Cara menghitung Persentase kumulatif Diagram Pareto

0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)

256 tayangan

16 halaman

Hak Cipta

© © All Rights Reserved

Bagikan dokumen Ini

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)

256 tayangan16 halaman

Modul 4 Diagram Pareto

Lompat ke Halaman

Anda di halaman 1dari 16

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 14 are not shown in this preview.

Puaskan Keingintahuan Anda

Segala yang ingin Anda baca.

Kapan pun. Di mana pun. Perangkat apa pun.

Tanpa Komitmen. Batalkan kapan saja.

Cara menghitung Persentase kumulatif Diagram Pareto

Sebelum kita mempelajari cara membuat diagram ini di excel. Sebaiknya kamu mengetahui apa itu diagram pareto, mulai dari pengertian menurut ahli, sejarah diagram pareto hingga apa yang perlu untuk membuat diagram ini beserta contoh diagram pareto dengan simulasinya.

  • Pengertian Diagram Pareto Menurut Para Ahli
  • Sejarah Diagram Pareto
  • Konsep 80/20% Dalam Membuat Diagram Pareto
  • Langkah Membuat Diagram Pareto
  • Cara Membuat Diagram Pareto di Excel
    • Pertama
    • Ke-dua
    • Ke-tiga
    • Ke-empat
    • Ke-lima
    • Ke-enam
    • Ke-tujuh
    • Ke-delapan
    • Ke-sembilan
    • Ke-sepuluh
  • Contoh diagram pareto

Diagram pareto menurut para ahli yaitu Thommas Pyzdek (2002) adalah “Proses dalam memperingkat kesempatan untuk menentukan yang mana dari kesempatan potensial yang banyak harus dikejar lebih dahulu”. Sedangkan diagram pareto menurut Vincent Gaspersz (2012) adalah grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya kejadian”.

Secara definisi diagram Pareto adalah grafik yang didasari prinsip kebijakan efek hal dari sedikit penyebab. Ini merupakan salah satu dari ketujuh alat pengendalian kualitas atau QC Seven Tools yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui urutan permasalahan dari banyaknya kejadian.

Cara menghitung Persentase kumulatif Diagram Pareto
contoh diagram pareto

Sejarah Diagram Pareto

Diagram Pareto merupakan hasil dari suatu prinsip yang berdasarkan pada pengamatan oleh Vilfredo Pareto (ada juga yang menulisnya sebagai Alfredo Pareto), seorang ekonom-sosiolog Italia, Profesor Ekonomi Politik di Lausanne, Swiss (1848-1923).

Sekitar tahun 1896, Pareto menemukan bahwa kekayaan hanya terkonsentrasi di tangan beberapa orang saja. Ketika itu ia memperkirakan bahwa 80% dari tanah di Italia dimiliki oleh 20% dari penduduknya atau kekayaan itu hanya dipegang oleh sebagian kecil dari populasi.

Diagram Pareto ini kemudian terkenal dengan prinsip 80/20, yaitu dimana 20 % dari masalah memiliki 80 % dari dampak dan hanya 20 % dari masalah yang ada adalah penting. Selebihnya adalah masalah yang mudah. Artinya dari semua masalah yang ada, hanya sedikit yang sering terjadi sedangkan yang lainnya jarang terjadi. Bahkan kemudian dari sudut pandang kualitas, professor J. M. Juran (Ahli Mutu) mengadopsi ide Pareto ini, sebagai “asumsi Juran” yang diperkenalkan sebagai instrument untuk mengklasifikasi masalah kualitas. Seperti hanya 20% dari masalah yang diidentifikasi menyebabkan 80% dari kerusakan/kesalahan/kecacatan. Pun demikian, bahwa sebagian besar hasil dalam situasi apa pun ditentukan oleh sejumlah kecil penyebab. Ide yang sering diterapkan pada data seperti angka penjualan: “80% penjualan ditentukan oleh 20 pelanggan”.

Konsep 80/20% Dalam Membuat Diagram Pareto

Diagram ini dibuat berdasarkan data statistik dan prinsip bahwa 20% penyebab bertanggungjawab terhadap 80% masalah yang muncul atau sebaliknya. Definisi tersebut menegaskan bahwa lebih mudah mengurangi bagian lajur yang terletak di bagian kiri daripada mencoba untuk menghilangkan secara sistematik lajur yang terletak di sebelah kanan diagram. Hal ini dapat kita artikan bahwa diagram ini dapat menghasilkan sedikit sebab penting untuk meningkatkan mutu produk atau jasa.

Keberhasilan penggunaan diagram ini sangat bergantung pada partisipasi personel terhadap situasi yang teramati, dampak keuangan yang terlihat pada proses perbaikan situasi dan penetapan tujuan secara tepat. Faktor lain yang perlu kita hindari adalah jangan membuat persoalan terlalu kompleks dan juga jangan terlalu mencari penyederhanaan pemecahan.

Langkah membuatnya sebagai berikut:

  1. Mencari fakta dari topik kendali mutu yang terukur.
  2. Menghitung banyaknya masalah dan mengelompokkan sesuai dengan periodenya.
  3. Membentuk histogram evaluasi dari kondisi awal permasalahan yang kita temui.
  4. Mengurutkan diagram batang dari yang terbesar hingga terkecil, untuk kemudian kita buatkan diagram paretonya.
  5. Melakukan rencana dan pelaksanaan perbaikan dari evaluasi awal permasalahan yang kita temui berdasarkan resiko yang paling minimum.
  6. Melakukan standarisasi dari hasil perbaikan yang telah kita tetapkan dan menentukan tema selanjutnya.

Diagram pareto merupakan grafik yang berdasarkan prinsip kebijakan efek adalah hal dari sedikit penyebab. Diagram pareto ini merupakan salah satu dari ketujuh alat pengendalian kualitas atau QC Seven Tools yang merupakan alat untuk mengetahui urutan permasalahan dari banyaknya kejadian. Untuk membuat diagram pareto terdapat beberapa cara, salah satunya dapat menggunakan Microsoft Excel, pada kesempatan kali ini saya akan membahas cara membuatnya menggunakan aplikasi Microsoft Excel, berikut adalah langkah cara membuatnya.

Cara Membuat Diagram Pareto di Excel

Pertama

Siapkan tabel hasil penelitian. Pada artikel ini tabel yang kita gunakan merupakan data hasil pengamatan jumlah keluhan pada produk makanan beku nugget ayam. Tabel ini berisi kategori keluhan dan juga frekuensi dari kejadiannya.

Cara menghitung Persentase kumulatif Diagram Pareto
langkah pertama

Ke-dua

Urutkan frekuensinya mulai dari yang terbesar hingga yang terkecil.

Cara menghitung Persentase kumulatif Diagram Pareto
langkah kedua

Ke-tiga

Buat kolom baru yaitu frekuensi kumulatif, caranya adalah dengan menjumlahkan setiap frekuensinya.

Cara menghitung Persentase kumulatif Diagram Pareto
langkah ketiga

Ke-empat

Buat presentase dari frekuensi kumulatif nya dengan rumus :

Cara menghitung Persentase kumulatif Diagram Pareto

Maka tampilannya akan mejadi seperti ini

Cara menghitung Persentase kumulatif Diagram Pareto
langkah keempat

Ke-lima

Blok kolom kategori keluhan, frekuensi kejadian, dan % kumulatif

Cara menghitung Persentase kumulatif Diagram Pareto
langkah kelima

Ke-enam

Masukkan grafik batang dengan cara klik menu Insert dan pada sub menu Chart pilih Column or Bar Chart dengan ikon seperti diagram batang, lalu pilih bentuk diagram pertama pada bagian 2-D Column.

Cara menghitung Persentase kumulatif Diagram Pareto
langkah keenam

Ke-tujuh

Akan muncul grafik awal yang terdiri dari dua grafik batang. Klik dua kali grafik berwarna oranye yang merupakan grafik % kumulatif sehingga menampilkan menu Format Data Series.

Cara menghitung Persentase kumulatif Diagram Pareto
langkah ketujuh

Ke-delapan

Pada menu Format Data Series pilih menu series options dengan logo diagram batang kemudian ubah plot series options dari Primary Axis menjadi Secondary Axis sehingga tampilan grafik menjadi berubah.

Cara menghitung Persentase kumulatif Diagram Pareto
langkah kedelapan

Ke-sembilan

Klik menu Insert dan pada sub menu Chart pilih Line or Area Chart dan pilih jenis diagram yaitu Line with Markers untuk mengubah diagram %kumulatif dari diagram batang manjadi diagram garis.

Cara menghitung Persentase kumulatif Diagram Pareto
langkah kesembilan

Ke-sepuluh

Klik dua kali axis yang berisi presentase dan akan muncul menu Format Data Series. Kemudian klik ikon axis options, lalu pilih axis options. Pada menu tersebut ubah nilai maximum bounds dari 1.2 atau 120% menjadi 1.0 atau 100%.

Cara menghitung Persentase kumulatif Diagram Pareto
langkah kesepuluh

Jika sudah, maka tampilan akhir dari diagram paretonya adalah sebagai berikut:

Contoh diagram pareto

Cara menghitung Persentase kumulatif Diagram Pareto
contoh diagram pareto yang sudah jadi

Anda dapat menambahkan element axis title pada bagian kanan dan kiri diagram ataupun merubah warna diagram sesuai dengan kebutuhan.

Demikian pembahasan mengenai tutorial pembuatan diagram pareto menggunakan Microsoft Excel, semoga dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca.

Berapa persen ilustrasi Pareto?

Prinsip Pareto (bahasa Inggris: The Pareto principle) yang juga dikenal sebagai Aturan 80/20 menyatakan bahwa untuk banyak kejadian, sekitar 80% daripada efeknya disebabkan oleh 20% dari penyebabnya.

Langkah langkah dalam membuat diagram pareto?

Membuat bagan Pareto.
Pilih data Anda. Biasanya, Anda memilih sebuah kolom yang berisi teks (kategori) dan salah satu angka. Bagan pareto lalu mengelompokkan kategori yang sama dan menjumlahkan angka terkait. ... .
Klik Sisipkan > Sisipkan Bagan Statistik, lalu di bawah Histogram, pilih Pareto..

Apa itu Rumus Pareto?

Hukum Pareto: Formula 80/20 yang dapat diterapkan dalam seluruh sendi kehidupan. Prinsip Pareto (bahasa Inggris:The Pareto principle) (juga dikenal sebagai aturan 80-20) menyatakan bahwa untuk banyak kejadian, sekitar 80% daripada efeknya disebabkan oleh 20% dari penyebabnya.

Apa Keunggulan Kelebihan Dari diagram pareto?

Keunggulan diagram Pareto adalah lebih mudah untuk dibaca karena memadukan metode diagram batang dan garis. Selain itu, Anda pun dapat lebih mudah mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam perusahaan. Dengan diagram Pareto, solusi yang tepat untuk masalah yang terjadi juga bisa ditentukan.