Seperti namanya sistem closed house, dimana kandang ayam tertutup dan hampir dikatakan tidak ada kontak dengan faktor lingkungan luar. Dalam sistem closed house, ventilasi merupakan satu faktor yang sangat penting. Sistem ventilasi berperan untuk menjaga temperature dan lembapan udara di dalam kandang. Beberapa fungsi ventilasi pada kandang closed house: 1. Menghilangkan panas di dalam kandang 2. Menurukan tingkat kelembapan udara 3. Mengurangi debu di dalam kandang 4. Menurukan kadar gas beracun di dalam kandang, seperti gas ammonia, karbondioksia, atau karbonmonoksida 5. Menyediakan okisgen
Terdapat dua jenis cara kerja Fan yaitu “mendorong udara masuk” dan “menyedot udara keluar”. Dari kedua jenis fan yang paling sering digunakan adalah jenis “menyedot udara keluar (exhaust fan)” dengan menggunakan cooling pad (pendingin). Suhu di dalam kandang tidak selamanya stabil dan sesuai dengan yang diharapkan, bahkan memiliki kecenderungan naik. Hal ini disebabkan meningkatnya kadar amoniak di dalam kandang sehingga suhu dan bau di dalam kandang pun meningkat. Tingkat kepadatan ayam juga menyebabkan meningkatnya suhu dalam kandang. Penggunaan cooling pad (pendingin) berfungsi untuk mengurangi panas dan mencegah resiko panas berlebih (over heat). Sehingga dalam kandang closed house, kombinasi exhaust fan dan cooling pad merupakan hal yang wajib untuk menjaga tingkat suhu dalam kandang. Beberapa peternak sudah membuktikan bahwa dengan menggunakan closed house mampu meningkatkan performa ternak dan memiliki daya saing yang lebih baik. Sistem closed house merupakan suatu sistem kandang yang sanggup mengeluarkan kelebihan panas, uap air, dan gas-gas berbahaya (CO, CO2, NH3) yang ada di dalam kandang tetapi disisi lain dapat menyediakan kebutuhan O2 bagi ayam sehingga performa ayam optimal (Poultry Indonesia, 2011). Perkembangan peternak yang menggunakan closed house, baik full closed house maupun semi closed house semakin hari semakin bertambah. Tujuannya adalah meningkatkan performa ayam (indeks performa) sehingga keuntungan peternak semakin besar. Terlebih lagi tantangan cuaca (global warming atau pemanasan global) maupun perubahan genetik menuntut kita untuk selalu berinovasi agar performa dan keuntungan kita semakin meningkat. Perkembangan Ayam Broiler Ayam broiler merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan bangsa-bangsa ayam yang memiliki kemampuan memproduksi daging. Tidak bisa kita pungkiri bahwa saat ini genetik ayam broiler telah berkembang sangat pesat. Diciptakan dengan potensi genetik yang luar biasa, ayam broiler saat ini atau yang sudah biasa disebut ayam broiler modern memiliki karakteristik:
Perkembangan ayam broiler modern ini bisa menjadi alasan paling kuat untuk mengubah kandang dari open house ke closed house. Hal inilah yang seringkali menjadikan peternak berubah pikiran. Produktivitas ayam yang semakin hari semakin sulit mencapai optimal, menjadikan peternak mencari solusi untuk mencapai hal ini. Dan salah satunya adalah membuat kandang senyaman mungkin bagi ayam. Indeks performa ayam broiler saat menggunakan kandang open house berkisar 260-370 sedangkan saat kandang diubah menjadi closed house bisa meningkat menjadi 400-420 (Trobos, 2018). Semakin tinggi pencapaian IP maka keuntungan peternak akan semakin besar. Sebagai perbandingan, saat menggunakan kandang open house ayam broiler dipanen di umur 30 hari dengan berat 1,8 kg dan feed conversion ratio (FCR) 1,52 – 1,53 sementara saat dipelihara di kandang closed house dengan umur panen yang sama berat badan dapat mencapai 2-2,1 kg dengan FCR 1,5 (Trobos, 2018). Dengan kata lain, performa ayam meningkat dengan tingkat efisiensi pakan lebih baik. Mengenal Tipe Kandang Tertutup Tipe inilah yang paling banyak digunakan di Indonesia. Tunnel atau terowongan, kandang tertutup tipe ini digambarkan seperti terowongan dimana udara akan masuk dari bagian depan (inlet) dan akan ditarik ke belakang mengalir sepanjang kandang dan dikeluarkan dengan bantuan exhaust fan.
Kelengkapan Closed House Sistem ventilasi menjadi pokok dari sebuah closed house. Dan kelengkapan dari sistem ventilasi ini terdiri dari fan (kipas), evaporative cooling pad, controller dan tirai kandang. Kipas (fan) merupakan alat yang menciptakan pergerakan udara. Secara umum, terdapat 2 jenis kipas yaitu exhaust fan dan blowing fan. Exhaust fan berfungsi menyedot angin dan blowing fan berfungsi untuk meniup angin. Daya dorong blowing fan sangat terbatas, yaitu maksimal sejauh 12 meter oleh blowing fan 36 inch berkapasitas 20.700 m3/jam pada tekanan 50 Pa. Oleh karena itu sistem closed house menggunakan exhaust fan. Parameter yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian kipas adalah jumlah kipas yang menyala dan lama waktu kipas menyala. Pemilihan kipas yang tepat sangat diperlukan agar menghasilkan kecepatan udara dan temperatur yang sesuai dengan konsumsi daya listrik yang minimal. Evaporative cooling pad adalah alat pendingin udara yang memanfaatkan penguapan air. Evaporative cooling pad dihubungkan dengan pompa yang akan membasahinya dengan air. Ketika udara panas dari luar kandang memasuki cooling pad, air akan mengambil energi panas dari udara sehingga air akan menguap (proses evaporasi) dan mengakibatkan turunnya temperatur udara yang masuk ke dalam kandang. Peternak tidak dianjurkan membasahi cooling pad saat kelembapan >75%, karena akan menambah kelembapan kandang. Evaporative cooling pad juga berfungsi sebagai penyaring udara yang masuk ke kandang. Sekat-sekat cooling pad mencegah pengotor udara (berukuran besar) untuk masuk ke dalam kandang, sehingga udara masuk menjadi lebih bersih. Controller atau disebut climate controller adalah alat untuk mengendalikan suhu dan kelembapan dalam kandang. Alat inilah yang seringkali disebut sebagai “otak”nya closed house. Controller ini bisa diprogram sedemikian rupa dengan target membuat suasana kandang, yaitu suhu dan kelembapan nyaman bagi ayam. Controller akan mengatur nyala atau matinya kipas (exhaust fan) maupun pompa pada evaporative cooling pad. Tirai kandang merupakan penutup sisi kandang sehingga ayam terlindung dari gangguan luar. Selain itu, tirai kandang juga bermanfaat untuk :
Tirai kandang dipadukan dengan sistem winch (katrol), untuk memudahkan menaikkan atau menurunkan tirai dengan cepat, cukup dengan seorang operator. Meninjau Ketidaksesuaian Suhu dan Kecepatan Angin Gejala over heating seringkali terjadi di umur 21 hari ke atas, saat tubuh ayam broiler sudah semakin besar dan memproduksi panas sendiri. Umur ayam yang berbeda membutuhkan suhu yang berbeda dan toleransi terhadap kecepatan angin yang berbeda pula (Contohnya DOC = still air, 1 minggu = 0,5 – 1 meter/detik). Salah satu cara untuk mendinginkan suhu tubuh ayam yang telah memproduksi banyak panas yakni dengan hembusan angin (wind chill) yang diperoleh dari kecepatan angin dalam kandang (wind speed). Wind speed dalam kandang dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya :
Ketidaksesuaian kedua hal di atas dapat mengakibatkan turbulensi sehingga aliran udara dan kecepatan angin dalam kandang tidak optimal. Kecepatan aliran udara di kandang closed house dapat diukur menggunakan windmeter. Kecepatan angin maksimal dalam kandang adalah 3-4 meter/detik (COBB Broiler Guide, 2018). Semakin tinggi kecepatan angin, maka semakin besar efek penurunan suhu yang dirasakan tubuh ayam. Dampak negatif kecepatan angin yang tinggi adalah menerbangkan debu-debu dari alas kandang yang memicu gangguan pernapasan karena udara kotor yang berasal dari debu. Selain itu, suhu efektif yang dirasakan ayam yang terlalu rendah akan mengakibatkan berkurangnya konsumsi pakan ayam. Kondisi ini dapat menyebabkan feed intake tidak tercapai. Kecepatan angin juga dipengaruhi oleh tirai kandang. Tirai kandang pada kandang closed house menutup seluruh sisi kandang agar ayam terlindungi serta untuk mempertahankan suhu udara dalam kandang. Tirai ini akan mencegah terpaan angin langsung mengenai tubuh ayam. Manajemen Dasar Ventilasi dan Sirkulasi Udara Pada kandang closed house, pengaturan ventilasi dan sirkulasi udara diatur oleh kipas (fan). Kipas (fan) berfungsi mengeluarkan udara panas dari kandang dan menciptakan hembusan angin ke dalam kandang closed house. Sirkulasi udara dan temperatur di dalam kandang memiliki peranan yang vital dalam closed house. Tanpa manajemen ventilasi yang baik, performa ayam yang baik mustahil tercapai. Dengan demikian pendukung sirkulasi udara dan temperatur seperti kipas dan evaporative cooling pad harus diperhatikan. Sedangkan, ventilasi minimum adalah udara minimal yang diperlukan untuk mengganti udara dalam kandang sehingga tetap optimal bagi broiler. Ventilasi minimum menyediakan kecukupan oksigen (O2) dan menghilangkan uap air dalam kandang. Uap air yang berlebih dapat meningkatkan kadar amonia (NH3) dan menyebabkan sekam basah, sehingga meningkatkan resiko terkena penyakit pada ayam. Syarat ventilasi minimum harus terpenuhi dalam kandang closed house. Salah satu gejala terjadi jika ventilasi minimum tidak terpenuhi adalah penyebaran ayam tidak merata. Anak ayam sampai 14 hari belum dapat mengatur suhu tubuhnya dengan baik dan anak ayam sampai 7 hari tidak boleh terkena tiupan angin dari kipas, namun syarat ventilasi minimum harus terpenuhi. Ventilasi minimum dicapai dengan mengatur jumlah kipas yang menyala dan durasinya. Panduan untuk menghitung jumlah kipas menyala untuk kebutuhan ventilasi minimum ditunjukkan pada rumus berikut. Perawatan kipas secara rutin tentu akan meningkatkan umur pakai kipas dan mencegah kerusakan saat operasional. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan kipas:
Perawatan Evaporative Cooling Pad Evaporative cooling pad berfungsi untuk mendinginkan udara yang masuk dengan memanfaatkan penguapan air. Selama masa brooding, dianjurkan pompa evaporative cooling pad tidak dioperasikan. Menjalankan pompa evaporative cooling pad dapat menghasilkan udara yang terlalu dingin bagi anak ayam selama masa brooding. Pompa evaporative cooling pad dioperasikan hanya jika temperatur dalam kandang diatas 28°C dan pada ayam berumur diatas 14 hari. Perlu diperhatikan bahwa dengan mengoperasikan pompa air pada evaporative cooling pad akan berdampak peningkatan kelembapan udara. Tidak dianjurkan juga untuk membasahi cooling pad saat %RH diatas 75%. Evaporative cooling pad yang sering terbasahi air dan terkena sinar matahari akan beresiko munculnya lumut pada badan cooling pad. Untuk mencegah hal tersebut, perlu dilakukan penyemprotan evaporative cooling pad minimal sekali setiap bulannya dengan menggunakan larutan desinfektan (seperti Medisep). Larutan desinfektan akan mencegah pertumbuhan lumut dan bakteri pada cooling pad. Gunakan semprotan tekanan rendah dan bukan semprotan high pressure dalam membersihkan cooling pad. Evaporative cooling pad dilengkapi dengan tirai pada bagian dalam kandang. Tirai inlet cooling pad berfungsi untuk mengatur celah bukaan udara masuk ke dalam kandang. Celah udara inlet dibuka dari bagian atas tirai inlet cooling pad. Besarnya celah udara inlet atau bukaan tirai inlet cooling pad disesuaikan dengan kecepatan udara yang diinginkan di dalam kandang. Kecepatan udara keluar dari inlet (sebelum masuk kandang/sebelum keluar dari inlet) yang direkomendasikan yaitu 3.5-4 m/s. Pertanda adanya Masalah Ventilasi Aliran udara dalam kandang yang tidak merata menyebabkan gangguan pada pertumbuhan dan performa ayam. Oleh karena itu, amatilah perilaku ayam dan sekeliling kandang untuk mengetahui masalah ventilasi yang terjadi:
Lokasi yang perlu diperhatikan karena seringkali terjadi kebocoran lubang udara adalah:
Beberapa penyebab peningkatan kadar amonia:
Oleh karena itu, beberapa langkah untuk mencegah peningkatan kadar amonia adalah dengan:
Penggunaan closed house dalam bisnis ayam broiler memang membutuhkan modal yang lebih tinggi pada awal pembangunan, namun jika telah beroperasi dengan kapasitas populasi yang berpuluh ribu atau berjuta ekor ayam, biaya produksi akan menjadi lebih murah ditambah kualitas ayam yang lebih unggul. Salam. Mengenal Lebih Dalam Kandang Closed House |