Berilah penjelasan tentang definisi tanaman obat

Berkat senyawa kurminnya, simpang oranye ini sudah sejak dulu digunakan dalam pengobatan tradisional Indonesia untuk meringankan gejala gangguan pencernaan, gejala penyakit kulit, mengatasi penyakit hati, mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke, hingga mencegah kanker usus besar.

Berdasarkan penelitian, kurkumin juga berfungsi melindungi kesehatan fungsi saraf.

Peringatan: sama halnya dengan jahe, kunyit juga tidak boleh kebanyakan dikonsumsi. Beberapa penelitian mengatakan konsumsi kunyit berlebihan memicu kenaikan asam lambung berlebih.

Asupan kunyit yang terlalu banyak juga dapat menyebabkan masalah perdarahan. Anda mungkin jadi lebih gampang memar atau luka lama sembuhnya.

Maka dari itu, orang yang punya masalah lambung seperti maag dan yang sedang rutin menggunakan obat pengencer darah warfarin tidak boleh terlalu banyak mengonsumsi kunyit.

3. Kencur

Kencur yang punya nama latin Kaempferia galanga ternyata masih satu keluarga dengan jahe. Tidak heran apabila masih banyak yang salah membedakan antara kencur dengan jahe.

Kencur sudah dikenal lama sebagai obat batuk berdahak, obat diare, obat deman, dan obat sakit gigi. Kencur juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan nafsu makan dan mengobati cedera otot setelah olahraga.

Manfaat kencur tidak berhenti sampai di situ. Sebuah penelitian dari Bangladesh menunjukkan bahwa ekstrak kencur mengandung sifat antidepresan yang bermanfaat untuk mengurangi stres dan kecemasan.

4. Kumis kucing

Kumis kucing adalah tanaman obat yang cukup terkenal dalam meringankan beberapa masalah kesehatan, seperti luka di kulit dan gusi bengkak.

Selain itu, zat antiradang dalam kumis kucing dapat membantu mengendalikan gejala alergi, rematik dan asam urat, penyakit ginjal, hingga menghentikan kejang.

Sebuah penelitian pada tikus lab yang diterbitkan jurnal Ethnoparmhacology melaporkan bahwa daun kumis kucing juga bersifat diuretik yang memicu peningkatan produksi urine.

Secara tidak langsung, bolak-balik buang air kecil dapat membantu mengeluarkan bakteri yang ada di dalam kandung kemih. Hal ini pun membantu mengurangi kemungkinan risiko infeksi saluran kencing.

5. Daun sirih

Daun sirih sejak zaman leluhur digunakan sebagai tanaman obat untuk mengobati berbagai masalah kesehatan. Nenek moyang kita sejak dulu terbiasa mengunyah sirih untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka.

Nyatanya, tradisi menyirih ini memang terbukti bermanfaat oleh sejumlah penelitian medis modern. Mengunyah sirih telah terbukti menghambat pertumbuhan bakteri dalam mulut, sehingga bermanfaat untuk mencegah gigi berlubang dan penyakit gusi.

Selain itu, antioksidan tannin dalam sirih mempercepat respon tubuh untuk membekukan darah dan menyembuhkan luka. Itu kenapa sirih sering digunakan untuk menghentikan mimisan dan mengobati luka bakar.

Tanaman bukan pengganti obat dokter

Sebelum memutuskan untuk pakai TOGA untuk menyembuhkan penyakit, pahamilah dulu bahwa meski terbukti berkhasiat obat tanaman herbal tidak dapat dan tidak boleh menggantikan pengobatan medis dari dokter.

Tanaman obat hanya sebatas berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh sebagai terapi penunjang (promotif) dan pencegahan (preventif), bukan untuk menyembuhkan penyakit.

Terlebih, jamu-jamuan dari tumbuhan herbal juga tidak memiliki standar dosis yang tetap. Resep, berapa banyak jumlah komposisi yang ditambahkan, serta frekuensi pemakaiannya akan selalu berbeda-beda tergantung siapa yang membuatnya.

Maka dari itu, efek obat yang timbul juga mungkin dirasakan berbeda. Belum tentu satu jamu TOGA memberikan khasiat yang sama persis pada setiap orang meski punya keluhan sama.

Jika ingin coba mengolah tanaman obat sebagai jamu, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter mengenai pertimbangan baik buruknya sesuai kondisi Anda. Terutama bila Anda meminumnya bersamaan dengan obat-obatan lain agar terhindar dari efek interaksi obat yang tidak diinginkan.

Pastikan juga Anda tidak memiliki alergi terhadap tanaman-tanaman obat tersebut sebelum mengonsumsi untuk menghindari reaksi alergi.

Sebelum menggunakan obat dokter, ada sebagian orang yang lebih dulu melakukan pengobatan dengan tanaman obat. Obat herbal atau tradisional tersebut memiliki ribuan jenis spesies.

Dari total sekitar 40 ribu jenis obat-obatan tradisional di dunia, 30 ribunya diyakini berada di Indonesia. Meski demikian, ternyata hanya ada sekitar 9 ribu spesies obat herbal yang diklaim bermanfaat untuk kesehatan.

Lantas, apa saja jenis tanaman yang dapat menjadi obat, bisa ditanam sendiri di rumah, dan bermanfaat untuk kesehatan? Simak penjelasan lengkapnya.

Apa itu tanaman obat?

Tanaman obat atau apotek hidup adalah tanaman yang sebagian atau seluruh bagian tanaman tersebut bermanfaat sebagai obat, bahan, atau ramuan yang berguna untuk kondisi kesehatan.

Sebagai pengobatan alternatif, ini meliputi bagian tanaman seperti daun, batang, buah, umbi, hingga bagian akar.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan obat herbal (medicinal plants) sebagai tanaman yang dimanfaatkan untuk tujuan pengobatan dan sebagai bahan asli pembuatan obat herbal.

Meski begitu, mengutip dari laman Better Health, obat-obatan tradisional yang berasal dari apotek hidup ini umumnya dapat berinteraksi dengan obat medis dari dokter. Jadi, tetap butuh pengawasan ketika hendak mengonsumsinya.

Ada beberapa manfaat tanaman obat yang dipercaya punya efek bagi sistem metabolisme tubuh manusia, seperti efek analgesik, antioksidan, hingga antiradang. Tak heran apabila banyak yang menggunakan bahan alami untuk membantu mengatasi masalah kesehatan.

Beberapa manfaat tanaman obat antara lain dapat meredakan kondisi kesehatan, seperti:

  • Demam
  • Batuk
  • Pilek
  • Flu
  • Sakit kepala
  • Gangguan pencernaan
  • Masalah kulit
  • Insomnia

Tanaman obat juga dapat diolah untuk berbagai macam kebutuhan, seperti industri makanan atau minuman, bahan dasar pembuatan kosmetik, serta untuk industri spa tradisional.

Berbagai jenis tanaman obat

Berikut adalah beberapa jenis tanaman obat yang masuk ke dalam kategori apotek hidup sehingga bisa Anda manfaatkan untuk mengatasi masalah kesehatan.

1. Jahe

Berilah penjelasan tentang definisi tanaman obat
Berilah penjelasan tentang definisi tanaman obat
Konsumsi jahe tidak lebih dari 1 sendok teh setiap harinya

Jahe adalah salah satu jenis tanaman obat yang sudah tidak asing lagi. Apalagi, terdapat kandungan gingerol yang merupakan zat antiradang dan antioksidan tinggi.

Beberapa manfaat jahe untuk kesehatan tubuh adalah membantu mengatasi sakit perut, mual, muntah, pusing akibat vertigo, sakit kepala, nyeri haid, hingga meredakan rematik dan osteoarthritis.

Walaupun tergolong aman, sebaiknya Anda tidak mengonsumsinya lebih dari 5 gram atau setara dengan 1 sendok teh setiap harinya.

Mengonsumsi jahe secara berlebihan berisiko meningkatkan berbagai efek samping, seperti perut kembung, sakit perut, heartburn, hingga iritasi pada mulut.

2. Kunyit

Zat kurkumin pada kunyit menawarkan berbagai manfaat untuk kesehatan

Menjadi salah satu jenis tanaman obat apotek hidup di rumah, kunyit juga dimanfaatkan untuk bumbu dapur, jamu, hingga produk kecantikan.

Manfaat kunyit untuk kesehatan tak terlepas dari kandungan zat kurkumin.

Sebagai contoh, membantu menjaga sistem pencernaan, menurunkan kolesterol, menurunkan kadar gula darah, hingga mengurangi risiko penyakit jantung.

Selain itu, kandungan kurkumin pada tanaman obat kunyit juga dapat membantu mengatasi sesak napas, dengan cara mengurangi obstruksi jalan napas unutuk melawan asma.  

Namun, orang yang punya masalah lambung, seperti maag dan GERD, serta yang sedang rutin menggunakan obat pengencer darah tidak disarankan terlalu banyak mengonsumsi kunyit.

3. Lengkuas (laos)

Lengkuas atau laos mengandung galangin, beta-sitosterol, dan flavonoid yang baik bagi tubuh.

Selain itu, jenis tanaman obat alami ini juga mengandung vitamin A, vitamin C, zat besi, dan juga serat.

Beberapa manfaat lengkuas untuk kesehatan tubuh adalah sebagai antioksidan, mengurangi nyeri dan peradangan, melawan infeksi, meningkatkan kesuburan pria, serta berpotensi sebagai antikanker.

4. Kencur

Kaempferia galanga atau kencur juga menjadi salah satu jenis tanaman obat alami yang juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Di antaranya sebagai penambah nafsu makan dan stamina tubuh, serta melancarkan haid.

Lalu, kencur juga bermanfaat untuk membantu mengatasi gangguan kesehatan, seperti flu, masuk angin, diare, batuk, sakit kepala, dan radang lambung.

BACA JUGA: 8 Potensi Manfaat Kumis Kucing untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya

5. Temulawak

Temulawak seringkali dipakai sebagai bahan alami penambah nafsu makan

Temulawak adalah jenis obat tradisional yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan, seperti irritable bowel syndrome (IBS), perut kembung setelah makan, dan gangguan lambung.

Tanaman yang dapat dijadikan obat ini juga bermanfaat sebagai penambah nafsu makan. Namun, ada efek samping jika dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang, seperti mengakibatkan iritasi pada lambung hingga muntah.

6. Lidah buaya

Lidah buaya adalah tanaman obat keluarga lainnya yang juga bermanfaat untuk kecantikan. Ini bisa Anda coba mengoleskannya ke kulit,rambut, atau mengonsumsinya secara langsung.

Beberapa manfaat lidah buaya, antara lain menyembuhkan luka, meningkatkan kesehatan pencernaan, menjaga kesehatan mulut, hingga mengobati jerawat.

Umumnya, penggunaan lidah buaya pada kulit aman dilakukan untuk jenis luka yang tergolong ringan. Jika Anda mengonsumsi secara langsung, perhatikan apakah muncul tanda-tanda alergi.

Wanita yang sedang hamil, ibu menyusui, dan anak berusia di bawah 12 tahun, tidak disarankan untuk mengonsumsinya secara langsung.

7. Daun kumis kucing

Daun kumis kucing dikenal ampuh mengobati kencing batu

Kumis kucing umumnya juga kerap digunakan sebagai salah satu jenis tanaman apotek hidup di rumah.

Jenis tanaman obat alami ini biasanya digunakan untuk mengatasi penyakit ginjal, radang kandung kemih, kencing batu, diabetes, dan asam urat.

8. Daun kemangi

Bagi sebagian orang, daun kemangi sering dijadikan sebagai lalapan atau makanan pelengkap yang berfungsi menambah aroma pada makanan.

Namun, ternyata kemangi juga dapat digunakan sebagai tanaman yang dapat dijadikan obat herbal.  

Beberapa manfaat daun kemangi bagi kesehatan adalah meringankan perut kembung, meningkatkan nafsu makan, hingga mengobati luka goresan pada kulit.

9. Jeruk Nipis

Konsumsi air jeruk nipis secara rutin memberi efek baik bagi tubuh

Jeruk nipis mengandung vitamin C dan antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh.

Mengonsumsi air jeruk nipis secara rutin dapat meningkatkan sistem imun, mengurangi risiko penyakit jantung, mencegah batu ginjal, membantu penyerapan zat besi, dan meningkatkan kesehatan kulit.

Umumnya, jeruk nipisaman untuk dikonsumsi. Akan tetapi, asam yang terkandung di dalamnya bisa mengakibatkan rasa perih pada luka serta memicu sakit maag dan GERD.

10. Daun sirih

Daun sirih mengandung yodium, kalium, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan asam nikotinat. Antioksidan tanin dalam jenis tanaman obat ini juga mempercepat respon tubuh untuk pembekuan darah dan menyembuhkan luka.

Menurut beberapa hasil penelitian, ada beberapa manfaat daun sirih untuk kesehatan, seperti, mengatasi diabetes, meredakan asma, menurunkan kadar kolesterol, menjaga kesehatan mulut, hingga mengobati tukak lambung.

11. Daun ketumbar

Daun ketumbar adalah tanaman obat yang juga mempunyai manfaat kesehatan. Beberapa studi membuktikan, daun ketumbar baik untuk menjaga kesehatan pencernaan.

Hal ini karena kandungan di dalamnya mampu menghilangkan zat beracun pada sistem pencernaan.

12. Daun mint

Daun mint (peppermint) adalah salah satu jenis tanaman obat dengan aroma yang begitu khas. Saat dicampurkan ke dalam minuman seperti teh, daun mint bisa meredakan gangguan pencernaan dan juga rasa mual.

Jika digunakan dalam bentuk topikal atau obat oles, manfaat tanaman obat keluarga di rumah ini bisa meredakan nyeri otot.

13. Bawang putih

Selain bisa digunakan sebagai bahan masakan, bawang putih juga bisa dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Ada kandungan berupa vitamin C, vitamin B6, dan magnesium.

Kaya akan antioksidan membuat bawang putih bermanfaat meningkatkan sistem imun, meredakan flu, melawan penuaan dini, menjaga tekanan darah, serta mencegah penyakit jantung.

14. Rosemary

Tanaman rosemary masuk ke dalam golongan Lamiaceae, sama seperti lavender dan kemangi. Tak hanya wangi, jenis tanaman obat ini ternyata mengandung zat besi, kalsium, dan vitamin B-6.

Rosemary juga memiliki antioksidan yang dipercaya bisameningkatkan sistem kekebalan tubuh dan sirkulasi darah.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Therapeutic Advances in Psychopharmacology, aroma tanaman rosemary ini dapat meningkatkan konsentrasi dan memperbaiki suasana hati.

15. Sambiloto

Sambiloto atau green chiretta, biasa juga disebut Androfraphis Paniculata. Ini adalah tanaman asli negasa di Asia Selatan. Umumnya, digunakan sebagai tanaman obat tradisional India, Ayurveda.

Daun dan batang tanaman obat sambiloto dipercaya bermanfaat untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Ini berkaitan dengan kemampuannya mencegah virus flu.

Selain itu, orang menggunakan sambiloto sebagai obat herbal dalam membantu mengatasi pilek, osteoarthritis, radang tenggorokan, amandel, dan penyakit ulcerative colitis.

Namun, masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk membuktikan manfaat sambiloto.

16. Ginkgo giloba

Para ilmuwan telah menemukan bahwa ekstrak tanaman obat ginkgo giloba dan aspirin dapat meningkatkan memori dan fungsi “perintah dan kontrol” pada penderita stroke iskemik. Namun, perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek jangka panjangnya.

Apakah tanaman obat bisa dijadikan pengganti obat medis?

Sebagian besar orang percaya bahwa tanaman obat bermanfaat dan efektif dalam mengatasi penyakit tertentu. Namun sayangnya, hal ini tidak sepenuhnya benar.

Sebelum memutuskan menggunakan obat-obatan tradisional dari apotek hidup untuk kesehatan tubuh perlu diketahui, bahwa tanaman obat tidak dapat menggantikan pengobatan medis. Anda tidak boleh menggantikan pengobatan medis dari dokter dengan menggunakan herbal saja.

Tanaman obat yang dijadikan herbal hanya bisa bersifat melengkapi, bukan menggantikan. Bahkan, FDA menganggap bahwa tanaman obat atau suplemen herbal bukanlah obat-obatan, karena belum sesuai dengan standar, peraturan, dan pengujian seperti obat.

Jika Anda ingin mengolahnya sebagai jamu, konsultasikan dulu dengan dokter mengenai baik buruknya sesuai dengan kondisi. Pastikan pula Anda tidak memiliki alergi terhadap tanaman obat, guna menghindari reaksi alergi.

Apabila Anda ingin tahu lebih banyak mengenai manfaat dari jenis tanaman obat untuk mengatasi penyakit tertentu, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.

Download sekarang di App store dan Google Play.