Konstruksi Geometri Pengertian Konstruksi geometri adalah suatu tata cara dalam menggambar suatu benda 3Dimensi dengan didasarkan pada konstruksi geometri dasar. Konstruksi geometri dasar contohnya seperti :
contoh-contoh diatas merupakan elemen atau unsur dasar untuk membuat gambar-gambar yang kompleks. 1.Titik Titik menggambarkan suatu tempat dalam ruang atau pada suatu gambar dan tidak memiliki lebar, tinggi atau kedalaman. Titik dapat dibuat dari :
Titik merupakan hal yang sangat dasar didalam konstruksi geometri, jangan sekali-sekali membuat titik dan menyajikan titik dengan hanya dengan titik sederhana diatas gambar 2.Garis Menurut Euclid garis adalah sesuatu yang memiliki panjang dan tidak memliki lebar. Garis hakikatnya adalah sekumpulan titik yang membentuk suatu bentuk panjang. Garis dapat dibentuk melalui dua titik yang saling berhubungan. Jarak terpendek antar 2 titik sering disebut garis lurus. Jika suatu garis tersebut tidak ditentukan bentangannya, maka panjangnya dapat dibuat sesukanya, dan titik ujungnya tidak tetap, tetapi jika suatu titik ujung suatu garis itu penting maka kedua ujungnya harus ditandai dengan garis-silang pendek. 3.Sudut Sudut dibentuk oleh dua garis yang berpotongan. Lambang yang lazim untuk sudut ialah / ( tunggal ) dan /s ( jamak ). 4.Segitiga Segitiga merupaka suatu gambar bidang yang dibatasi oleh 3 garis lurus, dan memiliki jumlah sudut didalamnya yang selalu 180 derajat. Macam-macam segitiga : Memiliki sisi yang besarnya 90 dan kuadrat hipotenusnya ( panjang sisi miringnya ) sama dengan penjumlahan kuadrat sisi-sisinya. Segitiga yang memiliki dua sisi sama panjang dan memiliki 2 sudut sama besar dimana sudut yang sama dibentuk oleh kedua sisi yang panjangnya sama
Adalah segitiga yang sama sekali tidak memiliki panjang sisi yang sama , dan sudut yang sama Adalah segitiga yang memiliki ketiga sisi yang sama panjang, dan ketiga sudutnya memiliki besar yang sama 5.Lingkaran dan Busur Lingkaran adalah suatu kurva yang membentuk kurva tertutup, dimana disetiap titik di kurva tersebut memiliki jarak yang sama dengan titik pusatnya. Keliling adalah panjang satu putaran dari kurva tersebut. 6.Ruang Ruang adalah suatu tempat atau lokasi yang dibatasi oleh permukaan datar , yang biasanya disebut polyhedral jika yang membatasi ruang tersebut adalah suatu permuakaan yang memiliki banyak segi yang beraturan, maka ruang ini disebut polyhedral beraturan Berikut ini adalah macam-macam ruang : Prisma adalah bangun yang memiliki dua alas, yang berupa segibanyak sejajar yang sama dan tiga atau lebih permukaan lateral yang memiliki pararelogram. Prisma yang memiliki alas segitiga disebut prisma segitiga, dan alas persegi panjang disebut prisma persegipanjang, dan jika alasnya berbentuk pararelogram, maka prisma ini disebut pararelpideum. Limas (piramida adalah suatu bangun ruang yang memiliki segibanyak untuk alas dan segitiga sebagai sisi sampingnya yang berpotongan pada satu titik yang disebut titik sekutu (biasanya disebut titik puncak). Jarak antar titik puncak dengan titik pusat alas dinamakan garis sumbu. Macam-macam limas adalah :
prisma (limas) segitiga Silinder adalah suatu bangun ruang yang dihasilkan oleh suatu garis lurus yang bergerak dan bersentuhan dengan garis lengkung dan selalu sejajar dengan kedudukan sebelumnya atau dengan sumbunya. Kerucut adalah suatu bangun ruang yang dihasilkan oleh garis lurus yang bergerak dan bersentuhan dengan garis lengkung dan melewati titik tetap, yaitu titik puncak kerucut tersebut.
Bola dapat dibuat dengan memutar lingkaran terhadap diameternya. Diameter ini menjadi sumbu bola tersebut, ujung dari sumbu ini merupakan kutub bola tersebut. Torus adalah suatu bangun ruang yang berbentuk seperti donat, dan dapat dihasilkan dengan cara memutar lingkaran ( atau kurva ) terhadap suatu sumbu yang eksentrik dengan lingkaran tersebut Dibagi menjadi 2 yaitu elipsoida oblate dan elipsoida prolate, dimana elipsoida oblate adalah elipsoida yang diputar melalui sumbu minor, sedangkan prolate diputar melalui sumbu mayor. Elipsoida ini dapat dihasilkan dengan memutar suatu elips terhadap sumbu minor atau mayornya. Pemberian Ukuran Pemberian ukuran sangat diperlukan dalam menggambar dan dalam gambar teknik. Hal ini dikarenakan ukuran merupakan suatu informasi yang fundamental didalam menggambar mesin maupun menggambar teknik. Jika digambar tidak ada informasi ukuran maka dapat dipastikan suatu gambar tersebut tidak dapat dimengerti oleh orang yang melihat atau menggunakannya. Pemberian ukuran menjadi suatu hal yang wajib dalam menggambar dan sudah diatur didalam suatu standar agar setiap orang dapat mengerti informasi pemberian ukuran yang diberikan 1. Angka Ukur · Angka ukur harus diletakkan ditengah-tengah garis ukur. · angka ukur tidak boleh dipisahkan ( ditulis terpisah ) dengan garis ukur, jika tidak memungkinkan dapat ditulis di samping asalkan masih disepanjang garis ukur yang sesuai · Jika angka ukur ditempatkan di tempat yang memiliki atau terkena arsiran, maka arsiran tersebut tidak boleh mengenai angka ukuran · Angka ukur dapat ditempatkan agak dekat salah satu anak panah, agar angka-angka ukur tidak bertumpuk. Pada bagian yang sempit, angka ukur boleh ditempatkan diluar garis ukur, sehingga garis ukur diperpanjang, lebih diutamakan diperpanjang ke arah kanan. 2. Tinggi dan Arah Angka Ukur · Angka ukur horizontal diletakkan di atas garis ukur horizontal. · Angka ukur vertikal diletakkan di sebelah kiri garis ukur vertikal. · Di beberapa negara angka ukur ditulis mendatar · Jika masih ada ruang kosong, angka ukur jangan diletakkan di dalam garis arsir. . Angka ukur ditulis sesuai dengan arah garis ukurnya ( jika garis ukurnya miring, maka angkanya ditulis juga searah dengan garis ukurnya) . Ukuran sudut, garis ukurnya berupa garis lengkung. 3. Ujung dan Pangkal Garis Ukur ada beberapa cara dalam menandai ujung dan pangkal garis ukur, berikut ini merupakan beberapa cara untuk menandai ujung atau pangkal garis ukur tersebut : · Anak panah tertutup · Garis Miring · Titik titik biasanya digunakan untuk menandai pangkal, tetapi tidak dipergunakan untuk menandai ujung suatu garis. 4. Garis Ukur & Garis Bantu · Jika terdapat garis sejajar, garis ukur harus diletakkan dengan jarak yang sama, dengan garis ukur terkecil diletakkan paling dalam. · Garis ukur ditarik tegak lurus dengan garis bantu. · Pada garis ukur diberikan penanda ujung dan pangkal garis ukur menggunakan salah satu dari metode yang sudah dibahas sebelumnya · Garis bantu ditarik sedikit melebihi garis ukur. · Di beberapa negara garis bantu tidak langsung berhubungan dengan garis gambar. · Garis ukur dan garis bantu ditarik dengan garis tipis, namun harus ada perbedaan antara ketebalan garis bantu dengan garis ukur. · Garis sumbu dapat diperpanjang untuk dipakai sebagai garis bantu. · Garis sumbu dan garis bantu tidak boleh saling memotong kecuali hal tersebut tidak dapat dihindari. · Jika beberapa ukuran dinyatakan berturut-turut, garis ukur harus diletakkan segaris. 5. Susunan Ukuran 6. Dimensi Fungsional, Dimensi Tidak Fungsional & Dimensi Tambahan · Dimensi Fungsional Ukuran yang diperlukan untuk fungsi dari bagian atau komponen. · Dimensi Bukan Fungsional Ukuran yang tidak langsung mempengaruhi fungsi. · Dimensi Tambahan Dimensi referensi yang dipakai hanya sebagai bahan referensi. 7. Satuan · Semua ukuran dalam gambar harus ditulis dengan satuan yang sama. · Satuan yang digunakan dalam memberikan informasi adalah dalam milimeter (mm), sesuai dengan SI ( standar Internasional ) · Jika digunakan satuan lain, lambing satuan yang dipakai harus ditambahkan dibelakang angka, atau diberikan catatan yang menerangkan satuan yang dipakai. 8. Tanda Desimal · Tanda desimal diletakkan setinggi dasar angka, dan sebagai tanda decimal dipakai koma. · Jika terdapat lebih dari empat angka, tidak perlu diberi tanda lain setelah tiap tiga angka. 9. Memberi Ukuran Dimensi Linier · Garis ukur dapat langsung ditarik antara garis gambar dapat digunakan sebagai garis bantu, tetapi tidak boleh dipakai sebagai garis ukur. · Jika ruang antara garis bantu terlalu sempit untuk menempatkan anak panah, anak panah bisa diganti dengan titik. · Atau dianjurkan membuat gambar detail yang diperbesar. 10. Memberi Ukuran Benda yang Tirus · Pada benda atau bagian benda yang miring, garis-garis bantu digambar miring dan sejajar. 11. Memberi Ukuran Tali Busur, Busur, dan Sudut · Pada tali busur garis bantunya sejajar dan garis ukurnya tegak lurus garis bantu. · Untuk busur, garis ukurnya berbentuk lengkung sejajar dengan busurnya. Ukuran sudut ditempatkan di atas garis ukur lengkung, dan garis bantunya adalah perpanjangan sisi-sisi sudut. 12. Huruf & Lambang yang Ditambahkan Pada Angka Ukur · Lambang diameter (ø) · Lambang Jari-jari (R) · Lambang Bujur Sangkar (□) · Lambang Bola (SR atau Sø) SR untuk jari-jari bola, Sø untuk diameter bola. · Lambang kemiringan (x X 45O) 45O adalah kemiringan x adalah ukuran pemotongan. · Lambang Tebal Untuk member ukuran benda tpis, dipakai lambing di depan angak ukur, yang ditempatkan di dalam atau di dekat gambar. 13. Pandangan Terutama yang Diberi Ukuran Ukuran-ukuran ditempatkan pada pandangan yang memberikan bentuk benda kerja paling jelas, umumnya dipilih pandangan depan. Referensi : Bpk,Fikrul.Modul Pemberian Ukuran.pdf.malang Bpk.Fikrul.Modul Konstruksi Geometri.pdf.malang gieske,mitchell.dkk.Gambar Teknik edisi ke-11.2000.Jakarta: Erlangga Dokumen Pribadi www.google.com Tugas mereview 2 Pak Fikrul waktu penugasan : 27 februari 2013 waktu pengerjaan : 4 Maret 2013 tugas untuk : 6 maret 2013 |