Suara.com - Penting Ajari si Kecil untuk Menabung dan Hemat Sejak Dini, Ini 5 Tipsnya.
Cara berhemat penting diajarkan kepada anak sejak dini. Orangtua pasti menginginkan buah hatinya menjadi anak yang sukses dengan memikirkan masa depan.
Salah satu caranya adalah menanamkan perilaku menabung dan hidup hemat.
Hidup hemat menjauhkan anak dari sikap berlebihan dan boros yang merugikan. Meskipun tidak mudah, Anda tidak perlu khawatir. Ada beberapa cara yang bisa Anda ikuti untuk melatih anak hidup hemat sejak dini dilansir Hello Sehat:
Baca Juga: 4 Vitamin dan Mineral Ini Sangat Penting untuk Ibu Hamil, Catat Ya!
1. Memberi pemahaman anak mengenai prinsip ekonomi
Membicarakan hidup hemat pasti erat kaitannya dengan uang. Sayangnya, anak belum sepenuhnya paham mengenai konsep ekonomi, seperti jual dan beli serta fungsi dan nilai uang.
Itu sebabnya penting bagi Anda untuk mengajarkannya mengenai ekonomi dasar. Anda dapat mengajaknya berbelanja di toko atau swalayan.
Melalui kegiatan ini, anak akan tahu soal fungsi dan nilai uang. Ia juga dapat tahu bahwa nilai uang tertentu setara dengan jumlah tertentu dari barang favoritnya.
Jelaskan pula untuk membeli segala sesuatu sesuai dengan kebutuhannya dan secukupnya. Anda perlu menanamkan nilai bahwa tidak semua yang anak lihat harus dibeli, sekalipun mereka memiliki uangnya.
Baca Juga: Nonton Konser BTS, Luna Maya Rogoh Kocek Berlipat dari Harga Normal
Memahami konsep ini membantu anak untuk mengelola uang lebih baik ke depannya.
Pancasila dapat dijadikan sebagai model atau paradigma pikir dalam upaya untuk membangun gaya hidup menabung di kalangan generasi muda bangsa Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Dosen Character Building Binus University, Petrus Hepi Witono, SS., MM dalam seminar yang berlangsung di Ruang A102, Kampus Kijang Binus University, Jakarta Sabtu (30/3) dihadiri dosen-dosen gugus Character Building (CB) Binus University. Seminar juga menghadirkan 3 narasumber lainnya yakni Murty Magda Pane, ST., M.Si., Doktor Nuah Tarigan dan Petrus Lakonawa, SS., M.Th.
Witono memaparkan bahwa dewasa ini revolusi dunia ekonomi dan bisnis berlangsung cepat sekali. “Financial Technology (Fintech-Red) merupakan trend bisnis keuangan di masa kini dan masa depan. Fintech menggabungkan jasa keuangan dengan teknologi yang mengubah model bisnis untuk dapat melakukan transaksi pembayaran yang cepat seperti Bareksa, Ovo, Grab, Genius, Digibank, Ipotpay, Gojek, Linjaka, beli emas online dan lain-lain”, kata Witono.
Pemakalah-Ke-4 narasumber pemakalah dalam seminar Pancasila yakni Petrus Hepi Witono, Murty Magda Pane, Nuah Tarigan, Petrus Lakonawa (foto: F. Fios/character building)
Fintech ini, lanjut Witonoi, sikap/perilaku gaya hidup manusia zaman kini ikut berubah termasuk gaya hidup anak muda zaman sekarang. Gaya hidup mewah ini yang berpengaruh pada cara hidup anak muda generasi zaman sekarang. Dibutuhkan pemikiran dan arahan yang baik kepada anak mudah untuk mengubah diri dari haya hidup boros atau konsumtif menuju gaya hidup menabung.
Gaya hidup menabung dan tidak bersikap boros ini merupakan ajaran luhur yang terdapat di dalam sila Pancasila khususnya sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Ajaran Pancasila mengatakan orang Indonesia tidak menggunakan hak milik yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
Oleh karena itu Pancasila, menurut Witono, sudah memberikan petunjuk dalam sikap dan character hidup bagi kita orang Indonesia. Generasi muda harus diajarkan untuk terus berjuang dan berusaha menanamkan sikap hidup menabung dalam hidupnya. Pendidikan karakter harus diarahkan untuk membangun sikap menabung generasi muda bangsa.
Survei yang dilakukan oleh Witono untuk mahasiswa Binus University sebagai sampel menunjukkan bahwa hampir seluruh responden mengaku pernah dan sedang menabung. “Dari 178 orang responden mahasiswa yang saya teliti, ada 168 orang yang mengaku memiliki celengan rumah. Mereka diajarkan untuk menabung oleh orang tuanya. Ada 173 mahasiswa yang mengaku menabung karena diajarkan oleh orang tua”, ungkap Witono.
Witono juga menjelaskan bahwa nilai-nilai Pancasila tentang hidup menabung ini harus terus ditanamkan untuk generasi muda anak bangsa bukan saja pada saat kuliah, namun perlu diajarkan sejak usia dini.
Untuk mendukung nilai luhur Pancasila dalam hal menabung (tidak boros), maka diperlukan juga literasi yang baik pada generasi muda zaman sekarang. “Ada 6 literasi penting saat ini, yakni literasi baca tulis, numerasi, sains, finansial, digital, dan budaya”, kata Witono. Literasi finansial dapat dipakai sebagai suatu cara/metode untuk menanamkan nilai Pancasila (hidup hemat/tidak boros) kepada generasi muda bangsa”, ucap Witono. (*/Frederikus Fios)
ARTIKEL
Mau berapapun usia kamu, nabung itu nggak pernah bikin rugi, lho!
Apalagi di masa muda seperti sekarang. Makin banyak uang yang kamu tabung, kamu nggak cuma bisa beli barang yang diinginkan, tapi bisa penuhi kebutuhan sampai lima atau 10 tahun mendatang.
Eitss. Bukan hanya itu aja manfaat rajin menabung. Dengan membiasakan diri untuk menabung sejak dini, kamu bakal memiliki sifat yang dimiliki rata-rata orang sukses berikut ini!
1. Penyabar
Sifat penyabar udah pasti bakal kamu miliki ketika rajin menabung. Menabung mengajarkan kalau kamu ingin sesuatu, maka harus mau berkorban untuk menahan keinginan yang sebenarnya nggak penting, yaitu dengan mengumpulkan uang sampai periode yang kamu tentukan dan sampai nominalnya sesuai dengan yang diharapkan.
2. Disiplin
Jadi sosok yang disiplin itu nggak gampang. Misal, kamu pengen beli tas dan berkomitmen dengan diri sendiri untuk sisihkan Rp10.000 setiap hari. Jadi, secara otomatis kamu udah mendisiplinkan diri untuk sisihkan uang demi mencapai tujuan punya tas baru.
3. Punya komitmen yang kuat
Menabung adalah kebiasaan yang harus kamu lakukan secara berulang. Dari Pengulangan ini kamu bakal belajar soal komitmen untuk mencapai tujuanmu. Kamu harus mengesampingkan hasrat belanja impulsif demi komitmen menabung yang sudah ditentukan nominalnya setiap bulan.
4. Punya tujuan hidup yang jelas
Sadar atau nggak, saat rajin menabung kamu pasti punya life goal yang lebih jelas. Misal, ingin menabung supaya lima tahun lagi bisa langsung beli properti secara tunai. Dari sinilah kamu jadi punya tujuan hidup yang lebih jelas, beserta perencanaan keuangan yang lebih matang untuk mewujudkannya.
5. Hidup teratur
Punya kebiasaan rajin menabung bisa bikin hidup kamu lebih teratur. Kenapa? Setiap bulan kamu pasti udah punya perencanaan keuangan dan tahu mana yang harus diprioritaskan. Dengan perencanaan ini, hidup kamu dan kondisi keuangan jadi lebih balance dan mudah diatur.
6. Bisa kontrol diri
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, nabung bikin kamu punya tujuan hidup. Karena tujuan hidup sudah jelas, kamu jadi jago mengontrol diri alias nggak mudah tergiur penawaran diskon atau beli barang yang nggak perlu karena ada tujuan lebih besar yang ingin dicapai.
7. Tangguh hadapi hal-hal nggak terduga
Rajin menabung pun bakal sangat membantu kamu lebih tangguh menghadapi berbagai kondisi darurat yang nggak terduga. Misal, laptop kamu rusak dan harus beli yang baru. Kamu nggak perlu syok dan stres lagi karena sudah ada duit tabungan yang cukup untuk penuhi kebutuhan nggak terduga tersebut.
Nabung Lebih Maksimal Buat Masa Depan Berkat Simas TARA
Wah, keren banget kan? Ternyata menabung bisa punya dampak positif yang luar biasa untuk pengambangan diri. Bukan cuma punya uang banyak yang bisa dipakai di masa depan, tapi nabung juga bisa memberikan energi positif untuk memiliki mental orang sukses.
Jadi, mulai sekarang sisihkan 20% gaji kamu khusus untuk menabung. Biar nggak males nabung, buka rekening Simas TARA dari Bank Sinarmas aja! Tabungan Simas TARA punya fitur autodebet yang bikin kamu makin teratur menabung. Suku bunga juga kompetitif, nggak kalah sama tabungan lainnya. Kamu juga nggak perlu bayar potongan biaya admin bulanan.
Punya financial goal yang ingin dicapai di masa depan? Pilih jangka waktumu sendiri, bisa satu tahun sampai 10 tahun dengan nominal tabungan minimal Rp100.000. Banyak banget kan keunggulan SImas TARA? Yuk, buka tabungannya dan nabung sekarang!
"INI kesempatan baik, sayamengajak Saudara semua, dan Saudara-saudara di seluruh tanah air untuk benar-benar memperkuat budaya menabung. Untuk bangsa, kalau kita memiliki budaya menabung yang kuat, maka kemandirian ekonomi kita akan makin meningkat. Ini penting di samping tentu kapasitas pembiayaan pembangunan juga akan makin kuat. Untuk ibu rumah tangga, kalau kita punya budaya menabung, kegemaran menabung dan betul-betul menabung, maka kita terhindar dari perilaku hidup yang konsumtif, boros. Yang mestinya tidak dibeli, dibeli karena tidak punya pikiran atau budaya untuk menabung itu..., kepada para gubernur, para bupati dan para walikota, sukseskan Gerakan Indonesia Menabung ini. Perkuat ketahanan ekonomi di wilayah- wilayah Saudara di seluruh tanah air. Perkuat pula sumber-sumber pendanaan daerah dengan menggalakkan budaya menabung bagi masyarakatnya,” ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya ketika mencanangkan Gerakan Indonesia Menabung sekaligus diluncurkannya Produk Tabunganku, 20 Februari 2010 yang lalu. Menabung merupakan sikap yang diperlukan untuk bisa membangun masa depan yang lebih baik. Pepatah lama kita mengajarkan bahwa hemat pangkal kaya. Sikap hemat merupakan induk dari investasi. Karena menabung adalah memupuk modal bagi investasi di masa yang akan datang. Oleh karena itu menabung harus menjadi bagian yang tak terpisahkan, bahkan menjadi budaya dari kehidupan masyarakat kita. Menabung selalu dihubungkan dengan pembangunan bangsa dan negara ini. Dengan menunjukkan menabung sebagai sikap hidup, suatu masyarakat akan berhasil dalam pembangunannya. Budaya menabung adalah salah satu ciri dari masyarakat modern. Kemajuan yang dialami oleh Jepang – sebagai negara modern – salah satu faktor adalah karena sikap masyarakatnya yang gemar menabung. Sebenarnya budaya menabung tidak sulit diterapkan, asalkan setiap orang mau mengubah sikap. Mengubah sikap boros menjadi sikap hemat, sikap suka dan pintar menyimpan uang.
Menabung dalam masyarakat
Beberapa alasan
Pemerhati Masalah Perbankan, tinggal di Kupang