Berikut yang bukan dampak Fintech terhadap industri perbankan adalah

Ingin transaksi keuangan lebih cepat dan mudah? Manfaatkan fintech yuk!

Berkat perkembangan teknologi, berbagai inovasi lahir untuk memudahkan hubungan manusia, salah satunya adalah financial technology, atau singkatnya disebut “fintech”. Di Indonesia, fintech adalah salah satu sektor usaha di bidang teknologi yang berkembang pesat. Dan di bahasan kali ini, OCBC NISP akan mengajak Anda mempelajari apa itu fintech, manfaat, serta contohnya.


Apa Itu Fintech?

Fintech adalah singkatan dari financial technology yang berarti teknologi keuangan. Jadi sebenarnya apa itu fintech adalah inovasi teknologi yang dikembangkan dalam bidang finansial sehingga transaksi keuangan bisa dilakukan dengan praktis, mudah, dan efektif.


Perkembangan Fintech di Indonesia

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan bertumbuhnya perusahaan-perusahaan startup, semakin besar pula perkembangan fintech di Indonesia. Teknologi fintech Indonesia dimulai tahun 2006, namun sayangnya saat itu masih sedikit perusahaan menggeluti bidang ini.

Ketika Asosiasi Fintech Indonesia didirikan pada tahun 2015, maka kepercayaan fintech Indonesia mulai tumbuh di kalangan masyarakat. Akibatnya, perusahaan fintech di Indonesia mengalami pertumbuhan begitu pesat hingga 140 perusahaan tercatat dalam daftar fintech OJK.

Tidak berhenti sampai situ, pada tahun 2017 berkembang lagi fintech syariah. Fintech syariah merupakan jenis fintech yang bergerak atas dasar prinsip Islam. Oleh karena itu, lahirlah Asosiasi Fintech Syariah Indonesia yang menaungi fintech syariah di Indonesia.


Dasar Hukum Fintech di Indonesia

Penerapan fintech di Indonesia telah diatur oleh pemerintah melalui penerbitan regulasi Bank Indonesia. Selengkapnya tentang dasar hukum fintech adalah sebagai berikut:

  • Surat Edaran Bank Indonesia No. 18/22/DKSP mengenai Penyelenggaraan Layanan Keuangan Digital.

  • Peraturan Bank Indonesia No. 18/17/PBI/2016 mengatur segala hal terkait Uang Elektronik.

  • Peraturan Bank Indonesia No. 18/40/PBI/2016 menetapkan Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran.


Manfaat Fintech di Indonesia

Perkembangan fintech di Indonesia membawa banyak dampak baik. Adapun manfaat fintech adalah sebagai berikut.

  1. Transaksi Keuangan Jadi Lebih Mudah
    Poin pertama manfaat fintech adalah transaksi keuangan menjadi lebih mudah. Ketika akan melakukan transaksi finansial, Anda tidak perlu lagi ke rumah atau pergi ke bank untuk melakukannya. Hanya melalui ponsel pintar, segala aktivitas keuangan bisa diselesaikan. Pastinya hal ini memudahkan masyarakat.

  2. Akses Pendanaan Lebih Baik

    Berkat fintech, teknologi keuangan berkembang pesat hingga menjangkau berbagai kalangan masyarakat. Hal ini mengakibatkan semakin banyak orang memahami cara mendapat bantuan pendanaan untuk menunjang kegiatan-kegiatan harian mereka.
  3. Taraf Hidup Masyarakat Meningkat
    Poin manfaat fintech satu ini masih berkaitan dengan manfaat sebelumnya. Setelah masyarakat mendapatkan akses pendanaan lebih baik, maka masyarakat bisa menggunakan dana tersebut guna membiayai aktivitas konsumtif dan produktif mereka. Akhirnya, taraf hidup dan kesejahteraan hidup mereka pun meningkat.

  4. Mendukung Inklusi Keuangan
    Manfaat fintech yang keempat adalah mendukung peningkatan inklusi keuangan masyarakat. Yang dimaksud inklusi keuangan adalah keterlibatan masyarakat dalam transaksi ekonomi, mulai dari jual beli, iuran, sampai simpan pinjam. Kemudahan teknologi fintech telah menjembatani berbagai transaksi ekonomi tersebut, sehingga inklusi keuangan pun makin meningkat.

  5. Mempercepat Perputaran Ekonomi
    Kelima, manfaat fintech adalah mempercepat perputaran ekonomi. Akses keuangan dan kemudahan bertransaksi mendorong arus perputaran ekonomi semakin cepat dan praktis. Selain itu, fintech membantu pelaku usaha untuk mendapatkan modal dengan bunga rendah melalui pinjaman online sebagai produk fintech.


Cara Kerja Fintech

Fintech adalah salah satu bidang usaha sophisticated yang mengintegrasikan pengelolaan keuangan, penyimpanan, distribusi uang, dan teknologi. Oleh karena itu, cara kerja fintech kompleks dan bercabang-cabang sesuai layanannya kepada masyarakat.

Kita ambil contoh fintech penyedia kredit elektronik. Cara kerja fintech penyedia kredit pertama-tama adalah menerima pendataan dari masyarakat nasabah kredit. Setelah melakukan verifikasi data serta penjaminan ke Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Bank Indonesia (BI), fintech akan mencairkan dana ke toko elektronik tempat nasabah mengajukan kredit.

Baca Juga:

  • Lembaga Penjamin Simpanan: Pengertian, Fungsi, dan Tugas

Selanjutnya, toko elektronik akan mengirimkan barang pesanan ke nasabah, berdasarkan mandat fintech. Selanjutnya, fintech akan mengenakan bunga pinjaman kepada nasabah di setiap pembayaran. Dengan bunga inilah fintech melaksanakan kegiatan operasionalnya.


Jenis Jenis Fintech di Indonesia

Perkembangan fintech di Indonesia mengakibatkan muncul berbagai inovasi produk fintech yang membantu aktivitas keuangan dan menunjang kehidupan masyarakat. Berikut adalah jenis jenis fintech yang berkembang belakangan ini.

  1. ng>Peer-to-peer Lending
    Jenis pertama fintech adalah peer-to-peer lending. jasa keuangan yang menyediakan peminjaman dana untuk modal usaha atau memenuhi kebutuhan. Adanya contoh fintech ini membantu para pelaku usaha untuk memperoleh modal dengan cepat secara online.

    Namun, Anda tetap harus waspada terhadap fintech ilegal seperti pinjaman online tidak resmi yang berpotensi menipu nasabahnya. Pastikan Anda memilih pinjaman online yang legal. Daftar fintech OJK yang resmi bisa Anda simak di laman resmi OJK.

  2. ng>Crowdfunding
    Crowdfunding adalah produk fintech sebagai platform mempertemukan pihak yang memerlukan dana dan pihak donatur dengan jaminan transaksi secara aman dan mudah. Crowdfunding tak hanya dimanfaatkan dalam pengumpulan donasi saja, namun juga diterapkan dalam mengembangkan usaha untuk menemukan investor dan pelaku bisnis.

  3. E-Wallet
    Jenis fintech yang berikutnya adalah dompet digital, atau disebut juga dengan e-wallet. Produk fintech satu ini berperan menyediakan tempat menyimpan uang secara elektronik bagi penggunanya. Tujuan produk fintech berupa e-wallet adalah untuk mempermudah pengguna melakukan pencairan dana untuk transaksi di aplikasi-aplikasi lain, seperti marketplace, merchant app, dan semacamnya.

  4. Micro Finance
    Keempat, jenis fintech adalah micro finance. Micro finance merupakan layanan perusahaan fintech yang membantu masyarakat kelas menengah ke bawah untuk menunjang kehidupan dan keuangan mereka melalui penyediaan layanan finansial.

  5. Payment Gateway
    Jenis kelima fintech adalah payment gateway. Payment gateway merupakan sistem fintech yang melakukan otorisasi pembayaran melalui transaksi online. Contoh fintech dalam payment gateway ini yakni paypal.

  6. Investasi
    Seiring berkembangnya fintech, proses investasi dapat dilakukan secara mudah. Banyak instrumen investasi bermigrasi melalui aplikasi online sehingga investor dengan mudah menanamkan modalnya.

  7. Bank Digital
    Jenis fintech yang terakhir adalah bank digital, yaitu bank yang 100% transaksinya dilakukan secara digital, mulai dari pendaftaran rekening sampai manajemen asetnya. Bank digital berbeda dengan mobile-banking, karena dalam transaksinya m-banking masih berkaitan dengan bank offline sedangkan bank digital 100% transaksinya elektronik.

    Salah satu contoh produk fintech berupa bank digital di Indonesia adalah ONe Mobile. Meski dirilis oleh OCBC NISP, ONe Mobile adalah entitas digital yang berdiri sendiri, dengan manajemen aset terpisah dari rekening non-digital. Kalau ingin tahu lebih jauh, Anda bisa coba pasang aplikasi ONe Mobile dari Playstore/Apple Store dan bandingkan dengan rekening OCBC NISP biasa.


Demikianlah bahasan dari OCBC NISP tentang apa itu fintech, manfaat, dasar hukum, dan jenisnya! Fintech adalah salah satu sektor bisnis paling menjanjikan di Indonesia. Salah satu produk fintech terbaik saat ini misalnya ONe Mobile OCBC NISP. Ingin tahu apa yang membuat bank digital satu ini sangat bagus? Yuk download aplikasinya sekarang juga di Playstore dan App Store!


Baca Juga:

Sudah banyak berita seputar perusahaan fintech yang justru merugikan para penggunanya bukan? Maka dari itu, wajib bagi Kamu mencari tahu terlebih dahulu mengenai perusahaan fintech yang hendak Kamu ajak kerja sama. Jangan sampai, Kamu justru malah merugikan diri Kamu sendiri. Karena bahaya sejumlah fintech juga bisa membuat orang terjerumus ke hal-hal yang sangat merugikan masa depan.

Baca Juga : Pengertian Fintech dan Contoh Pemanfaatannya untuk Kehidupan

Beberapa Dampak Negatif Fintech

Terdapat beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh fintech, antara lain sebagai berikut.

1.Penyelewengan Dana Nasabah

Ban yak sekali produk keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan fintech. Salah satu produk yang dikeluarkan adalah produk penggalangan dana yang memungut bunga dalam jumlah besar. Hal yang membahayakan adalah sejumlah  produk penggalangan dana ini justru tidak memiliki izin yang jelas dan tidak terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJk) sehingga bisa dikatakan illegal.

Sudah banyak pemberitaan di mana-mana yang menyebutkan bahwa sejumlah nasabah mengalami kerugian akibat penyelewengan dana nasabah yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan fintech yang tidak berizin tersebut sehingga justru menyebabkan nasabah kehilangan dana yang sudah diinvestasikan tersebut.

Tempat Kursus Komputer Terbaik | Digital Marketing, Programming, SEO, Dll.

2. Penipuan Berkedok Investasi

Perusahaan fintech sebenarnya memberikan kemudahan investasi bagi masyarakat di mana saja dan kapan saja. Akan tetapi, sejumlah perusahaan fintech justru mendirikan usaha dengan tingkat risiko yang tinggi, tidak memiliki kejelasan arah kerjanya, dan bahkan ilegal (bodong).

Baca Juga Artikel Tentang Fintech :

Oleh karena itu, pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berusaha berperan dalam melindungi para masyarakat dan mengimbau untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh sejumlah perusahaan fintech. Sebaiknya, Kamu jangan mudah tergiur dan langsung percaya terhadap tawaran dari perusahaan fintech yang belum jelas kredibilitasnya.

3. Kasus Penipuan Berkedok Pinjaman

Saat ini cukup marak kasus penipuan yang dibalut dalam wadah pinjaman. Kemudahan meminjam uang secara sistem online menyebabkan banyak masyarakat terjerumus ke dalam lingkaran fintech yang tak berkesudahan.

Tak sedikit pelaku penyedia pinjaman uang online yang melakukan manipulasi kepada penggunanya untuk terus mengajukan pinjaman uang. Banyak yang kemudian memanfaatkan KTP orang yang tidak mengajukan pinjaman, akan tetapi tiba-tiba mengirimkan uang ke rekening orang tersebut dengan mematok pengembalian bunga yang tinggi sehingga membuat orang terlilit hutang di fintech.

Baca Juga Artikel Terkait : Manfaat Fintech Bagi Masyarakat

4. Mengancam Usaha Perbankan untuk Gulung Tikar

Akibat maraknya perusahaan fintech, hal ini dapat menyebabkan usaha sejumlah perbankan menjadi gulung tikar. Dunia perbankan yang masih konvensional sata ini perlahan mulai ditinggalkan. Karena kemudahan yang ditawarkan sejumlah perusahaan fintech menyebabkan sebjumlah nasabah memilih beralih ke fintech dibandingkan memanfaatkan perbankan yang padahal jauh lebih aman.

Akibat penggunaan sistem yang menggeser peran manusia, menyebabkan sejumlah karyawan yang dulunya bekerja di perusahaan perbankan menjadi kehilangan pekerjaannya karena banyaknya perusahaan fintech yang berkembang di masyarakat saat ini.

5. Ketergantungan terhadap Internet

Akibat penggunaan fintech yang sangat bergantung pada internet, maka mau tidak mau masyarakat menjadi ketergantungan terhadap keberadaan internet. Padahal, penggunaan internet yang berlebihan juga memberikan dampak buruk bagi masyarakat.  Jika seaktu-waktu ada masalah pada jaringan internet, maka transaksi keuangan yang dilakukan bisa saja trehambat. Hal ini tentu akan berimbas buurk pada perekonomian.

6. Menumpuknya Aplikasi Fintech di Ponsel

Akibat mudahnya penggunaan aplikasi fintech, maka banyak orang yang justru menumpuk aplikasi fintech di ponselnya sehingga akan membuat ketergantungan terhadap fintech semakin nyata adanya. Hal ini tentu akan rawan meningkatkan stres seseorang ektika harus dikejar oleh ketakutan pembayaran tagihan di sejumlah aplikasi fintech yang digunakan.

Penyebab Kasus Penipuan Fintech

Banyak penyebab terjadinya kasus penipuan oleh sejumlah perusahaan fintech, antara lain sebagai berikut.

1. Kurangnya Pengawasan dan Regulasi

Akibat menjamurnya perusahaan fintech, ternyata masih banyak juga yang kurang dalam segi pengawasan dan regulasinya sehingga cenderung berbahaya. Padahal, sedang marak tindak kejahatan yang mengatasnamakan fintech sehingga sangat perlu adanya pengawasan dan regulasi yang jelas.

Baca Juga : Stop Bakar Uang! Begini Cara Startup Bisa Sukses dan Untung

2. Minimnya Pengetahuan Masyarakat terhadap Keamanan Data

Meski terkesan mudah, jangan salah jiba sejumlah perusahaan fintech justru memungkinkan untuk melakukan pencurian data pribadi Anda. Padahal, keamanan data sangat penting untuk Anda jaga agar tidak disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

3. Rendahnya Kesadaran Masyarakat akan Legalitas

Banyak dari masyarakat yang belum mengetahui secara jelas seputar pentingnya legalitas. Dengan amraknya perusahaan fintech yang tidak mengantongi surat legalitas, tentunya akan sangat membahayakan para penggunannya bukan? Tak jarang akibat tidak adanya legalitas tersebut, membuat sejumlah perusahaan fintech memanfaatkan data kamu secara sembarangan.

Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk mulai menggunakan jasa fintech yang belum jelas kelegalitasannya? Tentu mulai dari sekarang kamu harus mulai waspada terhadap tawaran yang diberikan oleh sejumlah perusahaan fintech. Terlebih saat ini iklan-iklan produk fintech sudah banyak bertebaran di mana-mana sehingga akan mempermudah masyarakat untuk tergiur dengan tawaran tersebut.

Sebaiknya, bijak-bijaklah dalam memanfaatkan segala kemudahan yang diberikan oleh teknologi. Sehingga kamu dapat terhindar dari masalah yang bisa menghantui Anda kapan saja dan dimana saja. Jangan sampai, niat kamu untuk memperoleh keuntungan jsutru berubah menjadi kerugian yang besar ya!

Baca Juga Artikel Fintech Lainnya Yang Menarik : Apa Sih Fintech Syariah? Semua Jawaban Ada Disini

Sumber : https://fidusiana.com/dampak-negatif-fintech/ 

Berikut yang bukan dampak Fintech terhadap industri perbankan adalah