Contoh tanaman obat brotowali merupakan jenis tanaman obat yang di manfaatkan pada bagian

dibaca 19092 pembaca

Contoh tanaman obat brotowali merupakan jenis tanaman obat yang di manfaatkan pada bagian

Tinospora crispa L Miers  ialah nama latin tumbuhan herbal Brotowali, tumbuhan ini memiliki khasiat dan manfaat yang sangat baik untuk kesehatan tubuh kita. Brotowali/ Bratawali ialah salah satu jenis tumbuhan yang memiliki ciri khusus melilir, merambat dan melikar. Walaupun tumbuhan ini memilikii rasa yang sangat pahit namun khasiatnya untuk kesehatan sudah terbukti sejak dahulu kala dalam urusan obat herbal alami “sejak jaman nenek moyang kita”. Pada sebagian masyarakat pedalaman Bratawali biasanya  digunakan untuk nyapih susan anak.

Sebenarnya apasih yang membuat Bratawali bisa sangat bermanfaat untuk kesehatan kita. Hal ini disebabkan Tumbuhan Bratawali memiliki kandungan dan zat alami, adapun beberapa kandungan itu seperti: glikosida, alkaloid, damar lunak, pati, kokulin (pikrotoksin) pikroretosid, zat pahit pikroretin, palmatin, kolumbin dan masih banyak yang lainnya.

Berikut adalah beberapa manfaat serta khasiat tumbuhan brotowali untuk Kesehatan tubuh anda

1. Mengobati Sakit Demam Alami

Adapun caranya adalah : - Ambil batang tumbuhan brotowali kira kira sepanjang 10 cm - Cuci bersih batang ini dan masukan dalam panci - Beri tambahan air bersih 2 gelas - Masak terus sampai mendidih dan airnya hanya tersisa 1 gelas saja. - Angkat dinginkan, beri  hasil rebusan tadi dengan 1 madu murni, - Dan minum 2 kali dalam sehari.

2. Sakit Demam Akibat Penyakit kuning


Adapun caranya:

- Ambil dan bersihkan 1 jari batang brotowali segar, - Setelah bersih potong-potong batang menjadi beberapa bagian saja. - Masukan panci dan rebus menggunakan air sebanyak 3 gelas - Rebus terus sampai air rebusan hanya tersisa 1,5 gelas saja. - Minum ramuan alami ini 3 kali dalam sehari, aturan minun 1/2 gelas per minum. 3. Mengobati Gatal di Badan Caranya adalah sebagai berikut : - Ambil dan bersihkan batang brotowali sepanjang 20 cm. - Potong-potong dan rebus dengan air secukupnya. - Saat air mendidih angkatlah - Gunakan air rebusan ini untuk mandi “air dicampur dengan air dingin”

4. Obat herbal  Kencing manis/Diabetes


Cara pembuatan dan pengaplikasiannya :

- Ambil potong-potong dan cuci daun sambiloto sebanyak 10 lembar, - Siapkan juga daun kumis kucing 10 lembar, serta batang brotowali segar sepanjang 6 cm. - Rebus semua bahan diatas dengan air bersih sebnayak 3 gelas. - Diamkan sampai airnya hanya tersisa kira-kira 2 gelas saja. - Minum ramuan herbal alami ini sehari dua kali saja. Aturan minumnya 1 gelas per sekali minum dan diminum setelah anda makan.

5. Mengobati Sakit Demam Alami

Caranya mudah, siapkan batang brotowali kira-kira 3 jari, siapkan juga belerang kira-kira sebiji kemiri, dan tumbuk hingga halus. Remaslah tumbukannya kemudian campur dengan minyak kelapa murni secukupnya saja. Oleskan hasil ramuan pada kulit yang ada kudisnya sampai sembuh.

6. Mengobati Luka Secara Alami

Ambil dan tumbuk daun tumbuhan brotowali secukupnya saja, setelah halus ambil dan tempelkan di bagian kulit yang ada lukanya.



KONTAN.CO.ID - Brotowali adalah jenis tanaman obat yang mengandung banyak senyawa kimia dan berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Kandungan senyawa kimia berkhasiat obat tersebut terdapat di seluruh bagian tanaman, dari akar batang, sampai daun.  Secara umum di dalam tanaman brotowali terkandung berbagai senyawa kimia antara lain alkaloid, damar lunak, pati, glikosida, pikroretosid, harsa, zat pahit pikroretin, tinokrisposid, berberin, palmatin, kolumbin, dan kaokulin atau pikrotoksin.  Sementara akar brotowali mengandung senyawa antimikroba berberin dan kolumbin. Lantas, apa saja manfaat brotowali bagi kesehatan?  Baca Juga: 5 Manfaat daun kumis kucing ini tak boleh Anda lewatkan

Manfaat brotowali bagi kesehatan 

Mengutip dari buku berjudul Khasiat & Manfaat Brotowali si Pahit yang Menyembuhkan, karya Budi Kresnady & Tim Lentera, ada sejumlah manfaat brotowali untuk menyembuhkan penyakit. Berikut di antaranya:  1. Diabetes Melitus Diabetes melitus yang dikenal dengan penyakit gula atau kencing manis adalah keadaan yang timbul lantaran defisiensi insulin.  Defisiensi insulin disebabkan oleh terganggunya proses metabolisme tubuh. Berdasarkan senyawa yang terkandung dalam brotowali, tanaman ini dapat digunakan sebagai antidiabetik.  Antidiabetik adalah sebagai obat penyakit diabetes atau kencing manis.  Baca Juga: Minum air rebusan daun kersen efektif mengobati diabetes melitus 2. Menurunkan panas atau demam Kandungan dalam brotowali juga membuat tanaman ini mempunyai sifat antipiretikum. Sifat antipiretikum menyebabkan brotowali berkhasiat dalam menurunkan panas atau demam.  Batang brotowali banyak digunakan untuk mengobati sakit perut (diare), demam, sakit kuning, sakit pinggang, dan cacingan.  3. Meredakan nyeri Senyawa pahit tinokrisposid yang diisolasi dari ekstrak metanol batang brotowali merupakan suatu furanoditerpen glikosida.  Dalam suatu penelitian menggunakan tikus putih, hasilnya menunjukkan bahwa rasa nyeri yang diderita tikus putih tersebut berkurang setelah diberikan ekstrak brotowali.  4. Mengurangi peradangan Ekstrak brotowali juga memiliki efek anti-inflamasi atau anti peradangan. Selain itu, brotowali juga dapat digunakan sebagai obat luar, misalnya kudis, serta membersihkan koreng. 

Selanjutnya: Minum jus tomat bawang putih efektif menurunkan tekanan darah tinggi

  Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Contoh tanaman obat brotowali merupakan jenis tanaman obat yang di manfaatkan pada bagian

Bratawali, akar ali-ali atau brotowali (Tinospora cordifolia) adalah tanaman obat tradisional Indonesia yang biasa ditanam di pekarangan atau tumbuh liar di hutan.[2] Rebusan batangnya yang terasa sangat pahit biasa dijadikan obat reumatik, mengurangi gula darah, menurunkan panas, dan membantu mengurangi gejala kencing manis.[3] Di Indonesia, selain dikenal dengan nama bratawali, tanaman ini juga dikenal dengan nama daerah andawali, antawali, putrawali atau daun gadel.[2] Klasifikasi dari tanaman ini termasuk kedalam famili tanaman Menispermaceae.[4] Tanaman ini kaya kandungan kimia antara lain alkaloid (berberina dan kolumbina yang terkandung di akar dan batang, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, zat pahit pikroretin, hars, berberin, palmatin, kolumbin (akar), kokulin (pikrotoksin).[5]

Contoh tanaman obat brotowali merupakan jenis tanaman obat yang di manfaatkan pada bagian
Bratawali

Tinospora cordifolia

Contoh tanaman obat brotowali merupakan jenis tanaman obat yang di manfaatkan pada bagian

TaksonomiDivisiTracheophytaUpadivisiSpermatophytinaKladAngiospermaeKladmesangiospermsKladeudicotsOrdoRanunculalesFamiliMenispermaceaeUpafamiliChasmantheroideaeTribusBurasaieaeGenusTinosporaSpesiesTinospora cordifolia
Contoh tanaman obat brotowali merupakan jenis tanaman obat yang di manfaatkan pada bagian

Hook.f. dan Thomson, 1855

Tata namaBasionimMenispermum cordifolium (en)
Contoh tanaman obat brotowali merupakan jenis tanaman obat yang di manfaatkan pada bagian
Contoh tanaman obat brotowali merupakan jenis tanaman obat yang di manfaatkan pada bagian
Sinonim taksonReferensi:[1]
  • Cocculus crispus DC.
  • Menispermum crispum Linn.
  • M. verrucosum Linn.
  • M. tuberculatum Lamk.
  • Tinospora rumphii Boerl.
  • T. tuberculata Beumee.
Ex taxon author (en)
Contoh tanaman obat brotowali merupakan jenis tanaman obat yang di manfaatkan pada bagian
Miers
Contoh tanaman obat brotowali merupakan jenis tanaman obat yang di manfaatkan pada bagian

Tumbuhan ini menyukai tempat panas, berupa perdu memanjat, tinggi batang sampai 2,5 m. Batang sebesar jari kelingking, berbintil-bintil rapat yang rasanya pahit,[2] seperti sirih.[6] Daun tunggal, bertangkai, berbentuk seperti jantung atau agak bundar seperti telur dengan ujung lancip, panjang 7–12 cm, lebar 5–10 cm, bunga kecil, berwarna hijau muda.[2] Selain itu, Bratawali juga dapat diperbanyak dengan stek.[2]

Tanaman Bratawali merupakan tanaman obat yang dapat dijadikan sebagai obat tradisional yang memiliki banyak manfaat dalam kesehatan terutama dalam penyembuhan berbagai penyakit dalam maupun luar.[2][7] Pemanfaatan dari tanaman Bratawali ini banyak terdapat pada bagian batang tanaman.[2] Biasanya bagian batang tanaman perlu direbus dahulu kemudian air rebusan batang bratawali dipakai untuk mencuci luka.[2]

Kulit-batangnya mengandung zat-zat seperti alkaloid dan damar lunak berwarna kuning sedang akarnya mengandung zat berberin dan kolumbin.[3][8] Kandungan alkaloid berberina berguna untuk membunuh bakteri pada luka.[2] Zat pahit pikroretin dapat merangsang kerja urat saraf sehingga alat pernapasan bekerja dengan baik dan menggiatkan pertukaran zat sehingga dapat menurunkan panas.[3] Selain sebagai obat, bratawali juga berfungsi sebagai penambah nafsu makan dan menurunkan kadar gula dalam darah,[3] sebagaimana penemuan pada abad ke-20.[6] Sebagai obat, bratawali biasa direbus dan diminum ataupun dioleskan pada kulit untuk luka luar.[2] Penyakit-penyakit yang dapat diobati dengan menggunakan bratawali ialah rheumatic arthritis, rheumatik sendi, demam, demam kuning, kencing manis, malaria, diabetes, serta penyakit luar seperti memar, kudis, dan luka.[9] Selain sebagai obat, brotowali juga berfungsi sebagai penambah nafsu makan dan menurunkan kadar gula dalam darah, sebagaimana penemuan pada abad ke 20.

Di Indo-Cina semua bagian tumbuh-tumbuhan dari bratawali dipakai sebagai obat demam yang dapat menggantikan kinine.[3] Di Filipina, bratawali dianggap sebagai obat serba bisa yang dapat dipakai untuk mengobati penyakit gila,[3] dan berkhasiat seperti kina.[6] Di Bali batangnya dipakai sebagai obat sakit perut, demam dan sakit kuning, bahkan sebagai obat gosok untuk mengobati sakit punggung dan pinggang.[3] Sedangkan, di Jawa, air rebusannya dapat digunakan untuk mengobati demam,obat luar untuk luka, dan gatal-gatal.[3] Pada beberapa penyelidikan, ternyata air rebusan batang bratawali dapat memberi ketenangan pada tikus, dengan demikian pemakaiannya bermanfaat dalam menangani penyakit kesadaran (psychosis).[3] Ia juga membuat tikus memiliki sekresi yang lebih banyak.[6]

  1. ^ Dalimartha, Setiawan (2008). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. hal. 10. 5. Jakarta:Puspa Swara. ISBN 978-979-1480-18-5.
  2. ^ a b c d e f g h i j IPTEK. 2005. Brotowali. [terhubung berkala]. http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=28[pranala nonaktif permanen]. [18 Agu 2009].
  3. ^ a b c d e f g h i [Asia Maya]. 2009. BROTOWALI (Tinospora crispa Miers. Hool. f. & Thems). [terhubung berkala]. http://www.asiamaya.com/jamu/isi/brotowali_tinosporacrispa.htm[pranala nonaktif permanen] [25 Agu 2009].
  4. ^ (Inggris) [Zipcodezoo]. 2009. Tinospora tuberculata. [terhubung berkala] http://zipcodezoo.com/Plants/T/Tinospora_tuberculata/ [12 Mei 2010].
  5. ^ [EtalaseMuslim]. 2009. Obat Herbal "Brotowali" Tazakka (Bersih Darah, Kencing Manis). [terhubung berkala] http://www.etalasemuslim.com/product_info.php?cPath=30_31&products_id=386 [27 Agu 2009].
  6. ^ a b c d Dharma, A.P. (1987) (dalam bahasa Inggris). Indonesian Medicinal Plants [Tanaman-Tanaman Obat Indonesia]. hlm.47-48. Jakarta: Balai Pustaka. ISBN 979-407-032-7.
  7. ^ Tukiman. 2009. Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Sumatera Utara: Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat.
  8. ^ Pusat Tanaman Obat dan Obat Tradisional. 2008. Tinospora crispa (L.) Miers. [terhubung berkala]. http://www.tanaman-obat.com/gallery-tanaman-obat/73-b-r-o-t-o-w-a-l-i[pranala nonaktif permanen] [24 Agu 2009].
  9. ^ [Warna Dunia]. 2009. Manfaat brotowali sebagai obat tradisional kencing manis. [terhubung berkala]. http://warnadunia.com/manfaat-brotowali-sebagai-obat-tradisional-kencing-manis/[pranala nonaktif permanen] [25 Agu 2009].

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bratawali&oldid=18704913"