Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

  • Sri Lestari
  • Wartawan BBC Indonesia

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Sumber gambar, Robertus Pudyanto I Getty Images

Keterangan gambar,

Ada PNS yang mendukung ormas yang ingin mendirikan negara Islam.

Sikap intoleransi telah menyusup ke dalam masyarakat termasuk birokrasi, kata staf khusus Kepala Staf Kepresidenan, Jaleswari Pramodhawardani, yang mendasarkan kesimpulan ini dari data intelejen di daerah.

Pramodhawardani mengungkapkan temuan intelejen di daerah menemukan ada Pengawai Negeri Sipil (PNS) yang masuk dalam organisasi massa yang intoleran, menolak Pancasila, dan mendirikan khilafah atau negara Islam.

“Bahkan sampai diceritakan PNS di suatu daerah demo dengan organiasi Islam garis keras ini dan mendapatkan sanksi dari atasannya, tetapi itu hanya sebagian kecil,” jelas dia dalam diskusi tentang Kebebasan Agama, Gerakan Takfiri dan Deradikalisasi, di Jakarta, hari Senin (22/02).

Dia mengatakan birokrasi pemerintahan tidak steril dengan nilai-nilai fundamentalisme dan itu tidak dapat dikontrol.

Ketika ditanya mengenai wali kota Bogor yang hadir dalam acara organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Pramodhawardani mengatakan kondisi seperti itu tidak terjadi di semua daearah.

Tetapi, menurut dia, seharusnya negara yang diwakili oleh pemimpin tidak seharusnya bekerja sama atau berkompromi dengan kelompok-kelompok intoleran.

Keterangan gambar,

Dialog dibutuhkan untuk memahami segala golongan.

Soal kesan bahwa negara membiarkan kelompok-kelompok intoleran melakukan aksi penekanan dan kekerasan terhadap kelompok lain, Pramodhawardani mengatakan sikap pemerintah pusat dan Presiden Jokowi menolak segala bentuk intoleransi, seperti dalam program Nawacita.

Hanya saja dalam pelaksanaannya, sering kali berbeda dalam menerjemahkan perintah, termasuk oleh aparat kepolisian.

“Menerjemahkan sebuah perintah itu kita memiliki mindset yang berbeda-beda, memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berbeda-beda, sehingga butuh sebetulnya di tingkat implementasi penjelasan yang mendetail sehingga tidak ada distorsi perintah,” jelas dia.

Pramodhawardani mengatakan masalah intoleransi ini merupakan program prioritas pemerintahan Jokowi yang akan segera dicari penyelesaiannya.

Dalam diskusi yang digelar International Center for Islam and Pluralism, Serikat Jurnalis untuk Keberagaman Sejuk, dan kedutaan Kanada, terungkap kasus-kasus intoleransi juga terjadi akibat adanya sikap ekslusivitas dari kelompok tertentu, termasuk dalam bentuk yang mudah mengkafirkan orang lain atau Takfiri.

Sementara itu dalam sesi terpisah Abdul Mu’ti, sekretaris umum PP Muhamadiyah mengatakan negara tidak boleh diam dalam masalah agama yang menyangkut relasi umat beragama dengan pendekatan hukum.

Keterangan gambar,

Gerakan takfiri yang mengkafirkan sesama agama meningkat setelah reformasi.

“Dalam hubunganya dengan kasus yang terjadi akhir-akhir terjadi peyesatan dan pengkafiran itu bentuk kekerasan teologis. Seseorang yang dinyatakan dirinya kafir itu tidak bahagia. Kekerasan teologis itu kemudian diikuti oleh kekerasan fisik. Ini berdampak serius terhadap kebebasan beragama bahkan dalam hubunganya dengan keamanan warga negara,” jelas dia.

Kasus kekerasan yang terjadi pada kelompok Ahmadiyah dan Syiah yang berada di pengungsian, menurut Abdul Mu’ti merupakan konsekuensi dari takfiri tersebut.

“Mereka mengungsi di negara mereka sendiri, itu lebih merupakan konsekuensi dari Takfiri. Oleh karena itu maka negara tak boleh membiarkan para pengungsi berada dalam pengungsiaannya dan terus menerus berada dalam ketakutannya. Mereka berhak mendapatkan hak konstitusional untuk menjalankan keyakinan mereka,” jelas dia.

Dalam pendekatan hukum, menurut Abdul Mu’ti, takfiri bisa disebut dengan hate speech dengan argumen dalil agama dan tidak hanya terjadi di kalangan umat Islam saja, tetapi juga agama lain.

“Pemerintah sebaiknya menyelesaikan pesoalan itu dengan pendekatan hukum bukan politis ataupun teologis,” jelas dia.

Ketua PBNU Said Agil Siraj mengatakan gerakan radikal, antara lain yang diusung Wahabi, masuk ke Indonesia sejak masa penjajahan Belanda, meluas mulai 1980-an, dan menguat setelah reformasi.

“Gerakan Wahabi menyebar menjamur di Indonesia tahun 1980 dari situlah mulai adanya Yayasan Wahabi," jelas Said Agil.

Keterangan gambar,

Dukungan terhadap aksi terorisme yang dilakukan oleh siswa di salah satu daerah di Indonesia.

Menurut dia ajaran Wahabi ini bukan teroris, tetapi mendekati terorisme.

“Wahabi bukan teroris, Wahabi antiteror tetapi ajarannya satu digit lagi jadi teroris. Ini sesat, ini neraka, ini bi’ah, ini murtad, satu tinggal tunggu kesempatan atau kemampuan atau keberanian jadi teroris," jelas dia.

Said Agil mencontohkan tiga murid salah satu pesantren di Cirebon yang beraliran Wahabi yang menjadi pelaku bom bunuh diri masing-masing di Masjid Kantor Polresta Cirebon, bom di JW Marriot dan Gereja Bethel di Solo.

Sementara itu Kementerian Agama menyebutkan upaya untuk meningkatkan toleransi di kalangan umat beragama dilakukan melalui dialog lintas agama, dengan melibatkan para guru dan siswa.

Hasil Survei Nasional Kerukunan Umat beragama yang dilakukan Kemenag pada 2015 lalu,menunjukkan rata-rata kerukunan umat beragama mencapai 75,36 yang masuk kategori tinggi.

Temuan peneliti LIPI menyebutkan penyebaran paham radikal meningkat di kalangan anak muda setelah reformasi.

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Ilustrasi toleransi. (Bola.com/Pixabay)

Bola.com, Jakarta - Toleransi adalah sikap manusia untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan, baik antarindividu maupun kelompok. Untuk menghadirkan perdamaian dalam keberagaman, perlu menerapkan sikap toleransi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), toleransi berasal dari kata 'toleran' yang artinya bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.

Secara etimologi, toleransi berasal dari bahasa latin, 'tolerare' yang artinya sabar dan menahan diri. Sedangkan secara terminologi, toleransi adalah sikap saling menghargai, menghormati, menyampaikan pendapat, pandangan, kepercayaan kepada antarsesama manusia yang bertentangan dengan diri sendiri.

Berdasarkan arti secara bahasa, toleransi dapat dimaknai sebagai kemampuan setiap orang untuk bersabar dan menahan diri terhadap hal-hal yang tidak sejalan dengannya.

Dalam kehidupan sehari-hari toleransi biasanya dikaitkan dengan perbedaan agama atau kepercayaan. Namun, toleransi bisa juga dihubungkan dengan perbedaan lainnya, seperti suku, ras, hingga warna kulit.

Dengan adanya sikap toleransi, konflik dan perpecahan antarindividu maupun kelompok tidak akan terjadi. Banyak orang menyebut toleransi sebagai kunci utama perdamaian yang patut dijaga.

Hal tersebut penting untuk diperhatikan mengingat bangsa Indonesia mempunyai latar belakang perbedaan yang beragam, mulai keyakian, suku, ras, hingga warna kulit.

Berikut ini kumpulan contoh sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari yang bisa dipraktikkan, seperti dilansir dari laman zonareferensi.com, Kamis (12/8/2021).

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Ilustrasi toleransi. (Bola.com/Pixabay)

- Menghormati hak dan kewajiban umat agama lain.

- Berteman dengan teman-teman tanpa membeda-bedakan agama dan kepercayaannya.

- Tidak menghalangi umat agama lain yang sedang beribadah.

- Tidak memaksakan ajaran dan kepercayaan agama kita kepada orang yang lain agamanya.

- Menghargai hari besar umat agama lainnya.

- Menumbuhkan kerukunan dan perdamaian antarumat beragama.

- Menghormati Muslim yang berpuasa dengan tidak makan atau minum di depannya.

- Tidak mengolok-olok ajaran agama lain.

- Membantu sesama masyarakat tanpa melihat latar belakang agamanya.

- Tidak mencampuraduk akidah dalam beribadah antarmasyarakat yang berbeda agama dengan embel-embel toleransi.

- Tidak mempersekusi umat agama lain yang beribadah.

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Ilustrasi toleransi. (Bola.com/Pixabay)

- Saling menyayangi antaranggota keluarga di rumah.

- Anak-anak harus berbakti pada kedua orang tua di rumah.

- Menghargai pendapat dan pemikiran dari anggota keluarga lain.

- Menghormati anggota keluarga yang lebih tua, misalnya adik menghormati kakak dan anak menghormati orang tua.

- Menjalankan peran dalam keluarga dengan baik.

- Saling membantu antaranggota keluarga jika ada yang kesusahan.

- Mengajarkan pendidikan moral dan agama pada anak-anak di rumah sejak kecil.

- Tidak memaksakan keinginan pada anggota keluarga lain.

- Menghargai anggota keluarga yang berbeda agama dan kepercayaan.

- Orang tua harus perhatian dan menyayangi anak-anaknya.

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Ilustrasi menerapkan sikap toleransi. Credit: unsplash.com/PhilCoffman

- Tidak memilih-milih teman berdasarkan agama dan sukunya.

- Sekolah memberi pendidikan agama sesuai agama tiap-tiap siswa.

- Berbuat baik kepada semua teman tanpa terkecuali.

- Tiap siswa diperbolehkan untuk berdoa sesuai agama dan keyakinan masing-masing.

- Menghormati teman agama lain yang berdoa atau beribadah.

- Tidak mengolok-olok siswa lain yang berbeda agama atau sukunya.

- Menghormati guru dan tenaga didik lain yang lebih tua.

- Memberi waktu bagi siswa untuk menjalankan ibadah sesuai agama masing-masing.

- Menjenguk teman yang sedang sakit.

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Ilustrasi toleransi. Credit: pexels.com/Cres

- Berbuat baik kepada tetangga tanpa membeda-bedakan suku dan agamanya.

- Ikut serta dalam kerja bakti desa secara rutin.

- Menghormati orang dari agama lain yang sedang beribadah.

- Menghargai pendapat warga lain yang berlainan ketika mengadakan rapat atau musyawarah.

- Memberi bantuan terhadap korban bencana alam yang sedang membutuhkan tanpa melihat latar belakang agamanya.

- Tidak mengganggu peribadatan agama lain

- Menghormati adat istiadat yang berkembang di masyarakat.

- Bersikap sopan santn pada warga lain yang lebih tua.

- Tidak memancing konflik SARA antarsuku atau agama, senantiasa menjaga kerukunan.

- Menjalankan dan mematuhi aturan yang diterapkan di lingkungan masyarakat.

Sumber: Zonarefensi

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari

Contoh intoleransi dalam kehidupan Sehari hari