Buah yang dijadikan maskot/ lambang dki jakarta dan menjadi brand logo transjakarta adalah

apakah cerita Malin Kundang termasuk ke dalam tradisi lisan,jelaskan ​

sebuah kota atau kota pelabuhan yang berada di tepi laut atau Sungai disebut dengan a. dusunb. kampung c. rantaud.bandarjangan ngasal ya kak​

1.Memiliki rata-rata temperatur yang tinggi sepanjang tahun 2.berada pada posisi silang lalu lintas perdagangan 3.Pamas dan hujan merata sepanjang tah … un 4.mengalami iklim muson 5.Terdapat bermacam-macam tumbuhan dan hewan tropis 6.terletak diantara negara-negara industri Pernyataan diatas sebagai letak astronomis Indonesia ditunjukkan oleh nomor​

3. Lengkapilah data potensi Negara-negara anggota ASEAN berikut ini! No 1. 2. Negara Indonesia Malaysia C. Potensi Sumber Daya Alam Hutan b. Laut 1 Ud … ara d. Tanah e. Tambang a. Hutan b. Laut C. Udara d. Tanah e. Tambang​

Jawablah pertanyaan berikut ini! 3. ASEAN adalah singkatan dari....... 4. Didirikan pada tanggal 5. Pelopor berdirinya ASEAN​

Kehidupan sosial yg ada di benua Afrika

masuknya bangsa barat kekerajaan aceh?​

karakteristik sosial budaya Australia timur​

karakteristik sosial budaya di Australia barat ​

karakteristik sosial budaya di Australia Selatan ​

Bertamu ke Kampung Ondel-Ondel di Kramat Pulo
29 Oktober 2019
Sumur Lubang Buaya, Saksi Bisu Tragedi G30S yang Kini Jadi Wisata Ziarah
12 November 2019

Apakah kalian tahu Salak Condet merupakan salah satu maskot dari Ibu Kota Jakarta ? Memang saat ini keberadaannya sudah jarang ditemui di Jakarta karena sudah banyak lahan di Ibu Kota didirikan bangunan yang megah.

Salak Condet atau Salacca edulis Cognita adalah salah satu jenis buah yang sangat terkenal dari Jakarta pada era 1970-an. Salak ini memiliki nama belakang Condet karena banyak tumbuh dan tersebar di daerah Condet, Jakarta Timur.

Buah yang dijadikan maskot/ lambang dki jakarta dan menjadi brand logo transjakarta adalah

Kedigdayaan salak Condet masih bisa kita lihat dan digunakan oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai lambang resmi daerah bersama dengan Elang Bondol yang terlihat sedang mencengkram salak Condet pada lambang tersebut.

Buah yang dijadikan maskot/ lambang dki jakarta dan menjadi brand logo transjakarta adalah

Bagi kalian khususnya warga Jakarta yang ingin melihat langsung kebun dan buah salak condet dapat berkunjung ke Cagar Buah Condet di Balekambang, Condet Jakarta Timur. Cagar Buah ini memiliki luas 3.5 hektar dan untuk memasuki ke kawasan ini kalian tidak dikenakan biaya. Menarik sekali bukan jika berwisata alam dengan keluarga atau teman dekat kalian.

Buah yang dijadikan maskot/ lambang dki jakarta dan menjadi brand logo transjakarta adalah

Buah yang dijadikan maskot/ lambang dki jakarta dan menjadi brand logo transjakarta adalah
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi salak condet

JAKARTA, KOMPAS.com - Salak condet, bersama elang bondol ialah maskot Jakarta. Ali Sadikin lewat Keputusan Gubernur Nomor 1796 Tahun 1989, menetapkan keduanya sebagai maskot Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.

Patung elang bondol mencengkeram salak condet banyak dijumpai di beberapa sudut Ibu Kota.

Bahkan, logo Transjakarta juga memakai gambar elang bondol dan salak condet.

Baca juga: Satu-satunya Tempat untuk Cicipi Salak Condet Jakarta yang Langka

Namun, kini, salak condet menuju kelangkaan. Hal ini dibenarkan oleh pegiat wisata Jakarta, Ira Lathief.

"Salak Condet sudah langka," kata pendiri Wisata Kreatif Jakarta itu kepada Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Ira mengatakan, salak condet saat ini tidak bisa ditemui di pasar-pasar Jakarta.

Akan tetapi, salak condet masih bisa ditemui di Cagar Buah Condet, Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Menurut laman resmi Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Pusat, cagar tersebut memiliki luas 3,5 hektar.

Masyarakat bisa melihat buah dengan nama latin Salacca edulis Cognita itu secara gratis.

"Itu Cagar Buah Condet menjadi satu-satunya kawasan tersisa yang ada buah salak condet," kata Ira Lathief.

Ira menambahkan, banyak orang Jakarta yang belum tahu Cagar Buah Condet.

Maka dari itu, dia bersama Wisata Kreatif Jakarta terus berupaya mengenalkan Cagar Buah Condet kepada masyarakat.

"Kami cukup sering bikin trip ke sana," ujar Ira.

Baca juga: Festival Condet 2019, Upaya untuk Lestarikan Budaya Betawi

Durasi berbuah salak Condet

Kepala UPK Badan Air Jakarta, Yayat Supriatna, mengatakan bahwa bibit-bibit salak condet mulai berbuah dua tahun setelah penanaman.

Penanaman salak condet, kata Yahya, juga bisa meminimalisir erosi.

Sebab, pohon salak condet mempunyai akar serabut yang mengcengkeram permukaan tanah.

"Akar serabur itu ada di permukaan dan dia bisa mencengkeram permukaan tanah sehingga tidak mudah longsor," ucap Yahya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Buah yang dijadikan maskot/ lambang dki jakarta dan menjadi brand logo transjakarta adalah

Buah yang dijadikan maskot/ lambang dki jakarta dan menjadi brand logo transjakarta adalah
Lihat Foto

ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA

Foto dirilis Rabu (23/6/2020), memperlihatkan patung maskot Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta berdiri di salah satu taman di Jakarta. Upaya pelestarian salak condet sebagai maskot DKI Jakarta kini terus berpacu dengan pesatnya alih fungsi lahan hijau. Segala daya dan upaya terus dilakukan agar salak condet tidak punah dari bumi Jakarta.

KOMPAS.com - Pernah melihat patung elang mencengkeram buah salak? Patung yang salah satunya terletak di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat ini rupanya merupakan simbol dari maskot Kota Jakarta.

Masyarakat umumnya mengira Monas sebagai maskot kota Jakarta. Padahal sebenarnya bukan.

Elang bondol dan Salak Condet adalah dua maskot Ibu Kota. Hal ini tertuang dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta nomor 1796 tahun 1989.

Baca juga: Ditumbuhi Rerumputan, Tugu Maskot Jakarta Elang Bondol dan Salak Condet Dibersihkan

Saat itu, Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin menetapkan elang bondol dari jenis fauna dan salak condet dari jenis flora sebagai identitas kota Jakarta karena keberadaanya yang kala itu hampir punah.

Elang Bondol

Buah yang dijadikan maskot/ lambang dki jakarta dan menjadi brand logo transjakarta adalah

Buah yang dijadikan maskot/ lambang dki jakarta dan menjadi brand logo transjakarta adalah
Lihat Foto

KOMPAS.COM/DOK. Ditkrimsus Polda Lampung

Elang bondol yang diselamatkan dari upaya penyelundupan.


Dalam surat keputusan Gubernur DKI Jakarta nomor 1796 tahun 1989 itu dikatakan bahwa elang bondol merupakan salah satu jenis burung yang hidup di DKI Jakarta.

Elang bondol termasuk jenis satwa langka yang penyebarannya terbatas di Kepulauan Seribu.

Elang bondol yang memiliki nama latin Haliastur indus ini masuk ke dalam spesies burung pemangsa.

Sama dengan burung elang pada umumnya, makanannya merupakan hewan-hewan kecil yang ada di sungai ataupun udara seperti ikan, ular, serangga, katak.

Seperti dikuti dari buku Brahminy Kite (2001), elang bondol yang berasal dari famili Acciptridae ini umumnya memiliki ukuran 40 - 50 cm.

Ia memiliki sayap yang lebar dengan ekor yang cenderung lebih pendek daripada elang biasa. Bagian kepala, leher dan dada berwarna putih, sedangkan bagian tubuh lainnya cenderung berwarna cokelat kemerah-merahan gelap.

Baca juga: Kasus Omicron di Jakarta Tembus 4.639, Transmisi Lokal 61,7 persen

Elang bondol biasanya hidup di habitat yang cenderung berlumpur seperti hutan mangrove, muara sungai, dan pesisir pantai. Tak hanya itu, burung ini juga dapat ditemukan di lahan basah seperti sawah dan rawa.

Meski menjadi maskot Kota Jakarta, elang bondol juga dapat ditemukan di daerah Sumatera, Kalimantan dan Bali.

Masih dalam surat keputusan, elang bondol dijadikan maskot Kota Jakarta karena memiliki penampilan yang menarik dan mempunyai kemampuan terbang yang sangat prima. Serta memiliki ketajaman mata dalam mencari mangsa.

Perilaku ini dapat dijadikan simbol untuk warga Jakarta yang selalu dinamis, tangkas. dan cepat bertindak.

Status Elang Bondol sendiri kini dilindungi oleh Peraturan Republik Indonesia UU No. 5 tahun 1990 dan diatur dalam PP No. 7 tahun 1999 dan Peraturan Menteri KLHK No. 106 tahun 2018.

Sementara International Union for Conservation of Nature (IUCN) menetapkan status Elang Bondol sebagai Least Concern (risiko rendah) yang artinya spesies ini menjadi perhatian tetapi tidak masuk dalam kategori terancam, hampir terancam atau ketergantungan konservasi.

Salak Condet

Buah yang dijadikan maskot/ lambang dki jakarta dan menjadi brand logo transjakarta adalah

Buah yang dijadikan maskot/ lambang dki jakarta dan menjadi brand logo transjakarta adalah
Lihat Foto

ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA

Foto dirilis Rabu (23/6/2020), memperlihatkan petugas merawat tanaman salak condet di Kebun Cagar Buah Condet (KCBC), Balekambang, Jakarta Timur. Upaya pelestarian salak condet sebagai maskot DKI Jakarta kini terus berpacu dengan pesatnya alih fungsi lahan hijau. Segala daya dan upaya terus dilakukan agar salak condet tidak punah dari bumi Jakarta.

Tanaman buah yang menjadi lambang resmi DKI Jakarta adalah salak condet.

Buah salak condet memiliki nama latin Salacca edulis cognita. Bentuknya sama dengan buah salak pada umumnya, namun keistimewaanya buahnya lebih besar dan daging buahnya lebih tebal.

Dalam surat keputusan Gubernur DKI Jakarta nomor 1796 tahun 1989, Salak Condet merupakan tanaman asli yang tumbuh di Jakarta dan termasuk jenis tanaman langka.

Salak Condet juga dijadikan maskot Kota Jakarta karena memiliki nilai kekhasan pemanfaatan oleh masyarakat kota Jakarta. Selain itu salak condet juga memiliki penamppilan menarik dan dapat dibudayakan atau dilindungi secara alami.

Baca juga: Kisah Pengelola Cagar Buah Condet Pertahankan Maskot Jakarta

Menurut Wahana Komunitas Lingkungan Hidup (WKLH) buah ini dinamakan salak condet sebab dahulu kala di kawasan Condet, Jakarta Timur, mudah dijumpai pohon salak.

Namun sayangnya kini wilayah perkebunannya hanya tinggal 20 persen. Salak condet dibudidayakan di daerah Balekambang yang dijadikan kawasan konservasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.