merupakan salah satu erupsi yang bisa menyebabkan beberapa dampak, yakni sebagai berikut:

  • Terjadinya kesuburan tanah (baca: cara menyuburkan tanah) di sepanjang aliran magma
  • Banyaknya bahan bangunan seperti pasir dan bebatuan (baca: jenis batuan) yang melimpah ruah, khususnya di sepanjang aliran magma
  • Tersedianya barang tambah yang melimpah, khususnya di sepanjang aliran magma
  • Terjadinya banjir lahar dingin, terutama dari materi- materi di sepanjang aliran magma yang mulai mengering
  • Menyebabkan terjadinya kerusakan tanaman, terlebih di sepanjang aliran magma
  • Menyebabkan kematian makhluk hidup, khususnya yang hidup di sepanjang aliran magma.

Itulah beberapa penjelasan yang dapat kita dapatkan dapatkan dari erupsi jenis eksplosif dan juga erupsi efusif. Selain kedua jenis erupsi tersebut, masih banyak jenis erupsi lainnya yang perlu juga kita ketahui bersama.