Fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional di era globalisasi

Oleh : Hj. Kudsiah, S.Pd.
Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 13 Banjarmasin

Bahasa Indonesia dalam berbagai keperluan merupakan bahasa resmi negara Indonesia dan telah digunakan sebagai alat komunikasi lisan maupun tulis, baik formal maupun informal. Selain fungsi komunikasi, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia. Dewasa ini bahasa Indonesia dihadapkan pada perkembangan dunia yang begitu pesat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan kebudayaan yang begitu mengkhawatirkan. Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan kebudayaan tersebut menuntut bangsa Indonesia untuk bekerja keras, dan secara aktif mempersiapkan diri mengejar ketinggalan yang ada dari berbagai aspek kehidupan, dan termasuk mengantisipasi perkembangan informasi dan budaya yang mengglobal. Salah satu dampak dari globalisasi ini adalah penggunaan Bahasa Inggris yang dianggap lebih berkelas dan memiliki nilai kebanggaan tersendiri oleh kaum milenial. Salah satu dampak positifnya yaitu akan memudahkan bagi para milenial untuk berkomunikasi secara internasional. Di sisi lain
, dampak negatif daripadanya yaitu loyalitas pembelajar terhadap bahasa Indonesia menjadi berkukurang, bahkan akan menjadi luntur. Bagaimana kiat bangsa Indonesia untuk mengejar ketinggalan dari bangsa lain dan bagaimana kiatnya agar bangsa Indonesia tetap mencintai bangsanya dan termasuk bahasanya, tentunya harus adanya kerja keras dan kepedulian dari seluruh komponen bangsa Indonesia.

Bahasa Indonesia memiliki tantangan yang makin besar, seiring dengan makin kencangnya dinamika kehidupan bagi bangsa dan negara serta masyarakat Indonesia yang sekarang telah memasuki abad ke-21. Dari ruang publik dapat dilihat perubahan yang sangat fundamental dalam berbagai aspek kehidupan tersebut, terutama dalam hal penggunaan bahasa asing yang makin marak untuk menamai lembaga, melabeli produk, dan lain-lain.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Artinya, bahwa kedudukan Bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional negara Indonesia. Hal ini sejalan dengan fungsi dari Bahasa Indonesia yaitu: (a) bahasa resmi kenegaraan; (b) bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan; (c) bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah; dan (d) bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.

Penggalakan Gerakan Disiplin Nasional pada tahun 1995 untuk mengutamakan bahasa Indonesia tengah menemui masa redup. Redupnya pengutamaan bahasa negara di ruang publik seolah-olah menunjukan tanda-tanda kekhasan identitas bangsa ini mulai runtuh. Keruntuhan simbolik negara bangsa seperti itu tengah terjadi oleh karena agenda globalisasi dan kemajuan teknologi informasi serta komunikasi yang telah diproyeksi sebagai modernisasi era revolusi industri 4.0. Oleh karena itu, sebagai gambaran, di kalangan masyarakat terasa tidak asing dan dipandang lebih keren bentuk Bahasa seperti e-money, e-banking, dan e-toll. Sikap bangga pada bahasa asing seperti itu dianggap menjadi pilihan yang tepat agar manusia Indonesia lebih berterima sebagai warga global.

Pada saat yang sama, agenda dan kemajuan global itu telah melahirkan generasi milenial yang sedang digelorakan agar tercetak “generasi emas” pada tahun 2045. Harapan mulia itu akan “jauh panggang dari api” apabila kesetiaan, kebanggaan, dan tanggung jawab untuk berbahasa Indonesia secara baik dan benar serta apik dan santun di ruang publik menghilang. Tanpa kepatuhan yang memadai terhadap hokum yang berlaku tersebut, penggunaan bahasa Indonesia melalui media sosial cenderung lebih sebagai alat pengungkap kesenangan pada hal instan dan kebiasaan merumpikan SARA daripada sebagai etos pengembangan literasi sebagai baca tulis secara komprehensif. Tantangan linguistik, sejarah, dan hukum itu makin besar pada zaman globalisasi, terutama pada era Revolusi Industri 4,0.

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara mampu memantapkan perannya sebagai sarana pembangunan nasional, penyelenggaraan negara, Pendidikan, kegiatan keagamaan, dan peningkatan partisipasi generasi muda serta sebagai sarana pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pada gilirannya memperkuat ketahanan nasional. Dalam perjuangan bangsa Indonesia menghadapi era lepas landas, peran bahasa dan sastra Indonesia perlu dimantapkan dengan tujuan utama meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Kesadaran berbahasa merupakan modal penting dalam mewujudkan sikap berbahasa yang positif yang selanjutnya akan memperkukuh fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang jati diri bangsa. Penggunaan bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa persatuan maupun sebagai bahasa negara, perlu pula dibina lebih lanjut untuk menghadapi tantangan makin meluasnya penggunaan bahasa asing terutama bahasa Inggris, di Indonesia dan di dalam pergaulan internasional. Di samping itu, pembinaan penutur bahasa Indonesia hendaknya diarahkan sedemikian rupa sehingga bahasa Indonesia dapat berfungsi sebagai sarana untuk memanifestasikan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Peran bahasa Indonesia di dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa yang dipandang penting sehingga sekarang diajarkan di banyak negara di dunia antara lain, Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan Jerman. Dengan demikian pengajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing perlu dikembangkan secara terencana dan terarah sehingga bahasa dan budaya bangsa Indonesia lebih dikenal di pentas dunia internasional. Salah satu upaya yang perlu segera dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut ialah program penerjemahan dalam bentuk skala besar dan diimplementasikan dengan sungguh-sungguh, terutama dalam kaitannya dengan alih teknologi.

Untuk menghadapi tuntutan dan tantangan perkembangan sosial dan budaya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kehidupan berbangsa dalam era globalisasi dan teknologi informasi masa kni serta masa yang akan datang dalam millennium ketiga, bahasa Indonesia perlu ditingkatkan mutunya dan dikembangkan kemampuan daya ungkapnya sehingga buku tata bahasa dan kamus serta berbagai pedoman pengunaan bahasa menjadi profesional untuk lebih memberdayakan sumber daya manusia Indonesia. Di samping itu, sesuai dengan tuntutan reformasi, penutur bahasa Indonesia, para pejabat, dan tokoh panutan masyarakat perlu dibina sedemikian rupa sehingga perilaku bahasanya lebih baik, benar, demokratis, dan lugas.

Pada saat ini bangsa Indonesia hidup dalam dua era sekaligus, yaitu era globalisasi dan era otonomi daerah. Kedua era ini telah mempengaruhi peran bahasa-bahasa di Indonesia. Peran bahasa Indonesia dan bahasa asing perlu dirumuskan kembali seiring dengan otonomi daerah. Dalam kaitan dengan hal itu, mutu bahasa, terutama bahasa Indonesia dan bahasa daerah, perlu ditingkatkan agar kedua bahasa tersebut disamping dapat terus terpelihara dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 juga dapat menjalankan fungsinya untuk berbagai keperluan. Hal yang terakhir adalah peningkatan mutu penggunaan bahasa. Peningkatan itu dapat dilakukan dengan memperbaharui pengajaran bahasa sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan rekayasa bahasa serta dengan meningkatkan permasyarakatan bahasa agar dapat diperoleh sikap positif terhadap bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing.

Baik buruknya bahasa Indonesia merupakan tanggung jawab setiap orang yang mengaku sebagai warga negara Indonesia yang baik. Setiap warga negara Indonesia harus serta merta berperan dalam membina dan mengembangkan bahasa Indonesia ke arah yang positif. Usaha-usaha ini, antara lain dengan meningkatkan kedisiplinan berbahasa Indonesia pada era globalisasi yang sangat ketat dengan persaingan di segala sektor kehidupan. Maju bahasa, majulah bangsa. Kacau bahasa, kacau pulalah bangsa. Keadaan ini harus disadari benar oleh setiap warga negara Indonesia sehingga akan ada rasa tangung jawab terhadap pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia akan tumbuh dengan subur di sanubari setiap pemakai bahasa Indonesia. Rasa cinta terhadap bahasa Indonesia pun akan bertambah besar dan bertambah mendalam. Sudah barang tentu, ini semuanya merupakan harapan bersama, harapan setiap orang yang mengaku berbangsa Indonesia.

Dalam era globalisasi ini, jati diri bahasa Indonesia merupakan ciri bangsa Indonesia yang perlu terus dipertahankan. Pergaulan antarbangsa memerlukan alat komunikasi yang sederhana, mudah dipahami, dan mampu menyampaikan pemikiran yang lengkap. Oleh karena itu, bahasa Indonesia harus terus dibina dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia dalam pergaulan antarbangsa pada era globalisasi ini.

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.

https://pixabay.com/id/photos/buku-wanita-tangan-mencerminkan-1421097/

Bahasa merupakan aspek terpenting yang mendukung kita dalam menjalin komunikasi. Lewat bahasa kita bisa berbicara atau menyampaikan informasi dengan nyaman. Lantas apa sih peran bahasa Indonesia di era globalisasi seperti sekarang ini?

Mengenal Bahasa Indonesia

Dari namanya saja kita sudah tahu bahwa bahasa Indonesia memang digunakan untuk berkomunikasi di negara Indonesi baik secara lisan maupun tulisan. Awal mulanya bahasa ini disahkan pada tanggal 28 Oktober 1928 ketika para pemuda berkumpul untuk membacakan ikrar sumpah pemuda.

Mungkin kita pernah penasaran, kenapa bahasa Indonesia sangat mirip dengan bahasa Melayu? Ternyata bahasa Indonesia memang merupakan hasil adaptasi dan modifikasi dari bahasa Melayu. Namun, tentu saja bahasa kita memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri dibandingkan bahasa lainnya.

Layaknya bahasa lainnya bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai alat komunikasi yang menghubungkan pembicaraan antara satu orang dengan orang lainnya. Selain itu bahasa Indonesia juga merupakan alat ekspresi diri sehingga kita bisa menyampaikan pikiran, perasaan, maupun keluh kesah kita.

Lewat bahasa Indonesia kita juga bisa mengontrol keadaan sosial karena dapat memberi nasihat, pengetahuan, dan lain sebagainya. Fungsi utama dari bahasa Indonesia adalah untuk memberi kekhasan pada negara dan menambah kewibawaan bangsa.

Di Indonesia sendiri bahasa ini berfungsi sebagai kerangka acuan. Nantinya bahasa Indonesia yang baku menjadi tolak ukur untuk menilai ketepatan penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita harus melestarikan bahasa Indonesia meskipun saat ini sudah banyak bahasa asing yang masuk ke Indonesia. Belajar bahasa asing memang perlu untuk keperluan kerja atau sekadar menambah pengetahuan. Namun, jangan lupakan identitas kita sebagai bangsa Indonesia.

Peran Bahasa Indonesia di era Globalisasi

Globalisasi merupakan salah satu proses perkembangan zaman, di mana teknologi semakin canggih sehingga memudahkan masyarakat dalam melakukan berbagai hal. Akibat hal ini, tentu saja kita bisa mengakses informasi dari berbagai sumber baik dalam maupun luar negeri.

Meskipun ada banyak dampak positif dari globalisasi namun, masuknya kebudayaan asing dinilai dapat mengancam ciri khas kebudayaan sendiri. Dalam hal ini, kita sangat membutuhkan bahasa Indonesia untuk melaksanakan peranannya sebagai lambang kebangsaan.

Bahasa Indonesia terbentuk dari hasil kerja keras dan pengorbanan para pahlawan. Maka dari itu tentu saja ada banyak nilai sosial dan budaya luhur bangsa di dalamnya. Dengan nilai-nilai ini kita menjadi tahu bahwa bahasa Indonesia adalah cerminan dari bangsa kita. Makanya, kita harus menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai warga negara yang baik.

Peran bahasa Indonesia di era globalisasi selanjutnya adalah sebagai alat pemersatu bangsa. Kita semua tahu bahwa ada berbagai macam latar belakang dan bahasa yang tersebar di Indonesia. Kemudian berbagai perbedaan tersebut kembali disatukan oleh bahasa Indonesia.

Coba bayangkan jika hanya ada satu bahasa saja di dunia. Maka, tidak akan ada lagi keistimewaan dari bahasa tersebut. Begitu pula dengan bahasa Indonesia. Bahasa ini menjadi tanda pengenal bahwa seseorang berasal dari Indonesia. Hal ini menjadi alat pembeda warga negara baik dalam bidang karakter, kepribadian, maupun watak.

Alat Penghubung Antar Daerah

Dari Sabang sampai Merauke terdapat banyak pulau dengan kebudayaan, bahasa, kehidupan sosial, latar belakang ekonomi, bahasa daerah, dan agama yang berbeda. Kehadiran bahasa Indonesia bisa menjadi bukti nyata bahwa ada alat yang menghubungkan keanekaragaman tersebut.

Peran bahasa Indonesia di era globalisasi memang masih sangat diperlukan. Apalagi dengan adanya pengaruh budaya asing. Bahasa Indonesia harus terus ditegakkan agar kita ingat siapa sebenarnya kita dan darimana kita berasal.