Dalam pembuatan lubang tanam tanah hasil galian disimpan di sebelah mana dan apa tujuannya

Lubang tanam berguna sebagai lubang penanaman bibit-bibit saat kita membudidayakan kelapa sawit. Pembuatan lubang ini harus memperhatikan waktu dan kondisi lahan yang dimiliki. Kesalahan dalam pembuatan lubang penanaman juga dapat memperbesar risiko kegagalan terhadap budidaya yang kita lakukan.

Direkomendasikan membuat lubang tanam kelapa sawit sejak seminggu sebelum proses penanaman bibit dilakukan. Tujuannya agar waktu yang tersedia cukup untuk mengontrol lubang penanaman yang telah dibuat. Jika rentang pembuatan lubang tanam dan penanaman bibit terlalu lama, maka lubang berpotensi bakal tertimbun kembali. Sedangkan bila waktu penggalian terlalu cepat, posisi dan ukuran lubang tidak bisa terkontrol dengan benar.

Dalam pembuatan lubang tanam tanah hasil galian disimpan di sebelah mana dan apa tujuannya

Pembuatan Lubang Tanam Kelapa Sawit di Tanah Mineral

Pembuatan lubang penanaman di tanah mineral dilakukan dengan mencangkul sampai kedalaman yang dikehendaki. Sebagai pertanda posisi lubang digunakan anak pancang yang ditancapkan persis di tengah-tengah lubang tanam. Ukuran lubang penanaman bibit kelapa sawit yang ideal adalah 60 x 60 x 60 cm.

Sementara itu, untuk posisi lubang pada kedua macam terasan, pembuatan lubang berjarak 1 meter dari dinding teras. Tanah hasil galian lubang bagian atas atau top soil dikumpulkan di sebelah kanan anak pancang. Sedangkan tanah galian lubang bagian bawah atau sub soil ditempatkan di sebelah kiri anak pancang.

Pembuatan Lubang Tanam Kelapa Sawit di Lahan Gambut

Pada umumnya, lubang yang dipakai untuk penanaman kelapa sawit di lahan gambut ialah lubang ganda (double hole). Prinsipnya ini merupakan lubang tanam yang dibuat di dalam lubang. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan kelapa sawit tumbuh secara miring ke salah satu posisi pada awal perkembangan, khususnya di lahan gambut yang sedang hingga dalam.

Adapun cara pembuatannya dimulai dengan menggali lubang pertama atau lubang atas dengan ukuran 100 x 100 x 30 cm. Kemudian tepat di dalam lubang pertama ini dibuat lagi lubang kedua sebagai lubang tanam sebenarnya dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm. Perhatikan untuk mengumpulkan tanah top soil dan sub soil dengan posisi seperti halnya yang telah dijelaskan pada pembuatan lubang tanam di tanah mineral sebelumnya.

Model lubang tanam berupa double hole memiliki kelebihan pada kemampuannya dalam mencengkeram batang kelapa sawit dan mempertahankan posisi tegaknya. Kemiringan tumbuh kelapa sawit bisa terjadi sebab tanaman yang masih muda belum mempunyai sistem perakaran yang cukup kuat untuk memegang lapisan tanah gambut yang notabene akan mengalami penyusutan seiring berjalannya waktu. Lubang ganda secara bertingkat memungkinkan tingkat penyusutan tanah dapat berkurang hingga akar tanaman berkembang cukup kuat.

Walaupun metode lubang ganda ini tidak bisa menjamin seratus persen kelapa sawit di lahan gambut bakal tumbuh secara tegak layaknya di lahan mineral, tetapi setidaknya metode ini bisa mengurangi risiko kemungkinan tumbuhan miring. Perlu diketahui, kelapa sawit yang tumbuh miring memerlukan energi pertumbuhan yang lebih besar sehingga membuang banyak energi percuma. Jika kondisi ini terus berlanjut, produktifitas kelapa sawit yang dibiarkan tumbuh miring akan berkurang drastis.

Untuk mendapatkan barisan tanaman dan pertumbuhan tanaman kelapa sawit yang sesuai harapakan, maka perlu diperhatikan dan dilakukan proses pemancangan dan pembuat lobang tanam sesuai anjuran

Pada tahap pertama di buat rancangan larikan (barisan) tanaman serta pancang sebagai titik tanam, di mana titik tanam kelapa sawit akan di tanam. Pengajiran atau memancang adalah menempatkan tempat – tempat yang akan di tanam bibit kelapa sawit. Letak ajir (pancang) harus tepat, sehingga terbentuk barisan ajir yang lurus di lihat dari segala arah, dan kelak setiap individu tanaman pun akan lurus terutur serta memperoleh tempat tumbuh yang sama luasnya. Dalam keadaan yang demikian, tanaman mempunyai peluang untuk tumbuh dan berkembang dalam kondisi yang tidak berbeda.

Sistem jarak tanaman yang digunakan umumnya adalah segitiga sama sisi dengan jarak 9 m X 9 m X 9 m.  Dengan sistem segitiga sama sisi ini, jarak utara– selatan tanaman adalah 7,82 m dan jarak antara setiap tanaman adalah 9 m.

Populasi (kekerapatan) tanaman per ha adalah 143 pohon. Penanaman kelapa sawit dapat juga menggunakan jarak tanam 9,5 m X 9,5 m X 9,5 m dengan jarak tegak lurus (U-S) 8,2 dan populasi 128 pohon per hektar. Untuk mencapai ketepatan pengajiran, pekerjaan pengajuran harus dilaksanakan oleh pekerjaan yang terlatih.

Lubang tanam harus dibuat seminggu sebelum sebelum penanaman agar tanah yang digali dan lubang tanam mengalami pengaruh iklim sehingga terjadi perbaikan tanah secara fisika ataupun Kimia dan dapat di lakukan pemeriksa lubang baik ukuran maupun jumlah per hektarnya. Lubang tanam bertujuaan untuk menyediakan ruang bagi perakasaran yang baik bagi tanaman pada fase awal pertumbuhan di lapangan (H.P.Permadi, 2000)

Pembuatan lubang yang di lakukan pada saat tanam atau hanya 1 - 2 hari sebelum tanam tidak dianjurkan. Lubang tanam kelapa sawit biasanya di buat dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm, tetapi ada juga yang hanya berukuran 50 cm x 40 cm x 40 cm pada saat menggali. Tanah atas di taruh di sebelah dan tanah bawah di taruh di sebelah selatan lubang, Ajir di tancapkan di samping lubang dan bila lubang telah selesai di buat, ajir di tancapkan kembali ke tengah – tengah lubang. Apabila tanaman akan di tanam menurut garis tinggi (kontur) atau di buat teras melingkari bukit, letak lubang tanaman harus berada paling dekat 1,5 m dari sisi lereng. Untuk penanaman kelapa sawit yang melingkari bukit, biasan nya di buat teras – teras terlebih dahulu, baik teras individual mampun teras kolektif.

Berikut ini cara sederhana pembuatan lubang tanam

Peralatan yang diperlukan untuk membuat lubang tanam berupa cangkul, alat pengukur/tongkat (mal/patron) dengan ukuran 60 cm dan 90 cm, dan post hole digger. Teknis pengerjaan lubang tanam secara manual dilakukan  dengan tata urutan sebagai berikut.

  1. Lubang tanaman telah dipersiapkan 1 (satu) bulan sebelum tanam.
  2. Pancang tidak boleh diangkat sebelum diberi tanda untuk pembuatan lubang tanam (90 x 90) cm diatas permukaan tanah sehingga pancang tepat berada di tengah-tengah pola tersebut.
  3. Ukuran lubang tanam adalah (90 cm x 90 cm x 60 cm).
  4. Tanah hasil galian dipisahkan antara top soil dan sub soil. Top soil diletakkan di sebelah selatan dan sub soil di sebelah utara secara teratur dan seragam. Setelah lubang tanam selesai, pancang kembali ke posisi semula
  5. Dinding lubang tanam harus tegak lurus dan tidak boleh berbentuk lain.
  6. Satu hari normlanya setiap orang bias membuat lubang sebanyak 15 – 20 lubang.

Oleh: Moch.Khairul Amin, SST

Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan Sungai Limau

PEMBUATAN LUBANG TANAM

Persiapan awal yang harus dilakukan sebelum menanam selain persiapan bibit yang baik adalah persiapan pembuatan lobang tanam yang akan sangat mempengaruhi terhadap kualitas pertumbuhan tanaman selanjutnya. Keadaan ini akan menyebabkan:

  • Pertumbuhan tanaman tidak sesuai dengan yang diharapkan (lambat).
  • Mal nutrisi.
  • Waktu tunggu tanaman berproduksi menjadi lebih lama.
  • Tanaman rentan terhadap serangan hama dan penyakit.

Lubang tanam adalah lubang yang dibuat didalam tanah untuk tempat hidup tanaman dengan memodifikasi ruang akar pada awal pertumbuahn tanaman dengan menyediakan ruang tumbuh yang ideal, khususnya bagi pertumbuhan akar.

TUJUAN

Tujuan pembuatan lubang tanam adalah:

Dalam pembuatan lobang tanam biasa dilanjutkan dengan pemberian pupuk dasar sehingga mempengaruhi untuk kesuburan tanah yang akan kita jadikan media tanam bagi bibit buah-buahan yang akan kita tanam.

Pada saat awal pembuatan lubang tanam, tanah dicangkul dan digali sehingga terjadi perubahan fisik tanah menjadi gembur. Keadaan ini akan menguntungkan tanaman karena akar lebih mudah dalam menembus tanah untuk mencari unsure hara dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pembuatan lubang tanam dengan cara mengali tanah akan mempengaruhi dari perkembangan hama dan penyakit. Keberadaan hama dan penyakit di dalam tanah akan berkurang. Karena terjadi pembalikan tanah bagian dalam sehingga akan mengannggu habitat atau tempat hidup hama dan penyakit, selain itu pembalikan tanah juga akan menyebabkan terjadi perubahan struktur bagian tanah bawah keatas sehingga akan terkena sinar matahari yang umumnya tidak disukai untuk perkembangan hama dan penyakit.

PELAKSANAAN

Dalam pelaksanaannya dapat dilakukan dengan mengikuti Langkah-langkah pembuatan lubang tanam sebagai berikut:

Siapkan bibit buah yang hendak ditanam, ukuran tinggi bibit berukuran cukup besar dengan tinggi bibit minimal 1 meter. Bibit berukuran besar tentu saja mempunyai batang yang relative lebih besar dengan system perakaran yang telah tumbuh baik dan membesar sehingga  mampu menopang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan pasca penanaman dilahan.

  1. Menentukan titik penanaman

Tentukan titik letak penanaman dihalaman atau dikebun dengan mempertimbangkan jarak tanam yang dikehendaki (berkaitan dengan populasi tanaman per satuan luas). Bersihkan sekeliling calon lubang tanam dari rumput, sampah, maupun batuan yang mungkin terdapat disitu.

Gali lubang tanam dengan ukuran minimum 50x50x50cm untuk bibit tanaman berukuran sedang ( tinggi 1 meter), dan ukuran 100x100x100cm untuk bibit tanaman berukuran besar (tinggi 1,5 meter atau lebih).

Bersihkan lubang tanam yang telah jadi dari batu, kerikil, sisa akar, maupun kotoran lainnya sehingga lubang tanam terlihat bersih dan rapi.