Jelaskan saat acara apa saja pemakaian batik Betawi sering digunakan

Motif batik Betawi memiliki keunikan seperti halnya daerah-daerah lain, lekat dengan kebudayaan. Motif batik Betawi memiliki unsur simbol-simbol yang identik kebudayaan Betawi. Contohnya ada ondel-ondel, jail-jali, ngaronjeng, dan lainnya.

Seiring berjalannya waktu, Batik Betawi terus mengalami perkembangan. Melansir dari unggahan akun YouTube Muhammad Jaelani Manjut, berikut 7 motif Batik Betawi yang perlu Anda diketahui :

1. Motif Pencakar Langit

Jelaskan saat acara apa saja pemakaian batik Betawi sering digunakan

Motif ini menggambarkan ondel-ondel sebagai maskot Betawi yang berdiri kokoh di antara bangunan-bangunan pencakar langit, kemajuan teknologi, dan derasnya komunikasi modern di Jakarta.

Semaju apapun Jakarta, ondel-ondel tetaplah menjadi penyemangat dalam mempertahankan budaya Betawi. Jakarta tidak akan meninggalkan tradisi yang berakar dari nenek moyang walaupun terus berkembang secara teknologi.

Baca Juga : Jalan-Jalan ke Terogong, Kampung Wisata Batik Betawi

Baca Juga : Mengenal Lebih Jauh Batik Betawi yang Punya Makna Filosofi Mendalam

2. Motif Jali-jali

Jelaskan saat acara apa saja pemakaian batik Betawi sering digunakan

Motif ini tercipta dari sejarah sederhana tentang jail-jali Jakarta. Motif ini untuk mengenang bahwa dahulu di Jakarta banyak sekali jail-jali. Pohon ini paling disukai anak-anak karena buahnya sering dijadikan kalung dan gelang. Jali-jali juga diabadikan dalam sebuah lagu tradisional Betawi.

3. Motif Burung Hong

Jelaskan saat acara apa saja pemakaian batik Betawi sering digunakan

Seperti namanya, motif Batik Betawi ini memiliki gambar Burung Hong yang merupakan lambang kebahagiaan. Motif ini mendapat banyak pengaruh dari budaya Tiongkok dan Arab. Motif Burung Hong biasanya didominasi dengan warna merah dan kuning.

4. Motif Peganten Betawi

Jelaskan saat acara apa saja pemakaian batik Betawi sering digunakan

Motif ini menggambarkan pakaian pengantin laki-laki dan perempuan Betawi yang merupakan percampuran budaya Tiongkok dan Arab. Dalam motif ini ada bermacam warna yang tersedia, baik yang terang maupun yang gelap.

5. Motif Penari Ngaronjeng

Jelaskan saat acara apa saja pemakaian batik Betawi sering digunakan

Dalam motif Batik Betawi ini tari Ngaronjeng menggambarkan seorang wanita yang sedang menari dengan pakaian bagus. Melalui motif inilah kesenian Betawi dikenal warga Jakarta bahkan hingga wisatawan mancanegara. Tersedia beragam warna pada motif ini. Ada warna terang dan juga gelap.

6. Motif Kain Bertumpal atau Pucuk Rebung

Jelaskan saat acara apa saja pemakaian batik Betawi sering digunakan

Memiliki bentuk berupa jajaran segitiga yang saling berhadapan atau berlawanan. Motif ini biasanya didominasi dengan warna merah dan kuning. Sementara itu, warna dasar kain umumnya berwarna hitam atau biru. Untuk pemakaiannya, kain batik motif pucuk rebung ini dipakai pada kain bagian depan.

7. Motif Loreng Ondel-ondel

Jelaskan saat acara apa saja pemakaian batik Betawi sering digunakan

Motif ini dibuat dengan mengangkat boneka ondel-ondel yang merupakan maskot kota Jakarta. Figur ondel-ondel yang digambarkan umumnya lengkap sepasang laki-laki dan perempuan. Dalam motif Batik Betawi ini ada kembang kelape sepasang ondel-ondel dengan memakai pakaian lengkap.

Pemilihan warnanya biasa didominasi merah dan kuning, tapi juga dapat bervariasi sesuai keinginan pembuat. Warna yang digunakan pada motif Batik Betawi ini adalah warna-warna cerah. Warna-warna tersebut antara lain merah, kuning, hijau, oranye, biru, putih, dan hitam. Tiap warna memiliki makna yang menggambarkan sifat dan karakter masyarakat Betawi.

Warna merah bermakna kemauan yang besar untuk belajar, dinamis, dan berani. Warna kuning memiliki arti kehangatan, kecerdikan, dan berbakat dalam bisnis. Warna biru berarti mempertahankan aturan, kebiasaan, dan tradisi yang berlaku. Warna hijau punya makna harmoni dan kebersamaan. Warna putih berarti suci dan religious. Sementara itu, warna hitam bermakna petualang, imajinatif, dan misterius.

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa sangka jika khazanah budaya Betawi begitu beragam, mulai kuliner hingga warisan kesenian serta tradisi yang tetap terjaga turun temurun. Sayangnya, sangat sedikit anak-cucu warga Betawi yang tergugah menjaga warisan nenek moyangnya.

Ini bisa dilihat dari batik khas Betawi yang hanya bisa ditemui di Museum Tekstil Jakarta. Memang ada perajin batik yang masih bertahan, tapi mereka berasal dari luar Jakarta. Kondisi ini sungguh memprihatinkan, kenapa batik Betawi harus merantau di kampung sendiri.

Batik Betawi memiliki keunikan dibanding batik khas daerah lain. Keunikan yang ada terdapat pada warnanya yang mencolok, begitu juga dengan motifnya. Motif batik lebih terfokus pada kesenian budaya Betawi yang dipengaruhi oleh budaya Arab, India, Belanda, dan Cina. Dilihat dari motifnya, batik betawi terbagi dari beberapa jenis, yaitu Ondel-ondel, Nusa kelapa, Ciliwung, Rasamala, dan Salakanegara.

Dari namanya, ternyata motif batik Betawi memiliki asal usul tersendiri. Loreng Ondel-ondel misalnya, motif ini dibuat mengangkat figur Ondel-ondel sebagai boneka yang dapat menolak bala. Motif ini mengandung harapan agar pemakainya mendapat kehidupan yang lebih baik serta jauh dari bala. Biasanya jenis batik Betawi bermotif ini digunakan pada acara besar adat Betawi.

Sedangkan motif Nusa Kelapa memiliki ide disain dari Peta Ceila yang dibuat pada 1482-1521 saat pemerintahan Prabu Siliwangi. Dari peta itu diketahui Jakarta dulu bernama Nusa Kelapa, hingga menjadi Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia, dan Jakarta. Nama Nusa Kelapa ini diambil oleh leluhur masyarakat Betawi saat itu, hingga dijadikan motif batik Betawi.

Sementara itu motif Ciliwung berdasarkan ide dari peradaban manusia yang berasal dari tepian Sungai Ciliwung. Konon penguasa Portugis dan Belanda begitu tertarik dengan Sungai Ciliwung hingga bermaksud menguasai Betawi. Sesuai namanya, pemakaian batik ini diharapkan pemakainya menjadi pusat daya tarik dan sebagai simbol rezeki yang terus mengalir bak sebuah aliran kali.

Batik motif Rasamala mengambarkan riwayat Belanda saat masuk ke wilayah Sunda Kelapa. Saat itu daerah Sunda Kelapa masih berupa hutan belantara yang banyak ditumbuhi pohon jenis Rasamala. Warga Betawi menganggap keramat pohon Rasamala karena baunya yang wangi, kulit kayu, rasamala dijadikan setanggi.

Sedangkan, motif batik Salakanagara merupakan batik yang mengangkat motif bertemakan kerajaan pertama di tanah Betawi yang didirikan oleh Aki Tirem pada 130 masehi. Nama Salakanegara berkaitan dengan kepercayaan yang menganggap gunung mempunyai kekuatan dan gunung itu diberi nama Gunung Salak.

Menurut H Darmawan Pedagang Batik di Pasar Tanahabang, batik kuno khas Betawi sulit untuk dijumpai. Keberadaan batik Betawi hanya sering ditemui pada pameran ataupun acara besar adat Betawi. Kelestarian batik kuno asli Betawi ini hanya tergantung pada tangan-tangan kolektor batik kuno.

Di Pasar Tanahabang terdapat beberapa jenis batik bermotif khas Betawi, tapi untuk masalah keasliannya masih tanda tanya. "Banyak pedagang mengaku batik yang dijualnya adalah batik asli Betawi. Tapi kenyataanya, batik tersebut dibuat di luar Jakarta. Hanya saja motif yang ada persis dengan motif batik Betawi pada umumnya," ujar pedagang asal Cimahi, Bandung, Jawa Barat ini.

Mengenai adanya beberapa perajin luar Betawi yang memproduksi batik Betawi, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta Arie Budhiman menegaskan, ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi warga Jakarta. Karena tak hanya warga Betawi saja yang turut melestarikan warisan budaya Betawi, tetapi orang lainpun juga bisa. Arie mengatakan, dengan ada perajin luar Betawi yang memproduksi diharapkan dapat memacu warga asli Betawi untuk melestarikannya.

Arie menegaskan, selama ini yang membedakan batik satu dengan batik lainnya adalah motifnya. Jadi siapa pun pembuatnya atau kapan pun itu, maka batik Betawi beda berdasarkan motif. "Dengan diproduksinya batik bermotif Betawi dapat mengangkat kembali kebudayaan Betawi yang mulai luntur untuk kembali eksis," ujarnya.

Mengingat keberadaan batik Betawi yang mulai punah, Disparbud DKI Jakarta gencar mengadakan promo pengenalan batik Betawi. "Ada program khusus yang kita adakan untuk pelestarian batik Betawi, salah satunya pameran yang diadakan di Museum Tekstil. Bahkan akhir bulan ini, Disparbud mengadakan pameran serupa di Museum Tekstil," kata Arie.

Arie mengaku pelestarian atau pengenalan produk asli bikinan Betawi ini juga dilakukan saat pemilihan Abang-None Jakarta. Para Abang-None saat itu dengan bangga menggunakan batik Betawi dalam peragaannya. "Dari sini kita mengenalkan batik Betawi secara konkret kepada masyarakat luas," tuturnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.