Jakarta - Siklus air atau yang juga kita kenal dengan siklus hidrologi merupakan proses sirkulasi yang dialami air secara berkelanjutan dalam sistem atmosfer bumi. Rangkaian sirkulasi air ini terjadi di alam yang meliputi sejumlah proses mulai dari evaporasi, transpirasi, kondensasi, presipitasi hingga infiltrasi. Show Dikutip dari buku Mengenal Alam Sekitar yang disusun oleh Edi Tarwoko (2009), siklus air adalah rangkaian pendauran atau perputaran air dari bumi, ke atmosfer, lalu kembali lagi ke bumi. Tahukah kamu pada siklus ini, kuantitas air pada dasarnya selalu sama? Menurut Britannica Encyclopedia, jumlah air dalam sirkulasi akan tetap konstan namun dalam penyebaran atau distribusi di berbagai prosesnya terus berubah. Untuk mengenal lebih jauh tentang siklus air, simak penjelasan lengkapnya berikut ini. Tahapan Siklus AirMengutip dari laman Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air, berikut ini beberapa tahapan siklus air yang perlu kamu ketahui. Supaya lebih paham, perhatikan gambar siklus air berikut ini.
Secara singkat, siklus air berawal dari terjadinya evaporasi atau penguapan pada air laut, sungai, maupun danau. Pada gambar di atas, nomor 1 menunjukkan adanya proses konduksi dari panas matahari ke air laut. Lalu, di nomor 2 terjadilah proses evaporasi dimana air laut mengalami penguapan akibat udara panas. Evaporasi mengubah wujud air yang tadinya cair menjadi gas yang akhirnya membentuk partikel-partikel sehingga muncul awan. Proses kemunculan awan disebut dengan kondensasi yang ditunjukkan nomor 3. Kemudian, awan akan berpindah tempat karena tiupan angin dan berkumpul di atmosfer, proses ini disebut dengan adveksi. Proses siklus air selanjutnya pada nomor 4, partikel awan mengalami pencairan karena suhu udara yang tinggi dan menyebabkan hujan turun ke permukaan bumi yang disebut juga dengan presipitasi. Air hujan yang turun ke bumi akan meresap ke dalam tanah atau infiltrasi yang ditunjukkan pada nomor 5. Proses ini membawa air tanah akan menuju kembali ke laut. Nah, proses siklus air tersebut akan terus berulang dan berlanjut secara teratur jika tidak terjadi hambatan. Aktivitas yang Merusak Proses Siklus AirRangkaian sirkulasi air di atas akan terus berlanjut, namun ada beberapa kegiatan yang dapat merusak proses siklus air. Hal ini tentunya perlu kita hindari agar dampaknya tidak merugikan ekosistem di bumi. 1. Pemborosan Air Meski air bukan sumber daya alam terbatas, namun penggunaan air secara berlebihan dan sembrono dapat berakibat fatal di masa depan. Pemborosan air merupakan hal yang terlihat sepele namun dapat merusak keseimbangan alam. Maka kita perlu menghemat dan menggunakan air secukupnya. 2. Kerusakan Alam Jika kamu perhatikan, banyak manusia yang dengan semena-mena mengeksploitasi alam. Contohnya penebangan hutan yang mengakibatkan berkurangnya daerah resapan air. 3. Buang Sampah Sembarangan Selain itu, pencemaran air dengan limbah cairan maupun sampah rumah tangga lain ke sungai atau laut dapat mengganggu siklus air. Tindakan tersebut membuat air sungai dan laut kotor dan mengganggu kehidupan ekosistem di dalamnya. 4. Pembangunan secara Berlebihan Pembangunan jalan maupun gedung bertingkat tentunya membutuhkan area yang luas. Hal ini juga berdampak pada wilayah resapan air yang berkurang dan mengganggu daur air. Untuk itu perlu adanya beberapa upaya untuk mengurangi dampak yang mengganggu keseimbangan proses siklus air tersebut misalnya dengan membuat bak resapan, waduk, bendungan, saluran air atau wilayah resapan air lain yang dipenuhi pohon-pohon. Simak Video "Setelah Suhu Panas 48 Derajat Celcius, Kini India Dilanda Banjir" (pal/pal)
Rumusrumus.com – Hallo pengguna setia web ini, pada kesempatan kali ini kita akan membahas pertanyaan mengenai Kegiatan Manusia Yang Dapat Mempengaruhi Daur Air ? Nah untuk itu, agar kalian mengetahui apa jawaban atas pertanyaan ini simaklah penjelasan dibawah ini secara rinci dan semoga membantu anda didalam menjawab pertanyaan yang mungkin ada di benak anda. Pendahuluan :Daur air merupakan suatu perputaran air dimana secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer serta kembali lagi ke bumi. Pembahasan :Proses daur air dapat dilakukan melalui beberapa proses, ialah sebagai berikut : 1. Proses Evaporasi / PenguapanMulai dari air di laut, sungai, serta penampungan air lainnya, bahkan tumbuhan akan menguap karena terpapar panasnya sinar matahari. 2. Proses Presipitasi / PengendapanProses dari penguapan tersebut, maka uap air naik ke armosfer serta akan berkumpul di udara. 3. Proses Kondensasi / PengembunanProses ini karena perubahan suhu yang menjadi dingin, sehingga uap air akan membentuk awan dimana berisi titik-titik air yang kemudian akan turun ke bumi sebagai hujan. Kegiatan Manusia Yang Mempengaruhi :Namun campur tangan manusia tidak ada terhadap proses daur air, hanya beberapa kegiatan manusia saja yang memengaruhi proses daur air ini, ialah sebagai berikut :
Demikianlah pembahasan artikel mengenai pertanyaan yang telah dipaparkan di atas, semoga bermanfaat dan menjadi ilmu pengetahuan baru bagi semuanya, terlebih khususnya para pembaca artikel ini. Baca Juga :
Daur air KOMPAS.com - Air merupakan unsur yang sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Karena keberadaan air, Bumi menjadi bisa ditinggali oleh manusia. Di Bumi terjadi pergerakan air yang dinamakan dengan daur air atau siklus air. Dilansir dari Global Precipitation Measurement NASA, daur air adalah gambaran bagaimana air menguap dari permukaan bumi dan naik ke atmosfir. Kemudian mengalami pendinginan dan mengembun menjadi hujan atau salju. Lalu jatuh ke permukaan bumi sebagai prespitasi. Siklus air terus berjalan di Bumi selama bertahun-tahun, menjaga keberadaan air bersih yang dapat digunakan untuk kehidupan. Baca juga: Faktor Penyebab Terjadinya Gerakan Air Laut Namun tahukah kamu bahwa ada kegiatan manusia yang memengaruhi bahkan menganggu daur air? Hal-hal apa sajakah yang dapat mempengaruhi daur air? Yuk kita simak penjelasannya di bawah ini!
Semakin banyaknya populasi manusia dan kemajuan peradaban, maka akan semakin banyak terjadinya pembangunan. Tanah mulai ditutup oleh beton dan aspal baik untuk pemukiman, pusat perbelanjaan, tempat parker, maupun jalan. Hal tersebut memengaruhi penyerapan air hujan (infiltrasi) karena aspal dan beton merupakan material yang tahan atau tidak menyerap air. Dilansir dari U.S Geological Survey, air hujan yang turun tidak dapat menyusup ke permukaan yang kedap air dan akan mengalir cepat ke sungai dan menganggu daur air. Akibatnya bisa terjadi banjir perkotaan dan juga mengurangi persediaan air bawah tanah, sehingga tanah rentan akan kekeringan. Baca juga: Bentuk Es Batu Setelah Dimasukkan ke dalam Air Panas
Penulis: Nika Halida Hashina View non-AMP version at tirto.id tirto.id - Siklus air adalah rangkaian atau tahapan yang dilalui oleh air dari bumi, ke atmosfer, dan kembali lagi ke bumi. Konsep mengenai daur air erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Menurut buku Mengenal Alam Sekitar daur air adalah perputaran air yang terjadi di alam. Proses singkat daur air, yaitu ketika air laut (evaporasi) atau tumbuhan (transpirasi) terkena panas matahari, akan terjadi penguapan. Proses itu kemudian membentuk awan. Setelah itu, awan ditiup oleh angin hingga berkumpul di atmosfer. Semakin naik ke atas, suhu awan semakin dingin. Awan yang suhunya dingin ini berkondensasi menjadi titik-titik air. Kondensasi adalah perubahan uap air atau benda gas menjadi benda cair pada saat suhu udara di bawah titik embun. Selanjutnya, akibat serangkaian proses tadi, air hujan turun ke bumi (presipitasi) dan meresap ke dalam tanah (infiltrasi). Rangkaian proses itu terjadi secara berulang dan menjadi siklus teratur. Gambar Siklus AirSiklus hidrologi atau siklus air adalah rangkaian atau tahapan yang dilalui oleh air dari bumi, ke atmosfer, dan kembali lagi ke bumi. Siklus air tidak pernah berhenti dari atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Artinya, air yang ada di bumi menguap, jadi awan, terus turun lagi sebagai hujan atau embun. Hal itulah yang menyebabkan volume air di bumi itu relatif sama dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi terus menerus, mengikuti tahapan dalam siklusnya.
Gambar Siklus Air Tahapan dan Urutan Siklus AirJika diperinci tahapan proses siklus air bisa dibagi dalam empat bagian. Keempatnya ialah sebagai berikut:
Beberapa faktor yang berpengaruh pada kelangsungan daur air adalah cahaya matahari, suhu udara, arah angin, dan kelembapan udara.
Infografik SC Siklus Air. tirto.id/Quita Lalu, mengapa intensitas hujan di setiap wilayah di dunia berbeda-beda? Pada daerah gurun pasir hujan sangat jarang terjadi, sehingga jumlah air sedikit. Hal ini terjadi karena resapan yang diterima pada daerah tersebut sedikit dan iklim cenderung panas. Adapun di daerah hujan tropis, hujan dapat berlangsung sepanjang tahun, maka banyak air yang diserap. Daur air merupakan proses yang terus-menerus terjadi setelah ada lautan di bumi. Jika manusia senantiasa menjaga keseimbangan alam maka air tidak akan pernah habis karena kelangsungan daur air juga terkait dengan iklim. Aktivitas yang Merusak Siklus AirMaka itu, manusia perlu melakukan upaya-upaya untuk mengurangi perbuatan yang merugikan alam. Berikut adalah kegiatan-kegiatan manusia yang dapat berpengaruh buruk terhadap daur air. 1. Merusak alam Manusia sering kali merasa berkuasa terhadap alam sehingga mengekploitasinya dengan semena-mena. Misalnya, penebangan hutan berlangsung terus-menerus dan berdampak buruk terhadap kelangsungan daur air karena area resapan air yang berkurang. Selain itu, pencemaran air. Air sungai atau laut yang tercemar akan berdampak buruk bagi siklus air. Pencemaran udara juga dapat berdampak pada daur air. Air hujan yang turun ke bumi dan meresap ke tanah dan mengandung asam, dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Efek hujan asam dipengaruhi oleh gas-gas di atmosfer. Gas-gas lain yang menjadi polutan juga dapat menghambat proses evaporasi atau penguapan pada daur air. 2. Pembangunan yang berlebihan Banyaknya bangunan dan jalan beraspal menyebabkan berkurangnya area resapan air yang dapat mengganggu kelangsungan daur air. Maka itu, perlu ada usaha-usaha untuk menyeimbangkan daur air. Contohnya pembuatan bak-bak resapan air, waduk, bendungan, saluran air, dan wilayah resapan air yang ditumbuhi pepohonan. 3. Boros air Kebiasaan menghemat air adalah sikap yang bijaksana untuk menjaga keseimbangan alam dari hal kecil. Beberapa cara menghemat air antara lain, menutup kran dengan rapat setelah selesai menggunakan; mandi dan mencuci pakaian dengan air secukupya; juga menampung air hujan untuk mencuci baju, menyiram tanaman, dan lainnya. Maka dari itu, penting untuk diingat bahwa kita harus menggunakan air seperlunya.
Baca juga: Baca juga artikel terkait SIKLUS AIR atau tulisan menarik lainnya Nika Halida Hashina Penulis: Nika Halida Hashina Editor: Addi M Idhom Kontributor: Nika Halida Hashina |