Demam hanya di kepala dan Leher pada anak 4 bulan

Suhu normal bayi berkisar antara 36,5° Celcius dan 37,5°Celcius.

Ketika tubuh bayi mama menjadi terlalu panas, bayi menjadi rentan terhadap sindrom Sudden Infant Death (SID) yang fatal. Bagian tubuh bayi baru lahir yang bertugas untuk mengatur suhu belum berkembang dengan sempurna. Sehingga Mama harus jeli ketika tubuh bayi menjadi lebih panas dari biasanya, Mama dapat melakukan beberapa tindakan yang diperlukan untuk mendinginkan bayi.

Perlu diingat bahwa bagian kaki dan tangan biasanya lebih dingin dibandingkan dengan kepala.

Mengapa kepala bayi menjadi hangat tetapi tidak demam?

Demam hanya di kepala dan Leher pada anak 4 bulan
Freepik/Freepic.diller

Kepala bayi Mama hangat tetapi tidak demam, biasanya disebabkan oleh beberapa hal berikut:

  • Pakaian yang bikin gerah

Kepala bayi bisa menjadi panas saat ketika Mama memakaikan terlalu banyak baju hangat.

Pakaian hangat memerangkap panas dan membuat tubuhnya menjadi lebih hangat. Hal ini meningkatkan suhu tubuhnya secara keseluruhan, kepala menjadi panas tanpa gejala demam.

Yang dapat Mama lakukan adalah mengganti pakaiannya dengan bahan katun lembut. Jika bayi terlihat terlalu kepanasan, buka pakaian bayi dan biarkan beberapa saat.

  • bayi terlalu bersemangat

Bila bayi Mama adalah bayi yang ceria terkadang semangatnya bisa menjadi salah satu alasan kepalanya menjadi panas. Mungkin dia bosan dan banyak bergerak atau bersemangat tanpa alasan. Ini juga bisa menjadi salah satu alasan kepalanya menjadi panas.

Bergerak terlalu banyak dapat meningkatkan sirkulasi darah ke kepala dan meningkatkan suhu tubuh.

Cobalah untuk menenangkannya dan biarkan bayi santai. Nyanyikan lagu kesukaannya, berada di dekatnya, dan peluk hingga tertidur. Ini akan mendinginkan tubuhnya dan membuat tidurnya nyenyak.

  • Tumbuh gigi

Jika bayi tumbuh gigi, maka kepalanya mungkin menjadi lebih hangat dari biasanya. Ini adalah respons normal tubuh dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Mama bisa memberinya teether untuk membuatnya lebih nyaman.

  • Termometer yang rusak

Terkadang Mama merasa suhu badan bayi hangat lalu termometer menunjukkan suhu anak lebih tinggi dari biasanya. Tapi tunggu dulu! Jika dalam beberapa waktu, suhu terasa normal, bisa jadi suhu yang tinggi adalah kesalahan termometer. Bandingkan suhu bayi dengan menggunakan termometer lain jika ternyata termometer bayi yang salah, Mama bisa menggantinya dengan yang baru.

  • Tangan Mama dingin

Terkadang suhu tubuh bayi sebenarnya normal . Lalu mengapa suhunya terasa lebih tinggi? Yang mungkin terjadi adalah, tangan Mama dingin ketika menyentuh bayi. Selain itu, suhu tubuh bayi berfluktuasi pada sore atau malam hari. Jika ini yang terjadi, Mama bisa mencatat suhu tubuh bayi di catatan harian bayi. Apabila ini konsisten terjadi setiap hari, maka Mama tidak perlu khawatir.

  1. Cara Menggendong Bayi Baru Lahir yang Benar, Mama Harus Tahu!
  2. Kegiatan untuk Mendukung Perkembangan Bayi Usia 10 Bulan
  3. Mulut Bayi Mengeluarkan Gelembung saat Tidur, Ini Penyebabnya!

2. Langkah-langkah untuk mengatasi kepala hangat

Demam hanya di kepala dan Leher pada anak 4 bulan
Freepik

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah kepala hangat ini. Langkah itu adalah:

  • Jangan memakaikan pakaian tidur terlalu tebal atau bertumpuk dan juga topi bila kepala bayi hangat. Jika suhu tubuhnya tinggi dan tidak ada gejala demam, Mama bisa melepaskan pakaiannya dan biarkan ia tidur telanjang selama beberapa saat.

    Sebelum Mama memakaikan pakaian tidur yang tebal agar bayi tidak merasa kedinginan, periksa bagian belakang lehernya untuk memastikan apakah bayi hangat.Bahan yang keras atau pakaian yang tebal dapat menyebabkan heat stroke pada bayi.

  • Usap dengan lembut perutnya agar bayi menjadi lebih santai.
  • Atur suhu ruangan agar tidak terlalu panas.
  • Mama juga dapat mengusap bayi dengan kain basah untuk menurunkan suhunya.
  • Bawa bayi keluar rumah untuk menghirup udara segar jika memungkinkan.

3. Apakah harus ke dokter?

Demam hanya di kepala dan Leher pada anak 4 bulan
Freepik/A3pfamily

Apabila terjadi hal-hal seperti di bawah ini, Mama sebaiknya membawa bayi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut:

  • Bayi tampak tidak nyaman meskipun Mama sudah mencoba menurunkan suhu tubuhnya.
  • Bayi mengalami dehidrasi walaupun Mama sudah memberinya cukup air. Jika bayi mengalami muntah dan diare, segera bawa ke dokter.
  • Bila suhu tidak turun dan malah bertambah, kemungkinan bayi Mama demam.

Penting untuk diketahui bahwa setiap bayi berbeda dan tidak menunjukkan gejala demam yang sama. Kepala panas atau dahi hangat biasanya terjadi juga sebagai bagian dari pengembangan sistem pengaturuan suhu tubuh mereka. Catat selalu suhu tubuhnya sehingga bila terjadi hal di luar dari biasanya, Mama bisa mengambil tindakan. Bila tidak yakin, Mama selalu bisa berkonsultasi dengan dokter.

Semoga bayi Mama selalu sehat!

Baca juga: Ketahui Penyebab Bayi Demam dan Kapan Harus ke Dokter, Ma!

Seperti namanya, demam pada anak adalah kondisi demam yang dialami oleh anak-anak. Demam terjadi ketika suhu tubuh anak melebihi batas normal, yaitu di atas 37,2 derajat Celsius, apabila pengukuran dilakukan dari ketiak dan 37,8 derajat Celsius saat diukur melalui mulut.

Sementara jika pengukuran suhu dilakukan melalui dubur atau anus, dikatakan demam jika lebih dari 38 derajat Celsius. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal. 

Pada kebanyakan kasus, hal ini bukan kondisi berbahaya. Sebab, bisa jadi tanda bahwa tubuh anak sedang aktif melawan infeksi. Namun, demam pada anak juga bisa terjadi akibat penyakit serius yang tidak boleh disepelekan.

Faktor Risiko Demam pada Anak

Demam pada anak adalah kondisi yang sangat umum terjadi, Penting untuk tahu beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan ini pada anak, antara lain:

  • Faktor lingkungan, misalnya kontak langsung dengan banyak orang dan memiliki kemungkinan tidak sehat.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi.

Penyebab Demam pada Anak

Kebanyakan demam pada anak disebabkan oleh infeksi atau penyakit tertentu. Suhu tubuh yang tinggi dapat mempersulit bakteri dan virus penyebab infeksi untuk bertahan hidup. 

Oleh karena itu, bisa jadi demam pada anak merupakan bentuk pertahanan tubuh yang berarti baik. Namun, penting juga untuk tetap waspada.

Beberapa kemungkinan penyebab demam pada anak adalah:

  • Infeksi saluran pernapasan yang dapat disebabkan oleh virus atau bakteri.
  • Infeksi dan radang pada telinga (otitis).
  • Infeksi dan radang pada amandel (tonsillitis).
  • Infeksi dan radang pada sinus (sinusitis).
  • Efek samping imunisasi tertentu.
  • Virus roseola.
  • Diare akibat makanan yang terkontaminasi kuman (gastroenteritis).
  • Infeksi ginjal.
  • Batuk rejan.
  • Disentri.
  • Tifus.
  • Cacar air.
  • Demam berdarah.
  • Malaria.
  • Infeksi saluran kemih.
  • Infeksi dan radang pada paru-paru (pneumonia).
  • Infeksi dan radang pada selaput otak (meningitis).
  • Infeksi darah (septikemia).
  • Lingkungan yang panas.
  • Pakaian yang terlalu tebal atau berlapis-lapis.

Gejala Demam pada Anak

Demam pada anak terjadi ketika suhunya naik di atas kisaran normal, yaitu 36,5–37 derajat Celsius. Bergantung pada apa yang menyebabkan demam, tanda dan gejala lainnya yang dapat dirasakan anak saat mengalami gangguan ini, antara lain:

  • Mudah marah, rewel, dan lesu.
  • Nafsu makan menurun.
  • Menangis lebih sering.
  • Bernapas dengan cepat.
  • Kebiasan tidur atau makan mengalami perubahan.
  • Mengalami kejang.
  • Merasa lebih panas atau lebih dingin daripada orang lain di ruangan yang terasa nyaman.
  • Mengalami nyeri tubuh dan sakit kepala.
  • Tidur lebih lama atau mengalami kesulitan tidur.

Diagnosis 

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis demam pada anak adalah melakukan sentuhan pada dahi anak. Namun, cara ini tidak akan memberikan pengukuran yang akurat.

Cobalah untuk menggunakan termometer digital yang dapat benar-benar memastikan demam pada anak. Demam adalah saat suhu tubuh anak berada pada atau di atas salah satu dari indikator berikut ini:

  • Diukur secara oral (lewat mulut): 37,8 derajat Celsius.
  • Diukur secara rektal (lewat anus atau dubur): 38 derajat Celsius.
  • Diukur pada ketiak: 37,2 derajat Celsius.

Jika demam disertai dengan berbagai gejala lain, pemeriksaan oleh dokter diperlukan. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik pada anak, hingga pemeriksaan penunjang, seperti tes darah dan rontgen. Ini tergantung pada kondisi dan gejala yang dialami anak.

Komplikasi 

Pada kebanyakan kasus, demam pada anak dapat membaik dengan sendirinya. Namun, risiko komplikasi tetap ada. Misalnya pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun, mungkin saja mengalami kejang akibat demam.

Kejang biasanya menimbulkan masalah berupa hilangnya kesadaran dan gemetar pada kedua sisi tubuh. Meskipun hal ini menimbulkan rasa khawatir bagi orangtua, tetapi sebagian besar kejang demam tidak menyebabkan efek yang bertahan lama. 

Beberapa komplikasi demam pada anak lainnya yang dapat terjadi, antara lain:

  • Dehidrasi berat.
  • Penurunan kesadaran atau halusinasi.
  • Penyakit serius yang tidak terdeteksi dan semakin memberat.

Pengobatan 

Untuk demam ringan, biasanya pengobatan tidak diperlukan. Kondisi ini cukup diatasi dengan perawatan rumahan, seperti:

  • Cukupi kebutuhan cairan anak, sehingga tidak dehidrasi.
  • Berikan obat penurun demam yang relatif aman untuk anak atau resep dokter sesuai dosis dan petunjuk pemakaian obat.
  • Jaga suhu ruangan agar tetap nyaman.
  • Gunakan pakaian yang tipis agar panas tubuh dapat keluar.
  • Periksa suhu tubuh anak secara teratur dengan menggunakan termometer.
  • Cukupi kebutuhan istirahat anak.
  • Kompres anak yang demam dengan air hangat.
  • Jaga agar anak tidak kedinginan atau kepanasan.
  • Berikan makanan yang mudah dicerna dan yang disukai anak.

Namun, pada kasus demam yang berat, dokter biasanya meresepkan obat penurun demam. Begitu pula jika demam disertai gejala penyakit lain, pengobatan akan dilakukan berdasarkan kondisi yang dialami.

Pencegahan 

Orangtua bisa mencegah demam pada anak dengan mengajarkan anak beberapa metode untuk menjaga kebersihan diri, antara lain:

  • Membiasakan mencuci tangan dengan air dan sabun, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah berada di dekat orang sakit.
  • Usahakan bawa hand sanitizer saat bepergian untuk berjaga-jaga bila tidak ada air dan sabun.
  • Biasakan selalu menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk.
  • Hindari menyentuh mulut, hidung, atau mata dengan tangan yang kotor.
  • Tidak berbagi alat makan dan minum dengan orang lain.

Kapan Harus ke Dokter?

Biasanya, anak tidak perlu dibawa ke dokter jika demam yang dialami ringan. Namun, penting untuk waspada dan segera membawa anak ke dokter jika anak:

  • Demam tinggi dengan suhu 40 derajat Celsius atau lebih.
  • Berusia di bawah 3 bulan dan demam tinggi.
  • Demam berlangsung lebih dari 72 jam (atau lebih dari 24 jam jika anak berusia di bawah 2 tahun).
  • Mengalami demam disertai gejala lain seperti leher kaku, tenggorokan sangat sakit, sakit telinga, ruam, atau sakit kepala parah.
  • Mengalami kejang.
  • Tampak sangat kesakitan, kesal, atau tidak responsif.

Jika demam pada anak terjadi, tetap waspada tapi jangan langsung panik. Segera download Halodoc untuk berbicara pada dokter tentang demam yang dialami anak.

Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2022. Fevers.
Stanford Children’s Health. Diakses pada 2022. Fever in Children
WebMD. What to Do When Your Kid Has a Fever.

Diperbarui pada tanggal 8 Maret 2022.