Gundul pacul merupakan salah satu lagu daerah yang berasal dari

Gundhul Pacul adalah lagu daerah dari Jawa Tengah. Lagu tradisional ini merupakan karya Raden Cajetanus Hardjosoebroto, seorang komposer karawitan Jawa.[1]

Gundhul gundhul pacul cul
gembèlèngan
Nyunggi nyunggi wakul kul
gembèlèngan
Wakul ngglimpang segané dadi sak ratan
Wakul ngglimpang segané dadi sak ratan

Gundul gundul cangkul, tidak hati hati
Membawa bakul (di atas kepala) dengan tidak hati hati
Bakul terguling, nasinya tumpah berceceran di jalan
Bakul terguling, nasinya tumpah berceceran di jalan

Lagu ini dianggap mengandung nilai filosofis yang dalam sebagai berikut:[1]

Gundul gundul pacul, gembelengan

Gundul adalah kepala plontos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan dan kemuliaan seseorang, sementara rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala. Dengan demikian, gundul artinya adalah kehormatan yang tanpa mahkota. Pacul adalah cangkul, alat pertanian yang terbuat dari lempeng besi segi empat, merupakan lambang rakyat kecil yang kebanyakan adalah petani. Orang Jawa mengatakan bahwa pacul adalah papat kang ucul (lit. "empat yang lepas"), dengan pengertian kemuliaan seseorang sangat tergantung kepada empat hal, yaitu cara orang tersebut menggunakan mata, hidung, telinga, dan mulutnya. Jika empat hal itu lepas, kehormatan orang tersebut juga akan lepas.
  1. Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat.
  2. Telinga digunakan untuk mendengar nasihat.
  3. Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.
  4. Mulut digunakan untuk berkata-kata yang adil.
Gembelengan artinya "besar kepala, sombong, dan bermain-main" dalam menggunakan kehormatannya.

Dengan demikian, makna kalimat ini adalah bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota, tetapi pembawa pacul untuk mencangkul (mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya). Namun, orang yang sudah kehilangan empat indera tersebut akan berubah sikapnya menjadi congkak (gembelengan).

Nyungi nyunggi wakul kul, gembelengan

Nyunggi wakul (membawa bakul di atas kepala) dilambangkan sebagai menjunjung amanah rakyat. Namun, saat membawa bakul, sikapnya sombong hati (gembelengan).

Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan

Wakul ngglimpang (bakul terguling) melambangkan amanah dari rakyat terjatuh, akibat sikap sombong saat membawa amanah tersebut. Segane dadi sak ratan (nasinya jadi berceceran di jalan) melambangkan hasil yang diperoleh menjadi berantakan dan sia-sia, tidak bisa dimakan lagi (tidak bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat).
  • Daftar lagu daerah Indonesia

  1. ^ a b Sukma Permana. 8 April 2011. Berawal dari Gundul-Gundul Pacul Diarsipkan 2014-01-16 di Wayback Machine..

 

Artikel bertopik lagu, musik, atau alat musik ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gundhul_Pacul&oldid=21412497"

Gundul pacul merupakan salah satu lagu daerah yang berasal dari

Gundul pacul merupakan salah satu lagu daerah yang berasal dari
Lihat Foto

Thinkstock

Ilustrasi Musik Klasik.

JAKARTA, KOMPAS.com - "Gundul Pacul" merupakan lagu daerah yang berasal dari Jawa Tengah.

Tidak diketahui siapa pencipta lagu tersebut.

Beberapa meyakini bahwa "Gundul Pacul" diciptakan R. C. Hardjosubroto, seorang komposer karawitan Jawa.

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Daerah Ampar Ampar Pisang

Berikut lirik dan chord lagu "Gundul Pacul".

D                               G
Gundul-gundul pacul-cul gembelengan

       D                                G              A
Nyunggi-nyunggi wakul-kul gembelengan

         G                     A             D
Wakul nglimpang segone dadi saratang

         G                     A             D
Wakul nglimpang segone dadi saratang

D G A

D                               G
Gundul-gundul pacul-cul gembelengan

        D                               G               A
Nyunggi-nyunggi wakul-kul gembelengan

         G                     A                 D
Wakul nglimpang segone dadi saratang

         G                     A                 D
Wakul nglimpang segone dadi saratang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita berikutnya

Lagu daerah berjudul "Gundul-Gundul Pacul" adalah salah satu lagu yangberasal dari Jawa Tengah. Lagu ini diciptakan sekitar tahun 1400an oleh Sunan Kalijaga pada masa agama Islam mulai memasuki Indonesia.

Secara singkat, arti dari lirik lagu tersebut yaitu banyak para pemimpin yang lupa bahwa mereka sedang mengemban sebuah amanat yang bisa diibaratkan sepeti membawa bakul nasi di atas kepala.

Lebih jelasnya, berikut iniPopmama.comtelah merangkum lirik lagu "Gundul-Gundul Pacul" beserta sejarahnya. Simak terus yuk, Ma!

1. Lirik Lagu "Gundul-Gundul Pacul"

Gundul pacul merupakan salah satu lagu daerah yang berasal dari
Pexels/Pixabay

Gundul-gundul pacul cul gembelengan

Nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan

Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan

Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan

Gundul-gundul pacul cul gembelengan

Nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan

Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan

Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan

  1. 7 Penyebab Rambut Rontok pada Anak
  2. 5 Tips Meredakan Emosi saat Ingin Marah pada Anak
  3. Cara Membuat Password Akun yang Kuat untuk Diketahui Remaja

2. Makna lagu "Gundul-Gundul Pacul"

Gundul pacul merupakan salah satu lagu daerah yang berasal dari
Dok. Istimewa

Gundul-gundul pacul cul gembelengan

Gundul artinya adalah kepala, menjadi kesatuan untuk memimpin. Pacul atau Papat Ucul (empat indra lepas yaitu mata, telinga, hidung dan mulut).

Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat, telinga digunakan untuk mendengar keluh kesah rakyat, hidung digunakan untuk menghirup aroma dari hal-hal baik, dan mulut digunakan untuk mengucap prinsip kebaikan dan keadilan kepada rakyat.

Gembelengan dapat diartikan sebagai besar kepala, congkak atau sombong. Apabila empat indra yang berada di kepala tersebut lepas, maka runtuhlah kehormatannya.

Nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan

Diartikan secara harfiah sebagai membawa bakul diatas kepala dengan sembrono. Tetapi makna sebenarnya adalah disaat menjunjung tinggi amanah dari rakyat banyak, lalu menjadi sombong.

Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan

Wakul adalah wadah nasi yang diumpamakan sebagai amanah. Nggelimpang adalah terjatuh, segane adalah nasi sebagai perumpamaan dari rakyat.

Dadi sak ratan diartikan sebagai jatuh berantakan atau bergelimpangan. Kalimat ini secara keseluruhan dapat diartikan menjadi amanah yang diberikan oleh rakyat, apabila terjatuh akan membuat rakyat berantakan dan kacau.

3. Sejarah di balik lagu "Gundul-Gundul Pacul"

Gundul pacul merupakan salah satu lagu daerah yang berasal dari
Wikipedia.com

Lagu ini diciptakan oleh Sunan Kalijaga untuk mengingatkan Sunan Trenggono, yang menjadi pimpinan Kerajaan Demak untuk tidak terburu-buru menyebarkan agama Islam.

Beliau memiliki karakter yang berwibawa, tegas, dan sedikit tidak sabar. Menurut beliau, Sunan Kalijaga terlalu lambat menyebarkan Islam pada kala itu.

Sunan Trenggono sempat berkeinginan untuk mengirim pasukannya, kemudian menyiksa dan memukuli masyarakat yang belum masuk Islam.

Lantas hal tersebut dicegah oleh Sunan Kalijaga, dan mengatakan, "Jangan, negara tetap kau yang urus, biarlah dakwah menjadi urusanku."

Sunan Trenggono tetap bersikeras dan menilai bahwa cara kerja Sunan Kalijaga terlalu lambat. Kemudian Sunan Kalijaga mengajarkan lagu "Gundul-Gundul Pacul" ke beberapa anak kecil dan mengirim mereka ke masyarakat untuk mempopulerkan lagu tersebut.

Ternyata lagu sesederhana ini, memiliki banyak makna yang mendalam ya. Sekarang mama sudah tahu dong ya.

Baca Juga:

  • Lirik Lagu "Anak Kambing Saya" Beserta Makna dan Siapa Penciptanya
  • Lirik Lagu 'Bungong Jeumpa' Asal Aceh Beserta Terjemahannya
  • Lirik Lagu "Yamko Rambe Yamko" Beserta Arti Dan Sejarahnya