Faktor dari dalam yang menyebabkan kemunduran kerajaan Samudera Pasai adalah

Jawaban yang benar diberikan: daffa3686

jawaban:

Faktor Interen Kemunduran Kerajaan Samudra Pasai:

a. Tidak Ada Pengganti yang Cakap dan Terkenal Setelah Sultan Malik At Thahrir

b. Terjadi Perebutan kekuasaan

Faktor Eksteren kemunduran Kerajaan Samudra Pasai:

a. Serangan dari Majapahit Tahun 1339

b. Berdirinya Bandar Malaka yang Letaknya Lebih Strategis

c. Serangan Portugis

>>JADIKAN JAWABAN TERCERDAD Y <<

Penjelasan:

Faktor Interen Kemunduran Kerajaan Samudra Pasai

a. Tidak Ada Pengganti yang Cakap dan Terkenal Setelah Sultan Malik At Thahrir

Kerajaan Samudera Pasai mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Malik At Tahrir, sistem pemerintahan Samudera Pasai sudah teratur baik, Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan internasional. Pedagang-pedagang dari Asia, Afrika, China, dan Eropa berdatangan ke Samudera Pasai. Hubungan dagang dengan pedagang-pedagang Pulau Jawa juga terjalin erat. Produksi beras dari Jawa ditukar dengan lada.

Setelah Sultan Malik At Tahrir wafat tidak ada penggantinya yang cakap dalam meminmpin kerajaan Samudra Pasai dan terkenal, sehingga peran penyebaran agama Islam diambil alih oleh kerajaan Aceh.

b. Terjadi Perebutan kekuasaan

Pada tahun 1349 Sultan Ahmad Bahian Syah malik al Tahir meninggal dunia dan digantikan putranya yang bernama Sultan Zainal Abidin Bahian Syah Malik al-Tahir. Bagaimana pemerintahan Sultan Zainal Abidin ini tidak banyak diketahui. Rupanya menjelang akhir abad ke-14 Samudra Pasai banyak diliputi suasana kekacauan karenaa terjadinya perebutan kekuasaan, sebagai dapat diungkap dari berita-berita Cina. Beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya kerajaan Samudra Pasai, yaitu pemberontakan yang dilakukan sekelompok orang yang ingin memberontak kepada pemerintahan kerajaan Samudra Pasai. Karena pemberontakan ini, menyebabkan beberapa pertikaian di Kerajaan Samudra Pasai. Sehingga terjadilah perang saudara yang membuat pertumpahan darah yang sia-sia.

Faktor Eksteren kemunduran Kerajaan Samudra Pasai

a. Serangan dari Majapahit Tahun 1339

Mahapatih Gajah Mada rupanya sedikit terusik mendengar kabar tentang kebesaran Kerajaan Samudera Pasai di seberang lautan sana. Majapahit khawatir akan pesatnya kemajuan Kerajaan Samudera Pasai. Oleh karena itu kemudian Gajah Mada mempersiapkan rencana penyerangan Majapahit untuk menaklukkan Samudera Pasai. Desas-desus tentang serangan tentara Majapahit, yang menganut agama Hindu Syiwa, terhadap kerajaan Islam Samudera Pasai santer terdengar di kalangan rakyat di Aceh. Ekspedisi Pamalayu armada perang Kerajaan Majapahit di bawah komando Mahapatih Gajah Mada memulai aksinya pada 1350 dengan beberapa tahapan.

Selain alasan faktor politis, serangan Majapahit ke Samudera Pasai dipicu juga karena faktor kepentingan ekonomi. Kemajuan perdagangan dan kemakmuran rakyat Kerajaaan Samudera Pasai telah membuat Gajah Mada berkeinginan untuk dapat menguasai kejayaan itu. Ekspansi Majapahit dalam rangka menguasai wilayah Samudera Pasai telah dilakukan berulangkali dan Kesultanan Samudera Pasai pun masih mampu bertahan sebelum akhirnya perlahan-lahan mulai surut seiring semakin menguatnya pengaruh Majapahit di Selat Malaka.

b. Berdirinya Bandar Malaka yang Letaknya Lebih Strategis

Tercatat, selama abad 13 sampai awal abad 16, Samudera Pasai dikenal sebagai salah satu kota di wilayah Selat Malaka dengan bandar pelabuhan yang sangat sibuk. Pasai menjadi pusat perdagangan internasional dengan lada sebagai salah satu komoditas ekspor utama.

Letak geografis kerajaan samudera pasai terletak di Pantai Timur Pulau Sumatera bagian utara berdekatan dengan jalur pelayaran internasional (Selat Malaka). Letak Kerajaan Samudera Pasai yang strategis, mendukung kreativitas mayarakat untuk terjun langsung ke dunia maritim. Samudera pasai juga mempersiapkan bandar – bandar yang digunakan untuk:

1) Menambah perbekalan pelayaran selanjutnya

2) Mengurus masalah – masalah perkapalan

3) Mengumpulkan barang – barang dagangan yang akan dikirim ke luar negeri

4) Menyimpan barang – barang dagangan sebelum diantar ke beberapa daerah di Indonesia.

Namun Setelah kerajaan Samudra Pasai dikuasai oleh Kerajaan Malaka pusat perdagangan dipindahkan ke Bandar Malaka. Dengan beralihnya pusat perdagangan ke Bandar Malaka maka perekonomian di Bandar Malaka menjadi ramai karena letaknya yang lebih strategis dibanding bandar-bandar di Samudra Pasai.

c. Serangan Portugis

Orang-orang Portugis memanfaatkan keadaan kerajaan Samudra Pasai yang sedang lemah ini karena adanya berbagai perpecahan (kemungkinan karena politik / kekuasaan) dengan menyerang kerajaan Samudra Pasai hingga akhirnya kerajaan Samudra Pasai runtuh. Sebelumnya memang orang-orang Portugis telah menaklukan kerajaan Malaka, yang merupakan kerajaan yang sering membantu kerajaan Samudra Pasai dan menjalin hubungan dengan kerajaan Samudra Pasai.

Keyword:

Faktor Kemunduran Samudra Pasai • Penyebab Kemunduran Kerajaan Samudra Pasai • Keruntuhan Samudra Pasai • Faktor Yang Menyebabkan Kemajuan Kerajaan Samudra Pasai

KOMPAS.com - Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam di Nusantara yang didirikan oleh Meurah Silu pada abad ke-13.

Sebagai pendiri sekaligus raja pertama Samudera Pasai, Meurah Silu merubah namanya menjadi Sultan Malik As Saleh.

Letak Kerajaan Samudera Pasai berada di pesisir utara Pulau Sumatera, tepatnya di daerah Lhokseumawe, Aceh.

Berkat letaknya yang strategis itu, yakni di Selat Malaka yang dilintasi para pedagang dari berbagai penjuru dunia, Samudera Pasai mengalami perkembangan perekonomian yang pesat.

Masa kejayaan Samudera Pasai berlangsung saat dipimpin oleh Mahmud Malik Az Zahir, sultan ketiga yang memerintah antara 1326-1345.

Setelah hampir tiga abad berkuasa, Kerajaan Samudera Pasai runtuh pada 1517.

Raja terakhir Samudera Pasai adalah Sultan Zainal Abidin IV (1514-1517).

Faktor penyebab runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai dapat dibagi menjadi dua, yakni faktor internal dan eksternal.

Baca juga: Kehidupan Ekonomi Kerajaan Samudera Pasai

Faktor internal

Salah satu faktor yang membuat Kesultanan Samudera Pasai runtuh berasal dari dalam istana.

Konflik di antara keluarga kerajaan muncul sejak akhir abad ke-14, yang kemudian mengakibatkan perebutan kekuasaan dan perang saudara.

Untuk meredam pertikaian itu, Sultan Pasai meminta bantuan Kerajaan Malaka, yang berhasil dilakukan.

Namun, bantuan dari Kerajaan Malaka juga menimbulkan dampak lain yang mengantarkan pada akhir dari Kerajaan Samudera Pasai.

Baca juga: Kehidupan Politik Kerajaan Samudera Pasai

Faktor eksternal

Serangan Kerajaan Majapahit

Salah satu penyebab kehancuran Kerajaan Samudera Pasai adalah serangan Kerajaan Majapahit dari Jawa Timur.

Kemajuan Samudera Pasai yang memiliki jalur perdagangan strategis di Selat Malaka membuat Kerajaan Majapahit, yang berambisi menyatukan Nusantara, terusik.

Selain itu, invasi dari Majapahit didasarkan atas perlakuan tidak pantas dari Sultan Ahmad Malik Az-Zahir terhadap putri Majapahit bernama Raden Galuh Gemerencang.

Antara 1345-1350, ketika Majapahit diperintah oleh Hayam Wuruk, Mahapatih Gajah Mada ditugaskan untuk mulai menyerang Samudera Pasai.

Majapahit awalnya menyerang ke perbatasan Perlak dan menemui kegagalan karena dikawal ketat oleh Samudera Pasai, yang telah mendengar rencana serangan dari Jawa.

Kegagalan itu memaksa Gajah Mada mundur sejenak, sampai menemukan strategi baru untuk menyerang dari dua arah, yakni dari darat dan laut.

Meski serangan darat gagal menembus pertahanan Samudera Pasai, invasi lewat laut berhasil membawa pasukan Gajah Mada sampai istana.

Serangan Majapahit membuat pengaruh Kerajaan Samudera Pasai surut.

Baca juga: Sultan Malikussaleh, Pendiri Kesultanan Samudera Pasai

Setelah serangan dari Majapahit, Kerajaan Samudera Pasai sempat bangkit.

Namun, lahirnya Kerajaan Malaka pada awal abad ke-15 memunculkan pusat politik dan perdagangan baru di Malaka, yang letaknya lebih strategis daripada Samudera Pasai.

Setelah berhasil memadamkan konflik di dalam kerajaan, pengaruh Kerajaan Malaka di Samudera Pasai pun semakin menguat.

Dalam perkembangannya, eksistensi Samudera Pasai di kawasan Malaka semakin melemah akibat dominasi sektor perdagangan Kerajaan Malaka di kawasan tersebut.

Kerajaan Malaka bahkan juga mampu mengungguli Samudera Pasai dalam aspek sosial, politik dan militer.

Baca juga: Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai

Serangan Portugis

Pada awal abad ke-16, bangsa Portugis yang menjadi pelopor penjelajahan samudra telah memasuki perairan Selat Malaka.

Tidak lama kemudian, tepatnya pada 1511, bangsa Portugis di bawah pimpinan Alfonso de Albuqerque menyerang Malaka dengan kekuatan 15 kapal dan 16.000 pasukan.

Setelah Malaka takluk, Portugis kemudian menguasai wilayah-wilayah strategis yang menjadi pusat perdagangan di kawasan Selat Malaka, termasuk daerah Samudera Pasai.

Penguasaan Portugis atas sebagian besar wilayah Samudera Pasai menandai keruntuhan kerajaan.

Selanjutnya, Kerajaan Aceh Darussalam yang belum lama berdiri dan tengah mengalami perkembangan, berhasil mematahkan dominasi Portugis.

Wilayah Kerajaan Samudera Pasai yang telah runtuh akibat serangan Portugis kemudian jatuh ke tangan Kesultanan Aceh.

Referensi:

  • Amarseto, Binuko. (2017). Ensiklopedia Kerajaan Islam di Indonesia. Yogyakarta: Relasi Inti Media.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.