Buah atau hasil perbuatan yang dinikmati langsung saat itu juga dalam Karma pahala disebut

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Karmaphala adalah bagian dari panca sradha. Hukum karma sudah sangat dikenal di seluruh dunia, dimana karma adalah sebab akibat. Apa yang kita perbuat hal itu yang kita terima, itu sudah menjadi dasar prilaku bahkan di seluruh dunia. 

Karma baik mungkin bisa disebut sebagai pahala, sedangkan karma buruk mungkin bisa disebut dengan istilah dosa. Segala perbuatan pastinya akan ada konsekuensi. Perbuatan baik konsekuensi nya baik, begitu juga sebaliknya. Hukum karmaphala berbanding lurus dengan perbuatan sehingga disebut hukum sebab akibat.

Karmaphala diklasifikasikan menjadi tiga bagian dilihat dari lama waktu phala tersebut dipetik, yaitu Sancita Karmaphala, Prarabda Karmaphala, dan Kriyamana Karmaphala.

Sancita Karmaphala adalah hasil perbuatan kita dalam kehidupan terdahulu yang belum habis pahalanya dinikmati dan masih merupakan sisa yang menentukan kehidupan kita sekarang. Contohnya misal di kehidupan yang lalu, mungkin kita melakukan korupsi milyaran rupiah, namun karena sedang berkuasa atau pintar berkelit, pahalanya belum sempat dinikmati, kelahiran sekaranglah dinikmati buah/hasilnya, misalnya, hidup jadi sengsara, atau menjadi perampok sehingga dihukum penjara.

Sebaliknya jika kita melakukan hal baik pada kehidupan sekarang namun karena alasan tertentu saat menjalani keseharian masih sering diterpa sesuatu yang buruk, itu berarti karma baik yang sudah kita tanam pada kehidupan kini akan kita petik pada kehidupan mendatang. 

Misal, Budi adalah pemuda yang terlahir di keluarga yang serba kekurangan dalam banyak hal, namun dalam menjalani kehidupnnya budi tekun belajar dan selalu melatih dirinya menjadi seorang pemberani yang baik hati. 

Setiap tugas yang diberikan oleh orang tuanya selalu dikerjakan dengan cepat, baik, dan ikhlas, mulai dari pekerjaan untuk membersihkan rumah, sampai membantu mencari nafkah ia kerjakan dengan penuh semangat tanpa pernah mengeluh sekalipun. 

Walaupun Budi sudah melakukan banyak kebaikan, namun kehidupannya tidak pernah berubah sampai akhir hayatnya, ini berarti ia akan memetic budi baik yang ia tanam pada kehidupan ini di kehidupan mendatang, missal ia terlahir di keluarga yang mapal, di pertemukan dengan teman yang saling membantu dalam meraih cita dan masih banyak hal baik lainnya sebanyak karma baik yang ia tanam pada kehidupan sekarang.

Prarabda Karmaphala adalah hasil perbuatan kita pada kehidupan sekarang yang pahalanya diterima habis dalam kehidupan sekarang juga. Di Bali jenis karmaphala ini biasa disebut Karmaphala cicih. Contoh dari jenis karmaphala ini sendiri sering kita temui pada kehidupan sehari-hari, misalnya dengan bekerja lebih giat dari yang lain, kita mendapa promosi dengan dinaikannya jabatan kita. 

Contoh lainnya lagi adalah dalam kegiatan kejahatan seperti merampok dan terorisme, setelah kita melakukan perampokan tersebut kita langsung tertangkap oleh pihak berwajib dan diadili sesuai jenis kejahatan kita.

Kriyamana Karmaphala adalah hasil perbuatan yang tidak sempat dinikmati pada waktu kehidupan sekarang, namun dinikmati pada waktu kehidupan yang akan datang. 

Admin prokomsetda | 06 Agustus 2021 | 22260 kali

Buah atau hasil perbuatan yang dinikmati langsung saat itu juga dalam Karma pahala disebut

Percaya Akan Adanya Karmaphala 

Karmaphala atau karmapala adalah salah satu dari lima keyakinan (Panca Sradha) dari Agama Hindu serta filsafat dari agama Dharmik. Berakar dari dua kata yaitu karma dan phala. Karma berarti "perbuatan", "aksi", dan phala berarti "buah", "hasil". Karmaphala berarti "buah dari perbuatan", baik yang telah dilakukan maupun yang akan dilakukan.

Apapun yang kita perbuat, seperti itulah hasil yang akan kita terima. Yang menerima adalah yang berbuat, dan efeknya kepada orang lain. Karma Phala adalah sebuah Hukum kausalitas bahwa setiap perbuatan akan mendatangkan hasil. Dalam konsep Hindu, berbuat itu terdiri atas: perbuatan melalui pikiran, perbuatan melalui perkataan, dan perbuatan melalui tingkah laku, Ketiganya lah yang akan mendatangkan hasil bagi yang berbuat.Kalau perbuatannya baik, hasilnya pasti baik, demikian pula sebaliknya.

Karma phala terbagi atas tiga jenis, yaitu:

Sancita Karma Phala merupakan jenis phala/hasil yang diterima pada kehidupan sekarang atas perbuatannya di kehidupan sebelumnya.

Prarabdha Karma Phala merupakan jenis perbuatan yang dilakukan pada kehidupan saat ini dan phalanya akan diterima pada kehidupan saat ini juga.

Kryamana Karma Phala merupakan jenis perbuatan yang dilakukan pada kehidupan saat ini, namun phalanya akan dinikmati pada kehidupan yang akan datang.

Jadi apapun perbuatan kita saat ini baik itu baik ataupun buruk pasti ada karmaphalanya baik itu kita terima saat ini maupun kehidupan kita selanjutnya. Tidak salah jika kita melihat kehidupan seseorang yang sangat sukses ataupun bahagia, mungkin saja karmanya sangat baik dikehidupannya yang dahulu, begitupun sebaliknya. Maka dari itu berbuat baiklah sebanyak mungkin agar dapat memetik buah karma yang baik di kehidupan selanjutnya. 

Sumber : Wikipedia

Foto : #kakang_photoworks

Karmapala merupakan suatu konsep dalam ajaran Hindu dan agama-agama di India yang diambil dari 2 kosakata  seperti Karma yang berarti perbuatan dan Dharma yang berarti Buah. Karmapala adalah buah dari perbuatan yang dilakukan.  

Karmaphala memberi keyakninan kepada setiap manusia, bahkan kepada  semua makhluk hidup. Dalam ajaran Kaemapala, semua perbuatan akan mendatangkan hasil: Apapun yang telah diperbuat, itulah hasil yang akan kita terima. Yang menerima adalah yang berbuat, dan efeknya kepada orang lain.  

Karma Phala adalah sebuah Hukum kausalitas bahwa setiap perbuatan akan mendatangkan hasil. Dalam konsep Hindu, berbuat itu terdiri atas: perbuatan melalui pikiran, perbuatan melalui perkataan, dan perbuatan melalui tingkah laku, Ketiganya lah yang akan mendatangkan hasil bagi yang berbuat.Kalau perbuatannya baik, hasilnya pasti baik, demikian pula sebaliknya.

Karma phala  ternyata terbagi atas tiga jenis, yaitu:

Sancita Karma Phala

Merupakan jenis phala atau hasil yang diterima pada kehidupan sekarang atas perbuatannya di kehidupan sebelumnya.

Prarabdha Karma Phala

Merupakan jenis perbuatan yang dilakukan pada kehidupan saat ini dan phalanya akan diterima pada kehidupan saat ini juga.

Kryamana Karma Phala

Merupakan jenis perbuatan yang dilakukan pada kehidupan saat ini, namun phalanya akan dinikmati pada kehidupan yang akan datang.

Ada beberapa bentuk atau contoh Karmapala yang dapat disimpulkan di bawah ini. Di antaranya adalah:  

Sancita Karmaphala adalah hasil perbuatan kita dalam kehidupan terdahulu yang belum habis pahalanya dinikmati dan masih merupakan sisa yang menentukan kehidupan kita sekarang.  

Contoh, di kehidupan yang lalu mungkin seseorang akan korupsi milyaran rupiah, namun karena sedang berkuasa atau pintar berkelit, pahalanya belum sempat dinikmati, kelahiran sekaranglah dinikmati buah/hasilnya, misalnya, hidup jadi sengsara, atau menjadi perampok sehingga dihukum penjara. Kewajiban sebagai umat Hindu dalam hal ini adalah menghindari pebuatan jahat sekecil apapun

Kriyamana Karmaphala adalah hasil perbuatan yang tidak sempat dinikmati pada waktu kehidupan sekarang, namun dinikmati pada waktu kehidupan yang akan datang.  

Misalnya, dalam kehidupan sekarang korupsi, tapi entah bagaimana kejahatannya itu tidak berhasil dibuktikan karena kelicikannya, lalu meninggal dunia. Dalam kehidupan yang akan datang pahalanya akan diterima, namun orang tersebut akan lahir jadi orang yang hina

Prarabda Karmaphala adalah hasil perbuatan kita pada kehidupan sekarang yang pahalanya diterima habis dalam kehidupan sekarang juga. Sekarang korupsi, kemudian tertangkap langsung dihukum bertahun-tahun. Jadi antara perbuatan dan akibatnya lunas. Di Bali jenis karmaphala ini biasa disebut Karmaphala cicih. Contoh dari Prarabda Karmaphala adalah:

  • Bila anda mencaci seseorang tanpa alasan jelas, maka anda akan dipukul dan sakit.
  • Kita bekerja untuk mendapatkan hasil kerja untuk menikmati kehidupan yang lebih baik.
  • Saat kita mencubit lengan (sebab), maka rasa sakitnya (akibat) dapat dirasakan secara langsung pada saat itu juga.
  • Seorang mencuri sepeda motor, kemudian dia dihakimi oleh warga sampaitewas.
  • Seseorang melakukan kegiatan korupsi, kemudian dia langsung dihukum penjara seumur hidup.
  • Sekelompok orang yang melakukan kegiatan terorisme, kemudian diaditangkap dan diberi hukuman mati.
  • Seseorang yang mengigit cabe pasti akan langsung merasa pedas.
  • Seorang siswa yang menyontek dan ketika ketahuan dia mendapatkan nilai jelek serta hukuman dari gurunya.

Pelajari lebih lanjut tentang karmapala di bawah ini:  

Materi tentang Sebutkan jenis jenis karmaphala dan artinya!

brainly.co.id/tugas/882819

___________________

Detil Jawaban

Mapel: Sejarah  

Kelas: X

Kode: 10.3.2

Kategori: Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia

Kata Kunci: Satu Contoh jenis Karmapala

HINDUALUKTA -- Rahasia kehidupan ini tidak dapat dimengerti, seperti halnya tentang umur, kelahiran, rejeki, dan jodoh seseorang. Dalam hal ini, manusia tidak mempunyai kemampuan untuk memahami dan tidak memutuskan. Manusia hanya berusaha tetapi ada kekuatan lain yang menentukan. Kekuatan lain yang dimaksud adalah kekuatan hukum karma yang dilihat dari lama berbuahnya. Kekuatan ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

Buah atau hasil perbuatan yang dinikmati langsung saat itu juga dalam Karma pahala disebut
Foto Hindu Indonesia

Sancita Karmaphala adalah hasil perbuatan kita dalam kehidupan terdahulu yang belum habis pahalanya dinikmati dan masih merupakan sisa yang menentukan kehidupan kita sekarang. Contoh, di kehidupan yang lalu, mungkin kita korupsi milyaran rupiah, namun karena sedang berkuasa atau pintar berkelit, pahalanya belum sempat dinikmati, kelahiran sekaranglah dinikmati buah/hasilnya, misalnya, hidup jadi sengsara, atau menjadi perampok sehingga dihukum penjara. Kewajiban kita sebagai umat Hindu dalam hal ini adalah menghindari pebuatan jahat sekecil apapun. Takutlah dengan akibat dari perbuatan jahat kita dan malulah terhadap akibat dalam pelanggaran ajaran Veda.

Seperti contoh, teroris yang melakukan pembunuhan secara biadab terhadap orang-orang yang sama sekali tidak melakukan kesalahan terhadap dirinya. Mereka membunuh dengan bom berdaya ledak tinggi. Dengan meyakini hukum karma, ke manapun mereka sembunyi untuk menghilangkan jejak, dapat juga ditangkap oleh penegak hukum, kemudian diseret ke pengadilan dan dijatuhi hukuman setimpal. Mereka tidak menyadari bahwa tujuan hidup yang sebenarnya adalah untuk saling melayani agar mendapatkan kebahagiaan lahir dan batin. Ilustrasi lain untuk meneguhkan keyakinan kita terhadap karmaphala adalah kisah hidup orang-orang sukses di sekitar kita. Kisah seorang sahabat bernama Nasution dari Medan, Sumatera Utara.

Sejak kecil, Nasution tekun belajar dan selalu melatih dirinya menjadi seorang pemberani. Setiap tugas yang diberikan oleh gurunya selalu dikerjakan dengan cepat dan ikhlas, mulai dari pekerjaan untuk membersihkan halaman sekolah, sampai pekerjaan yang sulit dalam latihan kepramukaan. Ia tidak pernah mengeluh, selalu semangat, tersenyum, dan sopan santun. Begitu juga dalam berpakaian, ia sangat sederhana walaupun sesungguhnya ia mampu membeli yang lebih baik. Terhadap teman ia ramah dan suka menolong dengan ikhlas. Kalau dihubungkan dengan hukum karmaphala, Nasution adalah sosok orang yang mempunyai banyak tabungan karma baik cukup banyak. Setelah remaja, ia meninggalkan kampung halaman dan merantau ke Jakarta.

Nasution muda ini mulai bekerja sebagai pedagang keliling dari satu kampung ke kampung yang lainnya. Ia mencoba bekerja sebagai pemandu wisata sambil kuliah di sekolah tinggi pariwisata. Tabungan karma baiknya tergolong sudah banyak, terbukti ketika ia mulai membuka bisnis biro perjalanan wisata, banyak orang yang membantunya. Sekarang Nasution adalah pemilik beberapa hotel berbintang di Indonesia dengan kualitas kehidupan yang sangat makmur dan mapan. Walaupun Nasution sudah kaya raya, dia masih sabar, rendah hati, ikhlas menolong orang susah, dan tidak sombong. Ini berarti Nasution adalah sosok yang perlu ditiru karena telah melaksanakan ajaran Veda dengan baik.

Prarabda Karmaphala adalah hasil perbuatan kita pada kehidupan sekarang yang pahalanya diterima habis dalam kehidupan sekarang juga. Sekarang korupsi, kemudian tertangkap langsung dihukum bertahun-tahun. Jadi antara perbuatan dan akibatnya lunas. Di Bali jenis karmaphala ini biasa

disebut Karmaphala cicih. Contoh Prarabda Karmaphala:

a. Bila anda mencaci seseorang tanpa alasan jelas, maka anda akan dipukul dan sakit.

b. Kita bekerja untuk mendapatkan hasil kerja untuk menikmati kehidupan yang lebih baik.

c. Saat kita mencubit lengan (sebab), maka rasa sakitnya (akibat) dapat dirasakan secara langsung pada saat itu juga.

d. Seorang mencuri sepeda motor, kemudian dia dihakimi oleh warga sampaitewas.

e. Seseorang melakukan kegiatan korupsi, kemudian dia langsung dihukumpenjara seumur hidup.

f. Sekelompok orang yang melakukan kegiatan terorisme, kemudian diaditangkap dan diberi hukuman mati.

g. Seseorang yang mengigit cabe pasti akan langsung merasa pedas.

h. Seorang siswa yang menyontek dan ketika ketahuan dia mendapatkan nilai jelek serta hukuman dari gurunya.

Kriyamana Karmaphala adalah hasil perbuatan yang tidak sempat dinikmati pada waktu kehidupan sekarang, namun dinikmati pada waktu kehidupan yang akan datang. Misalnya, dalam kehidupan sekarang korupsi, tapi entah bagaimana kejahatannya itu tidak berhasil dibuktikan karena kelicikannya, lalu meninggal dunia. Dalam kehidupan yang akan datang pahalanya akan diterima, namun orang tersebut akan lahir jadi orang yang hina. Sebaliknya, dalam kehidupan sekarang kita berbuat baik, saleh, santun, taat pada keyakinan, suka menolong dan sebagainya, namun meninggal dunia dalam kesederhanaan. Dalam kehidupan yang akan datang, kita akan dilahirkan menjadi orang yang bahagia, atau dilahirkan di keluarga orang terhormat dan kaya, di mana tak ada penderitaan yang dialami.

Meskipun kita menggolongkan karma tersebut seperti di atas, tetapi dalam kenyataannya sangat sulit bagi kita untuk mengidentifikasi setiap karma yang kita terima saat ini. Mengenai kapan waktu kita akan menerima pahala atas karma yang kita lakukan merupakan rahasia Ida Sang Hyang Widhi. Oleh karena itu yang terbaik harus dilakukan adalah melaksanakan tugas sebaikbaiknya, selalu berbuat kebaikan serta tetap yakin dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Laksanakan semua kewajiban sebagai Yajna dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi. Jika hal itu sudah dilakukan maka Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik bagi kita. Apa yang seharusnya kita butuhkan pasti akan terpenuhi, sebagaimana wahyu Beliau dalam Kitab Bhagawad Gita Bab IX Sloka 22:

“Mereka yang memuja-Ku dan hanya bermeditasi kepada-Ku saja, kepada mereka yang senantiasa gigih demikian itu, akan Aku bawakan segala apa yang belum dimilikinya dan akan menjaga yang sudah dimilikinya”.

Adapun sifat-sifat dari hukum karmaphala yaitu:

a. Bersifat pasti dan tak terbatalkan;

b. Bersifat adil sesuai dengan karma;

Buku Kelas VII Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, Edisi Revisi 2014, Kurtilas