Belajar merupakan proses manusia dalam memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, mendapatkan informasi atau menemukan. Aliran kognitif memandang kegiatan belajar bukanlah sekadar stimulus atau respon yang bersifat mekanistik, tetapi lebih dari itu kegiatan belajar juga melibatkan kegiatan mental yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar. Struktur mental individu tersebut berkembang sesuai dengan tingkatan perkembangan kognitif seseorang. Semakin tinggi tingkat perkembangan kognitif seseorang, semakin tinggi pula kemampuan dan keterampilan dalam memproses berbagai informasi atau pengetahuan yang diterimanya dari lingkungan. Ada banyak teori belajar yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan salah satunya teori belajar kognitif menurut Jean Piaget. Pada dasarnya teori perkembangan kognitif yang dikemukakan Piaget sangat mempengaruhi pendidikan sains. Secara umum perkembangan kognitif Piaget membedakan empat tahap perkembangan kognitif yaitu tahap sensori-motor (0-2 tahun), tahap pra-operasional (2-7 tahun), tahap pemikiran operasional konkrit (7-11 tahun), dan tahap pemikiran formal (11 tahun keatas).Dalam kegiatan pembelajaran, keterlibatan siswa secara aktif amat dipentingkan. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengaitkan pengetahuan beru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki oleh siswa. Materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks. Perbedaan individual pada diri siswa perlu diperhatikan, karena faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Teori psikologi kognitif adalah merupakan bagian terpenting dari sains kognitif yang telah memberi konstribusi yang sangat berarti dalam perkembangan psikologi pendidikan. Piaget merupakan salah satu pioner konstruktivis. Piaget berpendapat bahwa anak membangun sendiri pengetahuannya dari pengalamannya sendiri dengan lingkungan. Dalam pandangan Piaget, pengetahuan datang dari tindakan, perkembangan kognitif sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Piaget beranggapan anak bukan merupakan suatu botol kosong yang siap untuk diisi, melainkan anak secara aktif akan membangun pengetahuan dunianya. Suatu hal lagi, teori Piaget mengajarkan kita pada suatu kenyataan bahwa seluruh anak mengikuti pola perkembangan yang sama tanpa mempertimbangkan kebudayaan dan kemampuan anak secara umum. Hanya umur anak di mana konservasi muncul sering berbeda. Poin yang penting ini menjelaskan kita mengapa pembelajaran IPA di SD banyak menggunakan percobaan nyata dan berhasil pada anak yang lemah dananak yang secara kebudayaan terhalangi. Penerapan selanjutnya adalah guru harus selalu ingat bahwa anak menangkap dan menerjemahkan sesuatu secara berbeda. Sehingga walaupun anak mempunyai umur yang sama tetapi ada kemungkinan mereka mempunyai pengertian yang berbeda terhadap suatu benda atau kejadian yang sama. Jadi setiap individu anak adalah unik (khas). Implikasilainnya yang perlu diperhatikan, apabila hanya kegiatan fisik yang diterima anak, tidak cukup untuk menjamin perkembangan intelektual anak yang bersangkutan. Ide- ide anak harus selalu dipakai. Piaget memberikan contoh sementara, beliau menerima seluruh ide anak dan juga mempersiapkan pilihan-pilihan yang dapat dipertimbangkan oleh anak. Tetapi guru harus dapat mengarahkan sesuai dengan apa yang seharusnya, jadi guru harus selalu secara tidak langsung memberikan ide nya tetapi tidak memaksakan kehendaknya. Dengan demikian anak akan menyadari bagaimana anak tersebut bisa mendapatkan idenya tersebut. untuk menilai sumber ide-idenya akan memberikan kesempatan kepada mereka untuk menilai proses pemecahan masalah. Hal ini juga perlu dilakukan di dalam kelas. Sebagai contoh, apabila kelas telah menyelesaikan suatu masalah, sebaiknya guru menanyakan kembali kepada siswa tentang cara mendapatkan jawaban tersebut. Dengan demikian guru lebih membantu anak dalam proses perkembangan intelektualnya. Dari pembahasan di atas, terlihat bahwa proses pembelajaran di kelas menurut Piaget harus meletakkan anak sebagai faktor yang utama. Hal ini sering disebut sebagai pembelajaran yang berpusat pada anak (child center). Sedangkan contoh pembelajaran IPA di SD berdasarkan teori Piaget yaitu melalui eksperimen yang melibatkan siswa. Pembelanjaran harus mempertimbangkan keadaan tiap siswa (dikatakan sebagai terpusat pada siswa) dan siswa diberikan banyak kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dari penggunaan inderanya. Ditulis oleh: Oktober 18, 2020 Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Pada dasarnya belajar adalah suatu proses usaha yang melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas. Dalam belajar, kognitivisme mengakui pentingnya faktor individu dalam belajar tanpa meremehkan faktor eksternal atau lingkungan. Bagi kognitivisme, belajar merupakan interaksi antara individu dan lingkungan, dan hal itu terjadi terus-menerus sepanjang hayatnya. Kognisi adalah suatu perabot dalam benak kita yang merupakan “pusat” penggerak berbagai kegiatan kita: mengenali lingkungan, melihat berbagai masalah, menganalisis berbagai masalah, mencari informasi baru, menarik simpulan dan sebagainya. Teori belajar kognitif memaparkan bahwa belajar dengan memusatkan pada aktivitas berpikir yang rumit (detail) dan sistem yang ada bisa mengubah cara pandang tentang kehidupan. Teori belajar kognitif difungsikan sebagai cara untuk menyelesaikan masalah simpel dalam pembelajaran seperti menghafal dan juga menyelesaikan masalah rumit seperti menganalisa. Dengan begitu teori belajar kognitif memiliki prinsip umum yakni sebagai berikut.
Dalam teori ini ada dua bidang kajian yang lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar, yaitu sebagai berikut.
Sehingga dalam aliran kognitivistik ini terdapat ciri-ciri pokok. Adapun ciri-ciri dari aliran kognitivistik yang dapat dilihat adalah sebagai berikut. 1. Mementingkan apa yang ada dalam diri manusia. 2. Mementingkan keseluruhan dari pada bagian-bagian. 3. Mementingkan peranan kognitif. 4. Mementingkan kondisi waktu sekarang. 5. Mementingkan pembentukan struktur kognitif. Menurut Piaget, proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap-tahap perkembangannya sesuai dengan umurnya. Pola dan tahap-tahap ini bersifat hierarkis, artinya harus dilalui berdasarkan urutan tertentu dan seseorang tidak dapat belajar sesuatu yang berada di luar tahap kognitifnya. Piaget membagi tahap-tahap perkembangan kognitif ini menjadi empat, yaitu sebagai berikut. Tahap Sensorimotor menurut Piaget dimulai sejak umur 0 sampai 2 tahun. Pertumbuhan kemampuan anak tampak dari kegiatan motorik dan persepsinya yang sederhana. Ciri pokok perkembangannya berdasarkan tindakan, dan dilakukan langkah demi langkah. Kemampuan yang dimiliki antara lain sebagai berikut.
Piaget mengatakan tahap ini antara usia 2 - 7/8 tahun. Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah pada penggunaan symbol atau bahasa tanda, dan mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif. Tahap ini dibagi menjadi dua, yaitu preoperasional dan intuitif. Preoperasional (umur 2-4 tahun), anak telah mampu menggunakan bahasa dalam mengembangkan konsep nya, walaupun masih sangat sederhana. Maka sering terjadi kesalahan dalam memahami objek. Karakteristik tahap ini adalah:
Pada tahap intuitif ini anak telah dapat memperoleh pengetahuan berdasarkan pada kesan yang agak abstraks. Dalam menarik kesimpulan sering tidak diungkapkan dengan kata-kata. Oleh sebab itu, pada usia ini, anak telah dapat mengungkapkan isi hatinya secara simbolik terutama bagi mereka yang memiliki pengalaman yang luas. Karakteristik tahap ini adalah :
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, dan ditandai adanya reversible dan kekekalan. Anak telah memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat konkret. Operation adalah suatu tipe tindakan untuk memanipulasi objek atau gambaran yang ada di dalam dirinya. Karenanya kegiatan ini memerlukan proses transformasi informasi ke dalam dirinya sehingga tindakannya lebih efektif. Anak sudah tidak perlu coba-coba dan membuat kesalahan, karena anak sudah dapat berpikir dengan menggunakan model "kemungkinan" dalam melakukan kegiatan tertentu. Ia dapat menggunakan hasil yang telah dicapai sebelumnya. Anak mampu menangani sistem klasifikasi. Namun sungguhpun anak telah dapat melakukan pengklasifikasian, pengelompokan dan pengaturan masalah (ordering problems) ia tidak sepenuhnya menyadari adanya prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya. Namun taraf berpikirnya sudah dapat dikatakan maju. Anak sudah tidak memusatkan diri pada karakteristik perseptual pasif. Untuk menghindari keterbatasan berpikir anak perlu diberi gambaran konkret, sehingga ia mampu menelaah persoalan. Sungguhpun demikian anak usia 7-12 tahun masih memiliki masalah mengenai berpikir abstrak. Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola berpikir "kemungkinan". Model berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-dedutive dan inductive sudah mulai dimiliki anak, dengan kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa. Pada tahap ini kondisi berpikir anak sudah dapat :
Proses belajar yang dialami seorang anak pada tahap sensorimotor tentu akan berbeda dengan proses belajar yang dialami oleh seorang anak pada tahap preoperasional, dan akan berbeda pula dengan mereka yang sudah berada pada tahap operasional konkret, bahkan dengan mereka yang sudah berada pada tahap operasional formal. Secara umum, semakin tinggi tahap perkembangan kognitif seseorang akan semakin teratur dan semakin abstrak cara berpikirnya. Guru seharusnya memahami tahap-tahap perkembangan kognitif pada muridnya agar dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajarannya sesuai dengan tahap-tahap tersebut. Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan tidak sesuai dengan kemampuan dan karakteristik siswa tidak akan ada maknanya bagi siswa. Jerome S Bruner merupakan seorang ahli psikologi dari Universitas Havard, Amerika Serikat. Beliau sangat memberikan dorongan agar pendidikan memberikan perhatian pada pentingnya pengembangan berfikir. Jerome Bruner memiliki pandangan perkembangan kognitif manusia, dan bagaimana manusia itu belajar, atau manusia dapat memperoleh pengetahuan. Menurut Jerome Bruner perkembangan seseorang terjadi melalui 3 tahapan yang ditentukan oleh cara melihat lingkungannya sebagai berikut.
Proses belajar akan berjalan dengan baik apabila materi pelajaran dapat berkesinambungan atau saling terkait dengan kognitif yang sudah dimiliki oleh peserta didik. Salah satu teori belajar kognitivisme yang berkembang adalah Discovery Learning (Metode penemuan) dari Jerome Bruner sebagai berikut.
TEORI BELAJAR BERMAKNA MENURUT AUSUBELMenurut Ausubel bahwa Belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat pada struktur kognitif seseorang. Di dalam belajar bermakna, informasi baru diasimilasikan pada subsume-subsume yang ada. Ausubel membedakan antara belajar menerima dengan belajar menemukan. Pada belajar menerima, siswa hanya menerima sehingga tinggal menghapalnya. Pada belajar menemukan, konsep sudah ditemukan oleh siswa, sehingga siswa tidak menerima materi pelajaran begitu saja. Selain itu, Ausubel juga berpendapat bahwa terdapat perbedaan mendasar antara belajar menghapal dengan belajar bermakna. Di dalam belajar menghapal, siswa menghapalkan materi yang sudah diperolehnya, sedangkan pada belajar bermakna, materi yang telah diperoleh tersebut tersebut dikembangkan sehingga belajarnya menjadi lebih dimengerti. Menurut Ausubel, prasyarat belajar bermakna ada dua, sebagai berikut: (1) Materi yang akan dipelajari harus bermakna secara potensial; dan (2) Siswa yang akan belajar harus bertujuan untuk melaksanakan belakar bermakna. Sesuai pendapat Ausubel, faktor penting yang memengaruhi belajar adalah apa yang sudah diketahui siswa. Jadi agar terjadi belajar bermakna, konsep atau informasi batu harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa. Di dalam menerapkan teori Ausubel dalam belajar, terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan, sebagai berikut. Pengaturan awal mengarahkan siswa ke materi yang akan dipelajari dan mengingatkan siswa pada materi sebelumnya yang dapat digunakan untuk membantu guru dalam menanamkan konsep baru. Pengembangan kosep berlangsung paling baik jika unsur-unsur yang paling umum, paling inklusif dari suatu konsep diperkenalkan terlebih dahul, baru kemudian diberikan hal-hal yang lebih spesifik dan khusus dari konsep tersebut. Selama informasi diterima dan diasosiasikan dengan konsep dalam struktur kogniif (subsumsi), maka konsep tersebut tumbuh dan mengalami diferensiasi. Belajar superordinat dapat terjadi apabila konsep-konsep yang telah dpelajari sebelumnya dikenal sebagai unsur-unsur dari sebuah konsep yang lebih luas dan lebih inklusif. Guru harus mampu memperlihatkan secara eksplisit bagaimana arti-arti baru dibandingkan dan dipertentangkan dengan arti-arti sebelumnya yang lebih sempit, dan bagaimana konsep-konsep yang tingkatannya lebih tinggi selanjutnya mengambil arti baru. Di dalam menerapkan teori Ausubel dalam pembelajaran, maka perlu digunakan dua fase, yaitu fase perencanaan dan fase pelaksanaan. Fase perencanaan terdiri dari menetapkan tujuan pembelajaran, mendiagnosis latar belakang pengetahuan siswa, membuat struktur materi dan memformulasikan pengetahuan awal. Sedangkan fase pelaksanaan, dalam pembelajaran terdiri dari pengaturan awal, diferensiasi progresif, dan rekonsiliasi integratif . Bahwa ketika pelaksanaan dimulai, teori belajar kognitif akan mengambil gagasan dari tokoh seperti Bruner, Piaget, Gagne, Ausubel. Berikut merupakan rincian umum penerapan teori belajar kognitif.
REFERENSIBudiningsih, C., Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: PT Rineka Cipta. Hal 35. |