Cara sederhana mengetahui bahwa daging atau ikan bebas Boraks dan formalin adalah

Ikan laut menjadi salah satu komoditas terbesar di Indonesia. Menurut Food Agriculture and Organization (FAO), produksi ikan di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 13 juta ton per tahun. Kondisi ini juga didukung dengan peningkatan konsumsi ikan oleh masyarakat Indonesia yang menjadi 43 kg per tahun dari sebelumnya 36 kg per tahun. Sayangnya, peningkatan konsumsi ikan laut tersebut justru menjadi sasaran empuk beberapa oknum nakal. Oknum-oknum tersebut sering melakukan hal tidak bertanggung jawab yang merugikan konsumen. Salah satunya adalah pemberian formalin untuk mengawetkan ikan.Formalin merupakan senyawa kimia tidak berwarna dengan bau menusuk dan sering digunakan sebagai disinfektan dalam industri. Namun yang banyak terjadi adalah digunakannya formalin pada bahan mentah makanan sehingga kondisi bahan menjadi lebih awet. Pada ikan laut, penambahan formalin membuat ikan menjadi terlihat lebih segar dan bisa awet hingga beberapa hari. Bagi konsumen yang tidak tahu, tentu hal ini akan menyebabkan kerugian bagi dirinya. Niat ingin sehat dengan mengonsumsi ikan, justru gagal karena kandungan formalin dari ikan tersebut. Untuk meminimalisir dampak negatif ikan berformalin, berikut ciri-ciri ikan yang mengandung formalin:

  1. Ikan laut cenderung berwarna putih bersih
  2. Tektur ikan lebih kenyal
  3. Warna insang merah tua bukan merah segar
  4. Tidak ada lalat di sekitar ikan
  5. Bau amis ikan berkurang
  6. Mampu bertahan beberapa hari pada suhu ruang (tidak mudah bususk)

(Badan POM, 2015)

Ciri-ciri tersebut dapat diketahui seluruhnya secara visual dan sentuhan sehingga penting untuk memilih ikan segar yang aman secara cermat. Pengetahuan konsumen akan ciri ikan berformalin juga sangat penting sehingga konsumen akan lebih waspada saat memilih ikan yang akan dikonsumsi.

Referensi :

Badan POM. 2005. Formalin. http://www.pom.go.id/mobile/index.php/view/berita/88/ FORMALIN.html

SURABAYA, FaktualNews.co – Peredaran ikan berformalin memang belakangan ini mulai marak. Tak heran, para kaum perempuan pun mulai dilanda kecemasan.

Formalin merupakan bahan pengawet mayat. Jika dikonsumsi berlebih dan secara terus menerus bisa berakibat fatal bagi kesehatan tubuh. Lantaran, pengawet ini bisa menyebabkan kangker.

Namun para kaum hawa tak perlu khawatir. Yang penting, Anda mengetahui cara yang tepat untuk mengenali ikan berformalin. Sekilas penampilan ikan dengan formalin terlihat lebih cantik dan menggugah selera makan maka tidak heran banyak ibu yang tertipu.

Sebagai pembeli yang cerdas, kita harus tahu bagaimana cara membedakan ikan dengan formalin dan tidak.

1. Warna Insang
Insang terletak di kepala yang bisa Anda buka dengan sedikit mencongkel kepalanya. Ikan segar memiliki insang berwarna merah darah yang terlihat segar. Ketika dipegang terasa sedikit kenyal dengan tekstur normal.

Sedangkan ikan berformalin memiliki insang merah yang sedikit gelap. Karena sudah melalui proses pengolahan yang kurang baik, insang ikan biasanya sedikit rusak dan jika dipegang tidak terasa kenyal.

2. Aroma
Cobalah mendekatkan hidung anda untuk mencium aroma dari ikan yang akan dibeli. Ikan segar masih berbau amis yang khas. Kalau ikan laut sedikit tercium bau garam sedangkan ikan tawar berbau lumpur. Sedangkan ikan berformalin berbau aneh kayak bukan ikan.

3. Dihinggapi Lalat
Ikan segar yang dipajang beberapa lama akan segera dihinggapi lalat. Jika Anda menemukan ikan yang tampak segar namun lalat ogah menyentuhnya, kemungkinan besar ikan tersebut sudah dilumuri cairan formalin.

4. Daging
Kita bisa mencoba memotong daging ikan untuk mengetahuinya. Ikan segar bertekstur empuk yang mudah sekali dipotong dan hasil potongan cantik. Tubuh ikan berformalin terlihat lebih bersih dan terasa kaku karena mengalami proses pengawetan. Lebih susah untuk dipotong dan mudah sekali rusak teksturnya.

5. Keawetan
Sebenarnya sangat mudah mengecek perbedaan ciri ikan segar ataupun yang berformalin dari segi ini tapi butuh waktu lama untuk membuktikannya. Ikan segar akan berubah secara penampilan saat tidak disimpan dalam lemari pendingin. Jika penjual datang di pagi hari pasti saat matahari mulai meninggi, ikan terlihat sedikit jelek. Ikan berformalin bisa bertahan lama tanpa mengalami perubahan menampilan.

Cara sederhana mengetahui bahwa daging atau ikan bebas Boraks dan formalin adalah

Cara sederhana mengetahui bahwa daging atau ikan bebas Boraks dan formalin adalah
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/ARIS SETYA

Ilustrasi bakso ayam siap dibekukan.

KOMPAS.com - Beberapa bahan makanan mengandung zat-zat kimia yang membahayakan tubuh. Mulai dari bahan pengawet, pewarna, dan bahan-bahan tambahan lainnya. 

Ada baiknya sebelum membeli bahan pangan siap olah ini Anda cek dahulu keadaan dan kondisinya untuk mengetahui apakah bahan makanan itu bebas zat-zat berbahaya ataukah tidak.

Terlebih di rentang waktu Idul Fitri hingga Lebaran Ketupat ini, dimana masyarakat masih terus mencari bahan makanan untuk menjamu para tamu dan kerabat sehingga kondisi pasar akan terus ramai karena tingginya permintaan.

Dilansir dari Instagram resmi BPOM, ada beberapa cara membedakan bahan makanan bebas zat kimia dan yang diberi tambahan zat kimia.

Baca juga: Cara Tepat Melakukan Pengaduan Produk ke BPOM

Formalin

Formalin adalah bahan pengawet yang tidak berwarna, mudah larut dalam air dan alkohol serta berbau cukup menyengat. 

Pada penggunaan yang benar, formalin digunakan sebagai bahan perekat kayu lapis, desinfektan peralatan medis, juga bahan pengawet mayat.

Cara sederhana mengetahui bahwa daging atau ikan bebas Boraks dan formalin adalah

Cara sederhana mengetahui bahwa daging atau ikan bebas Boraks dan formalin adalah
Lihat Foto

PIXABAY/Mrdidg

ilustrasi mie segar.

Namun beberapa oknum, juga menggunakan bahan ini untuk mengawetkan bahan makanan siap saji seperti bakso, mie basah, tahu, ikan segar dan daging segar.

Ciri-ciri bahan makanan yang mengandung formalin:

1. Mie basah: mie tidak lengket, tidak mudah putus, dan lebih mengkilat. Tak seperti mie basah yang gampang membusuk, mie ini tahan lebih dari 24 jam dalam suhu ruang.

2. Tahu: tidak mudah hancur dan bisa bertahan lebih dari 24 jam meski disimpan dalam suhu ruang.

 Mengetahui dan Menguji Kandungan Formalin/Boraks Pada Makanan

Cara sederhana mengetahui bahwa daging atau ikan bebas Boraks dan formalin adalah

Zat tambahan yang sering digunakan dalam makanan adalah Formalin (pengawet mayat),Boraks (bleng), pewarna rhodamin B dan methanyl yellow (bahan pewarna tekstil). Keempat bahan kimia berbahaya tersebut sering ditemukan dari hasil sampel yang dilakukan BPOM.

Sebenarnya, tanpa dilakukan uji laboratorium pun, tidak sulit untuk mengetahui apakah makanan tersebut mengandung ke-4 unsur bahan berbahaya tersebut. Berikut ini, akan berbagi untuk Anda, bagaimana cara mengenali ciri-ciri makanan yang mengandung formalin, boraks, atau bahan pewarna tekstil tersebut dengan mudah, menurut penjelasan dari Prof. Dr. Iwan Darmansyah, Guru Besar Bidang Farmakologi, Universitas Indonesia:

A.  Ciri-Ciri Makanan Mengandung Formalin

1.    Mie Basah : Tidak lengket, sangat kenyal, serta tidak mudah rusak dan tahan dalam jangka waktu lama

2.    Tahu : Teksturnya yang terlampau keras, kenyal, tapi tidak padat, tidak mudah rusak dalam waktu lama

3.    Ikan : Insang berwarna merah tua, tidak cerah atau bukan merah segar, tidak berbau khas ikan asin, warna daging putih bersih, kenyal dan tak mudah rusak, tidak mudah patah, agak keras serta tidak dihinggapi lalat

4.    Bakso : Tekstur sangat kenyal, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar, jika dibelah di dalamnya tampak warna merah tua mencolok tidak wajar

5.    Daging Ayam : tekstur daging kencang, tak mudah rusak dan tak disukai lalat


B.  Ciri-Ciri Makanan Mengandung Boraks

1.    Mie Basah : Tidak lengket, sangat kenyal, serta tidak mudah putus

2.    Bakso : Tekstur sangat kenyal, warna tidak kecokelatan seperti penggunaan daging, tapi lebih cemerlang keputihan

3.    Lontong : Rasa getir dan sangat gurih, serta beraroma sangat tajam

4.    Kerupuk : Teksturnya sangat lembut dan renyah, bisa menimbulkan rasa getir di lidah


C. Ciri-Ciri Makanan Mengandung Pewarna Rhodamin B dan Methanyl Yellow

Memiliki warna mencolok cerah, mengkilap, warnanya tidak homogen (ada yang menggumpal), ada sedikit rasa pahit jika ditelan dan memunculkan sedikit rasa gatal di tenggorokan saat mengkonsumsisnya.

D. Cara Pengujian Makanan Mengandung Boraks

Setelah Anda mengetahui ciri-ciri dari makanan yang mengandung boraks, Anda juga harus mengetahui cara menguji makanan yang mengandung boraks. Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada anggota keluarga yang menjadi korban.

Kepala Laboratorium Komputasi Teknik Kimia ITN yang juga termasuk Tim Dosen Teknik Kimia ITN, Faidliah Nilna ST MT ternyata punya cara sederhana untuk mengetes kandungan boraks dalam makanan, seperti berikut :

Bahan dan alat yang dibutuhkan:

Cara melakukan pengetesan kadar Boraks :

1.    Buat larutan kunyit dan masukkan kertas saring ke dalamnya.

2.    Keringkan kertas saring tersebut.

3.    Panaskan air  beserta potongan makanan atau jajanan yang akan dites.

4.    Masukkan atau tetesi kertas saring kunyit dengan air rebusan tersebut.

Hasil pengujian dengan kertas saring Kunyit :

1.    Jika warna kertas berubah jadi merah bata, itu artinya makanan atau jajanan tersebut mengandung boraks.

2.    Jika warna kertas tidak berubah, itu artinya tidak ada boraks dalam makanan tersebut.

Seperti dengan cara di atas Anda bisa mengetahui apakah makanan tersebut mengandung boraks atau tidak. Lakukan pengujian itu pada setiap makanan yang Anda curigai mengandung boraks. Semoga bermanfaat,Aamiin.


http://www.madupahit.com/tips-mudah-mengetahui-dan-menguji-makanan-mengandung-boraksformalin/