Show
Sosiologi Info - Nilai sosial yang ada pada setiap kehidupan sosial masyarakat pastinya banyak, sesuai bagaimana perkembangan perubahan maupun fenomena sosialnya. Lalu apa saja contoh contoh nilai sosial dalam masyarakat terbaru di masa pandemi Covid-19 yang ada sekarang ini ? Yuk simak ulasannya. Sekilas Apa Itu Pengertian Nilai Sosial Nilai sosial adalah ukuran, patokan, anggapan, keyakinan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat, serta dianut dan dilaksanakan oleh banyak orang dalam kehidupan sosial bermasyarakatnya. Dalam pelaksanaannya, nilai sosial yang ada di masyarakat juga mengenai aoa yang benar, pantas, punya nilai luhur, dan baik untuk dilakukan dengan tujuan untuk mencapai keteraturan sosial. Nilai sosial merupakan aktualisasi dari apa yang dikehendaki masyarakat mengenai semua sesuatu hal yang dianggap benar dan baik. Baca Selengkapnya Disini : Pengertian (Definisi) Nilai Sosial : 6 Ciri Ciri, Klasifikasi Lalu apa saja jenis jenis, fungsi dan sumber nilai ? Berikut penjelasannya Jenis Jenis Nilai Sosial Berdasarkan Ciri-Cirinya yaitu : 1. Nilai Dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan dengan nilai yang lainnya. Dimana ukuran dominan atau tidaknya suatu nilai berdasarkan atas : a. Banyaknya individu yang menganut nilai tersebut. b. Berapa lama nilai yang ada dianut dan digunakan oleh individu. c. Tinggi rendahnya usaha orang untuk memberlakukan nilai yang ada tersebut. d. Prestise atau kebanggaan individu yang menggunakan nilai tersebut dalam masyarakat. 2. Nilai yang Mendarah Daging (Internalized Value) adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan individu dalam melakukan sesuatu hal. Dimana juga terkadang tidak melalui proses berpikir atau pertimbangan. Ada 5 Fungsi Nilai Sosial Nilai sosial tidak hanya bertujuan untuk menciptakan keteraturan sosial dalam masyarakat. Nilai sosial juga mempunyai beberapa fungsi yaitu : a. Sebagai alat pengawas atau pengontrol perilaku seseorang b. Sebagai alat solidaritas yang terdapat dikalangan anggota kelompok masyarakat c. Sebagai penentu dalam memenuhi suatu peran sosial dalam masyarakat. d. Dapat mengarahkan masyarakat untuk berpikir dan bertingkah laku yang sesuai dengan konsensus bersama e. Dapat memberikan sumbangan seperangkat alat untuk menetapan konsensus dalam suatu kelompok atau dalam lingkungan masyarakat. Tiga Sumber Nilai Sosial yang Ada dalam Masyarakat a. Nilai yang bersumber dari Individu. Setiap orang atau individu memiliki suatu hal yang baik, penting, dan luhur dalam menjalankan kehidupan sosial bermasyarakatnya. Misalnya bersemangat dan punya etos kerja yang baik, loyal terhadap perusahaan tempat ia bekerja. b. Nilai yang bersumber dari Masyarakat. Adanya konsensus dalam masyarakat mengenai berbagai hal yang dianggap luhur, baik, dan benar. Kemudian, dijadikan sebagai pedoman dalam berperilaku di kehidupan bermasyarakat sehari-harinya. Misalnya tata krama yang sudah menjadi turun temurun diwariskan, atau ajaran sopan santun. c. Nilai yang bersumber dari Tuhan. Ajaran agama yang telah dituliskan dalam kitab suci. Dimana ajaran yang juga memberikan pedoman umat manusia untuk berperilaku dan bersikap sesuai dengan ajaran agamanya. Misalnya ajaran nilai kasih sayang dan saling menghormati antar sesama. Contoh Nilai Sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat disaat Pandemi Covid-19 yaitu sebagai berikut : Pertama, Nilai Sosial dalam Masyarakat Saat Pandemi Covid-19 Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, termasuk di Indonesia telah memberikan terjadinya perubahan sosial dan adanya fenomena sosial bermacam-macam. Nilai sosial yang bisa kita lihat disaat pandemi Covid-19 ini dalam kehidupan sehari-hari yaitu adanya simpati dan empati yang dirasakan. Ada dorongan kepedulian dan kebersamaan untuk membantu warga atau masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Banyak masyarakat, komunitas, dan perusahaan yang menyalurkan bantuannya kepada warga yang membutuhkan pertolongan. Disinilah kesadaran yang ditunjukan untuk tolong menolong antar sesama individu, manusia, masyarakat. Nilai sosial yang sudah tertanam dalam masyarakat yaitu keinginan untuk membantu menjadi penting saat pandemi Covid-19. https://kumparan.com/hipontianak/pertamina-serahkan-250-paket-sembako-untuk-bantu-warga-terdampak-pandemi-1wSNuRVFlEn Kedua, Nilai Sosial dalam Kehidupan Sehari Hari Masyarakat Ada perubahan perilaku yang harus dilakukan oleh setiap warga negara, termasuk di Indonesia yaitu menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Mulai dari mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan, dan mengurangi kerumunan atau berkumpul. Disinilah nilai sosial untuk saling menjaga agar tidak terpapar Covid-19 menjadi penting dan sudah menjadi kesepakatan atau konsensus bersama. Dengan ikut mentaati dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan Covid-19, maka kita juga menolong antar sesama. Begitu juga dengan adanya hukuman atau sanski bagi yang tidak taat dalam melaksanakan Protokol Kesehatan Covid-19 yaitu 5 M tersebut. https://nasional.kompas.com/read/2020/04/15/12594861/gugus-tugas-pakai-masker-bisa-bantu-lindungi-orang-lain-dari-penularan-virus https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5164563/warga-probolinggo-tak-pakai-masker-dihukum-nyapu-hingga-duduk-dengan-peti-mati https://mediaindonesia.com/nusantara/322947/sanksi-menanti-warga-yang-tidak-memakai-masker Ketiga, Nilai Sosial dalam Agama Saat Pandemi Covid-19 Bagi setiap umat beragama disaat pandemi Covid-19 ini menjadi cobaan dan ujian bagi setiap warga yang memeluk agama. Umat beragama menggelar doa bersama untuk pemulihan pandemi Covid-19 terhadap kehidupan bermasyarakat yang ada. Setiap agama bahkan menggelar doa bersama untuk kesembuhan dunia dari adanya virus Covid-19 yang telah membuat banyak korban meninggal. https://nasional.tempo.co/read/1482548/doa-bersama-kemnakeragar-pandemi-covid-19-segera-berakhir/full&view=ok Keempat, Nilai Sosial dalam Kesehatan Masyarakat Sudah menjadi konsensus secara internasional, bahwa disaat pandemi Covid-19 semua orang sepakat untuk disiplin Protokol Kesehatan, yaitu 5 M. Adanya konsensus secara bersama inilah yang menjadi poin penting nilai sosial dalam kehidupan sosial bermasyarakat. https://www.kompas.com/sains/read/2020/05/29/170200923/new-normal-who-tekankan-protokol-kesehatan-dan-jarak-sosial-cegah?page=all Tidaknya empat contoh diatas saja yang bisa teman teman lihat nilai sosial masyarakatnya dalam kehidupan sehari-hari. Nah berikut dibawah ini yang bisa juga kita lihat bagaimana nilai sosial juga ada dalam bidang-bidang berikut ini yaitu : Kelima, Nilai Sosial dalam Budaya Keenam, Nilai Sosial dalam Pergaulan atau Fashion Ketujuh, Nilai Sosial dalam Dunia Pendidikan Kedelapan, Nilai Sosial dalam Keluarga Kesembilan, Nilai Sosial dalam Ekonomi Silahkan teman-teman jelaskan secara mandiri ya, setidaknya sudah ada bayangan, contoh nilai sosial yang ada di dalam masyarakat, saat Pandemi Covid-19 di Indonesia. Sumber Referensi Bacaan : Modul Pembelajaran SMA Sosiologi Kelas X | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Direktorat Sekolah Menengah Atas 2020 | Penyusun Sri Uji Partiwi, S.Sos., M.Pd
-- Apa yang akan kamu lakukan jika melihat ada orang buang sampah sembarangan? Menegur orang itu dengan kasar, menegur dengan sopan, atau diam saja? Tentunya, hal tepat yang harus kamu lakukan adalah menegurnya dengan cara yang sopan dan juga baik-baik, ya. Dalam berperilaku di masyarakat, kita harus mengedepankan yang namanya nilai dan norma sosial. Nilai dan norma ini bertujuan untuk menciptakan hubungan yang harmonis (rukun) di setiap anggota masyarakat. Lalu, apa itu nilai dan norma? Yuk, kita simak penjelasan lengkapnya berikut ini! Apa Itu Nilai Sosial?Nilai adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan buruk di dalam masyarakat. Nilai dapat dijadikan dasar pertimbangan setiap individu dalam menentukan sikap serta mengambil keputusan. Menurut Clyde Kluckhohn, nilai sosial dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat itu sendiri. Hal inilah yang menyebabkan adanya perbedaan tata nilai di antara kelompok masyarakat. Nah, terus nilai sosial itu kayak gimana, sih? Nilai sosial nggak berbentuk, alias abstrak. Soalnya, nilai sosial itu ada di dalam pikiran, pandangan, ide, atau gagasan setiap manusia. Contohnya, kamu nggak pernah buka galeri atau media sosial temanmu tanpa seizin mereka, karena kamu meyakini bahwa itu adalah privasi. Selain itu, kamu juga takut dicap nggak sopan sama temanmu. Itu tandanya, kamu memiliki nilai yang kamu yakini dan kamu jaga. Nilai juga nggak punya sanksi atau hukuman kalo dilanggar, nih. Kenapa? Balik lagi, karena nilai sosial itu sesuatu yang diyakini dalam diri manusia aja, dan nggak diwujudkan dalam aturan hukum yang formal. Gimana? Paham ya sampai sini. Baca juga: Apa Itu Interaksi Sosial? Macam-Macam Nilai SosialMenurut Notonagoro, nilai sosial dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Nilai materialNilai material merupakan segala sesuatu yang berguna bagi tubuh manusia. Contohnya, barang-barang kebutuhan pokok, pakaian, obat-obatan, dsb. 2. Nilai vitalNilai vital merupakan segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk melaksanakan aktivitasnya. Contohnya, buku dan perlengkapan alat tulis bagi pelajar, komputer bagi orang yang bekerja di bidang IT, barang-barang perkakas untuk orang pekerja bangunan, dsb. 3. Nilai kerohanianNilai kerohanian merupakan segala sesuatu yang berguna bagi batin (rohani) manusia. Nilai ini terbagi menjadi beberapa macam, yaitu:
Nah, sekarang kamu sudah tahu kan apa itu nilai sosial, ciri-ciri, serta macam-macamnya. Ternyata, nilai sosial ini memiliki hubungan terhadap norma-norma yang berlaku di masyarakat. Yuk, kita cari tahu hubungan antara nilai dan norma pada penjelasan berikut ini! Apa Itu Norma Sosial?Norma adalah seperangkat aturan berupa perintah atau larangan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama. Bedanya dengan nilai, norma bersifat nyata, tegas, dan jelas. Pelanggar norma akan diberi hukuman (sanksi) tertentu. Norma yang ada di masyarakat merupakan bentuk penerapan dari nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tersebut. Contohnya seperti kasus pada pembukaan artikel di atas, nih. Di tempat-tempat tertentu, biasanya terdapat norma yang melarang untuk membuang sampah sembarangan. Nah, norma ini dibuat oleh masyarakat yang peduli terhadap nilai keindahan dan kebersihan. Masyarakat yang menginginkan lingkungan yang bersih, indah, dan sehat, kemudian membuat aturan untuk menjaga lingkungan. Oleh karena itu, jika ada orang yang buang sampah sembarangan akan menerima sanksi berupa teguran. Nah, dari contoh kasus tersebut dapat kita simpulkan kalau nilai merupakan dasar dari terbentuknya norma. Ingat ya, nilai itu merupakan sesuatu yang diyakini setiap orang, dan bisa berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Karena norma bergantung dengan nilai yang diyakini, jadi nggak heran kalo norma yang ada di suatu wilayah bisa berbeda dengan wilayah lainnya. Dengan kata lain, norma ini nggak berlaku secara umum, ya. Contoh simpelnya gini deh, di beberapa sekolah, mengharuskan siswa perempuan menggunakan rok rample dengan panjang rok tidak boleh melebihi atas mata kaki. Jika ada yang melanggar, akan dikenakan sanksi yang cukup berat. Tapi, ada juga beberapa sekolah yang membebaskan siswa perempuannya menggunakan rok rample maupun span. Itu berarti nilai-nilai yang mendasari norma tiap sekolah berbeda-beda. Ciri-Ciri Norma Sosial1. Umumnya tidak tertulisNorma sosial biasanya hanya diingat, diserap, dan diterapkan dalam interaksi antar anggota kelompok masyarakat. 2. Hasil kesepakatan bersamaNorma sosial adalah peraturan yang berfungsi untuk mengatur perilaku seluruh anggota masyarakat. Oleh karena itu, norma sosial harus berdasarkan hasil kesepakatan bersama. 3. Bisa mengalami perubahanNorma sosial terbentuk dari proses interaksi sosial di masyarakat. Oleh karena itu, norma sosial bisa mengalami perubahan sesuai dengan keinginan atau kebutuhan anggota masyarakat itu sendiri. 4. Ditaati bersamaSebagai aturan yang berlaku di masyarakat, norma sosial harus didukung dan ditaati bersama oleh setiap anggota masyarakat. 5. Memiliki hukuman/sanksiHukuman/sanksi ini ada yang sifatnya ringan, sedang, dan berat. Hukuman/sanksi akan diberikan kepada setiap orang yang melanggar norma yang berlaku. Macam-Macam Norma SosialMacam-macam norma sosial dikelompokkan menjadi dua, yaitu berdasarkan tingkatan sanksinya dan berdasarkan sumbernya. a. Berdasarkan Tingkatan Hukuman/Sanksi1. Cara (usage), merupakan perbuatan atau perilaku yang dilakukan seseorang dalam sebuah kelompok masyarakat, tetapi tidak dilakukan secara terus menerus. Contohnya, cara berpakaian yang baik dan sopan. Seseorang yang berpakaian kurang pantas pada kondisi tertentu akan mendapat sanksi berupa teguran. 2. Kebiasaan (folkways), merupakan perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dan memiliki tujuan jelas yang dianggap baik (benar). Kebiasaan ini apabila dilakukan oleh sekelompok masyarakat, maka dapat disebut sebagai tradisi dan menjadi ciri dari kelompok masyarakat tersebut. Contohnya, kebiasaan menghormati dan menaati perintah orang tua, kebiasaan menggunakan tangan kanan saat makan dan minum, dsb. Orang yang melanggar, akan mendapat hukuman berupa teguran. (sumber: nasional.tempo.co) 3. Tata Kelakuan (mores), merupakan aturan-aturan yang telah diterima oleh masyarakat. Biasanya, tata kelakuan berhubungan dengan kepercayaan atau keyakinan agama. Sanksi orang yang melanggar norma ini akan jauh lebih berat tingkatannya. Contohnya, larangan untuk mencuri, larangan untuk membunuh, dsb. 4. Adat Istiadat (custom), merupakan kumpulan tata kelakuan yang bersifat kekal dan menyatu sangat kuat dengan masyarakat yang menganutnya. Adat istiadat merupakan norma yang memiliki sanksi cukup berat bagi para pelanggarnya. Contohnya, seseorang yang melanggar pelaksanaan upacara adat akan dijatuhi hukuman berupa pengucilan dari kelompoknya. b. Berdasarkan Sumber1. Norma Agama, bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa, sehingga sifatnya mutlak dan harus ditaati oleh setiap pemeluk agama. Contohnya, melaksanakan ibadah yang diperintahkan oleh Tuhan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. 2. Norma Kesusilaan (Norma Moral), bersumber dari hati nurani manusia untuk menentukan mana perbuatan yang baik dan buruk. Norma ini akan membentuk akhlak atau budi pekerti seseorang. Contohnya, bersikap jujur, tidak suka mengambil barang orang lain, dsb. 3. Norma Kesopanan, bersumber dari pergaulan seseorang di masyarakat. Norma ini didasari dari kebiasaan, kepatutan, dan kepantasan yang berlaku di masyarakat. Contohnya, sikap hormat kepada orang tua, sopan dan santun kepada semua orang, dsb. 4. Norma Hukum, norma yang didasarkan pada undang-undang tertulis yang dibuat secara resmi oleh badan negara dengan tujuan mengatur kehidupan manusia dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sifatnya memaksa serta bertujuan untuk melindungi dan menjaga tata tertib masyarakat. Contohnya, tidak melakukan tindakan kriminal, tertib berlalu lintas, wajib membayar pajak, dsb. 5. Norma Kebiasaan (Norma Kelaziman), bersumber dari tradisi budaya masyarakat. Contoh: mencuci tangan sebelum makan adalah kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat umum demi menjaga kesehatan dan kebersihan diri. Oke, sekarang kamu sudah tahu nih pengertian dari nilai dan norma, perbedaan, serta hubungan antara keduanya. Kesimpulannya adalah nilai merupakan sesuatu yang dianggap baik atau buruk di masyarakat, sedangkan norma merupakan aturan yang berlaku di masyarakat. Norma dibentuk berdasarkan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat dan bertujuan untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut. Nilai dan norma inilah yang menjadi dasar terbentuknya lembaga sosial di masyarakat. Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Lembaga Sosial Nah, kalau kamu masih merasa bingung dengan materi yang sudah dijelaskan di atas dan ingin belajar langsung dengan ahlinya, kamu bisa cobain fitur ruangles dari aplikasi Ruangguru. Lewat fitur ini, kamu akan belajar bareng guru privat berkualitas yang langsung datang ke rumahmu. Yuk, gabung sekarang! Referensi: Suhardi dan Sri Sunarti. 2009. Sosiologi 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Sumber foto: Foto gotong royong [daring]. Tautan: https://www.acehportal.com/2018/10/29/tni-dan-pramuka-gotong-royong-bersama/ (Diakses: 1 April 2020) Foto Mengucap salam dan hormat kepada orang tua [daring]. Tautan: https://nasional.tempo.co/read/516247/banyuwangi-mengajar-rekrut-guru-sekolah-pelosok (Diakses: 1 April 2020)
Artikel terakhir diperbarui pada 23 November 2020. |