Gelembung oksigen yang dihasilkan pada percobaan Ingenhousz berasal dari peristiwa

A. alat untuk bernafas B. menyaring darah C. pencernaan makanan D. memompa darah​

Fungsi organ pada gambar adalah.... A. mengangkut hasil fotosintesis B. mengangkut air dan zat hara dari dalam tanah C. mengatur pertumbuhan sekunder … D. membentuk sel-sel baru​

serangge Durung pemakan biji-bijian Serangga predator Serangan herbivora Tumbuhan Interaksi yang terjadi antar hewan pada ekosistem ini adalah.... A. … Kompetisi antara burung pemakan biji dengan ular B. Predasi antara belalang dengan laba-laba C. Kompetisi antara ular dengan kelinci D. Predasi antara tikus dengan belalang​

penyebab turunnya populasi dalam jaring jaring makanan

dinamika populasi yang terjadi pada rantai makanan? ini kisi” ujian buat IPA, saya gapaham ini maksudnya apa. yg mengerti bisa tolong di jawab

tidak bersepora biji terbuka​

Tanaman obat sering dikenal dengan sebutanA. apotek hidupB. tanaman herbalC. rempah-rempahD. palawija​

Daun seledri di dunia herbal digunakan sebagai pengobatan untuk mengatasi berbagai penyakit berikut ini, KECUALI . . . .A. asmaB. luka berdarahC. kenc … ing manisD. asam urat​

MOHON BANTUANNYA KAK ​

16. Perkembangan yang melibatkan penambahan struktur tubuh ataupun perubahan fungsi organ tubuh makhluk hidup disebut.... 17. Bagian tubuh ayam yang d … imanfaat manusia sebagai bahan makanan adalah …... 18. Gerakan dorongan atau tarikan yang memengaruhi benda disebut.... 19. Benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut benda .... 20. Gaya tarik yang dihasilkan oleh otot manusia atau hewan disebut gaya... E. URAIAN 21. Tuliskan tahapan daur hidup nyamuk! 22. Tuliskan 3 hewan yang mengalami metamorfosis sempurna! 23. Tuliskan 2 macam benda elektronik dan tuliskan perubahan energi yang terjadi! 24. Tuliskan 5 macam gaya! 25. Apa yang terjadi jika di bumi tidak ada gaya gravitasi?​

Percobaan Ingenhousz – Aktivitas di biosfer dipengaruhi oleh energi yang diperoleh dari sinar matahari. Ini mungkin tidak ada hubungannya dengan sinar matahari dan binatang yang bisa berlari cepat.

Tetapi jika Anda perhatikan dengan teliti, Anda akan melihat apakah energi yang tersedia untuk pekerjaan itu berasal dari penguraian karbohidrat yang terkandung dalam daun atau rumput, yang dikonsumsi sendiri oleh hewan itu.

Dan karbohidrat yang dihasilkan oleh reaksi kimia di daun, yang berjalan dengan energi sinar matahari. Reaksi pembentukan karbohidrat disebut proses fotosintesis.

Proses fotosintesis hanya dapat dilakukan pada tanaman dengan klorofil. Dan itu hanya dapat terjadi ketika cahaya hadir dan melewati pigmen antara daun hijau klorofil yang dikenal sebagai klorofil.

Selain fotosintesis, itu juga dipengaruhi oleh berbagai faktor. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana proses fotosintesis bekerja, dan faktor-faktor apa yang memengaruhi faktor internal dan eksternal, Anda perlu melakukan percobaan Ingenhousz.

Berikut ini ulasan lengkap tentang percobaan ingenhousz.

Gelembung oksigen yang dihasilkan pada percobaan Ingenhousz berasal dari peristiwa

Apa Itu Percobaan Ingenhousz?

Percobaan Ingenhousz adalah sejenis eksperimen untuk menyelidiki proses fotosintesis dan menunjukkan bahwa tanaman ini benar – benar membutuhkan cahaya dan juga menghasilkan oksigen dalam fotosintesis.

Beberapa faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis adalah intensitas cahaya, suhu dan penambahan substrat untuk reaksi fotosintesis.

Selama fotosintesis, oksigen diproduksi, yang menjadi terlihat melalui keberadaan gelembung udara dalam perawatan di tempat yang cerah.

Penemu percobaan Ingenhousz adalah Jan Ingenhousz, yang merupakan orang pertama yang mengeksplorasi proses fotosintesis.

Ingenhousz menggunakan tanaman air Hydrilla verticillata, yang dimasukkan ke dalam wadah berisi air.

Wadah gelas ditutup dengan corong terbalik, sehingga tabung diisi dengan air di bagian atas diberi makan sampai penuh. Letakkan wadah tersebut di bawah sinar matahari.

Beberapa saat kemudian, gelembung udara muncul dari tanaman air ini. Gelembung udara menunjukkan bahwa itu mengandung gas. Setelah diteliti, ternyata gas itu adalah oksigen.

Sejak itu, Ingenhousz membuat kesimpulan bahwa oksigen dihasilkan selama fotosintesis.

Cara Membuat Percobaan Ingenhousz di Rumah

Alat dan bahan :

  • Gelas 100 ml
  • Corong kaca kecil
  • Tabung
  • Termometer
  • Ember kecil atau baskom
  • Es Batu
  • 400C air hangat
  • NaHCO3
  • Kawat
  • Tanaman Hydrilla verticilata (tanaman air untuk akuarium)

Cara Kerjanya :

Gelembung oksigen yang dihasilkan pada percobaan Ingenhousz berasal dari peristiwa

  1. Atur alat dan bahan seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas hingga 5 perangkat. Coba tabung reaksi dalam kondisi yang dipenuhi air (tidak ada ruang udara).
  2. Perlakukan sebagai berikut :
    • Perangkat pertama ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung
    • Perangkat kedua menerima NaHCO3
    • Perangkat ketiga menerima es batu
    • Perangkat keempat menambahkan air panas hingga suhu air memanas hingga sekitar 400 ° C
    • Perangkat kelima berada dalam bayangan yang tidak terkena cahaya langsung
  3. Amati gelembung-gelembung yang muncul setelah 5 menit dan catat pengamatannya.

Tabel Hasil Pengamatan Percobaan Ingenhousz :Fotosintesis Menghasilkan Oksigen

Misal pengamatan Anda dengan cara ini :

NoPerlakuanHasil Gelembung
1.Sinar matahari langsung ++
2.Lampu langsung + 5 g NaHCO3 ++++
3.Lampu langsung + es batu +
4.Lampu langsung + air hangat+++
5. Tempat yang tidak ada sinar+

*) Keterangan : (-) jika tidak ada gelembung(+) jika gelembung kecil(++) jika gelembung sedang(+++) jika gelembung banyak

(++++) jika gelembung banyak sekali

Tujuan : 

  • Untuk membuktikan adanya gas oksigen sebagai hasil proses fotosintesis. 
  • Untuk mengetahui pengaruh suhu, intensitas cahaya, dan NaHCO3 terhadap kecepatan proses fotosintesis.


Setiap makhuk hidup memiliki beberapa ciri atau sifat dasar. Salah satu yang utama adalah makhluk hidup perlu makanan dan mengeluarkan zat sisa. Apabila kita cermati, sifat dasar tersebut mengarahkan kita kepada suatu mekanisme yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup yang disebut dengan metabolisme.

Metabolisme yang terjadi pada setiap jenis makhluk hidup tentunya tidak sama. Bergantung komponen penyusun makhluk hidup tersebut dari tingkat seluler hingga organisme. Dalam proses metabolisme terjadi berbagai reaksi kimia baik untuk menyusun maupun menguraikan senyawa tertentu. Proses penyusunan tersebut disebut anabolisme, sedang proses penguraiannya disebut katabolisme.

Salah satu contoh proses metabolisme (anabolisme) yang sering kita dengar adalah proses fotosintesis. Proses tersebut terjadi pada tumbuhan berklorofil, tepatnya pada jaringan tiang / palisade dan bunga karang pada mesofil daun. Pada sel palisade atau bunga karang, proses ini terjadi di dalam sebuah organel yaitu kloroplas. Seperti yang telah diketahui, proses ini hanya dapat terjadi pada saat ada cahaya. Cahaya itu dapat berupa cahaya matahari maupun cahaya lampu, yang penting dalam cahaya tersebut terdapat sinar putih yang merupakan spektrum cahaya dari cahaya mejikuhibiniu (merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu). Selain cahaya matahari, proses fotosintesis juga membutuhkan karbon dioksida dan air.

Pada proses fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan oksigen.

Untuk mengetahui kandungan glukosa sebenarnya dapat diketahui dengan percobaan Sact sedang untuk mengetahui kandungan oksigen dapat diketahui dengan menggunakan lidi yang membara seperti pada percobaan Ingenhouz. Akan tetapi pada kesempatan ini, yang akan dilihat bukanlah kandungannya, akan tetapi kecepatan proses tersebut bila diberi perlakuan yang berbeda – beda terkait suhu, intensitas cahaya, dan NaHCO3. Percobaan kami kali ini merupakan percobaan Ingenhousz.

  • Gelas kimia (4 buah).
  • Tabung reaksi (4 buah).
  • Corong (4 buah).
  • Kawat penyangga (12 batang).
  • Stopwatch (1 buah).
  • Termometer (1 buah).
  • Waskom (1 buah).
  • Kertas, pensil, penghapus, penggaris, (masing-masing 1 buah)
  • Kamera (1 buah).
  • Air secukupnya.
  • Es Batu secukupnya.
  • NaHCO3
  • Hydrilla. 
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Memasukkan 2 potongan tanaman hydrilla ke dalam corong. Diusahakan agar tanaman hydrilla tidak     keluar dari corong. 3. Menutup bagian tabung corong dengan tabung reaksi. 4. Memasukkan tiga kawat penyangga ke dalam gelas kimia untuk menjaga keseimbangan dari corong yang telah diisi dengan hydrilla. Sebaiknya, jarak antara bawah corong dengan dasar gelas kimia tidak terlalu jauh, sekitar 0,5 cm. 5. Memasukkan gelas kimia ke dalam waskom yang berisi air, diikuti dengan memasukkan corong yang di dalamnya berisi tanaman hydrilla ke dalam gelas kimia tersebut. Selanjutnya tutup bagian tabung corong dengan tabung reaksi, diusahakan tidak terbentuk ruang udara. 6. Mengulangi langkah 3 sampai 5 untuk 3 corong berikutnya. 7. Menandai masing-masing gelas kimia sebagai gelas kimia A, B, C, dan D. 8. Meletakkan gelas kimia A di tempat yang teduh. 9. Meletakkan gelas kimia B, C dan D di tempat yang terbuka (terkena sinar matahari langsung). 10. Mengukur suhu awal masing-masing gelas kimia. 11. Menunggu hingga muncul gelembung-gelembung udara yang tampak pada tabung reaksi.

12. Menuangkan larutan NaHCO3 secukupnya pada gelas kimia C.

13. Menuangkan beberapa bongkahan es batu pada gelas kimia nomor D. Atur suhunya agar serendah mungkin dari suhu lingkungan. 14. Mengamati dan mencatat banyaknya gelembung yang muncul lalu memasukkan data ke tabel. 15. Setelah banyak rongga udara yang terbentuk di tabung reaksi, lalu angkat tabung reaksi perlahan dan tutup rapat agar gas di dalamnya tidak keluar. 16. Memasukkan bara api dari lidi ke atas mulut masing-masing tabung reaksi dan melihat apa yang terjadi. Ini dilakukan untuk membuktikan ada atau tidaknya oksigen. 17. Mencatat hasil pengamatan.

Dalam melakukan percobaan ini, kita mengikuti beberapa tahap seperti yang telah dijelaskan dalam langkah kerja. Untuk dapat membandingkan perbedaan banyaknya gelembung yang dihasilkan maka perangkat percobaan di tempatkan pada dua kondisi yang berbeda yaitu tempat teduh dan tempat terbuka (terkena sinar matahari langsung). Selain di tempatkan di dua kondisi yang berbeda, juga diberi perlakuan yang berbeda. Ada yang ditambahkan dengan NaHCO3 dan ada juga yang ditambahkan dengan es batu. Hasil pengamatan yang kami lakukan disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Banyaknya gelembung (+/-)

+ : gelembung yang terbentuk sedikit

+ + : gelembung yang terbentuk sedang

+ + + + : gelembung yang terbentuk banyak

± : gelembung yang terbentuk semakin lama semakin berkurang

Pada percobaan tentang proses fotosintesis, Hydrilla verticillata dengan panjang yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam corong kaca yang ditutup dengan tabung reaksi dan kemudian ke dalam beaker glass yang berisi air sampai penuh, apabila dilakukan perlakuan dengan memberikan cahaya pada Hydrilla verticillata tersebut akan menghasilkan gelembung udara yang banyak, sedangkan apabila diberi perlakuan dengan ditempatkan pada tempat yang tidak terdapat cahaya dengan lama pengamatan yang sama, maka Hydrilla verticillata yang direndam akan mengeluarkan gelembung udara dalam jumlah yang relatif sangat sedikit. Percobaan yang ditambah larutan NaHCO3 ternyata dapat mempercepat laju fotosintesis. Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai katalisator dalam reaksi fotosintesis.

Gelembung yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas oksigen/O2. Gas ini terbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen yang akan muncul berupa gelembung-gelembung dengan persamaan reaksi sebagai berikut:

Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian air.

Pada gelas kimia A yang diletakkan di tempat dengan intensitas cahaya rendah, proses fotosintesisnya ternyata lambat (diketahui dari sedikitnya jumlah gelembung yang dihasilkan). Hal ini terjadi karena walaupun di dalam air terdapat CO2 terlarut tetapi energi yang tersedia (cahaya) untuk melakuan proses fotosintesis oleh hydrilla sangat sedikit. Sehingga, walaupun ada bahan baku, tetapi bila energi untuk mengolah tidak ada maka tidak akan terbentuk hasil.

Pada gelas kimia B dengan kondisi normal (tempat terkena cahaya matahari langsung), proses fotosintesis berjalan cepat karena pada air sebenarnya telah terdapat sejumlah CO2 terlarut dan mendapat energi yang banyak untuk melakukan proses fotosintesis tersebut. Akan tetapi jumlah gelembung yang terbentuk tidak sebanyak gelas kimia C. Hal ini disebabkan, walaupun keduanya sama – sama memiliki energi untuk produksi yang melimpah tetapi jumlah bahan baku yang tersedia tidak sama.

Pada gelas kimia C diberi larutan NaHCO3. Penambahan larutan NaHCO3 dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

NaHCO3 + H2O → NaOH + CO2 + H2O

Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis. Gelas kimia yang diberi larutan NaHCO3 jumlah CO2 terlarutnya menjadi tinggi, di samping itu gelas kimia tersebut juga diletakkan di tempat yang terang (banyak energi untuk berfotosintesis). Oleh karena itu proses fotosintesisnya menjadi sangat cepat, karena disamping bahan baku tersedia banyak, energi untuk mengolahnya menjadi sejumlah produk juga melimpah, sehingga proses produksi (reaksi) yang berjalan dalam waktu 20 menit mendapatkan hasil yang banyak (gas O2 pada dasar tabung reaksi).

Pada gelas kimia D yang diletakkan di tempat terang dan ke dalamnya ditambahkan es batu, ternyata gas yang terbentuk sangat sedikit, artinya proses fotosintesis pada gelas kimia D berjalan sangat lambat. Hal ini terjadi karena pada suhu yang rendah enzim – enzim banyak yang tidak aktif sehingga banyak reaksi kimia yang dialamikan oleh enzim menjadi lambat sekali. 

Dari hasil percobaan, semua tanaman Hydrilla verticillata pada setiap corong mengeluarkan gelembung-gelembung udara. Gelembung-gelembung ini terkumpul pada dasar tabung reaksi yang dalam keadaan terbalik, sehingga membentuk rongga udara. Gas yang terkumpul ini akan diuji coba dengan menggunakan bara api dari lidi. Seperti yang diketahui, api dapat menyala jika ada oksigen disekitarnya. Untuk membuktikan apakah gelembung udara yang terkumpul tersebut mengandung oksigen, maka praktikan memasukkan bara api dari lidi ke mulut tabung reaksi. Ketika bara api dari lidi dimasukkan, ternyata bara api tersebut menyala(mengeluarkan api). Hal tersebut membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis gas yang dihasilkan adalah oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.

Kesimpulan:

  •       Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.
  •       Faktor suhu yang rendah akan memperlambat terjadinya proses fotosintesis. Hal ini bukan berarti suhu yang sangat tinggi akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat, justru tanamannya akan mati. Suhu yang optimallah yang akan membuat proses fotosintesis menjadi maksimal.
  •       Faktor intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat.
  •       Faktor kadar CO2 terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis berjalan dengan cepat karena CO2 merupakan bahan baku dari proses fotosintesis.
  •       Suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbon dioksida yang tersedia berpengaruh terhadap kecepatan proses fotosintesis.

Gelembung oksigen yang dihasilkan pada percobaan Ingenhousz berasal dari peristiwa
 Hydrilla verticillata

Gelembung oksigen yang dihasilkan pada percobaan Ingenhousz berasal dari peristiwa
 Gelas kimia, corong, dan tabung reaksi.

Gelembung oksigen yang dihasilkan pada percobaan Ingenhousz berasal dari peristiwa
Menyusun perangkat percobaan

Gelembung oksigen yang dihasilkan pada percobaan Ingenhousz berasal dari peristiwa
 Perangkat percobaan

Gelembung oksigen yang dihasilkan pada percobaan Ingenhousz berasal dari peristiwa
 Pembuatan larutan NaHCO3

Gelembung oksigen yang dihasilkan pada percobaan Ingenhousz berasal dari peristiwa
Penambahan larutan NaHCO3

Gelembung oksigen yang dihasilkan pada percobaan Ingenhousz berasal dari peristiwa
Pembentukan gelembung-gelembung udara

Gelembung oksigen yang dihasilkan pada percobaan Ingenhousz berasal dari peristiwa
Gelas kimia yang diberi bongkahan es

A ir memang misterius, air bisa menjadi sumber kehidupan, tetapi juga sebaliknya air bisa menjadi sumber bencana.

B akteri adalah sel prokariot yang khas, uniseluler dan tidak mengandung struktur yang terbatasi membran didalam sitoplasmanya.